Latest News

Showing posts with label Artikel Biologi. Show all posts
Showing posts with label Artikel Biologi. Show all posts

Wednesday, October 25, 2017

Pengertian Kloning, Tujuan, Contoh & Manfaat Kloning

Kloning, apakah anda mengetahui arti kloning. Tentu bagi sebagian kita mengetahu kloning itu. Ada yang berpendapat bahwa kloning dapat dimanfaatkan atau memiliki tujuan yang bermanfaat. Ada juga yang mengatakan bahwa kloning tidak memiliki manfaat. Terlebih lagi jika dibenturkan dalam agama. Terkadang, kloning tidak boleh digunakan, atau difungsikan.

Walaupun memang terdapat hal-hal yang perlu diketahui apa itu kloning yang sebenarnya. Penulis juga bertanya demikian, apakah itu pengertian kloning sebenarnya, ataukah apa yang dimaksud kloning sebagaimana mestinya.

Pernah penulis membaca atau melihat yang membahas mengenai kloning baik di buku ataupun di tayangan televisi, yang dimana saat itu sempat menjadi sebuah kontroversi bagi di Indonesi ataupun di Indonesia.

Teknologi ini langsung menggemparkan dunia hadirnya kloning, dan saat itu juga seluruh sejarah kloning pun dibuka dan terungkap. Ada yang mengatakan dalam sejarah tersebut bahwa kloning sudah lama digunakan. Baik digunakan untuk hal yang baik atau buruk.

Penulis juga masih belum mengetahui sejarah kloning yang sebenarnya. Bagai pisau bermata dua, kloning sarat akan permainan dan manfaat bagi kehidupan manusia. Dampak kloning baik dampak positif kloning dan dampak negatif kloning juga mengaburkan yang mana yang harus dipilih ataukh kloning memang harus dihapuskan atau tidak digunakan.

Namun, untuk mengetahui hal tersebut mungkin terkaburkan dimana hal itu terjadi karena definisi atau pengertian kloning itu sendiri yang tidaklah sesuai sebagaimana mestinya.

Kloning tanaman dalam pengertian melalui kultur sel mula-mula yang dilakukan pada tanaman wortel. Dalam hal ini sel akar wotel dikultur, dan tiap selnya dapat tumbuh menjadi tanaman lengkap. Teknik demikian difungsikan atau ditujukan untuk membuat klon pada tanaman dalam perkebunan. Dari sel tersebut memiliki sifat yang unggul yang dipacu untuk membelah kultur, hingga ribuan atau bahkan sampai jutaan sel.

Kloning hewan dilakukan mula-mula pada amfibi (kodok), dengan melakukan transpalantasi nukleus ke dalam telur kodok yang dienukleasi. Sebagai donor yang bertujuan nukleus dari sel somaktik yang diambil dari sel epitel usus kecebong pun masih mampu untuk membentuk embrio normal.

Pengertian Kloning

Secara etimologi, pengertian kloning berasal dari bahasa Inggris yang berarti "cloning" yang memiliki pengertian bahwa kloning adalah suatu usaha menciptakan duplikat suatu organisme melalui proses aseksual atau dengan arti lain, membuat fotokopi atau pengadaan dari suatu makhluk hidup dengan cara aseksual. Arti kata dalam bahasa Inggris tersebut merupakan suatu istilah baru dalam kosa kata bahasa Inggris di tahun 1970-an.

Awalnya, kata Kloning dimana dunia hanya mengetahui clone yang berasal dari bahasa Yunani kuno "klon" yang memiliki pengertian "tembus". Secara terminologi, pengertian clon adalah suatu populasi sel atau organisme yang terbentuk dari pembelahan yang berulang dari satu sel atau organisme.

Klon memiliki arti menggandakan atau memperbanyak. Istilah Clone muncul dengan arti memperbanyak DNA pada bakteri. Para ilmuwan memperluas pengertian disetiap individu yang darinya dapat dihasilkan individu baru tanpa melalui perkawinan meski satu saja disebut juga dengan mengklon.

Prinsipnya mengklon individu baru ialah dengan mengganti inti telur dengan suatu inti sel definitif yang kemudian dilakukan perangsangan telur agar mampu tumbuh, inti telur tersebutlah yang mengandung separuh kromosom sel definitif yang disebut dengan haploid.

Pengertian Kloning Menurut Para Ahli
Selain definisi tersebut terdapat beberapa pengertian kloning menurut para ahli. Adapun pengertian tersebut adalah sebagai berikut...

1. Pengertian Kloning Menurut Pratiwi Sudarsono 
Menurut Pratiwi Sudarsono, yang dimaksud dengan kloning adalah perbanyakan sel atau organism secara aseksual. Hasil kloning adalah klon,  yakni populasi yang berasal dari satu sel atau organisme yang mempunyai rangkaian kromosom yang sama dan sifat yang identik dengan induk asalnya.

2. Pengertian Kloning Menurut Dr. Abdul Aziz Muhammad bin Utsman Al- Rabiisy
Dr.Abdul Aziz Muhammad bin Utsman al-Rabiisy mengatakan bahwa istilah istinsa>kh (kloning) adalah sebuah penemuan baru. Oleh karenanya, kita tidak menemukan defenisinya dalam berbagai kamus bahasa. Walaupun demikian, ada beberapa pengertian kloning yang hampir mengena (mendekati), bila diartikan secara ilmiah.

Hanya saja, kloning sudah mendapat berbagai interpretasi dengan sesuatu yang lain. Kata al-naskh (baca; kloning dalam bahasa Arab) yang sering dipakai untuk istilah dalam ilmu Tafsir kemudian berkembang menjadi satu penamaan dalam dunia kedokteran khususnya pada istilah kloning sendiri. 

Jenis-Jenis Kloning

Berdasarkan penjelasan diatas terdapat berbagai macam jenis kloning yang dikenal, antaranya sebagai berikut:

  1. Kloning DNA rekominan. Kloning adalah pemindahan sebagian rantai DNA yang diinginkan dari suatu organisme di satu element replikasi genetik, contohnya penyisipan DNA dalam plasmid bakteri untuk mengklon satu gen.
  2. Kloning Reproduktif. Kloning reproduktif merupakan teknologi yang digunakan dalam menghasilkan hewan yang sama.
  3. Kloning Terapeutik. Kloning ini merupakan untuk memproduksi suatu embrio manusia sebagai bahan dalam penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan sel batang yang difungsikan dalam mempelajari perkembangan manusia dan dalam penyembuhan penyakit.

Manfaat Kloning

Teknologi kloning diharapkan mampu memberi manfaat kepada manusia, khususnya pada bidang medis. Beberapa di antara keuntungan terapeutik dari teknologi kloning adalah sebagai berikut.. 
  1. Kloning manusia memberikan manfaat bagi pasangan tidak subur untuk mendapatkan anak. 
  2. Organ manusia dapat dikloning secara selektif untuk dimanfaakan sebagai organ pengganti bagi pemilik sel organ itu sendiri yang mampu meminimalisir risiko penolakan. 
  3. Sel-sel yang dikloning dan diregenerasi tersebut mengantikan jaringan tubuh yang rusak misalnya pada urat syaraf dan jaringan otot. 
  4. Teknologi kloning memungkinkan para ilmuwan medis untuk menghidupkan dan juga mematikan sel-sel. Manfaatnya mampu untuk mengatasi kanker dan menghambat proses penuaan. 
  5. Teknologi kloning memberikan manfaat pengujian dan penyembuhan bagi penyakit-penyakit keturunan. Manfaat dapat menemukan obat kanker, menghentikan serangan jantung, dan membuat tulang, lemak, jaringan penyambung, atau tulang rawan yang cocok dengan tubuh pasien untuk tujuan bedah penyembuhan dan bedah kecantikan. 
Demikianlah informasi mengenai kloning semua info ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Sekian dan terima kasih salam berbagi teman-teman.




Tuesday, October 27, 2015

Sitoskeleton: Pengertian, Fungsi & Strukturnya Sitoskeleton

Sitoskeleton: Pengertian, Fungsi & Strukturnya Sitoskeleton|Secara Umum, Pengertian Sitoskeleton adalah jejaring serat yang mengorganisasi strukturdan aktivitas dalam sel. Pada masa awal mikroskopi elektron, ahli biologi menduga bahwa organel-organel sel eukariot  mengambang bebas dalam sitosol. Namun perbaikan mutu mikroskopi cahaya maupun mikroskopi elektron mengungkapkan keberadaan sitoskeleton (Cytoskeleton). Jejaring serta yang membentang di seluruh sitoplasma. Sitoskeleton, yang memainkan peran penting dalam pengorganisasian struktur dan aktivitas sel, tersusun atas tiga tipe struktur  molekular, mikrofilamen, dan filament intermedit. 

Fungsi Sitoskeleton 
  • Memberi kekuatan mekanik pada sel
  • Sebagai kerangka sel 
  • Membantu dalam gereakan substansi dari satu bagian sel ke bagian yang alin. 
Komponen-Komponen Sitoskeleton
Sekarang mari kita lihat lebih dekat ketiga tipe utama serat penyusun sitoskeleton yang tersusun atas tiga struktur molekular yaitu sebagai berikut... 
1. Mikrotubulus
Semua sel eukariot memiliki mikrotubulus (microtubule), batang-batang berongga dengan diameter sekitar 25 nm dan anjang antara 200 mm samai 25 um. Dinding tabung berongga tersebut tersusun dari protein globular yang disebut tubulin. Setiap protein tubulin merupakan diner, molekul yang tersusunatas dua subunit. Suatu dimer tubulin terdiridari dua polipeptida yang agak berbeda, tubulin a dan tubulin B. Mikrotubulus bertambah panjang melalui penambahan dimer tubulin; mikrotubulus juga diuraikan dan tubulinnya pun digunakan untuk membangun mikrotubulus di tempat lain dalam sel. 

