Latest News

Showing posts with label Artikel Sosiologi. Show all posts
Showing posts with label Artikel Sosiologi. Show all posts

Tuesday, February 20, 2018

Pengertian Strategi Pembelajaran, Fungsi, Istilah, Jenis & Menurut Para Ahli

Kompetensi Supervisi Akademik merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh para pengawas satuan pendidikan. Kompetensi dan pengembangan kemampuan guru sebagai peningkatan mutu pembelajaran dan bimbingan yang berada di sekolah/satuan pendidikan. 

Secara spesifik pengawas yang terdapat dalam satuan pendidikan harus mempunyai kemampuan dalam membantu setiap guru untuk mengembangkan strategi dalam pembelajaran, serta dapat memilih strategi yang tepat dalam kegiatan pembelajaran. 

Strategi merupkana suatu usaha dalam memperoleh kesuksesan dan juga keberhasilan demi mencapai suatu tujuan. Dalam dunia pendidikan strategi bisa diartikan sebagai suatu a paln, method, or series of activities designed to achieves a particular educational goal (J.R.David, 1976). 

Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi dari sebuah rangkaian kegiatan yang didesain dalam suatu tindakan (rangkaian kegiatan) yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. 

Strategi pembelajaran merupakan berupa rencana tindakan atau rangkaian kegiatan yang dalam penggunaan metode dan pemanfaatan akan keseluruhan sumber daya atau kekuatan demi adanya pembelajaran yang disusun untuk mencapai tujuan tertentu. 

Pada mulanya, istilah strategi banyak yang digunakan dalam dunia militer yang diartikan sebagai sebuah cara penggunaan akan seluruh kekuatan militer dalam memenangkan suatu peperangan. Sekarang, istilah demikian sering digunakan dalam berbagai bidaang kegiatan yang ditujukan untuk mendapatkan kesuksesan atau keberhasilan untuk mencapai tujuan. 

Contohnya seseorang manajer atau pimpinan perusahaan yang menginginkan adanya suatu keuntungan dan juga berupa kesuksesan yang begitu besar akan menerapkan adanya strategi dalam mencapai suatu tujuan tertentu. Seorang pelatih akan tim baske akan menentukan strategi yang dinilai tepat demi memperoleh kemenangan dalam pertandingan. Seperti halnya seorang guru yang mengharapkan hasil yang baik dalam proses pembelajaran juga akan menerapkan adanya strategi hasil belajar siswanya untuk mendapatkan prestasi yang terbaik. 

Pengertian Strategi Pembelajaran 

Kata strategi diistilahkan berasal dari bahasa latin yang dalam etimologi bersifat strategia. Arti strategia adalah sebagai seni penggunaan rencana dalam mencapai suatu tujuan. 

Pengertian Strategi Pembelajaran Menurut Para Ahli 

1. Pengertian Strategi Pembelajaran Menurut Kemp 
Menurut Kemp bahwa pengertian strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. 

2. Pengertian Strategi Pembelajaran Menurut Dick dan Carey (1985) 
Menurut Dick dan Carey (1985) bahwa pengertian strategi pembelajaran adalah suatu set materi dan prosedur  pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa.

3. Pengertian Strategi Pembelajaran Menurut Reigeluth, Bunderson dan Meril (1977)
Menurut Reigeluth, Bunderson dan Meril (1977) bahwa menyatakan strategi mengorganisasikan isi pelajaran disebut seagai struktural strategi, yang mengacu pada cara untuk membuat urutan dan mensistesi fakta, konsep, prosedur dan prinsip yang berkaitan. 

4. Pengertian Strategi Pembelajaran Menurut Frelberg dan Driscoll 
Menurut Frelberg dan Driscoll (1992) bahwa definisi strategi pembelajaran adalah untuk mencapai berbagai tujuan dalam memberi materi pelajaran pada berbagai tingkatan, untuk siswa yang berbeda dalam konteks yang berbeda pula. 

5. Pengertian Strategi Pembelajaran Menurut Gerlach dan Ely (1980) 
Menurut Gerlach dan Ely bahwa pengertian strategi pembelajaran adalah cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan materi pelajaran dalam lingkungan pembelajaran tertentu yang terdiri atas sifat, lingkup, dan urutan kegiatan yang dapat memberikan pengalaman belajar kepada siswa. 

Strategi Penyampaian Pembelajaran

Strategi penyampaian isi pembelajaran merupakan komponen variabel metode untuk melaksanakan proses pembelajaran. Fungsi strategi penyampain pembelajaran adalah 
  1. Menyampaikan isi pembelajaran kepada pembelajar
  2. Menyediakan informasi atau bahan-bahan yang diperlukan belajar kuntuk menampilkan unjuk kerja. 

Jenis-Jenis Strategi Pembelajaran 

Strategi pembelajaran merupakan suatu dari rencana, metode dan perangkat kegiatan yang direncakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Menurut artikel Saskatchewan educational (Majid, 2013: 10-12) terdapat jenis-jenis klasifikasi strategi pembelajaran misalnya gambar dibawah. 

a. Strategi Pembelajaran Langsung (Direct Instruction) 
Merupakan strategi pembelajaran yang kadar berpusat pada guru paling tinggi, dan paling sering digunakan. Pada strategi demikian termasuk dalam metode ceramah, pertanyaan dedaktik, pengajaran eksplisit dan latihan, serta demonstrasi. 

b. Strategi Pembelajaran Tidak Langsung (Indirect Instruction) 
Merupakan strategi pembelajaran yang memperlihatkan adanya bentuk dari keterlibatan siswa yang paling tinggi karena fungsi guru disini hanyalah sebagai penyeldiikan, penggambaran inferensi data, dan pembentukan hipotesis. 

c. Strategi Pembelajaran Interaktif (Interactive Instruction) 
Strategi pembelajaran demikian atau strategi pembelajaran interaktif adalah merujuk pada bentuk diskusi dan saling berbagai di antara siswa. 

d. Strategi Pembelajaran melalui Pengalaman 
Strategi belajar melalui pengalaman menggunakan bentuk berupa sekuens induktif, yang berpusat pada siswa, dan juga berorientasi pada suatu aktivitas. 

e. Strategi Pembelajaran Mandiri 
Belajar mandiri merupakan suatu strategi pembelajaran yang memiliki tujuan untuk membangun adanya inisiatif individu, kemandirian dan juga peningkatan diri. 

