Latest News

Showing posts with label Artikel Kimia. Show all posts
Showing posts with label Artikel Kimia. Show all posts

Saturday, August 19, 2017

Pengertian Korosi, Jenis, Faktor Penyebab, & Proses Cara Mencegahnya


Apasih itu Korosi?. Mengawali tulisan yang berjudul pengertian korosi, jenis, faktor penyebab, & cara mencegahnya cukup melelahkan bagi penulis untuk menyelesaikannya. Alasannya, informasi mengenai korosi cukup sulit untuk ditemukan, terlebih lagi informasi yang sederhana. Kedua, korosi yang biasanya ada dalam pelajaran kimia, tidaklah penulis mengerti karena penulis sangat malas dalam mengikuti pelajaran kimia. Sekian.

Tidak hanya itu, penulis juga merangkum dari berbagai sumber yang mana informasi mengenai korosi kurang akurat dan terkadang terdapat perbedaan antara informasi yang berada di situs-situs lainnya. Alhasil membuat penulis mencari tempat atau referensi yang lebih baik yang dapat anda lihat di paling bawah.

Namun, dengan pembahasan ini, korosi, penulis mengingat kembali mengenai pembelajaran yang pernah penulis tempuh. Korosi, erosi dan abrasi dll. Semoga benar.

Pembahasan mengenai korosi terlebih yang paling susah menurut penulis adalah penyebab korosi, faktor-faktor yang mempengaruhi korosi dan juga cara mencegah korosi. Alasannya, karena masalah sumber yang kurang akurat, yang mengurangi profesionalisme dari artikelsiana selama ini jika menyajikan informasi yang abal-abalan.

Kedua dari banyak angka-angka perhitungan yang lagi-lagi dalam merangkum informasi tersebut membutuhkan waktu ekstra dalam menyelesaikan hingga termuat judul Pengertian korosi, jenis-jenis korosi, faktor penyebab korosi dan cara mencegahnya.

Bagi teman-teman yang telah membaca atau melihat informasi mengenai korosi baik itu pengertian korosi, hingga cara mencegah atau pencegahan korosi dapat teman-teman share kepada teman-teman sekelas atau ketempat dimana seluruh orang dapat mengetahui informasi ini. Mengapa?. Lagi-lagi beramal.

Beramallah kepada siapapun, agar apa yang kita lakukan dapat berkah termasuk penulis dan termasuk teman-teman. Ingat ketika kita membagikan informasi ini, kemudian teman anda mendapatkan lalu membagikannya lagi, maka dari anda teman-teman anda dapat beramal dan mendapatkan pahala.

Apalagi perkemahan teknologi, tentu membuat beramal lebih mudah. Beramal tidak serta merta uang, dapat dengan membangikan informasi ini itu sudah beramal.

Semoga teman-teman membacanya, dan melakukannya. Untuk melihat informasi mengenai pengertian, korosi, jenis-jenis atau macam-macam korosi, penyebab korosi dan cara mencegahnya dapat dilihat dibawah ini..

Pengertian Korosi: Apa itu Korosi?

Korosi adalah sesuatu yang teramat berbahaya, baik secara langsung ataupun tidak langsung. Pada bidang industri minyak dan juga gas, proses dari korosi adalah terjadinya suatu masalah yang penting dan perlu diperhatikan karena terjadi suatu dampak akibat dari korosi yang demikian cukup besar. Contohnya pada bidang industri minyak dan juga gas melalui pengeboran menuju platform proses, maka dapat menimbulkan kerusakan (damage) dan kebocoran yang terjadi melalui pipa tersebut.

Dampak yang terdapat di Korosi secara langsung ialah membutuhkan biaya dalam mengganti material-material logam ataupun alat-alat yang dapat mengakibatkan korosi. Jika pengerjaan dalam penggantian material terkorosi, biaya dalam pengendalian korosi dan biaya tambahannya membua kontruksi melalui logam yang lebih tebal.

Hal tersebut dapat berdampak secara tidak langsung, dimana korosi dapat mengakibatkan terjadi suatu kerugian misalnya penyediaan gas dapat terhenti, image suatu perusahaan dapat menurun, nilaidari suatu saham menjadi turun dan juga dapat menghasilkan safety yang rendah.

Menurut Einar Bardal, Korosi merupakan degradasi dari material (biasanya logam) yang terjadi dari reaksi elektrokimia material tersebut bersama lingkungannya.

Ada banyak para ahli menyebutkan terutama dari Trethewey, dan CHamberlain serta Rini Riastuti dan Andi Rustandi bahwa kroosi merupakan penurunan mutu logam dari adanya reaksi eletrokimia dengan lingkungannya. Lingkungan demikian berupa air, gas, udara, larutan asam, dan lain-lainnya.

Menurut Hakim bahwa korosi atau pengkaratan adalah suatu peristiwa kerusakan atau terjadinya penurunan kualitas suatu dari bahan logam yang terjadi, disebabkan oleh reaksi lingkungan. Adapun istilah korosi berlaku dalam material non logam misalnya plastik, keramik dan juga karet. Sebagai contoh dari rusaknya cat karet karena terdapat sinar matahari atau terkena suatu bahan kimia yang mencair seperti lapisan tungku pembuatan baja, serangan logam yang solod oleh logam yang cair (Liquid metal corrosion).

Jenis-Jenis Korosi 

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan oleh Halwan Jaya dkk bahwa korosi mempunyai berbagai macam bentuk. Bentuk dari setiap korosi mempunyai karakteristik dan juga mekanismenya yang berbeda-beda. Jenis atau macam-macam korosi tersebut adalah sebagai berikut..

1. Korosi Merata 
Korosi merata merupakan bentuk dari korosi yang biasanya terjadi. Korosi merata ditandai dengan adanya reaksi kimia atau elektrokimia pada permukaan bereaksi. Dampknya dapat terlihat misalnya logam menjadi tipis dan akhirnya terjadi kegagalan pada logam tersebut.