Mikrotubulus membentuk dan menyokong sel serta berperan sebagai jalur yang dapat disusuri oleh organel yang dilengkapi dengan protein motorik. Untuk memberikan contoh yang berbeda dari mikrotubulus memandu vesikel sekresi dari aparatus Golgi ke membran plasma. Mikrotubulus juga memisahkan kromosan saat pembelahan sel. 

Fungsi Mikrotubulus (Polimer Tubulin)
  • Mempertahankan bentuk sel (penopang penahan-kompresi) 
  • Motilitas sel (seperti pada silia atau flagela) 
  • Pergerakan kromosom dalam pembelahan sel 
  • Pergerakan organel  
2. Mikrofilamen (Filamen Aktin)
Mikrofilamen (Microfilament) adalah batang padat yang diameter sekitar 7 nm. Mikrofilamen disebut juga filamen aktin karena tersusun atas molekul-molekul aktin (actin), sejenis protein globular. Suatu mikrofilamen merupakan seutas rantai ganda subunit-subunit  aktin yang memuntir. Selain terdaat sebagai filamen lurus, mikrofilamen dapat membentuk jejaring struktural, berkat keberadaan protein-protein yang berikatan di sepanjang sisi filamen aktin dan memungkinkan filamen baru membentang sebagai cabang. Mikrofilamen tampaknya ditemukan pada semua sel eukariot. 

Mikrofilamen terkenal karena perannya dalam motilitas sel, terutama sebagai bagian aparatus kontraktil sel otot. Berbeda dengan peran penahan-kompresi oleh mikrotubulus, peran struktural mikrofilamen dalam sitoskeleton adalah menahan tegangan (gaya taring). Jejaring berdimensi tiga yang dibentuk oleh mikrofilamen tepat di bagian dalam membran plasma (mikrofilamen korteks) membantu menyokong bentuk sel. Jejaring ini menyebabkan lapisan sitoplasma terluar sel, yang disebut korteks, memiliki konsistensi semisolid gel, kebalikan dari kondisi sitoplasma interior yang lebih cair (sol). Dalam sel hewan yang terspesialisasi untuk mentraspor materi melintasi membran plasma, misalnya sel usus, berkas mikrofilamen menjadi inti mikrovili, penjuluran halus yang meningkatkan luas permukaan sel di usus seperti yang telah disebutkan sebelumnya. 
Fungsi Mikrofilamen (Filamen Aktin) 
  • Mempertahankan bentuk sel (unsur penahan tegangan) 
  • Perubahan bentuk sel 
  • Kontraksi otot 
  • Aliran sitoplasmik 
  • Motilitas sel (seperti pada pseudopodia) 
  • Pembelahan sel (pembentukan lekukan penyibakan)
3.Filamen Intermediat 
Filamen Intermediat (Intermediate filament) dinamia karena berdiameter 8-12 nm, lebih besar dibandingkan dengan diameter mikrofilamen namun lebih kecil mikrotubulus. Filamen intermediat terspesialisasi untuk menahan tegangan (seperti mikrofilamen) dan terdiri dari berbagai kelas unsur sitoskeleton. Setiap tipe tersusun dari subunit molekular berbeda yang tergolong ke dalam suatu famili protein, yang antara lain beranggotakan keraton. Sebaliknya mikrotubulus dan mikrofilamen mempunyai diameter dan komsisi yang tetap ada sema sel eukariot. 
Filamen intermeiat merupakan pengukuh sel yang lebih permanen daripada mikrofilamen dan mikrotubulus, yang diuraikan dan dirakit kembali di berbagai bagian sel. Bahkan jika sel mati, jejaring filamen intermediat seringkali tetap bertahan; misalnya, lapisan terluar kulit kita terdiri atas sel-sel kulit mati yang penuh protein keratin. 

Fungsi Filamen Intermediat 
  • Mempertahankan bentuk sel (unsur penahan-tegangan) 
  • Tambatan nukleus dan organel lain tertentu
  • Pembentukan lamina nukleus

Baca Juga:


Sitoskeleton: Pengertian, Fungsi & Strukturnya Sitoskeleton


Demikianlah informasi mengenai Sitoskeleton: Pengertian, Fungsi & Strukturnya Sitoskeleton. Semoga teman-teman dapat menerima dan bermanfaat bagi kita semua pengertian sitoskeleton, fungsi sitoskeleton, struktur sitoskeleton. Sekian dan terima kasih. Salam Berbagi Teman - Teman. 

Referensi: Sitoskeleton: Pengertian, Fungsi & Strukturnya Sitoskeleton
  • Neil A. Campbell. 2008. Biologi Edisi Jilid 1. Jakarta: Erlangga. 120-127

Tuesday, October 6, 2015

Pengertian Karbohidrat, Fungsi Karbohidrat, Sumber Karbohidrat

Pengertian Karbohidrat, Fungsi Karbohidrat, Sumber Karbohidrat| Secara Umum Pengertian Karbohidrat adalah sumber energi utama bagi tubuh yang tersusun dari unsur Carbon (C), Hidrogen (H), dan Oksigen (O). Karbohidrat merupakan salah satu senyawa organik yang sangat melimpah di bumi. Fungsi-fungsi karbohidrat terutama bagi makhluk hidup adalah sebagai cadangan makanan, bahan bakar (seperti glukosa), dan materi pembangunan (seperti selulosa pada tumbuhan, kitin pada hewan serta jamur). 

Dalam proses fotosintetis, tumbuhan hijau mengubah karbon dioksida (CO2) menjadi karbohidrat. Karbohidrat mengandung gugus fungsi karbonis dan gugus hidroksil. Awalnya, istilah karbohidrat digolongkan senyawa dengan rumus (CH2O)n. 

Bentuk molekul karbohidrat paling sederhana yaitu monosakarida seperti glukosa. Terdapat banyak karbohidrat tersusun dari polimer berbagai molekul gula yang merantai menjadi panjang serta bercabang-cabang disebut dengan polisakarida. Seperti pati. Selain dari monosakarida dan polisakarida ada juga disakarida (rangkaian 2 monosakarida) dan oligosakarida( rangkaian dari beberaa monosakarida). 

Fungsi Karbohidrat Bagi Tubuh Manusia
  • Sumber energi utama. Pada fungsi karbohidrat ini yang merupakan sumber utama energi adalah glukosa serta tidak dapat digantikan oleh sumber energi yang lainnya. 
  • Memiliki peranan dalam proses metabolisme yakni dengan menjaga keseimbangan antara asam dan basa yang terdapat dalam tubuh, dan sebagai pembentuk struktur sel, jaringan dan organ tubuh. 
  • Karbohidrat memiliki peran penting dalam membantu proses pencernaan makanan 
  • Membantu dalam penyerapan kalsium 
  • Sebagai pembentuk senyawa lain. 
  • Komponen penyusun gen dalam inti sel sebagai pewarisan sifat
  • Membantu dalam proses buang air besar. Selulosa adalah salah satu polisakarida yang sulit untuk dicerna, akan tetapi hal itu bermanfaat mencegah sembelit atau konstipasi.  
Pengertian Karbohidrat, Fungsi Karbohidrat, Sumber Karbohidrat
    Sumber-Sumber Karbohidrat
    Adapun sumber-sumber makanan yang mengandung karbohidrat antara lain sebagai berikut..
    • Putih telur 
    • Kentang
    • Kacang-kacangan
    • Biji-bijian
    • Roti
    • Oatmeal
    • Buah-buahan segar
    • Pasta
    • Ubi jalar
    • Produk dari olahan susu
    • Sagu
    • Jagung 
    • Singkong 
    • Beras merah
    Pengertian Karbohidrat, Fungsi Karbohidrat, Sumber Karbohidrat

      Penyakit-Penyakit Yang Berhubungan Dengan Karbohidrat
      • Obesitas adalah kelebihan berat badan dari akibat kelebihan kalori atau kelebihan karbohidrat
      • Diabetes militus adalah gangguan metabolisme karbohidrat
      • Marasmus adalah suatu kondisi yang serius dimana kekurangan kalori dan protein
      • Laktose Intolerance adalah gangguan metabolisme laktosa karena difisiensi enzim laktase.

      Baca Juga:


      Demikianlah informasi mengenai Pengertian Karbohidrat, Fungsi Karbohidrat, Sumber Karbohidrat. Semoga teman-teman dapat menerima dan bermanfaat bagi kita semua baik itu pengertian karbohidrat, fungsi karbohidrat, sumber-sumber karbohidrat. Sekian dan terima kasih. Salam Berbagi Teman-Teman

        Monday, September 14, 2015

        Penyebaran Fauna Indonesia

        Penyebaran Fauna Indonesia| Flora dan Fauna memiliki penyebaran/persebaran yang dipengaruhi oleh berbagai aspek. Seperti Penyebaran Fauna Indonesia yang dipengaruhi oleh berbagai aspek geografi dan peristiwa geologi benua Asia dan Australia. Menurut pendapat para pakar zoologi yang berpendapat bahwa tipe fauna di kawasan Indonesia bagian barat mirip dengan fauna yang ada di Asia Tenggara (oriental), sedangkan fauna yang ada dikawasan Indonesia bagian timur mirip dengan fauna yang terdapat di benua Australia (australis).