Beberapa Istilah dalam Strategi Pembelajaran 

Beberapa istilah yang hampir sama dengan berupa strategi yaitu metode, pendekatan, teknik atau faktik dalam pembelajaran. 

1. Metode 
Metode merupakan upaya untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan yang nyata agar dari tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. Metode digunakan untuk merealisasikan strategi yang telah suatu, sedangkan metode adalah cara yang dapat digunakan dalam melaksanakan strategi. Dengan demikian, suatu strategi dapat dilaksanakan dengan sejumlah dengan berbagai metode. 

2. Pendekatan (Approach) 
Pendekatan (approach) merupakan titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran. Strategi dan metode pembelajaran yang digunakan yang bersumber atau tergantung dari pendekatan tertentu. 

3. Teknik 
Teknik adalah cara yang dilakukan seseorang dalam rangka mengimplementasikan suatu metode. Seperti, cara yang harus dilakukan agar metode ceramah berjalan efektif dan efisien. Oleh karena itu, sebelum seseorang melakukan proses ceramah sebaiknya untuk memperhatikan kondisi dan situasi. Contohnya, berceramah pada siang hari setelah mkan siang dengan jumlah siswa yang banya akan tentu memiliki perbedaan jika si penceramah tersebut melakukan pada pagi hari dengan jumlah siswa yang terbatas. 

4. Taktik 
Taktik adalah seseorang dalam melaksanakan suatu teknik atau metode tertentu. Taktinya sifatnya lebih kepada individual, walaupun dua orang sama-sama dengan menggunakan metode ceramah dalam beberapa situasi dan kondisi yang sama, sudah pati mereka akan melakukannya secara berbeda, seperti dalam taktik menggunakan ilustrasi atau menggunakan gaya bahasa agar materi yang disampaikan mudah dipahami.



Demikianlah informasi mengenai Pengertian Strategi Pembelajaran, Fungsi, Istilah & Menurut Para Ahli. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi seluruh umat dan bangsa. Sekian dan terima kasih. Salam Berbagi Teman-Teman. 








Monday, January 22, 2018

Pengertian Representatif, Proses, Contoh & Representasi Menurut Para Ahli

Pengertian Representatif: Apa itu? - Pengertian Repsentatif adalah istilah yang berkaitan yang mewakili atau perwakilan. Sedangkan pada istilah kantor representatif atau dari pengertian representative office adalah suatu kantor perwakilan atau kantor cabang yang mewakili kantor pusat. 

Sedangkan pengertian representatif dalam seni budaya adalah suatu gaya seni yang menggambarkan atau mendeksripsikan suatu keadaan nyata terjadi dalam kehidupan masyarakat sekarang ini. 

Kata representatif yang berawal dari kata representasi itu dapat diartikan sebagai suatu konsep yang memiliki beberapa pengertian. Representasi merupakan suatu wujud kata, gambar, sekuen, cerita dan juga sebagainya yang mewakili ide, emosi, fakta dan sebagainya. Representasi tersebut memiliki ketergantungan 

Representasi bergantung pada tanda dan juga citra yang terdapat ada dan dipahami secara cultural, dalam pelajaran bahasa, pesan dan penandaan yang bermacam-macam ataupun juga secara sistem tekstual yang sifatnya timbal balik. Istilah representasi (perwakilan) kelompok-kelompok dan juga institusi sosial. 

Penggambaran atau deksripsi tersebut tidak hanya pada penggambaran fisik dan deksripsi, melainkan juga perihal pada makna atau nilai yang terdapat dibalik penampilan fisik. 

Representasi juga mengenai suatu produk simbolik, suatu pembuatan tanda-tanda dalam kode yang terdapat untuk menciptakan suatu makna-makna. Olehnya itu, representasi juga sesuai dengan penghadiran kembali, bukan gagasan yang asli tapi sebuah repsentasi atau suat uversi yang ibangun darinya. 

Selain itu, pengertian representasi adalah merupakan suatu keguaan dari tanda. Representasi bekerja pada hubungan suatu tanda dan makna. Konsep representasi sendiri dapat berubah-ubah, selalu terdapat pemaknaan baru. Representasi berubah-ubah akibat adanya makna yang juga berubah-ubah setiap waktu terjadinya proses negosiasi dalam pemaknaan. 

Jadi representasi bukanlah suatu kegiatan ataupun juga proses statis melaikna juga merupakan proses dinamis yang terus berkembang seiring dengan adanya kemampuan intelektual dan jugak ebutuhan para pengguna tanda yakni manusia sendiri yang terus mengalami aktivitas gerak dan juga dinamis atau berubah. Representasi merupakan suatu proses usaha konstruksi. Karena adanya suatu pandangan terbarukan yang mampu menghasilkan pemakmnaan baru. 

Pengertian Representasi Menurut Para Ahli 

1.Pengertian Representasi Menurut Marcel Danesi 
Menurut Marcel Danesi bahwa pengertian representasi bahwa definisi representasi adalah sebagai proses merekam ide, pengetahuan atau pesan dalam beberapa cara fisik yang disebut dengan representasi. 

2. Pengetian Representasi Menurut Cris Barker 
Menurut Cris Barker bahwa pengertian representasi adalah kajian utama cultural studies, cultural studies yang mempusatkan pada diri kepada bagaimana suatu proses pemaknaan representasi itu sendiri. Maksud dari representasi adalah cultural studies, bahwa pengertian representasi tersebut adalah makna yang mempunyai sifat material yang mereka tertanam dalam bunyi-bunyi, tulisan, benda-benda, program-program telebisi. 

3. Pengertian Representasi Menurut Stuart Hall
Menurut Stuart Hall bahwa pengertian representasi berarti adalah salah satu praktek saling memproduksi kebudayaan. Menurut Stuart Hall tentang kebudayaan adalah representasi dikarekan, pengertian representasi adalah suatu konsep yang sangat luas. Bahasa medium yang menjadi suatu perantara dalam pemaknaan sesuatu lewat bahasa dalam hal ini simbol-simbol dan tanda tertulis, lisan atau gambar) yang mengungkapkan suatu pikiran, konsep dan ide-ide tentang sesuatu. Makna sesuatu hal yang tiadk lepas dari cara individu yang mempresentasikan. 