Korosi merata juga keadaan kerusakaan yang besar pada material. Namun, korosi merata kurang diperhatikan karena bergantung dari umur suatu peralatan dan dapat diperkirakan secara akurat dengan pengujian yang lebih sederhana.  Adapun bentuk atau cara mencegah terjadinya korosi merata adalah pelapisan inhibitor dan juga proteksi katodik.

2. Korosi Galvanik 
Perbedaan yang potensian dan sering terjadi diantara kedua logam yang berbeda, pada saat keduanya di celupkan dari laturan korosif. Saat logam itu berkontak, terjadi sesuatu perbedaan potensial yang dapat menghasilkan aliran elektron. Elektron tersebut mengalir dari logam yang kurang muliah (anodik) ke metal yang lebih mulia (katodik).

Akibatnya pada metal yang kurang mulia dapat berubah ke ionion yang lebih positif karena mampu kehilangan elektron. Ion-ion positif metal dapat beraksi dengan ionion negatif yang terdapat di dalam elektrolik menjadi garam metal. Karena peristiwa demikian permukaan anoda dapat kehilangan metal.

Korosi akan menyerang logam yang ketahanan-korosinya lebih rendah dan serangan pada logam yang lebih tahan-korosi akan lebih sedikit. Logam yang terserang korosi akan menjadi anoda dan logam yang lebih tahan terhadap serangan korosi akan menjadi katoda. Biasanya logam yang katodik akan terserang sedikit bahkan tidak terjaidi korosi ketika kedua logam tersebut disambungkan. Jenis korosi ini disebut korosi galvanik. 
    3. Korosi Celah
    Bentuk dari korosi yang ketika terdapat celah akibat penggabungan atau suatu penyatuan dua logam yang sama mempunyai kadar oksigen yang berbeda dengan bagian luarnya. Jenis dari korosi tersebut pada umumnya disebabkan oleh lubang yang kecil, dan celah0celah di bawah kepala baut dan pakunya keling.

    4. Korosi Sumuran 
    Korosi sumuran merupakan bentuk dari adanya serangan korosi yang sangat lokal kemudian menyerang suatu daerah tertentu yang mengakibatkan adanya lubang dalam logam. Kemudian lubang yang berdiameter kecil ataupun besar, dalam banyak kasus lubang tersebut relatif kecil. Lubang yang terisolasi ataupun terkadang terlihat misalnya permukaan yang kasar. Pits umumnya bisa digambarkan sebagai rongga atau lubang berdiameter permukaan kurang-lebih sama ataupun kurang dari kedalaman.

    Korosi sumuran adalah bentuk dari suatu korosi yang paling mudah merusak dan juga berbahaya. Hal tersebut menyebabkan suatu peralatan dapat gagal karena dengan terjadinya suatu penurunan massa yang sedikit saja dapat mengakibatkan terjadinya suatu lubang, maka kegagalan dapat juga terjadi dengan mudah. Terkadang sulit dalam mendeteksi pit karena ukurannya yang kecil dan juga pada arena lubang-lubang tersebut dapat tertutup oleh produksi korosi.

    5. Korosi Erosi
    Korosi Erosi adalah suatu korosi yang terjadi karena tingkat percepatan kerusakan atua serangan pada logam dari gerakan relatif antara cairan korosif dan permukaan logam. Biasanya gerakan tersebut cukup cepat, dan ikut serta dengan abrasi. Logam yang berada di permukaan tersebut kemudian berubah ke ion terlarut atau bentuk produk korosi yang padat.

    Terkadang juga dipengaruhi dari lingkungan yang mengurangi laju korosi, khususnya pada saat terjadi serangna logam dalam kondisi tergenang, tapi tidak dapat disebut dengan erosion corrosion karena terjadi suatu kerusakan tidak bertambah. Bentuk fisik dari korosi erosi dapat ditandai dalam suatu penampilannya berupa alur, parit, gelombanang, lubang bulat, lembah-lembah, dan juga dapat menunjukan pola arah.

    Korosi Tegangan 
    Gaya-gaya mekanis misalnya dari tarikan atau kompresi berpengaruh sangat kecil pada proses pengkaratan di bagian metal yang sama jika ditinjau dari laju pengkaratan dalam mil pertahun. Namun, ketika itu merupakan bagian kombinasi antara tensile stress dan lingkungan yang korosif, maka kondisi tersebut merupakan salah satu dari penyebab utama dalam kegagalan material. Kegiatan tersebut dapat berupa retakan yang biasa disebut dengan korosi tegangan.

    Jenis serangan yang dapat berkarat terjadi sangat cepat, dalam ukuran menit, yaitu ketika seluruh persyaratan dapat terjadi karat regangan (tegangan) ini telah terpenuhi pada saat tertentu yakni adanya suatu regangan internal dan tercipta ketika kondisi korosif yang berhubungan dengna konsentrasi zat karat (corrodent) dan juga suhu lingkungan. 

      Faktor Penyebab Korosi 

      Peristiwa korosi sesuai dengan proses elektrokimia adalah proses (perubahan atau reaksi kimia) yang melibatkan adanya suatu aliran listrik. Bagian tertentu tersebut dari besi berlaku suatu kutub negatif (elektroda njegatif, anoda), sedangkan bagian yang lain sebagai kutub positif (eketroda positif, katoda). Elektron tersebut mengalir dari anoda ke katoda, sehingga dapat terjadi suatu peristiwa korosi.Korosi tersebut terjadi karena terdapat medium kering yang juga medium basah. Sebagai contoh dari korosi yang tberlangsung dalam suatu medium kering adalah penyerangan logam besi oleh gas oksigen (O2) atau oleh gas belerang dioksida (SO2). 