        Daerah persebaran fauna Indonesia dibagi menjadi tiga kawasan. Tiga kawasan pembagian persebaran fauna Indonesia adalah kawasan indonesia bagian barat, kawasn peralihan (Wallacea), dan kawasan Indonesia bagian timur. Penyebaran fauna Indonesia dibagi dan dipisahkan oleh garis Wallace, garis Weber, dan garis Lydekker

        Penyebaran Fauna Indonesia - Berikut penjelasan mengenai pembagian kawasan penyebaran fauna Indonesia...
        Kawasan Pembagian Penyebaran Fauna Indonesia

        a. Kawasan Indonesia Bagian Barat 
        Kawasan Indonesia bagian barat meliputi Sumatra, Kalimantan, Bali dan Jawa. Kawasan tersebut dibatasi oleh garis imajiner Wallace yang terletak di antara Kalimantan dengan Sulawesi dan antara Bali dengan Lombok. Dari jarak antara Bali dan Lombok sangat dekat, namun jenis fauna yang juga dikemukakan oleh Alfred Russel Wallace (abad ke -19) , ahli zoologi yang berasal dari Inggris. Jenis fauna kawasan Indonesia bagian barat, antara lain macam tutul atau leopard (Panthera pardus), badak jawa (Rhinoceros), Harimau (Panthera tigris), orang utan (Pongo pygmaeus), gajah (Elephas maximus), beruang madu (Ursus malayanus),  wau-wau (Hylobates lar), lutung (Presbytis cristata), banteng (Bos sondaicus), burung jalak bali (Leucopsar rothschildi), dan merak hijau (Pavo muticus). 

        b. Kawasan Peralihan 
        Kawasan peralihan meliputi wilayah seperti Maluku, Timor, Sulawesi, Sumbawa, Sumba, dan Lombok. Kawasan peralihan dibatasi oleh garis Wallace yang berada disebelah barat dan garis Lydekker di sebelah timur. Di antara kedua garis ini, terdapat garis keseimbangan Weber yang terletak di sebelah timur Sulawesi. Garis Weber dikemukakan oleh Max Carl Wilhelm Weber, seorang ahli zoologi yang berasal dari Jerman. Pada Kawasan tersebut terdapat peluang percampuran antara unsur fauna oriental dan fauna australis. Jenis fauna kawasan peralihan antara lain anoa pegunungan (Bubalus quarlesi), komodo (Varanus komodoensis), maleo (Macrocephalon maleo), anoa dataran rendah (Bubalus depressicornis), burung rangkong (Rhyticeros cassidix), duyung (Dugong dugon), kuskus beruang (Ailurops ursinus), kakatua putih berjambul merah (Cacatua moluccensis), kupu-kupu Sulawesi (Papilio iswara, Papilio peranthus), dan soa-soa (Hydrosaurus amboinensis).

        c. Kawasan Indonesia Bagian Timur
        Kawasan Indonesia timur dibatasi oleh garis Lydekker yang meliputi wilayah seperti Papua dan pulau-pulau kecil yang ada disekitarnya. Jenis fauna yang terdapat dikawasan Indonesia bagian timur, antara lain buaya Irian (Crocodylus novaeguineae), kupu-kupu sayap burung (Ornithoptera sp.), kasturi raja (Psittrichas fulgidus), ular sanca hijau (Chondrophython viridis), kanguru pohon (Dendrolagus ursinus), burung cendrawasih ekor pita (Astrapia mayeri), walabi kecil (Dorcopsulus vanheurni), burung kasuari gelambir ganda (Casuaris casuarius), dan burung kakatua raja (Probosciger aterrimus). Burung di kawasan ini memiliki bulu yang berwarna-warni. 

        Baca Juga : 

        Penyebaran Fauna Indonesia
        Demikianlah informasi mengenai Penyebaran Fauna Indonesia. Semoga teman-teman dapat menerima dan bermanfaat bagi kita semua. Sekian dan terima kasih. "Salam Berbagi Teman-Teman".

        Sunday, September 6, 2015

        Pengertian Simbiosis Parasitisme & Contoh Simbiosis Parasitisme

        Pengertian Simbiosis Parasitisme & Contoh Simbiosis Parasitisme|Secara Umum, Pengertian Simbiosis Parasitisme adalah pola interaksi yang erat dan khusus antara dua makhluk hidup yang berlainan jenis yang satu mendapat keuntungan dan yang satu mendapatkan kerugian. Secara terpisah, pengertian simbiosis adalah pola interaksi yang sangat erat dan khusus antara dua makhluk hidup yang berlainan jenis. Istilah dari simbiosis berasal dari bahasa Yunani dari kata sym yang diartikan dengan sedangkan kata bios diartikan kehidupan. Makhluk hidup yang bersimbiosis disebut dengan simbion. 

        Macam-Macam Bentuk Simbiosis - Simbiosis terdiri dari beberapa bentuk antara lain sebagai berikut..
        • Simbiosis Mutualisme
        • Simbiosis Parasitisme
        • Simbiosis Komensalisme
        • Simbiosis Kompetisi
        • Simbiosis Amensalisme

        Contoh-Contoh Simbiosis Parasitisme

        1. Contoh Simbiosis Parasitisme Cacing Pita dan Manusia
        Cacing pita memperoleh keuntungan karena mendapatkan makanan dalam tubuh manusia tepatnya diusus. Sedangkan bagi manusia sendiri mendapatkan kerugian karena makanannya dimakan oleh cacing pita. 
        2. Contoh Simbiosis Parasitisme Cacing Tambang dan Manusia
        Cacing tambang hidup dalam usus manusia itu berbeda, cacing tambang sangat merugikan karena menyebabkan penyakit. Cacing tambang menyerap darah manusia sebagai makanan. Sedangkan manusia dirugikan karena kekurangan darah.
        3. Contoh Simbiosis Parasitisme Tikus dan Petani 
        Tikus mendapatkan makanan dari tumbuhan petani di sawah. Sedangkan petani dirugikan karena tanamannya dimakan oleh tikus membuat hasil panen petani berkurang.
        4. Contoh Simbiosis Parasitisme Tali Putri dan Inangnya
        Tali putri adalah tumbuhan yang tidak berklorofil sehingga tidak dapat berfotosintetis. Sehingga zat organik mendapat tumbuhan dari inangnya. Tumbuhan inangnya dirgikan karena zat organiknya diambil oleh tali putri.
        5. Contoh Simbiosis Parasitisme Kutu dan Hewan ia tinggal 
        Kutu menghisap dari hewan yang ia tempati untuk tinggal. Sedangkan bagi hewan mendakatkan kerugikan karena tubuhnya merasa gatal. 
        6. Contoh Simbiosis Parasitisme Rafflesia Arnoldi dan Tumbuhan Inangnya
        Bunga rafflesia arnoldi tidak memiliki akar, batang, dan daun. Sehingga dalam mendapatkan makanan ia mengambil makanan dari tumbuhan inangnya. Sedangkan bagi tumbuhan inangnya dirugikan karena makannnya diambil. 
        7. Contoh Simbiosis Parasitisme Benalu dan Inangnya 
        Benalu dapat berfotosintetis. Untuk berfotosintetis benalu mengambil air dan mineral dari inangnya. Sedangkan untuk tumbuhan inangnya mengalami kerugian karena air dan mineralnya diambil oleh tumbuhan benalu. Tapi parasit seperti ini mempunya klorofil disebut dengan semiprasit.

        Baca Juga:
         
        Demikianlah informasi mengenai Pengertian Simbiosis Parasitisme & Contoh Simbiosis Parasitisme. Semoga teman-teman dapat menerima dan bermanfaat bagi kita semua baik itu pengertian simbiosis parasitisme, contoh-contoh simbiosis parasitisme. Sekian dan terima kasih. Salam Berbagi Teman-Teman. 

        Thursday, September 3, 2015

        Pengertian Simbiosis Komensalisme & Contoh Simbiosis Komensalisme

        Pengertian Simbiosis Komensalisme & Contoh Simbiosis Komensalisme|Secara Umum, Pengertian Simbiosis Komensalisme adalah pola interaksi yang erat dan khusus antara dua makhluk hidup yang berlawanan jenis dimana salah satu pihak di untungkan dan pihak lainnya tidak di rugikan dan tidak diuntungkan. Secara terpisah, pengertian simbiosis adalah pola interaksi yang erat dan khusus antara dua pihak yang berlawanan jenis. Kata simbiosis sendiri berasal dari bahasa Yunani yang asal katanya dari kata sym yang berarti dengan dan biosis yang berarti kehidupan. Untuk makhluk hidup yang bersimbiosis dinamakan dengan simbion.

