Latest News

Showing posts with label Artikel Penyakit Diabetes. Show all posts
Showing posts with label Artikel Penyakit Diabetes. Show all posts

Wednesday, November 11, 2015

Pengertian Diabetes: Apa itu Diabetes ?...

Pengertian Diabetes: Apa itu Diabetes ?..|Secara umum, pengertian diabetes adalah suatu penyakit, di mana tubuh penderitanya tidak bisa secara otomatis mengendalikan tingkat gula (glukosa) dalam darahnya. Pada tubuh yang sehat, pankreas melepas hormon insulin yang bertugas mengangkut gula melalui darah ke otot-otot dan jaringan lain untuk memasok energi.  Diabetes merupakan gangguan metabolisme (metabollic syndorme) dari distribusi gula oleh tubuh. Penderita diabetes tidak bisa memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup, atau tubuh tak mampu menggunakan insulin secara efektif, sehingga terjadilah kelebihan gula di dalam darah. 

Kelebihan gula yang kronis di dalam darah (hiperglikemia) ini menjadi racun bagi tubuh. Sebagian glukosa yang tertahan di dalam darah itu melimpah ke sistem urine untuk dibuang melalui urine. Air kencing penderita diabetes yang mengandung gula dalam kadar tinggi tersebut menarik bagi semut, karena itulah gejala ini disebut juga gejala kencing manis. 

Gangguan tersebut terjadi sekali lagi bila insulin tidak diproduksi lagi oleh tubuh, atau jumlahnya tidak cukup, atau sel-sel tubuh tak bisa meresponsnya secara normal (insulin resisctance). Dalam kasus normal, setiap orang membutuhkan glukosa atau zat gula untuk kesehatannya,  karena organ vital kita membutuhkannya sebagai sumber energi, yang nantinya dibakar oleh oksigen. Terutama otak, sepenuhnya tergantung pada pasokan gula dan oksigen untuk bisa bekerja dengan baik. 

Banyak proses enzimatik yang mengatur metabolisme tubuh membutuhkan gula sebagai bahan dasarnya. Jadi, manusia tidak bisa hidup tanpa gula. Masing-masing sel tubuh kita membutuhkan glukosa, gula sederhana yang diserap tubuh dari karbohidrat, sayur-sayuran, buah-buahan, dan bahan makanan lainnya sebagai bahan bakar, sebagaimana fungsi bensin bagi mobil. Sel-sel darah, misalnya, menghabiskan 30 gram glukosa setiap hari. Sistem saraf pusat membutuhkan lebih dari 150 gram, belum lagi kebutuhan dari organ-organ lainnya dan untuk keperluan sistem metabolisme.

Glukosa yang diserap tubuh dari makanan itu digunakan sesuai dengan keperluan. Bila pasokan glukosa tersebut berlebih, sisanya disimpan pada jaringan otot sebagai senyawa lemak yang disebut glikogen, yang pada waktunya akan digunakan pada saat tubuh mengalami kekurangan pasokan gula dari luar. 

Tugas pengaturan pengiriman glukosa ke jaringan yang membutuhkan tersebut dibebankan pada hormon insulin yang diproduksi oleh kelenjar pankreas. 

Di saat jaringan tubuh kekurangan pasokan glukosa karena terhambat di pembuluh darah itu, muncullah gejala kelelahan, lapar gula, dan perasaan mudah tersinggung. Sedangkan gula yang menumpuk banyak di dalam pembuluh darah akan membuat darah menjadi kental dan alirannya melambat, sehingga mengakibatkan gangguan pada pasokan oksigen yang dibawah oleh darah. Padahal untuk bisa bekerja dengan optimal, tubuh membutuhkan oksigen yang cukup untuk membakar gula menjadi energi. Akibat kekurangan oksigen tersebut, tubuh kehilangan tenaga dengan munculnya gejala kelelahan, perubahan suasana hati, sakit keala, dan jantung bekerja lebih keras (berdebar-debar). 

Gangguan insulin tersebut juga berakibat berlebihannya kadar lemak di pembuluh darah dengan resiko terjadinya pengerasan pembuluh darah arteri, sehingga komplikasi diabetes tercatat sebagai penyakit jantung koroner, stroke, dan gagal ginjal.