      Di dalam medium basah tersebut, korosi dapat terjadi secara seragam walaupun secara terlokalisasi. Contohnya dari korosi seragam di dalam medium basah adalah ketika besi terendam di dalam larutan asam klorida (HCl). Korosi dalam medium basah terjadi ketika terlokalisasi ada yang memberikan suatu makroskopis, seperti peristiwa korosi galvanik sistem besi-seng, korosi erosi, korosi reatakan, korosi lubang, korosi pengelupasan, serta korosi pelumeran, misalnya rupa yang mikroskopis yang dihasilkan dari korosi tegangan, korosi antar butir, dan korosi patahan. 

      Walaupun demikian sebagian dari korosi logam khususnya pada besi, terkorosi di alam dengan melalui suatu cara elektrokimia yang banyak menyangkut suatu fenomena antar muka. Hal demikian banyak dijadikan dasar utama dalam suatu pembahasan mengenai peran dalam pengendalian korosi. 

      Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Korosi 

      1. Konsentrasi H20 dan O2 
      Pada kondisi kelembaban yang lebih tinggi, bisa dapat lebih cepat berkarat. Selain itu, air yang memiliki kadar oksigen terlarutnya lebih tinggi, memiliki perkaratan yang lebih cepat. Hal demikian sebagaimana air dan juga oksigen berperan sebagai suatu medium yang terjadi korosi dan juga agen pengoksidasi besi. 

      2. pH 
      Pada suasana yang lebih asam, pH < 7, reaksi korosi besi dapat lebih cepat, sebagaiman reaksi reduksi oksigen dalam suatu suasana asama dapat lebih spontan yang ditandai suatu potensial reduksinya yang lebih besar dibandingkan dengan suasana netral ataupun biasa.

      3. Keberadaan Elektrolit
      Elektrolit misalnya garam NaCl di suatu medium korosi dapat mempercepat terjadinya korosi, sebagaimana ion-ion elektrolit yang dapat membantu menghantarkan elektron-elektron bebas yang terlepas dari adanya suatu reaksi oksidasi di daerah anode kepada reaksi reduksi pada daerah katode. 

      4. Suhu 
      Semakin tinggi suatu suhu, maka akan semakin cepat juga korosinya yang terjadi. Hal tersebut terjadi, sebagaimana laju reaksi kimia yang terus meningkatkan seiring bertambahnya suhu. 

      5. Galvanic Coupling
      Jika besi terhubung ataupun menempel pada bagian logam yang kurang reaktif (tidak muda teroksidasi, potensial reduksi lebih positif), maka dapat timbul suatu beda potensial yang mampu menyebabkan terjadinya aliran elektron dan besi (anode) ke logam yang kurang reaktif (katode). Hal demikian menyebabkan besi dapat lebih cepat mengalami korosi dibandingkan tanpa keberadaan logam yang kurang efektif. Efek demikian juga dengan efek galvanic Coupling. 

      Cara Mencegah Korosi Pada Besi 

      1. Mencegah Dengan Menggunakan Lapisan Pelindung untuk Pencegahan Kontak Langsung dengan H2O dan O2
      Ada beberapa lapisan pelindung yang dapat digunakan, misalnya lapisan cat, lapisan oli dan gemuk, lapisan plastik, dan juga lapisan logam lain, misalnya Sn, Zn, dan Cr. Pada pelapisan cat dan juga pelapisan plastik jika cat tergores ataupun terkupas atau plastik terkelupas, korosi dapat mulai terjadi ketika bagian yang terpapar dengan udara tersebut. Pelapisan dengan oli dan gemuk, butuh dilakukan dengan pengolesan secara berkala. 

      Pada pelapisan timah (tin plating), timah lebih dapat tahan korosi karena kurang reaktif dibandingkan dengan besi, yang potensial reduksi besi lebih negatif (E� Fe = -0,44 V; E� Sn = -0,14 V). Akan tetapi, sebagaimana dalam efek galvanic coupling, ketika lapisan timah tergores, maka justru timah dapat mempercepat korosi pada besi. Pelapisan timah tersebut, umumnya dilakukan dengan kaleng-kaleng kemasan. 

      Pelapisan timah umunya digunakan dengan kaleng-kaleng kemasan yang bertujuan agar kaleng-kaleng dari bekas cepat rusak dan hancur. Pada pelapisan zink (galvanisasi), zink dapat lebih reaktif dibandingkan dengan besi E� Fe = -0,44 V; E� Sn = -0,76 V Beda halnya dengan timah, jika lapisannya tidak utuh, zink dapat melindungi besi dari korosi. Hal tersebut terjadi karena bentuk sel elektrokimia dengan zink dengan anode yang teroksidasi dan besi sebagai katode. Mekanisme perlindungan dinamai dengan perlindungan katode. 

      Pelapisan zink umunya digunakan pada besi penopang konstruksi dan pipa besi. Pelapisan kromium (chrome plating), kromium lebih (E� Fe = -0,44 V; E� Cr = -0,74 V). Sama seperti zink, mekanisme perlindungan katode juga terjadi pada pelapisan kromium meskipun ada lapisan kromium yang rusak. Pelapisan kromium umumnya digunakan pada ketel, setang, dan bemper mobil.

      2. Menggunakan perlindungan katode
      • Menggunakan logam lain yang lebih reaktif sebagai anode korban. Logam lain yang lebih reaktif dari besi, seperti Zn, Cr, Al, dan Mg, akan berfungsi sebagai anode korban yang menyuplai elektron yang digunakan untuk mereduksi oksigen pada katode besi. Metode perlindungan katode ini dapat dilakukan dengan pelapisan seperti pada galvanisasi dan chrome plating ataupun dengan hanya menghubungkan logam anode korban dengan besi. Sebagai contoh, pipa besi yang ditanam di bawah tanah dan badan kapal laut umumnya dihubungkan dengan batang magnesium. Magnesium akan berfungsi sebagai anode korban dan besi menjadi katode yang terlindungi dari korosi (E� Fe = -0,44 V; E� Cr = -2,37 V). Batang magnesium tersebut harus diganti secara berkala.
      • Menyuplai listrik dari luar. Untuk melindungi tangki besi bawah tanah juga dapat digunakan anode inert seperti grafit yang dihubungkan dengan sumber listrik. Elektron dari sumber listrik akan mengalir ke anode, lalu oksidasi yang terjadi di anode akan melepas elektron yang akan mengalir menuju katode tangki besi melalui elektrolit tanah.