        Artikel Terkait: Pengertian Simbiosis Mutualisme & Contoh Simbiosis Komensalisme

        Macam-Macam Bentuk Simbiosis - Simbios terdiri dari beberapa bentuk antara lain sebagai berikut...
        1. Simbiosis Komensalisme
        2. Simbiosis Parasitisme
        3. Simbiosis Mutualisme
        4. Simbiosis Netralisme
        5. Simbiosis Amensalisme
        6. Simbiosis Kompetisi 

        Contoh-Contoh Simbiosis Komensalisme Pada Hewan dan Tumbuhan 

        Berikut beberapa contoh simbiosis mutualisme baik pada hewan maupun dengan tumbuhan...
        1. Contoh Simbiosis Komensalisme Udang dan Mentimun Laut
        • Udah mendapatkan keuntungan dengan menunggangi hewan yang cepat dan besar misalnya mentimun laut untuk mengambil sisa-sisa makanan.  
        • Mentimun laut tidak dirugikan atau diuntungkan mengenai keberadaan udang.   
        2. Contoh Simbiosis Komensalisme Tumbuhan Paku dan Tanaman Jati
        • Tumbuhan paku mendapatkan keuntungan dengan hidup epifit (menempel) di tanaman jati
        • Sedangkan bagi tumbuhan jati tidak berpengaruh apapun, baik itu diuntungkan maupun dirugikan 
        3. Contoh Simbiosis Komensalisme Ikan Pari dan Ikan Remora
        • Ikan remora menempel dan mengambil sisa makanan yang terdapat di ikan pari. 
        • Sedangkan bagi ikan pari tidak diuntungkan maupun dirugikan. 
        4. Contoh Simbiosis Komensalisme Ikan Remora dan Ikan Hiu
        • Sama halnya dengan ikan pari dan ikan remora, ikan remora menempel pada ikan hiu untuk mendapatkan makanan dari sisa makanan hiu  
        • Sedangkan bagi ikan hiu sendiri tidak diuntungkan maupun dirugikan. 
        5. Contoh Simbiosis Komensalisme Angrek Bulan dan Pohon Mangga
        • Tumbuhan aggrek bulan menempel di pohon Mangga sehingga menerima sinar matahari
        • Sedangkan untuk pohon mangga tidak dirugikan maupun diuntungkan.   
        6. Contoh Simbiosis Komensalisme The Goby dan Bulu Babi 
        • The Goby merupakan ikan yang memiliki ukuran kecil yang bersembunyi dan berlindung diantara celah-celah bulu babi yang beracun tersebut. 
        • Sedangkan untuk bulu babi sendiri tidak dirugikan maupun diuntungkan akan beradaan the goby tersebut.  
        7. Contoh Simbiosis Komensalisme Tumbuhan Sirih dan Tumbuhan Inangnya
        • Tumbuhan sirih memperoleh keuntungan dengan merambat pada inangnya. 
        • Sedangkan untuk tumbuhan inangnya tidak berpengaruh apapun.     

        Baca Juga:

        Pengertian Darah & Fungsi Darah Manusia
        Macam-Macam Jaringan Tumbuhan dan Fungsinya 
        Peranan Biologi Dalam Kehidupan Manusia 
        Pengertian Ekosistem dan Komponen-Komponennya

        Demikianlah informasi mengenai Pengertian Simbiosis Komensalisme & Contoh Simbiosis Komensalisme. Semoga teman-teman dapat menerima dan bermanfaat bagi kita semua baik itu pengertian simbiosis komensalisme secara umum, pengertian simbiosis, macam-macam bentuk simbiosis, contoh-contoh simbiosis komensalisme. Sekian dan terima kasih. Salam Berbagi Teman-Teman. 

        Tuesday, September 1, 2015

        Pengertian Simbiosis Mutualisme & Contoh Simbiosis Mutualisme

        Pengertian Simbiosis Mutualisme & Contoh Simbiosis Mutualisme| Secara Umum, Pengertian Simbiosis Mutualisme adalah interaksi yang erat dan khusus antara dua makhluk hidup yang berbeda jenis namun saling menguntungkan bagi kedua pihak. Sedangkan pengertian secara terpisah, dimana pengertian simbiosis adalah pola interaksi yang erat dan khusus antara dua makhluk hidup yang berlainan jenis. Istilah simbiosis berasal dari bahasa Yunani dari kata sym yang berarti dengan dan biosis yang diartikan sebagai kehidupan. Simbiosis merupakan interaksi dua organisme yang hidupnya berdampingan. Makhluk hidup yang bersimbiosis disebut dengan simbion. Sedangkan pengertian mutualisme adalah hubungan sesama makhluk hidup yang saling menguntungkan kedua pihak.

        Macam-Macam Bentuk Simbiosis - Perlu teman-teman ketahui bahwa terdapat bentuk-bentuk simbiosis yaitu sebagai berikut.. 
        • Simbiosis Parasitisme
        • Simbiosis Komensalisme
        • Simbiosis Mutualissme  
        • Simbiosis Amensalisme
        • Simbiosis Kompetisi

        Contoh-Contoh Simbiosis Mutuliasme Pada Hewan dan Tumbuhan 

        1. Contoh Simbiosis Mutualisme antara Bunga dan Lebah 
        • Hubungan lebah dengan bunga dan lebah dimana lebah memperoleh makanan yang berasal dari bunga berupa sari bunga. 
        • Bunga pun dibantu oleh lembah dalam proses penyerbukan 
        2. Contoh Simbiosis Mutualisme antara Ikan Badut dan Anemon Laut
        • Ikan badut dapat bersembunyi pada anemon laut jika pemangsang datang dan tidak hanya itu ikan badut juga mendapatkan makanan berupa parasit pada anemon laut.
        • Hal yang sama juga dengan anemon laut, karena anemon laut juga dilindungi oleh ikan badut saling melindungi dari pemangsa dan parasit yang mengganggu anemon laut dimakan oleh ikan badut.
        3. Contoh Simbiosis Mutualisme Kelelawar Berbulu Wol dan Kantung Semar
        • Kelelawar berbulu wol memperoleh tempat tinggal yang baik 
        • Kantung semar mendapatkan makanan yang terdapat pada kotoran kelelawar berbulu wol
        4. Contoh Simbiosis Mutualisme Kerbau dan Burung Jalak
        • Burung jalak mendapatkan keuntungan karena mendapatkan makanan di kerbau yang beru kutu yang menempel di tubuh kerbau. 
        • Kerbau pun juga diuntungkan karena kutu yang mengganggu kerbau dimakan oleh burung jalak, dan membuat kerbau bersih.
        5. Contoh Simbiosis Mutualisme Manusia dan E.Coli (Eschereria Coli)
        • Manusia mendapatkan vitamin B12 dari bakteri dan mendapatkan bantuan dalam proses pembusukkan 
        • Bakteri E. Coli mendapatkan tempat untuk hidup
        6. Contoh Simbiosis Mutualisme Zebra dan Burung Oxpecker
        • Burung Oxpecker mendapatkan makanan berupa parasit 
        • Zebra mendapatkan keuntungan karena tubuhnya menjadi bersih dari parasit yang dimakan oleh burung Oxpecker. Tidak hanya itu zebra pun diuntungkan karena burung Oxpecker memberi sinyal jika pemangsa datang dengan menjerit dan pergi. 
        7. Contoh Simbiosis Mutualisme Buaya dan Burung Plover
        • Burung plover memakan kotoran dari sisa makanan yang terdapat di dalam gigi buaya
        • Buaya pun mendapat keuntungan karena telah dibersihkan dan terhindar dari penyakit penyebab sisa makanan di giginya. 
          Baca Juga: 
          Jaringan Epidermis: Pengertian Jaringan Epidermis,Ciri, Fungsi & Bentuknya
          Objek Permasalahan Biologi Tingkat Organisasi Kehidupan
          Pengertian, Manfaat, & Cabang-Cabang Biologi
          Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan 

          Pengertian Simbiosis Mutualisme & Contoh Simbiosis Mutualisme

          Demikianlah informasi mengenai Pengertian Simbiosis Mutualisme & Contoh Simbiosis Mutualisme. Semoga teman-teman dapat menerima dan bermanfaat bagi kita sema baik itu pengertian simbiosis mutualisme, pengertian simbiosis, pengertian mutualisme, contoh-contoh simbiosis mutualisme pada hewan dan tumbuhan. Sekian dan terima kasih. Salam Berbagi Teman-Teman.

          Friday, August 28, 2015

          Jaringan Epidermis: Pengertian Jaringan Epidermis, Ciri, Fungsi & Bentuknya

          Jaringan Epidermis: Pengertian Jaringan Epidermis, Ciri, Fungsi & Bentuknya| Secara Umum, Pengertian Jaringan Epidermis adalah lapisan jaringan paling luar tumbuhan yang terbentuk dari protoderm dan umumnya terdiri selapis, sebagian tumbuhan mempunyai epidermis yang lapisan ganda. Jaringan epidermis yang lapisan berganda adalah anggrek dll. Jaringan epidermis atau jaringan pelindung. 

          Jaringan epidermis hanya di jumpai pada tumbuhan sedangkan hewan tidak karena hewan memiliki jaringan eitel. Sebagai contoh jaringan epidermis adalah kulit bawang, pernahkah anda mengupas kulit bawang ?.. kulit bawang merupakan salah satu contoh dari jaringan epidermis.

          Fungsi Jaringan Epidermis

          Fungsi Jaringan Epidermis - Terdapat beberapa fungsi dari jaringan epidermis yaitu sebagai berikut.. 
          • Fungsi jaringan epidermis adalah sebagai pelindung atau menutu seluruh organ tumbuhan.
          • Fungsi jaringan epidermis adalah membatasi penguapan, menyokong, penyerapan dan penyimpanan air.

          Bentuk-Bentuk Jaringan Epidermis

          Bentuk-Bentuk Jaringan Epidermis - Adapun bentuk-bentuk jaringan epidermis khusus atau derifat epidermis antara lain sebagai berikut.. 
          • Sel Silika dan Sel Gabus: Silica berisi kristal silica sedangkan sel gabus berisi endapan suberin. Kedua dari sel, selalu berpasangan yang pada umumnya ditemukan di tulang daun gramine.
          • Sel Kipas atau Sel Bulliform: Berupa sederet sel yang lebih besar dari sel epidermis lainnya, berdinding tipis, vakuola besar, dan berisi air. Fungsi dari sel kipas adalah untuk membuka dan menutup daun (daun yang menggulung).
          • Litokis: Litokis adalah sel yang berisi dari epidermis normal dengan pertumbuhan khusus ke arah dalam. Sel  tersebut berisi kristal kalsium karbonat yang disebut dengan sistolit.
          • Stomata: Stomata adalah celah dan kedua sel penutupnya. Sel penutup merupakan dua buah sel yang bentuk husus mengapit celah. Stomata dapat ditemukan di daun, batang, rhizoma, perhiasan bunga, bakal buah dan biji. Letak stomata dapat sejajar dengan permukaan epidermis (fanerofor) atau tenggelam (Cryptofor).
          • Trikoma: Triokoma adalah tonjolan epidermis yang terdiri dari 1 sel atau lebih yang digunakan sebagai ciri taksonomi familia. Fungsi trikoma pada tumbuhan adalah sebagai pelindung akan gangguan yang berasal dari luar dan mengurangi penguapan. 
          • Rambut Akar: Rambut akar adalah modifikasi dari epidermis yang berfungsi dalam penyerapan air dalam tanah.