Baca Juga:

Demikianlah informasi mengenai Pengertian Diabetes: Apa itu Diabetes ?.... Semoga teman-teman dapat menerima dan bermanfaat bagi kita semua. Sekian dan terima kasih. Salam Berbagi Teman-Teman. 

Referensi: Pengertian Diabetes: Apa itu Diabetes ?...
  • VITAHEALTH. 2004. Diabetes. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Hal: 13-15

Tuesday, November 10, 2015

Penyebab-Penyebab Diabetes & Pencegahan Diabetes

Penyebab-Penyebab Diabetes & Pencegahan Diabetes|Bila pasokan gula ke jaringan tubuh kita mengalami kemacetan di dalam pembuluh darah, tentulah jaringan tubuh akan mengalami "kelaparan:. Padahal gula yang ditubuhkan itu tersedia dalam jumlah berlimpah di dalam pembuluh darah, bagaikan truk barang yang terjebak di jalan tol. Kondisi ini disebut sebagai hiperglikemia, kelebihan kadar gula darah. 

"Barangkali Anda makan berton-ton makanan yang kaya glukosa, tetapi kalau tubuh Anda tidak dapat memanfaatkannya, Anda akan kelaparan,". kata Prcillia Holander, M.D., Wakil Presiden untuk bidang kajian khusus mengenai Diabetes Tipe II pada Park Nicollet Medical Center di Minneapolis, Amerika. Bila sel-sel Anda tidak mendapat cuku pasokan gula, maka Anda akan merasa mudah lelah dan loyo. Selain itu, akibat tumpukan gula di dalam pembuluh darah, Anda akan merasa kehausan yang membuat Anda harus minum banyak-banyak. Inilah usaha tubuh untuk mengatasi kelebihan glukosa di dalam darah, dengan berusaha mengeluarkannya melalui urine. 

Bila kejadian ini terus berlangsung, gejala yang Anda rasakan adalah lapar, lemah, sering minum dan kencing, yang semuanya dikenal sebagai gejala diabetes. Kadar gula yang tinggi ini dapat merusak sel saraf akan mati setelah mengalami kekurangan pasokan glukosa. Juga memudahkan terjadinya oksidasi kolesterol oleh radikal bebas sehingga menyebabkan terjadinya pengerasan pembuluh darah, dan membebani jantung untuk memopa darah lebih kencang. Karena itu, lebih dari Separoh penderita diabetes pada akhirnya meninggal karena penyakit jantung.

Bagaimana Terjadinya Gangguan Insulin Itu ?..

Kelenjar pankreas, yang tidak banyak dikenal sebagaimana halnya organ tubuh lain yang lebih populer seperti Jantng atau otak, ternyata mempunyai peranan yang sangat penting bagi tubuh. Kelenjar Pankreas mempunyai sel kecil khusus yang dinamakan sel beta, dan dikenal sebagai pulau-pulau Langerhans. Disinilah hormon insulin diproduksi. 

Insulin adalah pengatur pengiriman gula yang diperlukan sel-sel tubuh sebagai sumber energi, dan umumnya dibutuhkan dalam bentuk gula sederhana yang dikenal sebagai glukosa atau gula darah. Bila sang pengatur ini tidak menjalankan peranannya dengan baik, tubuh akan mengalami gangguan kemampuan menggunakan makanan yang dikonsumsi sehari-hari. 

Setelah makanan masuk, terjadilah proses kompleks untuk memecah karbohidrat menjadi glukosa dan lemak. Sebagian besar glukosa akan dikirim ke seluruh sel-sel tubuh melalui darah, dan sisanya akan disimpan sebagai cadangan energi tubuh di dalam sel otot dalam bentuk glikogen. Sedangkan lemak akan disimpan di sel lemak. 

Untuk mendukung kegiatan tubuh dengan pasokan energi, insulin akan mengambilkan dari pasokan makanan, atau melepaskannya dari cadangan. Tanpa insulin atau jumlah insulin yang memadai, tubuh akan mengalami masalah yang serius. Gula yang berlebihan sebagai hasil dari pengambilan oleh sel yang tidak dapat disimpan di jaringan otot, akan tertahan di aliran darah, sehngga terjadilan kenaikan kadar gula darah. Biasanya tubuh bisa mengatur keseimbangan kadar gula darah yang tidak terlalu jauh naik turnnya, dalam batas toleransi tubuh yang sehat. 