      Demikianlah informasi mengenai Korosi. Semoga informasi ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan kita serta mampu kita aplikasikan secara nyata, nyata secara cepat dan tepat untuk kehidupan sekitar kita dan masyarakat luas. Sekian dan terima kasih. Salam Berbagi Teman-Teman. 

      Referensi: 
      • eprints.undip.ac.id/41465/3/BAB_II.pdf
      • eprints.polsri.ac.id/2019/3/13%20BAB%20II.pdf
      • eprints.polsri.ac.id/1947/3/BAB%20II.pdf
      • dll. 

      Saturday, September 26, 2015

      Model Atom Thomson: Pengertian, Kelebihan, Kelemahan, Contoh, Gambar, Kimia, Ciri-Ciri

      Model Atom Thomson: Pengertian, Kelebihan, Kelemahan, Contoh, Gambar, Kimia, Ciri-Ciri| Joseph John Thomson atau J.J. Thomson seorang fisikawan yang berasal dari inggris, yang menemukan elektron suatu partikel bermuatna negatif yang lebih ringan daripada atom di tahun 1897. Elektron merupakan partikel subatomik lalu dari hal tersebut, Thomson berhipotesis: "karena elektron bermuatan negatif, sedangkan atom bermuatan listrik netral maka haruslah ada muatan listrik positif yang mengimbangi muatan elektron dalam atom". Maka dia pun mengusulkan suatu model atom yang dikenal dengan model atom roti kismis yaitu sebagai berikut..

      1. Atom berbentuk seperti bola pejal yang memiliki muatan positif yang homogen (diibaratkan sebagai roti)
      2. Elektron bermuatan negatif tersebar di dalamnya (seperti kismis yang tersebar dalam roti).
      Model Atom Thomson: Pengertian, Kelebihan, Kelemahan, Contoh, Gambar, Kimia, Ciri-Ciri
      Model Atom Thomson

      Kelebihan dan Kelemahan Teori Model Atom Thomson 

      Beberapa kelebihan dan kelemahan dalam teori model atom Thomson yang dapat dilihat dibawah ini... 
      Kelebihan Teori Model Atom Thomson 
      • Dapat menerangkan adanya partikel yang lebih kecil dari atom yang disebut dengan subatomik
      • Dapat menerangkan sifat listrik atom
      Kelemahan Teori Model Atom Thomson
      • Tidak dapat menerangkan fenomena penghaburan partikel alfa oleh selaput tipis emas yang dikemukakan Rutherford
      • Tidak mampu menjelaskan mengenai adanya inti atom   

      Ciri-Ciri Model Atom Thomson

      • Atom terdiri dari materi bermuatan positif dan didalamnya tersebar elektron

       Gambar Tokoh Penemu Model Atom Tersebut

      "Joseph John Thomson (1856-1940)"
      Joseph John Thomson (1856-1940) adalah seorang ahli dibidang fisika yang dulunya bercita-cita sebagai insiyur kereta api. Namun takdir berkata lain, Thomson mendedikasikan dirinya kepada ilmu pengetahuan, dan selain dari penemuan model atomnya, dia juga membuktikan adanya elektron. Dari keberadaan elektron telah  mengubah teori listrik dan atom.

      Baca Juga: 


      Demikianlah informasi mengenai Model Atom Thomson: Pengertian, Kelebihan, Kelemahan, Contoh, Gambar, Kimia, Ciri-Ciri. Semoga teman-teman dapat menerima dan bermanfaat bagi kita semua baik itu pengertian model atom thomson, kelebihan model atom thomson, kelemahan model atom thomson, contoh dan gambar model atom thomson, kimia model thomson, ciri-ciri model atom thomson. Sekian dan terima kasih. Salam Berbagi Teman-Teman.
      Referensi: Model Atom Thomson: Pengertian, Kelebihan, Kelemahan, Contoh, Gambar, Kimia, Ciri-Ciri 
      • Susilowati, Endang. 2004. Sains Kimia Prinsip dan Terapannya. Solo: Tiga Serangkai. Hal: 41 

      Monday, September 21, 2015

      Teori Model Atom Dalton: Pengertian, Keuntungan, Kelemahan, Contoh, Gambar, Ciri-Ciri

      Teori Model Atom Dalton: Pengertian, Keuntungan, Kelemahan, Contoh, Gambar, Ciri-Ciri|Istilah atom sebenarnya telah dikemukakan oleh filsuf Yunani yaitu Democritus. Menurut Democritus, materi tidak dapat dibelah secara terus-menerus. Maksudnya, pembelahan materi akan sampai pada suatu tingkat yang tidak dapat dibagi lagi. Bagian yang sudah tidak dapat dibagi lagi itu disebut dengan atom. Selama beberapa abad, konsep mengenai atom Democritus dilupakan orang. Pada tahun 1803 John Dalton mengemukakan postulat mengenai atom. Postulat itu dikemukakan berdasarkan pengukuran kuantitatif dari reaksi kimia. Isi postulat Dalton adalah sebagai berikut...
      a. Materi tersusun atas sejumlah partikel kecil yang tidak dapat dibagi lagi. Partikel itu disebut atom. 
      b. Atom-atom suatu unsur identik dalam segala hal, baik volume, bentuk, maupun massanya dan berbeda dengan atom-atom penyusun atom lain. 
      c. Dalam perubahan kimia, terjadi penggabungan atau pemisahan atom. Selanjutnya, atom-atom itu ditata ulang sehingga membentuk komposisi tertentu. 
      d. Atom dapat bergabung dengan atom lain untuk membentuk molekul angka perbandingan bulat dan sederhana

      Postulat Dalton pertama mempertegas pendaat Democritus yang menyatakan jika suatu materi terus dibagi, suatu saat akan sampai pada suatu partikel yang tidak dapat dibagi lagi, partikel itu disebut atom 

      Postulat Dalton kedua merupakan gagasan baru dari Dalton. Menurut Dalton, atom merupakan unsur terkecil dari suatu unsur yang masih memiliki sifat unsur itu. 