          Ciri-Ciri Jaringan Epidermis

          Ciri-Ciri Jaringan Epidermis - Berikut ciri-ciri jaringan epidermis..
          • Susunan sel rapat tanpa ruang antar sel
          • Vakuola besar dapat berisi antosianin
          • Dinding sel beragam tergantung dari posisi dan jenis tumbuhannya.
          • Terdapat sitoplasma yang hidup dan mengandung kristal garam, kristal silikat, dan garam minyak.
          • Tidak berkloroplas, kecuali di bagian sel penutup, pada hidrofit dan tumbuhan di bawah naungan

          Baca Juga: 

          Demikianlah informasi mengenai Jaringan Epidermis: Pengertian Jaringan Epidermis, Ciri, Fungsi & Bentuknya. Semoga teman-teman dapat menerima dan bermanfaat bagi kita semua baik itu pengertian jaringan epidermis, fungsi jaringan epidermis, ciri-ciri jaringan epidermis, dan bentuk-bentuk jaringan epidermis. Sekian dan terima kasih. Salam Berbagi Teman-Teman. 

          Referensi: Jaringan Epidermis: Pengertian Jaringan Epidermis, Ciri, Fungsi & Bentuknya
          • Soerodikoesoemo, Wibisono, dkk,  1993, Anatomi dan Fisiologi Tumbuhan, Penerbit Universitas Terbuka, Depdikbud Jakarta
          • Aryulina, Diah. 2006. Biologi. Jakarta : Erlangga.
          • Karmana , Oman.  2006. Biologi . Jakarta : Grafindo.
          • Mulyani, Sri. 2006. Anatomi Tumbuhan. Kanisius . Yogyakarta : Kanisius . 

            Saturday, August 22, 2015

            Pengertian, Perbedaan Respirasi Anaerob & Aerob

            Pengertian, Perbedaan Respirasi Anaerob & Aerob|Secara kompleks, respirasi diartikan sebagai sebuah proses pergerakan atau mobilisasi energi oleh makhluk hidup dengan cara memecah senyawa dengan energi tinggi yaitu SET yang digunakan untuk penyokong aktivitas dalam keseharian makhluk hidup tersebut. Kegiatan respirasi yang berlangsung untuk semua makhluk hidup baik itu pada hewan, tumbuhan dan manusia. Dalam ilmu biologi, secara umum terdapat dua jenis respirasi menurut keterlibatan oksiden di dalamproses respirasi antara lain sebagai berikut...

            Respirasi Anaerob 
            Respirasi anaerob merupakan respirasi yang tidak memerlukan oksigen atau O2.  Respirasi anaerob terjadi di bagian sitoplasma yang bertujuan mengurangi senyawa organik. Respirasi anaerob menghasilkan sejumlah energi yang lebih kecil yaitu 2 ATP. Proses respirasi anaerob didapati pada reaksi fermentasi dan pernapasan intra molekul. Respirasi anerob, glukosa dipecah secara tidak sempurna menjadi komponen H2O dan CO2. Di respirasi anaerob, hidrogen bergabung bersama sejumlah komponen yaitu Asam Piruvat, Asetaldehida yang selanjutnya membentuk asam laktat dan etanol.

            Respirasi Aerob
            Respirasi aerob adalah sebuah reaksi katabolisme yang memerlukan suasana aerobic dengan proses keberadaan oksigen sangat dibutuhkan yang menghasilkan energi dengan jumlah yang besar. Energi yang disimpan dalam bentuk kimiawi yang dikenal dengan kode ATP. Energi ATP digunakan oleh sel dalam tubuh makhluk hidup untuk menunjang pertumbuhan, gerak, transportasi, reproduksi dan kegiatan yang lainnya. Untuk lebih sederhananya, rumus aerob digambarkan secara sederhana yaitu C6H12+6O2=6HCO2+6H2O.

            Respirasi aerob
            dibagi dalam 3 tahapan yaitu sebagai berikut....
            1. Glikolisis adalah proses pemecahan molekul C6 atau glukosa yang menjadi senyawa asam piruvat atau dikenal dengan rumus kimia C3
            2. Siklus krebs, ialah reaksi molekul aseil CoA yang kemudian menghasilkan oksalosetat dan asam sitrat. 
            3. Transpor electron, merupakan reaksi reduksi atau oksidasi NADH2 dan molekul FADH2 yang akhirnya menghasilkan H2O energi berupa ATP

            Perbedaan Respirasi Anaerob dan Aerob
            1. Respirasi Aerob
            • Memerlukan oksigen
            • Proses yang terjadi dalam matriks mitokondria 
            • Untuk memecah senyawa organik ke an-organik menghasilkan energi dalam jumlah besar yaitu 36 ATP
            2. Respirasi Anaerob
            • Tidak memerlukan kehadiran oksigen dalam prosesnya 
            • Berlangsung dalam sitoplasma 
            • Tujuan untuk mengurangi senyawa organik 
            • Menghasilkan energi tapi dalam jumlah sedikit yaitu 2 ATP 

            Demikianlahi informasi mengenai Pengertian, Perbedaan Respirasi Anaerob & Aerob. Semoga teman-teman dapat menerima dan bermanfaat bagi kita semua baik itu pengertian respirasi anaerob, pengertian respirasi aerob, perbedaan respirasi anaerob dan respirasi aerob.Sekian dan terima kasih. Salam Berbagi Teman-Teman.

            Pengertian DNA & RNA, Perbedaan DNA & RNA

            Pengertian DNA & RNA, Perbedaan DNA & RNA| Secara umum Pengertian DNA atau Asam Ribonukleat adalah materi yang membentuk kromosom-kromosom yang menyimpan informasi genetik dalam tubuh makhluk hidup.Sedangkan, pengertian RNA (Asam Ribonukleat) adalah polimer yang tersusun dari sejumlah neuklotida dimana satu neuklotida terdiri dari satu gugus fosfat, satu gugus gula ribosa, dan satu gugus basa nitrogen (N).

            Pembahasan DNA
            DNA memiliki asam nukleat yang terdiri dari polinukleotida dari unit-unit dioknuklotida yang unit-unit pembangunnyadioksinukleot. Informasi genetik umumnya merupakan kumpulan perintah yang mengatur sel untuk melakukan sesuatu. DNA dalam bahasa inggris disebut deoxyribonucleic acid, sedangkan dalam bahasa Indonesia disebut Asam Deoksiribosa Nukleat. Susunan kimia dari DNA adalah polimer yang dari rantai panjang nukleotida. 

            Pembahasan RNA 
            RNA memiliki asam nukleat yang terdiri dari polinukleotida dari unit-unit mononukleotida. Polimer RNA tersusun dari ikatan yang berselang-seling antara gugus fosfatsatu nukleotida dengan gugus gula ribosa dan nukleotida yang lain. 

            Perbedaan DNA dan RNA

            • Bagian pentosa DNA adalah ribosa, sedangkan pada bagian pentosa DNA adalah dioksiribosa
            • Bentuk molekul dari DNA adalah heliks ganda, sedangkan pada bentuk molekul RNA yang berupa rantai tunggal yang berlipat, sehingga mirip dengan rantai gandai. 
            • RNA mengandung basa adenin, guanin dan sitosin seperti DNA, tetapi RNA tidak mengandung timin yang sebagai gantinya RNA mengandung urasil. 
            • DNA berada di dalam kromosom sedangkan RNA bergantung dari jenis RNA seperti RNA duna yang terdapat di nukleus, RNA p atau RNA t yang terdapat di sitoplasma, sedangkan RNA r (RNA ribosom) terdaat di ribosom
            • Secara alami, DNA membentuk RNA sedangkan RNA membentuk protein yang penting bagi makhluk hidup seperti membentuk otot, darah, organ tubuh, hormon, enzim dan lain-lain.

            Artikel Terkait: Pengertian DNA & RNA, Perbedaan DNA & RNA

            Pengertian RNA, Fungsi, Struktur & Jenisnya
            Pengertian DNA, Struktur, Replikasi, Fungsi, Isolasi, & Tes DNA

            Demikianlah informasi mengenai Pengertian DNA & RNA, Perbedaan DNA & RNA. Semoga teman-teman dapat menerima dan bermanfaat bagi kita semua baik itu pengertian DNA, pengertian RNA, pembahasan DNA, pembahasan RNA, perbedaan DNA dan RNA. Sekian dan terima kasih. Salam Berbagi Teman-Teman.  

            Wednesday, August 19, 2015

            Pengertian Bioteknologi: Apa itu Bioteknologi ?..