4. Pengertian Representasi Menurut Eriyanto 
Menurut Eriyanto bahwa pengertian representasi adalah merujuk pada seseorang, satu kelompok, gagasan atau pendapat tertentu dalam pemberitaan. 

5. Pengertian Representasi menurut David Croteau dan William Hoyens
Menurut David Croteau dan William Hoynes bahwa pengertian representasi  adalah hasil dari suatu proses penyeleksian yang menggaris bawahi suatu hal-hal tertentu dan hal lain yang diabaikan. Dalam representasi media, tanda yang digunakan untuk melakukan representasi tentang suatu hal. 

6.Pengertian Representasi Menurut Goldin 
Menurut Goldin (2002) bahwa pengertian representasi adalah sebuah konfigurasi (bentuk atau susunan) yang mampu menggambarkan, mewakili, atau melambangkan sesuatu dalam suatu cara. Representasi merupakan yang mampu mewakili, menggambarkan atau menyimbolkan berupa obyek dan juga suatu proses.

7.Pengertian Representasi Menurut Jones & Knuth
Menurut Jones & Knuth (1991) bahwa pengertian representasi adalah model atau bentuk pengganti dari suatu situasi masalah atau aspek dari adanya situasi masalah yang digunakan yang bergungsi dalam menemukan solusi yang merupakan sebagai contoh, yang menjadi suatu masalah dapat direpresentasikan yang berupa obyek, gambar, simbole matematisa, dan kata-kata.

8.Pengertian Representasi Parmentier 
Menurut Parmentier (dalam Ludlow, 2001:39) bahwa pengertian representasi didefinisikan sebagai aktivitas atau hubungan dimana dalam satu hal mewakili hal lain yang sampai pada suatu levvel tertentu, untuk tujuan tertentu dan yang kedua oleh subjek atau interpretasi pikiran. Representasi menggantikan atau mengenai suatu penggantian suatu objyek, penginterpretasian pikiran tentang suatu pengetahuan yang didapatkan dari suatu objyek yang dapat diperoleh dari pengalaman tentang adanya representasi.

9.Pengertian Representasi Menruut Steffe 
Menurut Steffe dkk (2002, 47) bahwa definisi representasi adalah proses pengembangan mental yang telah dipunyai oleh seseorang yang telah dibuktikan dan divisualisasikan dalam suatu model yang dimatematisa contohnya berupa verbal, gambar, benda konkret, tabel, model-model manipulatif atau kombinasi dari keseluruhan. 

Proses-Proses Terjadinya Representasi

Adapun proses dari terjadinya representasi adalah sebagai berikut.. 
  1. Realitas. Pengertian realitas secara bahasa tulis dapat berarti dokumen wawancara transkrip dan sebagainya. Sedangkan dalam televisi mislanya perilaku, make up, gerak-gerik, pakaian dan juga ucapan. 
  2. Representasi. Representasi merupakan sebagai elemen tadi yang ditandakan secara teknis. Dalam hal ini secara bahasa tulisan contoh-contohnya adalah berupa kata, proposisi, grafik, kalimat, foto dan caption. Dalam TV misalnya kamera, musik, tata cahaya, dan lain-lannya. Elemen tersebut berupa transmisikan ke dalam kode representasional yang dimasukkan diantaranya bagaimana objek. Digambarkan berupa karakter, narasi, dialog dan setting serta lain-lainnya. 
  3. Ideologi. Semua elemen yang diorganisasikan dalam koheransi dan kode ideologi, misalnya individualisme, sosialisme, kelas, materialisme, liberalisme, patriarki, ras dan sebagianya. 

Demikianlah informasi ini pengertian representatif, proses dan representasi menurut para ahli. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan menambah cakrawala pengetahuan kita agar mampu membumikan arti sesungguhnya representatif atau representasi itu. Sekian dan Terima Kasih. Salam Berbagi Teman-Teman. 

Wednesday, December 13, 2017

Pengertian Diferensiasi, Jenis, Ciri, & Diferensiasi Menurut Para Ahli

Diferensiasi atau proses pembedaan, apakah ia itu artinya. Dalam hal ini untuk mengutarakan pengertian, jenis atau bentuk, ciri-ciri dan pengertian menurut para ahli, penulis kembali membuka berbagai artikel dan skripsi yang tersebar di Internet.

Jujur saja, diferensiasi yang dipahami secara umum seperti halnya dengan pemahaman penulis cukup jauh saat penulis mencari di Internet. Pengertian diferensiasi juga membuat penulis, lelah memilah pengertian sederhana atau secara umum dari pengertian diferensiasi.

Hal ini disebabkan tidak sedikit terdapat jenis-jenis diferensiasi, seperti yang viral yakni diferensiasi sosial dan diferensiasi produk, yang membuat penulis mencari lagi pengertian umum dari diferensiasi. Pencarian dari berbagai sumber artikel, jurnal dan skripsi tentang diferensiasi membuahkan hasil, hingga tampak pada artikel ini teman-teman mampu mendapatkan informasi pengertian diferensiasi, jenis, ciri, strategi, dan menurut para ahli.

Tidak mengherankan jika terdapat banyak para ahli yang juga mengemukakan mengenai diferensiasi, ada yang memberikan pengertian atau definisi diferensiasi teramat sangat sederhana, juga ada yang memberikan pengertian diferensiasi teramat sangat jelas dan sangat panjang. Hal ini tentunya membuat penulis untuk menyederhanakan tiap kata dari para ahli agar mampu memberikan pemahaman kepada kita semua.

Atas upaya ini, penulis juga bersyukur kepada teman-teman, dikarekan memiliki pengetahuan baru apa itu diferensiasi? atau apa arti diferensiasi atau apa maksud diferensiasi tersebut. Selain itu, lebih kedalam lagi, pembahasan diferensiasi mengenai jenis-jenis diferensiasi atau yang biasa tersebar di Internet biasa disebut bentuk-bentuk diferensiasi. Namun untuk diartikel atau skripsi sejauh pemahaman penulis untuk bentuk atau macam-macam diferensiasi, pada umumnya atau kebanyakan disebut sebagai jenis-jenis diferensiasi.