      Postulat ketiga didasarkan pada hukum konversi massa dari Lavoisier, yaitu dalam reaksi kimia massa zat tidak berubah. Maksudnya, massa sebelum dan sesudah reaksi adalah sama. Oleh karena itu, tidak ada atom yang hilang atau tercipta dalam suatu reaksi kimia. Dengan kata lain, perubahan yang terjadi hanyalah berupa pemisahan dan penggabungan antaratom. 

      Postulat keempat merupakan konsep molekul, yaitu antaratom dapat bergabung membentuk suatu molekul. Atom itu dapat sejenis atau tidak sejenis. Jika yang bergabung atom sejenis, penggabungan itu membentuk molekul unsur. Jika yang bergabng atom tidak sejenis, penggabungan itu membentuk senyawa. Dalam penggunaan sehari-hari, istilah molekul unsur dan molekul senyawa cukup ditulis unsur dan senyawa.
      "Variasi atom dan model atom Dalton".

      Ciri-Ciri Model Atom Dalton

      • Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil 
      • Atom meruakan partikel kecil yang tidak dapat dibagi lagi 
      • Atom suatu unsur sama memiliki sifat yang sama, sedangkan atom unsur berbeda, berlainan dalam massa dan sifatnya. 
      • Senyawa terbentuk jika atom bergabung satu sama lain 
      • Reaksi kimia hanyalah reorganisasi dari atom-atom, sehingga tidak ada atom yang berubah akibat reaksi kimia. 

      Kelebihan Model Atom Dalton dan Kelemahan Model Atom Dalton 

      a. Kelebihan Model Atom Dalton 
      • Teori atom dalton merupakan teori pokok yang membuat ilmuan lain tertarik untuk mempelajari atom secara mendalam sehingga terdapat model-model atom yang lebih kompleks. 
      b. Kelemahan Model Atom Dalton
      • Tidak dapat menjelaskan sifat listrik dari materi 
      • Tidak daat menjelaskan perbedaan antar atom yang satu dengan atom yang lain 
      • Tidak dapat menjelaskan tentang cara atom saling berkaitan 
      • Atom sebenarnya dapat membuat partikel semakin kecil.. hal ini bertentangan dengan teori dalton bahwa atom tidak dapat dibagi lagi.  

      Tokoh Penemu Model Atom John Dalton (1766-1844)

      John Dalton (1766-1844)

      Baca Juga:

      Pengertian Larutan Elektrolik dan Ciri-Ciri Larutan Elektrolik
      Pengertian Koloid: Apa itu Koloid ?..
      Sifat-Sifat Koloid dan Contoh Penerapannya 

      Demikianlah informasi mengenai Teori Model Atom Dalton: Pengertian, Keuntungan, Kelemahan, Contoh, Gambar, Ciri-Ciri. Semoga teman-teman dapat menerima dan bermanfaat bagi kita semua baik itu teori model atom dalton, pengertian teori model atom dalton, keuntungan model atom dalton, kelemahan model atom dalton, contoh model atom dalton, gambar model atom dalton, dan ciri-ciri model atom dalton. Sekian dan terima kasih. Salam Berbagi Teman-Teman

      Referensi: Teori Model Atom Dalton: Pengertian, Keuntungan, Kelemahan, Contoh, Gambar, Ciri-Ciri
      • Harnanto, A. dan Ruminten. 2009. Kimia 1 : untuk SMA/MA Kelas X. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 194
      • Permana, I. 2009. Memahami Kimia 1 : SMA/MA untuk Kelas Semester 1 dan 2. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 175.
      • Rahayu, I. 2009. Praktis Belajar Kimia, Untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p 210.

        Tuesday, March 17, 2015

        Sifat-Sifat Koloid dan Contoh Penerapannya

        Sifat-Sifat Koloid| Koloid memiliki sifat-sifat yang khas dalam sistem koloid. Ada macam-macam atau jenis-jenis koloid yang ada dikehidupan sehari-hari dengan sifat-sifat tertentu yang ada pada sifat-sifat koloid. Sebelum membahas mengenai sifat-sifat koloid mari kita melangkah kebelakang mengenai pengertian koloid. Masih ingatkah teman-teman tentang pengertian koloid ?..Secara umum, Pengertian koloid adalah sistem dispersi dengan ukuran partikel yang lebih kecil dari pada larutan tetapi lebih kecil dari pada suspensi. Umumnya koloid berukuran 1 nm-100 nm. Ada yang tampak jelas secara fisis dan ada juga yang tampak seperti larutan. Dari kecilnya ukuran partikel-partikel, sistem koloid harus diamati dengan menggunakan mikroskop yang memiliki pembesaran yang tinggi (mikroskop ultra). 

        Sifat-Sifat Koloid - Setelah mengingat kembali mengenai pengertian koloid, mari kita menuju ke pembahasan utama kita yaitu Sifat-sifat koloid. Sistem koloid mempunyai sifat khas, yang berbeda dengan sifat pada sistem dispersi lainnya. Sifat-sifat koloid adalah Efek Tyndall, Gerak Brown, Adsorpsi, dan Koagulasi. Berikut penjelasan mengenai Sifat-Sifat Koloid... 