            Pengertian Bioteknologi: Apa itu Bioteknologi ?| Secara Umum, Pengertian Bioteknologi adalahh aplikasi organisme atau bagian tubuh organisme ke dalam teknologi untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat.  Pemanfaatan organisme atau komponen sbuselulernya dilakukan denga terarah dan terkontrol untuk melibatkan multidisiplin serta aplikasi yang terpadu dengan mikrobiologi, biokimia, biologi sel, fisiologi, genetika molekuler, dan teknik kimia. 

            Sebagian dari keberhasilan bioteknologi yang menarik perhatian masyarakat adalah rekayasa genetika. Rekayasa genetika merupakan bagian dari bioteknologi modern yang ditemukan oleh watson dan crik tahun 1953 dari model utas ganda DNA. Sebelumnya masyarakat telah mengetahui bioteknologi tradisional. Bioteknologi tradisional yaitu diterapkan dengan pembuatan minuman anggur dan keju dengan menggunakan mikroba, pemulihan tanaman pangan, atau perkawinan silang pada hewan.

            Pengertian Bioteknologi Menurut Para Ahli

            • Perhimpunan Kimia Murni dan Terapan: Menurutnya, pengertian bioteknologi adalah penerapan bikimia, biologi, mikrobiologi dan rekayasa kimia dalam proses industri, pembuatan produk baik itu pelayanan kesehatan, energi dan pertanian serta pada lingkungan. 
            • OECD (Organization for Economic Cooperation and Development): Pengertian bioteknologi menurut OECD adalah suatu penerapan prinsip ilmiah dan rekayasa pengolahan bahan oleh agen biologi untuk menyediakan barang dan jasa. 

            Prinsip Dasar Bioteknologi - Bioteknologi dikembangkan dari segala bidang yang memanfaatkan kemampuan dari mikroorganisme atau bagian-bagiannya. Objek kajiannya yang luas dengan perkembangan bertahap sesuai perkembangan ilmu dan teknologi serta meningkatkan kebutuhan manusia. Sebenarnya, prinsip-prinsip bioteknologi telah diterapkan oleh masyarakat Indonesia sejak ratusan tahun yang lalu, bahkan 6.000 tahun sebelu masehi oleh masyarakat Babilonia. Masyarakat Babilonia diwaktu itu telah membuat makanan dan minuman secara fermentasi. Contoh-contoh bioteknologi tradisional yaitu pembuatan tempe, tape, kecap, oncom atau pembuatan minuman tuak yang tahan lama oleh nenek moyang kita. Ada tiga ciri utama dalam bioteknologi tradisional antara lain sebagai berikut... 
            • Terdapat mikroorganisme dengan ciri tertentu dan dapat memproduksi enzim yang berperan sebagai biokatalisator
            • Adanya peropde atau mekanisme tertentu untuk mendayagunakan mikroorganisme (sebagai gen) secara teknologi. 
            • Diperolehnya produk yang memiliki nilai tambah dan bermanfaat khususnya kepentingan manusia, baik yang berupa pangan (makanan dan minuman), obat-obatan, reproduksi, pemecahan masalah sampah, dan produk-produk lain,
            Dalam dau dekade belakangan ini telah terjadi beberapa peristiwa penting dalam mendorong kemajuan dari bioteknologi modern antara lain sebagai berikut... 
            1. Harga bahan bakar fosil seperti bensin, minyak tanah, dan solar) yang meningkat drastis. 
            2. Pemakaian enzim ligase dan endonulease yang dapat memotong DNA dan menyambungkan kembali sehingga menghasilkan rekombinan baru untuk memanipulasi gen secara buatan. 
            3. Penemuan oleh Kohler dan Milstein (1975) yang memproduksi antibodi monoklonal dari memfusikan limfosit, mieloma, dan sel tumor. 

            Ketiga kejadian tersebut memberikan pengaruh besar bagi kemajuan bioteknologi di masa ini. Ada tiga tujuan utama dalam penelitian bioteknologi saat ini antara lain sebagai berikut... 
            • Menemukan ciri-ciri khusus; memodifikasi; mengontrol hasil-hasil genetis, biokimia dan proses jangkauan yang luas terhadap organisme, baik yang hidup di darat maupun yang dilaut untuk aplikasi bioteknologi. 
            • Menggunakan alat-alat bioteknologi modern dalam masalah pertanian, lingkungan, dan pabrik untuk membantu pengembangna produk baru serta perbaikan produk, proses, dan metode pengujian. 
            • Memberikan dorongan dan menambah fasilitas, tempat penyimpanan (gudang), dan data base.
            Seperti penjelasan diatas bahwa terdapat bioteknologi tradisional dan bioteknologi modern. Pengertian dari kedua jenis bioteknologi ini adalah sebagai berikut...
            • Bioteknologi Tradisional: Pengertian bioteknologi tradisional adalah bioteknologi yang sifatnya sederhana dengan menggunakan jasad renik (mikroba) alami di awal penggunaannya dengan bersifat kemungkinan tanpa berdasar ilmiah.  
            • Bioteknologi Modern: Pengertian bioteknologi modern adalah bioteknologi organismedengan hasil rekayasa genetika melalui perlakukan yang mengubah landasan penetu kemampuan hidup, dengan mengubah tatanan gen yang menentukan sifat spesifik dai suatu organisme, sehingga berlangsung dengan efisien dan efektif. 
            Pengertian Bioteknologi: Apa itu Bioteknologi ?..
            Demikianlah informasi mengenai Pengertian Bioteknologi: Apa itu Bioteknologi ?... Semoga teman-teman dapat menerima dan bermanfaat bagi kita semua. Sekian dan terima kasih. Salam Berbagi Teman-Teman.

            Referensi: Pengertian Bioteknologi: Apa itu Bioteknologi ?..
            • Muhammad Djumhana, 1995. Hukum Dalam Perkembangan Bioteknologi. Penerbit PT Citra Aditya Bakti : Bandung.
            • Aryulina, Diah; Choirul Muslim, Syalfinaf Manaf, Endang Widi Winarni (2007). Biologi 3 SMA dan MA Untuk Kelas XII. Jakarta: Esis/Erlangga

            Pengertian RNA, Fungsi, Struktur, & Jenisnya

            Pengertian RNA, Fungsi, Struktur, & Jenisnya|Secara Umum, Pengertian RNA (Asam Ribonukleat) adalah rangkaian nukleotida yang saling terikat seperti rantai. RNA merupakan hasil dari transkripsi dari suatu fragmen DNA, sehingga RNA sebagai polimer yang jauh lebih pendek jika dibandingkan DNA. Berbeda dengan DNA yang umumnya dijumpai dalam inti sel, Kebanyak dari RNA terdapat dalam sitoplasma, khususnya di ribosom. 

            Fungsi RNA

            • Sebagai penyimpan informasi 
            • Sebagai perantara antara DNA dan protein dalam proses ekspresi genetik karena berlaku untuk organisme hidup. 

            Struktur RNA

            • Gula D-Ribosa
            • Fosfat
            • Basa Nitrogen
            RNA terdiri dari rantai poliribonukleotida yang basa-basanya biasanya adalaha adenin, guanin, urasil, dan citosin. RNA berada dalam nukelus maupun sitoplasma sel. Bergam bentuk dari RNA lebih banyak dari pada DNA. RNA mempunyai berat molekul antara 25.000 sampai dengan beberapa juta. Umumnya RNA berisi rantai polinukleotida tunggal, tetapi rantai yang biasa terlipat membentuk daerah heliks ganda yang mengandung pasangan basa A:U dan G:C. 

            Molekul RNA memiliki bentuk yang berbeda dengan DNA. RNA mempunyai bentuk pita tunggal dan tidak berpilin. Tiap pita RNA merupakan polinukleotida yang tersusun dari banyak ribonukleotida. Setiap ribonukleotida tersusun dari gula ribosa, basa nitrogen dan asam fosfat. Basa dari nitrogen RNA terbagi menjadi dua yaitu basa purin dan basa pirimidin. Basa purin sama dengan DNA yang tersusun dari adenin (A) dan guanin (G), sedangkan pada basa pirimidinnya berbeda dengan DNA yakni tersusun dari sitosin (C) dan urasil (U). 

            Tulang Panggung RNA tersusun dari deretan ribosa dan fosfat. Ribonuleotida RNA terdapat secara bebas dalam nukleoplasma dengan bentuk nukleosida trifosfat, misalnya adenosin trifosfat (ATP), Guanosin Trifosfat (GTP), Sistidin Trifosfat (CTP), dan Uridin Trifosfat (UTP). RNA disintetis oleh DNA yang berada di inti sel dengan menggunakan DNA sebagai cetakannya. 

            Jenis-Jenis RNA

            RNA terdapat tiga tipe utama atau tiga jenis utama yaitu sebagai berikut.. 
            1. Transfer RNA (tRNA) 
            RNA yang dibentuk dari dalam nukleus, tetapi menempatkan diri dalam sitoplasma. tRNA merupakan RNA yang terpendek dan bertindak sebagai penerjemah kodon dari mRNA. tRNA mempunyai proporsi nukleosida yang lebih relatif tinggi. Transfer RNA (transfer-Ribonucleic acid) atau asam ribonukleat transfer adalah molekul yang menginterpretasikan pesan genetik berupa serangkaian kodon yang disepanjang molekul mRNA dengan cara mentransfer asam-asam amino ke ribosom dalam proses translasi. 
            Tiap tRNA mengandung suatu sekuen dengan tiga rangkaian basa pendek. Seluruh ujung 3' tRNA mengandung sekuen SSA yang berseberangan dengan sekuen antikodon. Suatu amino tertentu akan melekat pada ujung 3 tRNA. Pelekatan ini merupakan cara berfungsinya tRNA, yaitu dengan membawa asam amino spesifik yang nantinya berguna dalam sintetis protein, yaitu pengurutan asam amino sesuai dengan urutan kodon pada mRNA. 