Selain itu, dalam menghadirkan atau penyebab adanya diferensiasi juga ada yang dikenal dengan tahapan-tahapan diferensiasi atau juga strategi diferensiasi. Sehingga untuk memulainya maka perlu untuk memiliki pemahaman akan strategi diferensiasi itu sendiri.

Pengertian Diferensiasi

DIferensiasi memiliki beragam pengertian, jenis-jenis baik itu sosial dan produk serta contoh-contonya. Tidak hanya itu, ada banyak para ahli yang memberikan pengertian diferensiasi. Adapun pengertian diferensiasi produk menurut Kotler (2007:385) bahwa diferensiasi produk adalah salah satu strategi perusahaan untuk membedakan produknya terhadap pesaing.

Sedangkan menurut Porter bahwa pengertian diferensiasi produk adalah perusahaan tertentu yang memiliki identifikasi merek dan keseimbangan pelanggan, yang disebabkan dari periklanan, pelayanan pelanggan, perbedaan produk dimasa lalu, atau juga sekarang karena perusahaan pertama yang memasuki industri. Sedangkan pengertian diferensiasi sosial adalah suatu pembeda antar masyarakat ke dalam golongan atau kelompok secara horisontal.

Pengertian Diferensiasi Menurut Para Ahli

Adapun pengertian diferensiasi menurut para ahli adalah sebagai berikut.. 

1. Pengertian Diferensiasi Menurut Kartajaya 
Menurut Kartajaya (dalam Syafrizal, 2007:183) bahwa pengertian diferensiasi adalah semua upaya yang dilakukan untuk membedakan diri dari pesaing lain baik konten (what to offer), konteks (how to offer), dan infrastruktur (enabler). 

2. Pengertian Diferensiasi Menurut Kotler 
Menurut Kotler (2009:328) bahwa pengertian diferensiasi adalah tindakan merancang serangkaian perbedaan yang berarti untuk membedakan tawaran perusahaan dengan tawaran pesaing. 

3. Pengertian Diferensiasi Menurut Kotler dan Susanto
Menurut Kotler dan Susanto (2001) bahwa pengertian diferensiasi adalah cara merangsang perbedaan yang berarti untuk membedakan penawaran perusahaan dari penawaran pesaingnya .

4. Pengertian Diferensiasi Menurut Aaker 
Menurut Aaker (dalam Ferdinand, 2003) bahwa pengertian diferensiasi yang sukses haruslah strategi yang mampu: 

  • Menghasilkan nilai pelanggan 
  • Memunculkan persepsi yang bernilai khas 
  • Tampil sebagai wujud berbeda yang sulit untuk ditiru. 
5. Pengertian Diferensiasi Menurut Lewit 
Menurut Lewit (1983) bahwa pengertian diferensiasi merupakan salah satu jenis keunggulan bersaing yang dimiliki perusahaan untuk memenangkan persaingan di pasar global. 

6. Pengertian Diferensiasi Menurut Mowen dan Miror (2005:55) 
Menurut  Mowen dan Miror ahwa pengertian diferensiasi adalah proses manipulasi bauran pemasaran untuk menempatkan sebuah mereka sehingga para konsumen dapat merasakan perbedaan yang berarti antara mereka tersebut dengan pesaing. 

Jenis-Jenis Diferensiasi

Menurut Rapliansyah (2012:20-21) bahwa diferensiasi secara umum terbagi atas beberapa jenis. Adapun jenis-jenis diferensiasi adalah sebagai berikut.
  • Jenis Diferensiasi Psikologis. Pengertian diferensiasi psikologis adalah diferensiasi yang dibuat berdasarkan pesaingnya melalui penciptaan kreasi yang bisa diasumsikan oleh konsumen bahwa terdapat produk yang sesuai dengan harapan konsumennya. 
  • Jenis Diferensiasi Fisik. Pengertian diferensiasi fisik adalah diferensiasi yang dibuat ulang berdasarkan bentuk atas suatu perbedaan secara fisik. 

Strategi Diferensiasi

Diferensiasi memerlukan beberapa tahap-tahap yang diperlukan. Sehingga diferensiasi perlu sebuah strategi yang dilancarkan. Mengenai hal tersebut, strategi diferensiasi itu sendiri adalah suatu strategi yang mampu memelihara loyalitas pelanggan ataupun juga dari konsumen  melalui strategi diferensiasi, pelanggan atau konsumen mendapat nilai lebih dibandingkan dengan produk lainnya. Adapun strategi diferensiasi menurut Aaker (dalam ferdinad, 2003:87) bahwa strategi diferensiasi harus mampu:
  1. Menghasilkan nilai pelanggan atau konsumen 
  2. Memunculkan perspepsi yang memiliki nilai khas yang baik.
  3. Menampilkan wujud yang berbeda yang sulit untuk ditiru. 
Olehnya itu, bilamana disimpulkan bahwa kunci untuk strategi diferensiasi yang sukses atau dapat terlaksana sebagaimana mustiny haruslah mengembangkan "point of differentiation" khususnya dalam pandangan pelanggan dari pada pandangan operasi bisnis.

Demikianlah informasi mengenai Pengertian Deferensiasi, Jenis Diferensiasi, Strategi, Menurut Para Ahli. Semoga pengertian diferensiasi ini dapat bermanfaat bagi kita semua sekian dan terima kasih. Salam Berbagi Teman-Teman. 


Tuesday, October 17, 2017

Pengertian Mediasi, Tujuan, Dasar Hukum, Tahapan, Jenis, Kelebihan & Kekurangan Mediasi

Istilah mediasi cukup menyita perhatian publik. Mediasi menghiasi seluruh pertikaian di arena konflik. Popularitas media juga semakin meningkatkan tak kala para ahli, akademisi dan praktisi dengan jelas mengurai makna mediasi dalam berbagai literatur ilmiah melalui riset dan juga studi akademik. 

Para praktisi yang cukup banyak menerapkan mediasi dalam praktek penyelesaian sengketa. Namun popularitas Mediasi kini, juga masih diperdebatkan oleh sejumlah pihak dan masih menjadi sebuah fokus bahan pembelajaran. Definisi mediasi yang secara lengkap dan juga menyeleuruh karena cakupnnya yang cukup luas memberikan kesulitan dalam menentukan model yang dapat mudah diuraikan secara terperinci dan perbedaan proses pengambilan keputusan lainnya. 