Begitu pula halnya dengan lemak yang berlebih. Keduanya akan beredar bersama darah tanpa tujuan. Sebagian gula pada akhirnya dapat keluar bersama urine setelah melalui ginjal tetapi lemak akan menumpuk di pembuluh darah.  

Kadar gula yang tinggi di dalam darah itu dapat menyebabkan kerusakan ginal, mata dan organ lain. Dalam jangka panjang, glukosa dalam kadar tinggi di dalam darah mengakibatkan terjadinya pengikatakan hemoglobin oleh glukosa melalui proses glikosidasi menjadi Alc. Haemoglobin yang terikat tersebut tidak bisa pulih kembali, sehingga fungsi darah dalam membawa oksigen menjadi terganggu, seperti gejala kurang darah (hemoglobin) atau gangguan pengikatan haemoglobin (met Hb) karena sebab lain. 

Sedangkan gula yang menumpuk banyak di dalam pembuluh darah akan membuat darah menjadi kental dan alirannya melambat, sehingga mengakibatkan gangguan pada pasokan oksigen yang dibawah oleh darah. Jaringan yang tidak mendapatkan pasokan oksigen akan menjadi lumpuh dan mati. Gejalanya terasa seperti mati rasa, kesemutan, dan nyeri kaki. Komplikasi lainnya antara lain berupa luka yang sulit sembuh (gangren) dengan resiko amputasi, gagal ginjal, kebutaan, dan impoten,. Sedangkan lemak yang menumpuk di pembuluh darah menyebabkan pengerasan arteri (arteriosklerosis), dengna resiko penderitanyya kena stroke atau penyakit jantung koroner. 

Hanya sepuluh tahun yang lalu, masih luas beredar anggapan bahwa Diabetes Tipe II umumnya pasti menyerang orang dewasa saja. Tapi itu dulu, sekarang ini Diabetes Tipe I memang masih merupakan bentuk penyakit diabetes pada anak-anak, karena pencetusnya memang faktor genetik. Namun para ahli kesehatan yakni, bahwa dalam satu hingga dua dekade menjadi akan terjadi pergeseran yang mencemaskan pada usia penderita diabetes. 

Professor Chire Cockram, vice president Internasional Diabetic Federation (IDF) yang berafiliasi dengan WHO mengatakan: "Belakangan ini, kita makin sering menjumpai penderita diabetes yang berusia di bawah 40 tahun dan 30 tahun." Dr. Sun Chee Fong, direktur di pusat diabetes dari Alexandre Hospital, Singapura juga sepakat. Dia bahkan menunjuk golongan anak-anak sebagai calon pasien diabetes yang berikutnya. Dr. Tsai Shih-Tzen, presiden Association of Diabetes Educator, Taiwan, mengatakan bahwa beberapa pasien Diabetes Tipe II yang dirawatnya berusia di bawah 6 tahun. Di Jepang, 80% dari kasus baru penderita diabetes golongan anak-anak adalah untuk tipe II. 

Pertanyaannya, faktor apa yang mendorong terjadinya wabah Diabetes Tipe II ini ke seluruh benua Asia ?..

Penyebab Diabetes 

1. Penyebab Diabetes adalah Perubahan Gaya Hidup  
Penyebab utama diabetes di era globalisasi adalah perubahan gaya hidup. Wajah Asia secara harafiah telah berbeda, dan salah satu aspek yang paling menonjol adalah tingginya konsumsi makanan gaya barat. Makanan gaya Barat ini bisa dipersonifikasikan dengan jaringan restoran cepat saji (fast food) Mc Donald's, KFC, Pizza Hut, Wendy's dan sebangsanya. Bahkan Profesor Shigtetaka Sugihara dari Tokyo Women's Medical University untuk pasien Diabetes Tipe II golongan anak-anak menggunakan istilah "pengidap diabetes tipe Barat". Tentu saja, makanan berlemak sudah masuk dalam menu harian negara-negara Asia, jauh sebelum era globalsiasi. Tapi komersialisasi yang canggih dari jaringan cepat saji ala Barat sangat menarik, teristimewa bagi golongan remaja dan anak-anak. Tentu saja, makanan tersebut paling cocok dan paling nikmat bila diiringi dengan minuman ringan (soft drink) yang tinggi gula !. 