        1. Efek Tyndall
        Efek Tyndall adalah terhamburnya cahaya oleh partikel koloid.  Bila seberkas sinar dilewatkan pada supspensi (dispersi pasir dalam air),  koloid (air teh), dan larutan (gula dalam air), dan dilihat tegak lurus dari arah datangnya cahaya maka lintasan cahaya akan terlihat jejaknya pada suspensi dan koloid, sedangkan larutan tidak akan tampak sama sekali. Terlihatnya lintasan cahaya ini disebabkan cahaya yang dihamburkan oleh partikel-partikelnya dimana pada saat itu melewati suspensi atau koloid, sedangkan pada larutan tidak. Partikel koloid dan suspensinya cukup besar untuk dapat menghamburkan sinar, sedangkan partikel-partikel larutan berukuran sangat kecil sehingga tidak dapat menghamburkan cahaya.

        Penerapan Efek Tyndall kehidupan sehari-hari. Contoh Efek Tyndall adalah sebagai berikut...
        • Sorot lampu mobil atau senter di udara berkabut
        • Pada sore hari munculnya warna biru dan jingga 
        • Sinar matahari melalui celah-celah dari daun pada waktu pagi hari
        2. Gerak Brown 
        Gerak Brown adalah gerakan partikel koloid dengan lintasan lurus dan arah yang acak. Apabila dispersi koloid diamati dibawah mikroskop dengan menggunakan pembesaran tinggi, akan terlihat adanya partikel yang bergerak dengan arah yang acak atau tidak beraturan, gerakan-gerakan tersebut mempunyai lintasan lurus. Gerak Brown terjadi akibat adanya tumbukan partikel-partikel pendispersi terhadap partikel terdispersi, sehingga partikel terdispersi akan terlontar. Lontaran tersebut akan mengakibatkan partikel terdispersi menumbuk partikel terdispersi yang lain dan akibatnya partikel yang tertumbuk akan terlontar. Kejadian tersebut berulang secara terus-menerus, dan itu terjadi akibat ukuran partikel terdispersi yang relatif besar dibanding medium pendispersinya. Adapun gerak Brown ini mengakibatkan partikel-partikel koloid relatif stabil meskipun ukuran yang relatif besar, sebab dengan adanya partikel yang bergerak secara terus menerus, pengaruh dari gaya gravitasi kurang berarti. 

        Penerapan Gerak Brown dalam kehidupan sehari-hari. Contoh Gerak Brown adalah sebagai berikut...
        • Susu
        3. Adsorpsi 
        Adsorpsi adalah peristiwa penyerapan muatan oleh permukaan-permukaan partikel koloid. Adsorpsi dapat terjadi karena adanya kemampuan pada partikel koloid untuk menarik (ditempeli) oleh partikel-partikel kecil. Kemampuan menarik tersebut, dapat terjadi karena disebabkanya adanya tegangan permukaan koloid yang cukup tinggi, sehingga bila ada partikel yang menempel akan cenderung dipertahankan pada permukaannya. Bila partikel-partikel koloid mengadsorbsi ion yang bermuatan positif pada permukaannya maka koloid kana menjadi bermuatan positif, dan sebaliknya bila yang diadsorbsi ion negatif akan menjadi bermuatan negatif.  Selain dari ion, partikel-partikel koloid dapat menyerap muatan dari listrik statis, misalnya debu dapat menyerap muatan negatif atau positif dari adanya elektron yang berak di udara atau dari arus listrik. Dari adanya peristiwa adsorpsi partikel koloid yang bermuatan listrik, maka jika koloid tersebut diletakkan dalam medan listrik partikelnya akan bergerak menuju kutub yang bermuatan listrik yang berlawanan dengan muatan koloid.

        Penerapan Adsorpsi dalam kehidupan sehari-hari. Contoh Adsorpsi adalah sebagai berikut...
        • Penjernihan air dengan menggunakan tawas
        • Penjernihan air tebu dalam pembuatan gula 
        • Penyembuhan sakit perut dengan norit akibat dari bakteri patogen 
        • Pencelupan serat wol pada proses pewarnaan 
        4. Koagulasi 
        Koagulasi adalah peristiwa penggumpalan partikel koloid. Peristiwa koagulasi pada koloid dapat terjadi diakibatkan oleh peristiwa mekanis atau peristiwa kimia. Peristiwa mekanis misalnya pemanasan atau pendinginan. Darah merupakan sol butir-butir darah merah yang terdispersi dalam plasma darah, bila dipanaskan akan menggumpal, sedangkan agar-agar akan mengumpal bila didinginkan. Peristiwa kimia yang dapat menyebabkan terjadinya koagulasi. Hal-hal yang dapat menyebabkan koagulasi adalah sebagai berikut... 
        • Pencampuran Koloid yang Berbeda Muatan. Bila sistem koloid yang berbeda muatan dicampurkan akan terjadi koagulasi dan akhirnya mengendap. Misalnya sol Fe(OH)3 yang bermuatan positif akan mengalami koagulasi bila dicampur sol As2S3. Dengan adanya peristiwa tersebut maka bila anda mempunyai tinta dari merek yang berbeda, yang satu merupakan koloid negatif dan yang lain merupakan koloid positif, jangan sampai dicampurkan karena akan dapat terkoagulasi. 
        • Adanya Elektrolit. Bila koloid yang bermuatan positif dicampurkan dengan suatu larutan elektrolit maka ion-ion negatif dari larutan elektrolit tersebut akan segera ditarik oleh partikel-partikel koloid tersebut, dan akibatnya ukuran koloid menjadi sangat besar dan akan mengalami koagulasi. Sebaliknya, koloid negatif akan menyerap ion-ion positif dari suatu larutan elektrolit. 
        Penerapan Koagulasi dalam kehidupan sehari-hari. Contoh koagulasi adalah sebagai beirkut... 
        • Penjernihan air 
        • Proses penggumpalan debu atau asap pabrik
        • Pengolahan karet dengan lateks
        • Pembentukan delta di muara 
        • Proses penetralan partikel albuminoid dalam darah oleh ion Fe3 + atau Al3+ 
        5. Elektroforesis
        Elektroforesis adalah Peristiwa bergeraknya partikel koloid dalam medan listrik. Manfaat Elektroforesis ini ada pada proses pemisahan potongan-potongan gen pada proses bioteknologi, penyaringan debu pabrik pada cerobong asap yang disebut dengan pesawat cottrel. Koloid logam atau basa umumnya mengadsorbsi ion-ion logam pada saat proses pembentuk sehingga akan menjadi bermuatan positif. As2Sdan kelompok koloid sulfida lainnya, dimana pada umumnya mengadsorbsi ion negatif, sehingga akan menjadi koloid negatif.
        Penerapan Elektroforesis dalam kehidupan sehari-hari. Contoh Elektroforesis adalah sebagai berikut...
        • Identifikasi DNA 
        • Mendeteksi kelainan genetic
        • Proses penyaringan debu pabrik 
        6. Koloid Pelindung 
        Koloid pelindung adalah koloid yang ditambahkan ke dalam sistem koloid agar menjadi stabil. Misalnya penambahan gelatin pada pembuatan es krim dimaksudkan agar es krim tidak dapat memisah sehingga tetap terus kenyal, serta penambahan gum arab dalam pembuatan semir dan lain-lainnya.