Pengertian Mediasi, Apa itu? 

Secara etimologi, pengertian mediasi berasal dari bahasa latin, mediare yang memiliki pengertian yakni "berada di tengah" dan istilah mediasi dalam bahasa Inggris yakni "mediation" yang memiliki pengertian bahwa mediasi adalah penyelesaian sengketa yang melibatkan pihak ketiga sebagai penengah atau penyelesaian sengketa penengah. 

Sedangkan pengertian mediasi secara termonologi bahwa mediasi adalah peran yang ditampilkan pihak ketiga sebagai mediator dalam menjalakankan tugas demi menengahi dan menyelesaikan suatu konflik atau sengketa antara para pihak. 

Selain itu, "berada di tengah: juga memiliki makna bahwa mediator berada pada posisi yang netral atau tidak memihak sehingga dalam penyelesaian sengketa dapat menjaga kepentingan para pihak yang bersengketa atau konflik secara adil dan sama, yang bertujuan menumbuhkan kepercayaan (trust) dari pihak yang bersengketa. 

Sedangkan istilah mediasi dalam bahasa Inggris yakni "mediation" yang memiliki pengertian bahwa mediasi adalah penyelesaian sengketa yang melibatkan pihak ketiga sebagai penengah atau penyelesaian sengketa penengah. 

Pengertian Mediasi Menurut Para Ahli

Ditengah konflik yang marak terjadi di sekitar kita, terlebih lagi di Indonesia. Proses mediasi merupakan hal yang utama dan pertama kali didahulukan. Mediasi ini juga tidaklah semudah yang ktia bayangkan. Terdapat berbagai hal penting didalamnya sehingga para ahli juga ikut memberikan gagasan, teori, dan pendapatnya terhadap urgensi atau pentingnya mediasi tersebut.

Sumbangsih sederhana para ahli dalam mediasi adalah memberikan pengertian atau definisi mediasi itu sendiri. Bukan perkara mudah untuk memberikan sebuah batasan ditengah terjadinya konflik tersebut. Hal inilah yang menentukan proses ataupun tahapan mediasi hingga saat ini. Adapun definisi atau pengertian mediasi menurut para ahli tersebut antara lain:

1. Pengertian Mediasi Menurut Collins English Dictionary and Thesaurus
Menurut Collins English Dictionary and Thesaurus bahwa pengertian mediasi adalah kegiatan menjembatani antara dua pihak yang bersengketa guna menghasilkan kesepatakan (aggrement). 

2. Pengertian Mediasi Menurut Laurence Bolle
Menurut Laurence Bolle bahwa pengertian mediasi adalah "mediation is a decision making process in the which the parties are assisted by a meediator; the mediator attempt to improve the process of decision making and to assist the parties the reachan outcome to which of them can assent. 

3. Pengertian Mediasi Menurut J. Folberg dan A. Taylor 
Menurut J. Folberg dan A. Taylor bahwa pengertian mediasi adalah "The process by which the participant, together with the assistance of a neutral person, systematically isolate dispute in order to develop option, consider alternatif, and reach consensual settlement that will accomandate their need." 

4. Pengertian Mediasi Menurut Gary Goodpaster 
Menurut Gary Goodpaster bahwa pengertian mediasi adalah proses negosiasi pemecahan masalah yang dimana pihak luar yang impartial (tidak memihak) dan juga netral bekerja dengan pihak yang bersengketa dalam membantu mereka untuk memperoleh kesepaktan perjanjian dengan memuaskan. 

5. Pengertian Mediasi Menurut Christopher W. Moore
Menurut Christopher W. Moore bahwa pengertian mediasi adalah intervensi dalam sebuah sengketa atau negosiasi oleh pihak ketiga yang dapat diterima pihak yang bersengketa, bukan karena bagian dari kedua belah pihak dan bersifat netral. 

6. Pengertian Mediasi Menurut Jacqueline M, Nolan Haley
Menurut Jacqueline M, Nolan Haley bahwa definisi mediasi menurutnya adalah "Mediation is generally understood to be a short-term structured, task oriented, participatory intervention process. Disputing parties work with a neutral third party, the mediator, to reach a mutually acceptable agreement. Unlike the adjudication process, where a third party intervenor imposes a decision, nu such compulsion exists in mediation. The mediator aids the parties in reaching a consensus. It is the paries themselves who shape their agreement. 

7. Pengertian Mediasi Menurut Black's Law Dictionary
Menurut Black's Law Dictionary bahwa pengertian Mediasi adalah "Mediation is private, informal dispute resolution process in which a neutral third person, the mediator, helps, disputing parties to reach an agreement. 

8. Pengertian Mediasi Menurut Kamus Hukum Ekonomi ELIPS
Menurut Kamus Hukum Ekonomi ELIPS bahwa pengertian mediasi adalah salah satu dari alternatif yang bentuk penyelesaian sengketa yang berada di luar pengadilan dengan menggunkan jasa seorang mediator ataupun penengah sama misalnya konsiliasi. Mediator, penengah adalah seseorang yang menjalankan fungsi sebagai penengah terhadap pihak-pihak yang bersengketa dalam menyelesaikan sengketanya. 

9. Pengertian Mediasi Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) 
Menurut KBBI yang memberikan definisi mediasi yang diartikan bahwa pengertian mediasi adalah proses yang mengikutsertakan pihak ketiga untuk penyelesaian suatu perselisihan sebagai penasihat. Mediator adalah perantara (penghubung, penengah) bagi pihak-pihak yang melakukan sengketa atau konflik.  Pengertian mediasi menurut KBBI tersebut mengandung tiga unsur penting
  • Mediasi sebagai proses penyelesaian perselisihan atau sengketa yang ada didua pihak atau lebih. 
  • Pihak terlibat dalam penyelesaian sengketa atau konflik adalah pihak yang tidak berada dalam sengketa tersebut. 
  • Pihak yang terlibat dalam penyelesaian sengketa memposisikan diri sebagai penasihat dan tidak mempunyai suatu kewenangan apapun dalam pengambilan keputusan. 