            2. Ribosomal RNA (rRNA) 
            rRNA merupakan ribosom yang mengandung protein dengan massa yang hampir mirip. Molekulnya berupa pita tunggal, tak bercabang dan fleksibel. rRNA terdiri dari 80 persen total RNA yang dalam sel dan pada sel-sel tidak memiliki inti sejati yang terdiri dari beberapa tipe rRNA yaitu 23S rRNA, 16S rRNA, dan 5S rRNA. 

            3. Mesengger RNA (mRNA) 
            mRNA merupakan polinukleotida yang berbentuk pita tunggal linier dan disintetis oleh DNA di dalam nukleus. mRNA berupa rantai tunggal yang relatif panjang. Panjang pendeknya mRNA berhubungan dari panjang pendeknya rantai polipeptida yang disusun. Ururtan pada rantai asam amino yang menyusun rantai polipeptida tersebut sesuai dengan urutan kodon yang ada dalam molekul mRNA yang bersangkutan. mRNA bertindak sebagai pola cetakan dalam pembentukan polipeptida. Setiap molekul membawa salinan urutan DNA, yang ditranslasikan dalam sitoplasma menjadi satu rantai polipeptida atau lebih. Fungsi utama dari mRNA adalah membawa kode-kode genetik dari DNA di inti sel menuju ke ribosom di sitoplasma. mRNA dibentuk jika diperlukan dan jika tugasnya telah selesai lalu dihancurkan dalam plasma. 

            Baca Juga: 

            Pengertian DNA, Struktur, Replikasi, Fungsi, Isolasi, & Tes DNA
            Macam-Macam Hormon Manusia & Fungsinya
            Pengertian Metabolisme, Anabolisme & Katabolisme
            Pengertian Metabolisme dan Proses Metabolisme
            Pengertian, Macam-Macam Enzim dan Fungsinya
            Pengertian Hormon dan Fungsi Hormon

            Pengertian RNA, Fungsi, Struktur, & Jenisnya

            Demikianlah informasi mengenai Pengertian RNA, Fungsi, Struktur, & Jenisnya. Semoga teman-teman dapat menerima dan bermanfaat bagi kita semua baik itu pengertian RNA, pengertian asam ribonukleat atau ribonucleat acid, fungsi RNA (asam ribonukleat), struktur RNA (Asam Ribonukleat), jenis-jenis RNA (asam ribonukelat). Sekian dan terima kasih. Salam Berbagi Teman-Teman. 

            Pengertian DNA, Struktur, Replikasi, Fungsi, Isolasi, & Tes DNA

            Pengertian DNA, Struktur, Replikasi, Fungsi, Isolasi, & Tes DNA|Secara Umum, Pengertian DNA (Asam Deoksiribonukleat) adalah asam nukelat yang didalamnya terdapat sebuah sel makhluk hidup. DNA merupakan biomolekul utama semua makhluk hidup yang membntuk dan menyusun berat kering. DNA dalam bahasa inggris disebut deoxyribonucleic acid. DNA terdiri dari materi yang membentuk kromosom-kromosom dan informasi genetik yang tersimpan dalam tubuh makhluk hidup. 

            Istilah kata DNA berasal dari dua kata yakni deoxyribosa yang berarti gula pentosa dan nucleic yang berarti nukleat. DNA juga dapat diartikan sebagai senyawa kimia pembentuk keterangan genetik suatu sel makhluk hidup, yang berlaku sebagai generasi ke generasi berikutnya. DNA sebagai cetak biru atau blue print dimana kode kehidupan setiap makhluk hidup yang tercatat dalam sel. 

            Struktur DNA 
            Struktur DNA pertama kali ditemukan oleh James Watson dan Francis Crick. Struktur DNA disebut struktur rantai berganda Watson-Crick. Berikut susunan terbentuknya... 

            DNA adalah makro molekul atau molekul yang besar dan berisi 2 rantai polinukleoitida yang saling berkaitan. Setiap nukelotida terbentuk tiga susunan komponen yakni nitrogen, gula pentosa, dan gugus fosfat. Di dalam basa nitrogen terdapat basa primidin dan basa purin. Basa primidin terdapat timin dan sitosin sedangkan dalam basa puring terdapat adenin dan guanin. 

            Replikasi DNA 
            Replikasi DNA dilakukan sebelum sel membelah diri. Arti replikasi DNA adalah  terjadinya penggandaan rantai ganda dari DNA itu sendiri. Pada prokariota atau makhul hidup tidak mempunyai membran inti selnya replikasi DNA dilakukan secara terus menerus. lain halnya dengan Eukariota atau organism yang dengan sel yang sangat komples yang dimana disini terjadi replikasi sangat teratur dengan proses mitosis atau miosis. 

            Penggandaan DNA biasanya menggunakan ensim DNA polimerase. Ensim mini mengikat nukleotida-nukleotida dalam membentuk susunan polimer DNA. Semua proses yang dilakukan secara in vitro dengan menggunakan suatu proses yang disebut PCR atau reaksi berantai polymerase. 

            Fungsi DNA 
            Fungsi utama DNA adalah sebagai pembawa materi genetic. Namun demikian fungsi DNA sangat luas yaitu sebagai berikut.. 
            • Membawa materi genetika dari generasi ke generasi berikutnya
            • Mengontrol kehidupan secara langsung maupun tidak 
            • Sebagai auto katalis atau penggandaan diri 
            • Sebagai heterokatalis atau melakukan sintetis terhadap senyawa lain.
            Isolasi DNA 
            Biasanya para ahli dalam mempelajari DNA melakukan isolasi DNA dengan cara centrifugasi. Centrifugasi akan membuat molekul berat ada diatas sedangkan molekul yang ringan ada dibawah tabung. Centrifugasi merupaka teknik awal dan terdapat tindakan-tindaka yang memerlukan penelian. 

            Tes DNA 
            Tes DNA dapat mengatasi masalah kriminal yang paling rumit. Karena fungsi tes DNA ialah.. 
            • Untuk mengatalisa jenis penyakit
            • Untuk mengetahui penyakit azaimer 
            • Untuk mengalisa garis keturunan 
            • Untuk menetukan cara mengatasi kobatakan dan masih banyak fungsi dari test DNA. 

            Baca Juga:

            Demikianlah informasi mengenai Pengertian DNA, Struktur, Replikasi, Fungsi, Isolasi, & Tes DNA. Semoga teman-teman dapat menerima dan bermanfaat bagi kita semua baik itu pengertian DNA, struktur DNA, replikasi DNA, fungsi DNA, isolasi DNA, dan tes DNA. Sekian dan terima kasih. Salam Berbagi Teman-Teman. 

            Saturday, August 8, 2015

            Pengertian Echinodermata, Ciri-Ciri, Klasifikasi, Reproduksi, & Peranan

            Pengertian Echinodermata, Ciri-Ciri, Klasifikasi, Reproduksi, & Peranan| Secara umum, Echidodermata adalah kelompok hewan berduri yang bergerak lamban dengan bantuan kaki tabung dan berada di kelaman laut. Istilah echinodermata berasal dari bahasa Yunani dari kata echi yang berarti berduri, dan derma yang berarti kulit. Echinodermata hidup di laut atau air payau. Echinodermata tidak hidup parasit, dengan beberapa spesies hidup menempel (sesil). Pada Echinodermata dewasa mempunyai bagian tubuh berbentuk simetri radial yaitu bagian tubuh yang mendistribusikan dalam susunan melingkar disekitar poros tengah. Sedangkan pada bagian larvanya mempunyai tubuh yang simeteri bilateral, yaitu bagian tubuh yang satu berdampingan dengan bagian tubuh yang lain, dan jika ditarik garis dari depan ke belakang terlihat bagian tubuh sama antara kiri dan kanan. Larva echinodermata merupakan hewan mikroskopis, transparan, bersilia, dan umumnya berenang bebas di laut. 

            1. Struktur dan Fungsi Tubuh Echinodermata

            Echinodermata mempunyai kulit keras yang tersusun dari zat kapur dengan lima lengan berbentuk seperti jari, dan organ-organ tubuh yang berjumlah/kelipatan lima. Pada umumnya hewan ini bertubuh kasar karena terdapat tonjolan kerangka dan duri di tubuhnya. Bentuk tubuh echinodermata umumnya seperti bintang, bulat, pipih, bulat memanjang, dan seperti tumbuhan. Sedangkan pada bagian tubuhnya oral (yang memiliki mulut) dan aboral (tidak mempunyai mulut). Pada permukaan tubuh Echinodermata umumnya berduri, baik pendek tumpul maupun panjang berduri. Echinodermata tidak mempunyai otak dan memiliki Ambulakral yang berfungsi dalam mengatur pergerakan.

            2. Sistem Organ Echinodermata 

            • Sistem peredaran darah, Echinodermata memiliki sistem peredaran darah yang masih belum. Jika digambarkan secara sederhana, pembuluh darah berawal dari yang mengelilingi mulut, setelah itu berjabang pada setiap kaki tabung. 
            • Sistem pernapasan,  Echinodermata dilakukan engan menggunakan insang atau pupula (tonjolan pada rongga tubuh). 
            • Sistem persarafan, Echinodermata terdiri atas saraf yang berbentuk lingkaran (cincin) yang mempersarafi mulut, dan saraf radial yang mirip tali mempersarafi pada bagian lengan atau kaki tabung. 
            • Sistem pencernaan,  berupa mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus. Dapat dikatakan, sistem pencernaannya sudah sempurna. Tetapi tidak terdapat sistem ekskresi pada hewan Echinodermata.  