        Penerapan Koloid Pelindung dalam kehidupan sehari-hari. Contoh Koloid Pelindung adalah sebagai berikut...
        • Penambahan minyak silikon pada cat
        • Penambahan kasein pada susu 
        • Penambahan gelatin pada es krim 
        • Penambahan lestin pada margarin 
        7. Dialisis 
        Dialisis adalah menghilangkan muatan koloid dengan cara memasukkan koloid ke dalam membran semipermeabel dengan cara memasukkan koloid ke dalam membran semipermeabel. Membran ini mempunyai pori-pori yang mampu ditembus oleh ion, tetapi tidak mampu ditembus partikel koloid. Bila kantong semipermeabel tersebut dimasukkan ke dalam aliran air, maka ion-ion yang keluar dari membran semipermeabel akan terbawa aliran air, sedangkan koloidnya masih tetap di dalam kantung semipermeabel.

        Penerapan Dialisis dalam kehidupan sehari-hari. Contoh Dialisis adalah sebagai berikut....
        • Proses cuci darah 
        • Memisahkan ion-ion sianida dan tepung tapioka
        Baca Juga : 
        Pengertian Koloid : Apa itu Koloid ?..
        Pengertian Larutan Elektrolit dan Ciri-Ciri Larutan Elektrolit

        Demikianlah informasi seputar Sifat-Sifat Koloid dan Contoh Penerapannya. Semoga teman-teman dapat menerima dan bermanfaat bagi kita semua. Jangan lupa yah teman-teman untuk SHARE :) . Sekian dan Terima Kasih. "Salam Berbagi Teman-Teman".

        Pengertian Koloid : Apa itu Koloid ?..

        Pengertian Koloid : Apa itu Koloid ?..| Koloid memiliki banyak sifat-sifat dengan beraneka macam jenis-jenis koloid yang perlu teman-teman ketahui dalam melanjutkan pembahasan mengenai pengertian koloid. Secara umum, Pengertian Koloid adalah campuran zat heterogen antara dua zat atau lebih dimana partikel-partikel zat koloid tersebar merata dalam zat lain. Istilah koloid berasal dari kata "kolia" dalam bahasa yunani berarti "lem". Koloid sendiri diperkenalkan pada tahun 1861 oleh Thomas Graham. Dari hasil pengamatannya mengenai gelatin yang merupakan kristal yang sukar mengalami difusi, padahal umumnya kristal itu mudah mengalami difusi. Sehingga zat semacam gelatin tersebut dinamakan koloid. Pengertian Koloid atau disebut dispersi koloid atau sistem koloid adalah sistem dispersi yang memiliki ukuran partikel lebih besar dari larutan, tetapi lebih kecil daripada suspensi. Umumnya koloid mempunyai ukuran partikel sekitar 1 nm-100 nm. 

        Berdasarkan komposisi penyusunnya, zat dapat dikelompokkan menjadi zat murni (unsur dan senyawa) dan campuran. Campuran dapat dikelompokkan dengan berdasarkan fase yang terbentuk dari campuran homogen (larutan) dan campuran heterogen.  Pencampuran gula dan air yang akan menghasilkan campuran homogen karena akan membentuk satu fase. Gula tercampur dengan air secara merata (homogen) sehingga menjadikan butiran gula tidak terlihat dalam larutan. Larutan gula tersebut tidak dapat dipisahkan baik dengan cara penyaringan. Contoh-Contoh larutan lainnya adalah seperti larutan garam, larutan alkohol, larutan cuka, dan larutan gas dalam udara. Berbeda dari campuran gula dan air, pencampuran antara pasir dan air akan membentuk dua fase. Pasir bercampur dengan air terjadi secara tidak merata (heterogen) sehingga butiran pasir dapat dilihat dalam campuran. Campuran pasir dan air disebut dengan suspensi.  Bila campuran suspensi tersebut didiamkan, maka yang terjadi adalah pasir akan mengendap sehingga pasir dapat dipisahkan dari air dengan cara menyaring. Jenis suspensi lainnya adalah seperti campuran tanah liat dengan air, kopi dengan air, serta minyak dan air. 