2. Penyebab Diabetes adalah Kebiasaan Minim Gerak 
Untuk kedua dari perubahan gaya hidup ini adalah kebiasaan minim gerak karena tinggal dalam ruangan (indoor). Zimmet menggunakan istilah "Nintendoisme seluruh Asia" untuk mengungkapkan banyaknya anak-anak yang lebih suka duduk di depan televisi dan komputer, daripada menghabiskan waktu di luar rumah, dibanding generasi sebelumnya. Zaman sekarang meskipun kemiskinan masih ada di mana-mana, jumlah makanan jauh lebih banyak tersedia bagi keperluan manusia secara rata-rata. Pada tahun 2000 Ther Worldwatch Institute di Washington mengatakan, bahwa untuk pertama kalinya dalam sejarah tercapainya jumlah sama banyak antara anggota masyarakat dunia yang kelebihan berat badan dengan mereka yang kurang makan. Jadi, kita akan tiba pada faktor penyebab berikutnya, yakni kelebihan berat badan. Penelitian terakhir di 10 negara menunjukkan, bahwa dengan tinggi dan berat badan yang sama, bangsa Asia lebih berisiko terserang diabetes dibanding bangsa barat. Mungkin penjelasan dari hal ini adalah hasil dari riset tersebut yang mengatakan, bahwa secara keseluruhan bangsa Asia kurang berolahraga dibanding bangsa-bangsa dari benua Barat. 

Bukti-bukti telah diketemukan, bahwa kelompok etnik tertentu, terutama Cina, India, dan Melayu lebih berpeluang terkena diabetes dibanding etnik lainnya di Asia. Risiko mereka  makin tinggi ketika mereka meninggalkan pola makan dan gaya hidupnya yang tradisional. Jangan heran jika di Mauritus tingkat penderita diabetes tipe II yang tingginya abnormal adalah dari golongan Cina dan India. Jika seseorang pindah dari desa ke kota, hal ini akan membawa dampak atau konsekuensi psikologis seperti perasaan terisolasi dan rindu kampung halaman (homesick). Proses yang serupa terjadi dalam tubuh. Perubahan lingkungan memicu semacam trauma biologis, yang juga mengganggu proses pengolahan gula darah, dengan akibat diabetes. 

3. Penyebab Diabetes adalah Strees 
Jadi faktor berikutnya yang harus diwaspadai adalah stres. Tingkat gula darah tergantung pada kegiatan hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar adrenal, yaitu adrenalisn dan kortikosteroid. Kedua hormon tersebut mengatur kebutuhan ekstra energi tubuh dalam menghadapi keadaan darurat (fight or flight). Adrenalin akan memacu kenaikan kebutuhan gula darah, dan kortikosteroid akan menurunkan kembali. Adrenalin yang dipacu terus-menerus akan mengakibatkan insulin kewalahan mengatur kadar gula darah yang ideal, dan kadar gula darah jadinya naik secara drastis. 
Zimmet mengatakan, diabetes menyebar sejalan dengan perubahan yang terjadi dalam masyarakat. Akibatnya, diabetes tampil jauh lebih banyak di kota-kota besar Asia ketimbang di pedesaannya. Selanjutnya, mayoritas penderitanya di kota besar bisa bercampur antara golongan strata ekonomi tinggi di gedongan dan kaum pendatang yang bermukim di daerah kumih. 

Di daerah permukiman kelas bawah kota Bangkok, 20% warganya diperkirakan menderita gangguan toleransi glokosa. Ini adalah kondisi kelebihan gula darah yang sering menjurus ke diabetes. Hal yang sama terjadi di kota-kota besar lain di Asia, yang penuh dengan para pendatang dari daerah. Di Jakarta, pada tahun 1990 hanya 1,2% dari penduduknya yang diabetik. Tahun 1993 meningkat menjadi 5,7% dan pada tahun 2000 jumlah tersebut telah mencapai 12%! Di Vietnam, penduduk perkotaan yang menderita diabetes kurang dari 5%. Sepintas angka tersebut kelihatan kecil, tetapi sudah merupakan kenaikan tiga kali lipat dari dekade sebelumnya. 