            3. Ciri-Ciri Echinodermata

            • Tubuh echinodermata terdiri atas 3 lapisan dan mempunyai rongga tubuh atau disebut dengan tripoblastik
            • Memiliki bentuk tubuh yang simetri bilateral pada saat masih larva, dan disaat dewasa bentuk tubuhnya simteri radial
            • Mempunyai kulit tubuh yang terdiri atas zat kitin
            • Bergerak dengan ambulakral yaitu kaki tabung dengan lubang-lubang kecil yag berfungsi untuk menghisap.  
            • Mempunyai sistem pencernaan sempurna kecuali bintang laut yang tidak mempunya anus.
            • Tidak memiliki sistem ekskresi
            • Perkembangbiakan secara seksual
            • Pada permukaan tubuh terdiri atas tonjolan-tonjolan yang menyerupai duri
            • Mempunyai sistem tabung jaringan hidrolik 

            4. Reproduksi Echinodermata

            Echinodermata berkembang biak secara seksual, yaitu hewan jantan dan betina yang melepaskan sel gametnya ke air laut, dan proses fertilisasi yang berlangsung secara eksternal (di dalam air laut). 

            5. Cara Hidup Echinodermata

            Echinodermata adalah hewan yang hidup secara bebas artinya habitat hewan ini dapat dimana saja, bisa di laut pantai sampai laut dalam. Makanan tergantung kepada jenisnya. Contoh makanan adalah plankton, atau organisme yang mati atau membusuk. 

            6. Klasifikasi Echinodermata

            Echinodermata (Pengertian, Ciri-Ciri, Klasifikasi, Reproduksi, & Peranan)
            a. Kelas Archoidea: Kelas archoidea adalah hewan yang dengan bentuk bintang yang biasa disebut bintang laut. Astroida sering ditemukan di laut pantai. Astroidea merupakan spesies terbanyak dari kelas filum echinodermata yaitu terdapat 1.600 spesies. Archoidea mempunyai bagian tubuh oral (bagian tubuh dengan mulut) dan bagian aboral (bagian tubuh dengan anus). Kelas yang mempunyai sistem ambularaklakral terdiri atas pembuluh darah air (jaringan hidrolik) yang membentuk kaki/lengan, Bagian kaki/lengan memiliki fungsi sebagai alat gerak, untuk menempel, dan untuk menemukan makanan. Pada ujung kaki terdapat bintik mata yang mampu membedakan terang dan gelap. Bintang laut memiliki duri yang tumpul dan pendek. Disekelilingi duri terdapat duri kecil yang dinamakan pedicelaria yang berfungsi untuk menangkap makanan dan melindungi tubuh dari kotoran. Pada bagian dekat anus terdapat lubang air disebut dengan medreporit. Archoidea mempunyai saluran cincin yang berada di pusat tubuh, serta saluran radial yang merupakan cabang saluran cincin di bagian lengan. 

            b. Kelas Echinoidea: Echinoidea merupakan kelas echinodermata yang tubuhnya dipenuh mirip duri. Bulu Babi atau landak laut merupakan salah satu jenis dari kelas Echinoidea. Bentuk tubuh dari echinoidea adalah agak bulat dan tidak mempunyai lengan, tetapi terdapat duri yang jumlahnya banyak. Terdapat dri ang pendek dan panjang. Duri echinoidea memiliki bentuk zat kapur. Tubuh echinoidea mempunyai otot dengan fungi untuk memutar duri tersebut sehingga dapat bergerak. Mulut hewan ini mempunyai struktur yang mirip rahang membantu dalam memakan mangsa. 

            c. Kelas Crinoidea: Crinoidea mempunyai bentuk tubuh yang mirip dengan bunga atau tumbuhan. Crinoidea adalah anggota fillum echinodermata yang spesies paling sedikit yaitu terdapat 550 spesies. dan kelompok paling primitif dari filum echinodermata. Hewan yang hidup di pantai sampai kedalaman laut 3.500 meter dibawah permukaan laut. Tubuh yang tidak mempunyai duri, dan jika mempunyai tangkai disebut dengan lillia laut (jika bertangkai akan menempel pada dasar laut dengan sirri, yaitu bagian ujung tangkai memiliki zat tanduk), sedangkan yang tidak mempunyai tangkai disebut dengan bintang laut berbulu. Di bagian dasar tubuh (kaliks) jenis yang terdapat sisi oral (mulut) dan sisi anus sedangkan di bagian lengannya berjumlah banyak yang mengelilingi di bagian kaliks tersebut. Umumnya jumlah lengan Crinoidea adalah kelipatan lima dan mempunyai cabang yang disebut dengan pinula. Di sisi oral terdapat celah yang bersilia disebut dengan celah ambulakral. Celah tersebut berfungsi dalam menangkap makanan berupa cairan, zooplankton, atau partikel lainnya yang tersebar di laut. 

            d. Kelas Ophiuroidea: Kelas Ophiuroidea merupakan kelas berbentuk menyerupai bintang laut, tetapi memiliki lengan yang lebih panjang dan lebih kurus dan cakram pusat tubuh yang lebih jelas. Jika kaki digerakkan maka pergerakannya mirip dengan ular, sehingga Kelas Ophiuroidea disebut dengan Bintang Mengular. Kaki tabungnya ini tidak mempunyai penyedot dan bergerak dengan mencambukkan kakinya, sehingga kaki ini lebih mudah patah. Pada kaki atau lengan berfungsi menangkap mangsanya, kemudian memasukkan ke dalam laut. Sebagian jenis dari pemakan cacing, moluska, suspensi atau bangkai. Hewan ini tidak mempunyai anus dan umumnya hidup di sela bebatuan. 

            e. Kelas Holothuroidea:  Holothuroidea merupakan hewan yang bentuk tubuh bulat memanjang dari permukaan oral ke permukaan aboral. Tubuhnya terlihat seperti bentuk buah timun sehingga sering disebut dengan timun laut. Tetapi konsistensi tubuhnya sedikit berbeda dengan kelas lain dan memiliki tubuh halus dan lunak serta tergolong memiliki bagian bagian tubuh yang berkelipatan lima dengan sistem ambulakral. Mentimun laut mempunyai tentakel di bagian oral yang berjumlah 10-30 buah. Tubuhnya terdapat kaki ambulakral denan fungsi bergerak dan bernapas. Pergerakan dilakukan dengan kontraksi otot ditubuhnya. Jenis hewan ini adalah hermafrodit (2 alat kelamin dalam satu tubuh), namun ada juga yang genokhoris (1 kelamin 1 individu). Pembuahan (fertilisasi) di air laut kemudian berkembang menjadi larva aurekularia. Makannya adalah plankton atau zat organik dalam laut. Ia melindungi diri dari mangsanya dengan memuntahkan organ dalam tubuhnya, sehingga mangsanya akan memakan organ itu, selanjutnya mentimun laut membentuk kembali organ yang dimuntahkan tadi. 

            7. Peranan Echinodermata

            Echinodermata banyak dimanfaatkan manusia dalam berbagai hal. Peran echinodermata adalah sebagai berikut..
            Peran Echinodermata yang menguntungkan: Echinodermata dimanfaatkan manusia, antara lain:
            • Bulu babi dapat diambil gonadnya untuk dikonsumsi. Jepang memiliki peternakan bulu babi yang luas. Di wilayah Indonesia, terdapat di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Kendari.
            • Holothuria (mentimun laut) diperdagangkan sebagai teripang kering atau kerupuk teripang. Hongkong merupakan pusat perdagangan teripang dunia. Di negeri China, mentimun laut dikeringkan dan dimanfaatkan sebagai bahan obat-obatan.
            •  Echinodermata memakan bangkai-bangkai, sehingga pantai menjadi bersih
            Peran Echinodermata yang merugikan: Sedangkan peranan merugikan, antara lain:
            • Bintang laut sering memakan kerang mutiara di tempat budidaya kerang mutiara.
            • Achanbasther merupakan hama pada terumbu karang, karena memakan polip Coelenterata. 

            Baca Juga: 


            Demikianlah informasi mengenai Pengertian Echinodermata, Ciri-Ciri, Klasifikasi, Reproduksi, & Peranan. Semoga teman-teman dapat menerima dan bermanfaat bagi kita semua baik itu pengertian echinodermata, struktur tubuh echinodermata, sistem organ echinodermata, ciri-ciri echinodermata, reproduksi echinodermata, cara hidup echinodermata, klasifikasi echinodermata dan peranan echinodermata baik yang bermanfaat/menguntungkan maupun yang merugikan. Sekian dan terima kasih. "Salam Berbagi Teman-Teman". Jangan Lupa SHARE yah :) . 
            Referensi: 
            • Karmana, Oman. 2007. Cerdas Belajar BIOLOGI. Bandung : GRAFINDO Media Pratama. Setiowati, Tetty. Deswati, Furqonita. 2007. BIOLOGI interaktif untuk SMA / MA. Jakarta : Azka Press.
            • Laila, Siti.2007. Biologi sains dalam kehidupan. Surabaya : Yudhistira.
            • Aryulina, Diah, dkk. 2007. BIOLOGI 1 SMA dan MA kelas X. Jakarta : ESIS/Erlangga.
            • Neil. A Champbell, dkk. 2003. BIOLOGI. Jakarta : Erlangga.
            • Winatasasmita, Djumhur. Sukarno. 1996. Biologi 1 Untuk SMU Kelas 1. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
            • Halid, NA, dan A. Anger. 1984. Lingkungan Hidup. Jakarta: Sinar Harapan

            Tags