        Pencampuran susu dan air akan membentuk dua fase, walaupun sepertinya campuran tersebut bersifat merata (homogen). Jika diamati lebih teliti, butiran susu bubuk masih dapat terlihat dalam campuran. Butiran susu bubuk tersebut dikatakan sebagai terdispersi (tersebar) dalam air. Campuran susu dan air dikenal dengan istilah koloid. Zat terdispersi disebut fase terdispersi, sedangkan pada medium yang digunakan untuk mendispersikan disebut dengan medium pendispersi. Zat terdipersi tersebut akan berupa fase jika dicampur dengan fase yang berbedam sedangkan fase medium pendispersinya tidak berubah. Campuran Koloid adalah fase peralihan dari campuran homogen menjadi campuran heterogen. Jika didiamkan, butiran susu tersebut akan mengendap. Bagaimana jika disaring ?.. jika disaring, susuk bubuk tidak dapat dipisahkan. Susu bubuk hanya dapat dipisahkan dengan kertas saring yang ukuran pori-porinya sangat kecil. 

        Baca Juga : 

        Demikianlah informasi seputar Pengertian Koloid : Apa itu Koloid ?... Semoga teman-teman dapat menerima dan bermanfaat bagi kita semua. Sekian dan Terima Kasih. "Salam Berbagi Teman-Teman".

        Tuesday, January 20, 2015

        Pengertian Larutan Elektrolit dan Ciri-Ciri Larutan Elektrolit

        Larutan Elektrolit - Hai teman-teman kali ini tentang pelajaran Kimia yaitu larutan elektrolit seperti tema diatas yaitu pengertian larutan elektrolit dan ciri-ciri larutan elektrolit. Sebelum membahas pengertian larutan elektrolit, pertama-tama mari kita lihat Pengertian Elektrolit itu apa ?... Larutan Elektrolit adalah suatu zat yang larut atau terurai dalam bentuk ion-ion dimana ion-ion tersebut dapat menghantarkan arus listrik. Jadi, Pengertian Larutan Eletktrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Elektrolit yang termasuk adalah asam, basa, dan garam. Elektrolit merupakan senyawa yang berikatan ion dan kovalen polar. Pada umumnya senyawa yang berikatan ion merupakan elektrolit, seperti ikatan ion NaCl, NaCl merupakan garam dapur dapat menjadi elektrolit dalam bentuk larutan dan lelehan. atau bentuk liquid dan aqueous. 

        Dalam bentuk larutan Asam, basa dan garam akan terurai seperti Asam akan terurai menjadi Ion Hidrogen, dan ion sisa asam akan bermuatan listrik negatif, lalu pada basa terurai menjadi ion logam yang bermuatan listrik positif dan ion hidroksil bermuatan listrik negatif. Sedangkan pada garam terurai menjadi Ion logam bermuatan listrik positif dan ion sisa asam bermuatan listrik negatif. Pada larutan elektrolit kuat memiliki komponen zat-zat terlarut dalam kandungan ion hasil ionisasi. Jik ada dua macam larutan elektrolit yang direaksikan maka akan terjadi reaksi antara ion-ion didalamnya yang disebut dengan reaksi ion. 

        Jenis-Jenis Larutan Elektrolit dan Ciri-Cirinya 
        Larutan elektrolit terbagi atas 3 yang memiliki ciri-ciri tersendiri seperti yang ada dibawah ini... 
        a. Larutan Elektrolit Kuat : Pengertian larutan elektrolit kuat adalah larutan yang menghantarkan arus listrik dengan baik Contoh Larutan Elektrolit Kuat adalah Asam Kuat (HCl, HI, HBr, H2SO4 dan Fe (OH3), Basa Kuat (NaOH, Ca(OH2), Mg(OH2), dan KOH), Garam Kuat (NaCl, KCl, CuSO4, dan KNO3).

        Ciri-Ciri Larutan Elektrolit Kuat
        • Penghantar arus listrik kuat atau baik 
        • Terionisasi dengan sempurna 
        • Tetapan atau derajat ionisasi (a) a = 1 
        • Jika diuji, larutan elektrolit kuat memiliki nyala lampu yang terang dan muncul gelembung gas yang banyak
        b. Larutan Elektrolit Lemah : Pengertian larutan elektrolit lemah adalah larutan yang kurang baik dalam menghantarkan arus listrik. Contoh Larutan Elektrolit Lemah adalah Asam Lemah (HCN, H3PO4, CH3COOH, dan C2O3), Basa Lemah (NH4OH, Al(OH3), dan Fe(OH)3).

        Ciri-Ciri Larutan Elektrolit Lemah
        • Penghantar listrik yang kurang baik atau lemah
        • Terionisasi sebagian
        • Tetapan atau derajat ionisasi (a) 0< a <1
        • Jika diuji, larutan elektrolit lemah nyala lampunya lemah dan muncul gelembung gas yang sedikit. 
        c. Larutan Non Elektrolit : Pengertian larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak mampu menghantarkan arus listrik

        Ciri-Ciri Larutan Non Elektrolit
        • Tidak dapat terionisasi
        • Tidak dapat menghantarkan arus listrik atau isolator
        • Tetapan atau derajat ionisasi (a)  a = 0 
        • Jika diuji, Larutan Non Elektrolit, tidak menyala dan tidak muncul gelembung gas. 
        Pengertian Larutan Elektrolit dan Ciri-Ciri Larutan Elektrolit
        "Pengertian Larutan Elektrolit dan Ciri-Ciri Larutan Elektrolit"
          Demikianlah materi seputar Larutan Elektrolit, semoga teman-teman menerima point-point dari Larutan Elektrolit pada pembahasan kali ini seperti pengertian elektrolit, pengertian larutan elektrolit, jenis-jenis larutan elektrolit, contoh dari jenis-jenis larutan elektrolit dan dapat bermanfaat bagi teman-teman berdasarkan tema diatas yaitu Pengertian Larutan Elektrolit dan Ciri-Ciri Larutan Elektrolit. Sekian dan Terima Kasih. "Salam Berbagi Teman-Teman".

          Tags