Pencegahan Penyakit Diabetes 

Pencegahan Penyakit Diabetes - Melihat bahwa gangguan keseimbangan kadar gula darah dapat dipengaruhi oleh konsumsi makanan yang berlebihan (pola makan yang salah) dan kegiatan yang penuh makanan (gaya hidup stres), maka diabetes sebenarnya dapat dicegah dengan cara-cara berikut:... 
  • Bila kegemukan, turunkan berat badan 
  • Lakukan latihan aerobic (berenang, bersepeda, joging, jalan cepat) paling tidak tiga kali seminggu, setiap kali 15-60 menit sampai berkeringan dan terengah-engah tanpa membuat nafas menjadi sesak. 
  • Konsumsi gula sedikit mungkin atau seperlunya karena bukan merupakan bagian penting dari menu yang sehat. Kebutuhan zat gula darah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh dapat dipenuhi dari karbohidrat yang berasal dari beras, sereal, roti, kentang atau bakmi dalam menu sehari-hari. 
  • Setelah berumur 40 tahun, periksa kadar gula urine Anda setiap tahun, terutama bila Anda mempunyai riwayat keluarga penderita diabetes. 

Faktor-Faktor Yang Mempertinggi Risiko Diabetes

Secara singkat, faktor-faktor yang mempertinggi risiko diabetes adalah sebagai berikut...
a. Kelainan genetika 
Diabetes dapat menurun menurut silsilah keluarga yang mengidap diabetes, karena kelainan gen yang mengakibatkan tubuhnya tak dapat menghasilkan insulin dengan baik. Tetapi risiko terkena diabetes juga tergantung pada faktor kelebihan berat badan, stres dan kurang bergerak. 
b. Usia
Umumnya manusia mengalami perubahan fisiologis yang secara drastis menurun dengan cepat setelah usia 40 tahun. Diabetes sering muncul setelah seseorang memasuki usia rawan tersebut, terutama setelah usia 45 tahun pada mereka yang berat badannya berlebih, sehingga tubuhnya tidak peka lagi terhadap insulin. 
c. Gaya hidup strees
Stres kronis cenderung membuat seseorang mencari makanan yang manis-manis dan berlemak tinggi untuk meningkatkan kadar serotonin otak. Serotonin ini memiliki efek penenang sementara untuk meredakan stresnya. Tetapi gula dan lemak itulah yang berbahaya bagi mereka yang berisiko kena diabetes. 
d. Pola makan yang salah
Kurang gizi atau kelebihan berat badan sama-sama meningkatkan risiko kena diabetes. Kurang gizi (malnutrisi) dapa merusak pankreas, sedangkan obsitas (gemuk berlebihan) mengakibatkan gangguan kerja insulin (retensi insulin). Kurang gizi dapat terjadi selama kehamilan, masa anak-anak, dan pada usia dewasa akibat diet ketat berlebihan. Sedangkan krang gizi pada janin mungkin terjadi karena ibunya merokok atau mengkonsumsi alkohol semaca hamilnya. 

Sebaliknya, obesitas bukan karena makanan yang manis atau kaya lemak, tetapi lebih disebabkan jumlah konsumsi yang terlalu banyak, sehingga cadangan gula darah yang disimpan di dalam tubuh sangat berlebihan. Sekitar 80% persen penderita diabetes tipe II adalah mereka yang tergolong gemuk. 

Apakah Anda Memiliki Faktor-Faktor Penyebab Diabetes ?..