Dasar Hukum Mediasi 

Selain itu, kaca mata hukum juga turut menjelaskan mediasi. Dianggap hanya berada diluar pengadilan, mediasi juga turut dikontrol dalam pelaksanaan, proses dan tahapan mediasi itu juga yang didasarkan dan luruskan melalui definisi atau pengertian mediasi itu sendiri melalui hukum yang telah mengatur mediasi. Adapun dasar hukum mediasi adalah sebagai berikut.. 
  • Dasar Hukum Mediasi Menurut UU No. 30 Tahun 1999 Tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa. Menurut UU No. 30 Tahun 1999, bahwa pengertian mediasi yang berbunyi dalam undang-undang tersebut adalah "Dalam hal sengketa atau beda pendapat setelah diadakan pertemuan langsung oleh para pihak (negosiasi) dalam 14 (empat belas) hari juga tidak dapat diselesaikan, maka dengan kesepakatan tertulis dari para pihak sengketa atau yang beda pendapat diselesaikan melalui bantuan seorang atau lebih penasehat ahli maupun juga melalui seorang mediator. 
  • Dasar Hukum Mediasi Menurut PERMA No. 1 Tahun 2008. Menurut PERMA tersebut yang juga memberikan definisi tentang mediasi dalam pasal 1 ayat 7 yang berbunyi "mediasi adalah cara penyelesaian sengketa melalui proses perundingan untuk memperoleh kesepkatan para pihak dengan dibantu oleh mediator." 
  • Dasar Hukum Mediasi Menurut Badan Mediasi Asuransi Indonesia (BMAI) . Menurut BMAI dalam Pasal 1 Peraturan BMAI bahwa pengertian mediasi adalah proses penyelesaian sengketa dengan melakukan upaya musyawarah dan juga mufakat antara pemohon dan juga anggota yang diberikan fasilitas oleh mediator. 
  • Dasar Hukum Mediasi Menurut Mahkamah Agung. Menurut Mediasi Menurut Mahkamah Agung No. 1 Tahun 2008 tentang Mediasi dimana dalam aturan tersebut menuturkan bahwa pengertian mediasi adalah salah satu alternatif penyelesaian sengketa yang terdiri atas dua jenis yakni mediasi yang berada di dalam pengadilan dan dilaur pengadilan. Diluar pengadilan akan ditangi oleh mediator swasta, perorangan ataupun lembaga independen alternatif dalam penyelesaian sengketa yang dikenal dengan PMN atau Pusat Mediasi Nasional. 
  • Pancasila sebagai dasar ideologi negara RI yang memiliki salah satu azas musyawarah untuk mufakat.
  • UUD 1945 adalah konstitusi negara Indonesia yang menjelaskan azas musyawarah untuk mufaat yang menjiwai pasal-pasal didalamnya.
  • UUD No. 14 Tahun 1970 tentang Ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman. UU tersebut yang telah menjadi UU No. 4 Tahun 2004 dalam pasal 3 bahwa "Penyelesaian perkara diluar pengadilan, atas dasar perdamaian atau melalui wasit tetap diperbolehkan". Selain itu juga dijelaskan dalam pasal 2 ayat 4 bahwa Ketentuan ayat 1 tidak menutup kemungkinan untuk usaha penyelesaian perkara perdata secara perdamaian". 
  • Secara Administrative Type ADR telah diatur dalam berbagai undang-undang seperti UU No. 30 tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa; UU No. 18 tahun 1999 tentang jasa konstruksi; UU No. 30 tahun 2000 tentang rahasia dagang; UU No. 31 tahun 2000 tentang Desain Industri; UU No. 14 tahun 2001 Tentang Patent; UU No. 15 tahun 2001 Tentang Merk; UU No. 22 tahun 1957 tentang Penyelesaian Perselisihan Perburuhan; UU No. 12 tahun 1964 tentang Pemutusan Hubungan Kerja Perusahaan Swasta; UU No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen; UU No. 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup; dan PP No. 54 tahun 2000 tentang Lembaga Penyedia Jasa Pelayanan Sengketa Lingkungan Hidup diluar Pengadilan; PP No. 29 tahun 2000 tentang Mediasi Penyelesaian Sengketa Jasa Konstruksi; UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan; UU No. 2 tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial. 
Selain dasar hukum diatas juga sejak dulu terdapat hukum positif yang telah mengenal adanya penyelesaian sengketa di luar pengadilan yang mana diatur dalam:
  • Penjelasan pasal 3 ayat 1 UU No. 14 tahun 1970; "Semua peradilan di seluruh wilayah RI adalah peradilan negara dan ditetapkan dengan Undang-undang." Pasal yang mengandung makna bahwa di samping peradilan negara, tidak diperkenankan terdapat peradilan yang dilakukan yang bukan Badan Peradilan Negara. Penyelesaian perkara di luar pengadilan atas dasar perdamaian atau melalui wasit tetap diperbolehkan. 
  • Pasal 1851 KUH Perdata. Dalam pasal tersebut menyatakan bahwa "Perdamaian adalah suatu perjanjian dengan mana kedua belah pihak dengan menyerahkan, menjanjikan atau menahan suatu barang, mengakhiri suatu perkara yang sedang bergantung ataupun mencegah timbulnya suatu perkara. Persetujuan ini tidaklah sah, melainkan dibuat secara tertulis. 
Dasar Hukum Mediasi Dalam Islam
    Dasar hukum perdamaian atau mediasi dalam hukum islam adalah sebagaimana dalam firman Allah: 
    1. Dasar Hukum Mediasi dalam Islam pada QS. Al Hujurat 9-10
    "Jika ada dua golongan dari orang mukmin berperang, maka damaikanlah diantara keduanya. Jika salah satu dari kedua golongan itu berbuat aniaya itu sehingga golongan itu kembali kepada perintah Allah, maka damikanlah antara keduanya dengan adil. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang berlaku adil. Sesungguhnya orang-orang mukmin bersaudara karea itu damaikanlah di antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kami mendapat rahmat. "
    Ayat demikian merupakan legitimasi bagi yang melakukan kekerasan dan menyangkal. Hingga misi Islam dalam ayat ini adalah menghindari agresi, dan setiap muslim wajib menyelesaikan konflik secara damai. Mereka mesti melakukan rekonsiliasi dengan setiap pihak, karena rekonsiliasi/perdamaian atau pemufakatan merupakan jalan yang terbaik dalam penyelesaian konflik. 