Kehadiran salah satu faktor risiko diabetes tidak berat Anda akan langsung kena diabetes, tetapi lebih sebagai suatu kemungkinan. Semakin banyak faktor yang Anda miliki maka kemungkinannya pun semakin besar. 
a. Usia: semakin bertambah usia semakin tinggi risiko diabetes. Risiko yang tinggi dimulai sejak usia 40 tahun.
b. Keturunan: adanya riwayat diabetes dalam keluarga terutama orang tua dan saudara kandung. Keturunan merupakan faktor yang paling berperan bagi diabetes tipe I
c. Obesitas: 80-85% penderita diabetes tipe II mengidap kegemukan. Tentu saja tidak semua orang yang kegemukan menderita diabetes, tetapi penyakit ini mungkin muncul 10-20 tahun kemudian. Dikatakan obesitas jika seseorang kelebihan 20% dari berat badan normal. 
d. Kemiskinan: meski belum diketahui pasti hubungannya, namun penelitian telah membuktikan hal ini. Besar kemungkinan diabetes pada golongan miskin dikarenakan gangguan pankreas akibat kurang gizi. 

Baca Juga:


Demikianlah informasi mengenai Penyebab-Penyebab Diabetes & Pencegahan Diabetes. Semoga teman-teman dapat menerima dan bermanfaat bagi kita semua baik itu pengertian diabetes, penyebab-penyebab diabetes, pencegahan-pencegahan atau cara mengatasi penyakit diabetes, faktor-faktor yang mempertinggi risiko diabetes, faktor-faktor penyebab diabetes. Sekian dan terima kasih. Salam Berbagi Teman-Teman.

Referensi: Penyebab-Penyebab Diabetes & Pencegahan Diabetes
  • Mangoenprasodjo, Setiono. 2005. Hidup Sehat & Normal Dengan Diabetes. Yogyakarta: Thinkfresh. Hal:19-29 

Wednesday, November 4, 2015

Penyakit Diabetes: Ciri-Ciri Gejala Diabetes (Kencing Manis)

Penyakit Diabetes: Ciri-Ciri Gejala Diabetes (Kencing Manis)|Sebelum kita menuju ke ciri-ciri diabetes atau gejala-gejala diabetes, atau di Indonesia biasa disebut kencing manis. Mari kita menuju pada pertanyaan "Apa itu Diabetes" ?.. Diabetes adalah suatu penyakit, dimana tubuh penderitanya tidak bisa secara otomatis mengendalikan tingkat gula (glukosa) dalam darahnya. Pada tubuh sehat, pankreas melepas hormon insulin yang bertugas mengangkut gula melalui darah ke otot-otot dan jaringan lain untuk memasok energi. 

Diabetes merupakan gangguan metabolisme (metabolic syndrome) dari distribusi gula oleh tubuh. Penderita diabetes tidak bisa memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup atau tubuh tak mampu menggunakan insulin secara efektif, sehingga terjadilah kelebihan gula di dalam darah. Kelebihan gula yang kronis di dalam darah (hiperglikemia) ini menjadi racun bagi tubuh. Sebagian glukosa yang bertahan di dalam darah itu melimpah ke sistem urine untuk dibuang melalui urine. Air kencing penderita diabetes yang mengandung gula dalam kadar tinggi tersebut menarik bagi semut, karena itulah gejala ini disebut juga gejala kencing manis. 

Gangguan insulin tersebut juga berakibat berlebihannya kadar lemak di pembuluh darah risiko terjadinya pengerasan pembuluh darah dengan resiko terjadinya pengerasan pembuluh darah arteri, sehingga komplikasi diabetes tercatat sebagai penyakit jantung koroner, stroke, dan gagal ginjal. 

Lalu dari komplikasi penyakit diabetes, maka tentu teman-teman semua menindak secara cepat, tegas dan efektif, untuk dapat melakukan penindakan pada penyakit diabetes ini, perlunya teman-teman mengetahui gejala-gejala penyakit diabetes atau ciri-ciri penyakit diabetes.. seperti yang dapat anda lihat dibawah ini... 

Ciri-Ciri Gejala Diabetes atau Penyakit Kencing Manis

Dalam membahas ciri-ciri gejala diabetes atau kencing manis perlu teman-teman ketahui bahwa penyakit diabetes terbagi atas tingkatan-tingkatan atau macam-macam diabetes yaitu sebagai berikut... 
  • Diabetes tipe I
  • Diabetes tipe II 
Maka dari itu pertama-tama mari kita mulai membahas ciri-ciri gejala penyakit diabetes pada diabetes tipe I yaitu sebagai berikut... 

A. Ciri-Ciri Gejala Diabetes Tipe I 
Gejala diabetes tipe I muncul secara tiba-tiba pada saat usia anak-anak sebagai akibat dari kelainan genetika, sehingga tubuh tidak memproduksi insulin dengan baik. Ciri-ciri penyakit diabetes  atau gejala-gejala penyakit diabetes (kencing manis) yaitu sebagai berikut... 
  • Sering buang air kecil 
  • Terus menerus lapar dan haus 
  • Berat badan turun 
  • Kelelahan 
  • Penglihatan kabur
  • Infeksi pada kulit yang berulang 
  • Meningkatnya kadar gula dalam darah dan air seni 
  • Cenderung terjadi pada mereka yang berusia di bawah 20 tahun 
B. Ciri-Ciri Gejala Diabetes Tipe II
Sedangkan gejala diabets tipe II muncul secara perlahan-lahan sampai menjadi gangguan yang jelas, dan pada tahap permulaannya seperti gejala diabetes tipe I, yaitu sebagai berikut...
  • Cepat lelah, kehilangan tenaga, dan merasa tidak fit 
  • Sering buang air kecil 
  • Terus menerus lapar dan haus 
  • Kelelahan yang berkepanjangan dan tidak ada penyebabnya 
  • Mudah sakit yang berkepanjangan 
  • Biasanya terjadi pada mereka yang berusia di atas 40 tahun tetapi prevalensinya kini semakin tinggi pada golongan anak-anak dan remaja. 
Gejala-gejala tersebut sering terabaikan karena dianggap sebagai keletihan akibat kerja. Jika glukosa darah sudah tumpah ke saluran urine, sehingga bila urine tersebut tidak disiram akan dikerubungi oleh semut adalah tanda adanya gula. Gejala-gejala lain dari penyakit diabetes atau ciri-ciri lain penyakit diabetes adalah sebagai berikut...
  • Penglihatan kabur
  • Luka yang lama sembuh 
  • Kaki terasa kebas, geli, atau merasa terbakar
  • Infeksi jamur pada saluran reproduksi wanita
  • Impotensi pada pria 

Diabetes tipe II biasanya terjadi pada mereka yang berusia di atas 40, namun prevalensinya makin tinggi pada golongan anak-anak dan remaja. Riset juga menemukan bahwa kebanyakan orang yang mengalami gejala pre-diabetes, suatu kondisi yang merupakan pendahaluan dari munculnya diabetes tipe II, tidak menyadari bahwa ia sedang diincar oleh diabetes yang berbahaya. Walaupun gejalanya tidak muncul, tetapi dari pemeriksaan gula darah menunjukkan kadar gula darah puasa yang di atas normal, meskipun belum cukup tinggi untuk dikategorikan sebagai kasus diabetes. Tetapi kasus pre-diabetes itu sendiri dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular sampai 50 persen.

Baca Juga:

Usus Buntu: Gejala Usus Buntu, Ciri-Ciri & Penyebab Usus Buntu
Cara Memerahkan Bibir Secara Alami Dalam 1 Minggu, AMPUH
Cara Menghitung Berat Badan Ideal Sesuai Tinggi
Mengenal Ciri-Ciri Gejala Awal Penyakit Jantung Mulai Dari, "SEKARANG"
Pengertian, Penularan, Pencegahan dan Ciri-Ciri AIDS
Mengenal Perbedaan Gejala Haid dan Kehamilan
Cara Memutihkan Kulit Wajah Dengan Cepat dan Alami

Penyakit Diabetes: Ciri-Ciri Gejala Diabetes (Kencing Manis)

Demikianlah informasi mengenai Penyakit Diabetes: Ciri-Ciri Gejala Diabetes (Kencing Manis). Semoga teman-teman dapat menerima dan bermanfaat bagi kita semua baik itu pengertian diabetes, penyebab diabetes, faktor penyebab diabetes, ciri-ciri penyakit diabetes, dan gejala-gejala penyakit diabetes. Sekian dan terima kasih. Salam Berbagi Teman-Teman. 

Referensi:  Penyakit Diabetes: Ciri-Ciri Gejala Diabetes (Kencing Manis)
  • VITAHEALTH. 2004.Diabetes. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Hal: 20-22 

Tags