    2. Dasar Hukum Mediasi dalam Islam pada QS. An-Nisa' ayat 114
    "Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang-orang menyuruh memberi sedekah, atau berbuat makruf atau mengadakan perdamaian diantara kamu (manusia). Dan barang siapa yang berbuat demikian karena mencari kerdihoan Allah kelak kami memberinya pahala yang besar." 
    3. Dasar Hukum Mediasi dalam Islam pada QS. An-Nisa':35
    "Dan jika kamu khawatirkan ada persengketaan antara keduanya, maka kirimlah seorang hakam dari keluarga laki-laki dan seorang hakam dari keluarga perempuan. Jika kedua orang hakam itu bermaksud mengadakan perbaikan, nicaya Allah memberi taufik kepada suami-istri itu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. 
    Secara historis, penyelesaian sengketa dengan melakukan cara mediasi telah lama dikonsepkan dan diprakteknya dalam hukum Islam. Mediasi bukanlah istilah baru dalam Islam yang disebut dengan "Tahkim". Praktek penyelesaian sengketa melalui mediasi (tahkim).

    Singkatnya Islam menghindari agresi dan juga tindakan kekerasan dilakukan suatu penyelesaian sengketa. Terdapat lagi beberapa ayat dalam Islam yang menjadi dasar hukum Islam penyelesaian suatu sengketa ataupun konflik. Islam menawarkan pendekatan yang damai dan juga non kekerasan, melalui identifikasi sejumlah masalah dan juga mencari akar dari penyebab terjadinya konflik. 

    Ciri-Ciri Proses Mediasi 

    Ciri-ciri utama proses mediasi adalah perundingan yang esensinya sama dengan proses musyawarah atau konsensus. Sesuai dengan hakikat perundingan atau musyawarah atau konsensus maka tidak boleh ada paksaan untuk menerima atau menolak sesuatu gagasan atau penyelesaian selama proses mediasi berlangsung. Segala sesuatu harus memperoleh persetujuan dari berbagai pihak. 

    Dari beberapa definisi mediasi tersebut dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa terdapat ciri-ciri dari proses mediasi tersebut. Adapun ciri-ciri dari proses mediasi ini adalah sebagai berikut.
    • Adanya pihak ketiga yang netral dan Imparsial. Maksud dalam hal ini bahwa tidak terlibat ataupun tidak terikat dengan masalah yang dipertikaikan. Netral dan imparsial dalam arti juga tidak meihak dan tak bias.
    • Dalam kasus yang bersifat individual, harusnya pihak yang bertikai memilih mediator, akan tetapi juga mediator yang menawarkan diri, namun bagi pihak yang bertikai harus setuju terhadap tawaran itu. Pihak ketigalah yang harusnya diterima di kedua belah pihak. 
    • Penyelesaian dibuat oleh pihak yang bertikai, dan juga harus diterima tanpa adanya paksaan dari pihak manapun. 
    • Tugas mediator khususnya adalah menjaga agar proses negosiasi berjalan dan juga tetap jala, membantu dalam memperjelas apa yang sesungguhnya menjadi masalah dan juga kepentingan dari pihak yang bertikai. Dengan kata lain peran mediator adalah mengontrol adanya proses, sedangkan peran dari pihak yang bertikai adalah mengontrol isi dari negosiasi tersebut. 

    Tujuan dan Manfaat Mendiasi 

    Mediasi adalah untuk mencapai atau menghasilkan kesepakatan yang dapat diterima pihak-pihak yang bersengketa guna mengakhiri sengketa.  Tujuan mediasi adalah tidak untuk menghakimi salah atau benar namun lebih memberikan kesempatan kepada para pihak untuk:
    • Menemukan jalan keluar dan pembaruan perasaan;
    • Melenyapkan kesalahpahaman;
    • Menentukan kepentingan yang pokok;
    • Menemukan bidang-bidang yang mungkin dapat persetujuan; dan
    • Menyatukan bidang-bidang tersebut menjadi solusi yang disusun sendiri
    • oleh para pihak.

    Tahapan Mediasi

    Tahapan mediasi merupakan proses dari praktek yang harus dicermati secara seksama. Demikian adanya karena tahapan mediasi atau prosedur mediasi merupakan hal penting dalam penyelesaian suatu sengketa, pertikaian ataupun konflik. Adapun tahapan-tahapan tersebut antara lain sebagai berikut..

    1. Tahap Pra Mediasi 
    Tahap pelaksanaan pada hari sidang pertama yang telah terjadwal atau telah ditentukan itu diisi dengan kehadiran kedua belah pihak, hakim mewajibkan para pihak untuk menempuh mediasi. Tahp mediator menyusun langkah dan persiapan dan penentuan berjalannya mediasi selanjutnya dengen menentukan langkah-langkah seperti membangun kepercayaan diri, menghubungi kedua belah pihak, mencari informasi awal mediasi, fokus, mengoordinasikan pihak bertikai, waspadai terhadap perbedaan budaya, penentuan tamu undangan, penentuan tujuan waktu dan tempat.

    2. Tahap Pelaksanaan Mediasi
    Diawali dengan pengumpulan dokumen duduk perkara dan surat yang dianggap penting dalam mediasi. Selain itu jika perlu, mediator dapat melakukan kaukus atau pertemuan antara mediator dengan salah satu pihak tanpa dihadiri oleh pihak lainnya.

    3. Tahap Hasil Mediasi
    Tahap dimana para pihak hanyalah menjalankan hasil kesepakatan yang telah mereka tuangkan bersama dalam suatu perjanjian tertulis. Seluruh pihak komitmen selama proses mediasi. Jika mencapai kesepakatan dapat meminta akta perdamaian, dan jiak tidak diberikan maka dapat pihak pengguat wajib mencabut gugatannya. Namun jika tidak mencapai kesepakatan, maka sesuai pasal 13 ayat 3 bahwa mediator wajib menyatakan secara tertulis telah gagal dalam proses mediasi dan harus disampaikan pada hakim. Jika ini terjadi, maka hakim melanjutkan pemeriksaan perkara sesuai ketentuan hukum acara yang berlaku. Hakim pemeriksa perkara berwenang mendorong atau mengusahakan perdamaian hingga sebelum pengucapan keputusan.


    Jenis-Jenis Mediasi
    Secara umum, mediasi terdiri atas dua jenis yakni mediasi dalam sistem peradilan dan mediasi di luar pengadilan. Adapun jenis-jenis mediasi lebih lengkapnya yakni:
    1. Mediasi dalam Sistem Peradilan
    Pasal 130 HIR menjelaskan bahwa mediasi dalam sistem peradilan itu menghasilkan produk berupa akta persetujuan damai atau akta perdamaian secara tertulis. Dalam PERMA No. 1 Tahun 2008 disebutkan bahwa: jika mediasi
    menghasilkan kesepakatan, para pihak dengan bantuan mediator wajib
    merumuskan secara tertulis kesepakatan yang dicapai dan ditandatangani oleh
    para pihak. Kesepakatan tersebut wajib memuat klausul-klausul pencabutan
    perkara atau pernyataan perkara telah selesai (Pasal 17 ayat (1) dan (6)).

    2. Mediasi di Luar Pengadilan
    Mediasi ini sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Mediasi ini merupakan bagian dari adat istiadat atau budaya daerah tertentu dengan penyebutan dan tata cara pelaksanaan yang berbeda sesuai budaya dan perilaku masyarakat. Hingga saat ini cenderung masyarakat memilih demikian.

    3. Mediasi-Arbitrase
    Mediasi-arbitrase adalah bentuk alternatif penyelesaian sengketa sebagai kombinasi mediasi dengan arbitrase. Pada jenis ini, mediator diberi kewenangan untuk memutuskan setiap isu yang tidak dapat diselesaikan oleh para pihak.
    4. Mediasi Ad-Hoc dan Mediasi Kelembagaan
    Pasal 6 ayat 4 UU No. 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa, mediasi ad-hoc yang adanya kesepakatan para pihak menentukan mediator penyelesaian perselisihan, yang sifatnya tidak permanen atau sementara. Sedangkan mediasi kelembagaan merupakan mediasi yang memiliki sifat permanenen atau melembaga yang dimana lembaga mediasi menyediakan jasa mediator untuk membantu para pihak.

    Kelebihan dan Kekurangan Mediasi 

    1. Kelebihan Mediasi
    • Proses cepat
    • Bersifat rahasia
    • Tidak Mahal
    • Adil
    • Pemberdayaan individu 
    • Keputusan yang hemat
    • Keputusan yang berlaku tanpa mengenal waktu
    2. Kekurangan Mediasi
    • Tidak bersifat memaksa
    • Mediator kurang terjamin, 
    • Rentang gagal
    Dalam Undang- Undang No. 30 Tahun 1999 yang mengatur tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa tidak memberikan pengertian yang jelas tentang berbagai bentuk penyelesaian sengketa termasuk mengenai mediasi, kecuali arbitrase. Bahkan proses atau mekanisme masing-masing bentuk lembaganya juga tidak diatur sebagian besar hanya mengatur secara lengkap tentang proses Arbitrase. Dalam Pasal 6 ayat (3) hanya menyebutkan bahwa dalam hal sengketa atau beda pendapat sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) tidak dapat diselesaikan, maka atas kesepakatan tertulis para pihak, sengketa atau beda pendapat diselesaikan melalui bantuan seseorang atau lebih penasehat ahli maupun melalui seorang mediator. Pada intinya pasal ini memberi peluang kepada masyarakat untuk menyelesaikan sengketanya melalui mediasi.

    Pengertian Mediasi, Tujuan, Dasar Hukum, Tahapan, Jenis, Kelebihan & Kekurangan Mediasi
    Ilustrasi: Pengertian Mediasi, Tujuan, Dasar Hukum, Tahapan, Jenis, Kelebihan & Kekurangan Mediasi - artikelsiana.com

    Demikianlah informasi ini. Semoga teman-teman dapat menerima dan dapat menambah pengetahuan kita akan berbagai pertikaian, sengketa dan konflik yang terjadi baik pada diri kita dengan lingkungan atau dilingkungan kita agar mampu menyelesaikan hal tersebut secara bijaksana dengan sesuai prosedur hukum untuk menjadi suatu mediator atau dapat menilai mediator dalam penyelesaian pertikaian ataupun konflik. Sekian dan terima kasih. Salam Berbagi Teman-Teman. 

    Wednesday, September 13, 2017

    Pengertian Ergonomi, Tujuan, Prinsip, Manfaat & Contoh Ergonomi

    Pengertian Ergonomi - Pengertian Ergonomi secara etimologi berasal dari bahasa Yunani, yakni dari kata ergon yang artinya kerja dan nomo yang berarti peraturan atau hukum. Sedangkan pengertian ergonomi secara terminologi adalah peraturan tentang bagaimana melakukan kerja, termasuk sikap kerja. 

    Sesuai dengan perkembangan kesehatan kerja ini maka yang mengatur antara manusia sebagai tenaga kerja dan peralatan kerja ataupun mesin yang berkembang menjadi cabang ilmu tersendiri (Notoatmodjo, 2010). 

    Secara sederhana, pengertian ergonomi adalah ilmu yang mempelajari sistem kerja disesuaikan dengna sifat, kemampuan dan keterbatasan manusia. 

    Secara umum, Pengertian ergonomi adalah ilmu yang mempelajari sifat, kemampuan dan juga keterbatasan manusia untuk merancang suatu sistem kerja sehingga orang dapat hidup dan juga bekerja pada suatu sistem dengan baik dan mencapai tujuan yang diinginkan secara efektif, aman dan nyaman. 

    Dalam sudut pandang ergonomi, bahwa pengertian ergonomi adalah penggunaan kepintaran dari kemampuan manusia dan batasannya untuk merancang dan membangun kenyamanan, effisensi, produktivitas dan juga keamanan.

    Ergonomi merupakan tuntutan tugas dan kapasitas kerja harus selalu dalam garis yang seimbang untuk tujuan performansi kerja yang tinggi. Tuntutan tugas yang diberikan tidak underload atau terlalu rendah dan juga overload atau terlalu berlebihan. 

    Menurut Tarwaka dan Sudiajeng (2004), bahwa performarsi atau kemampuan kerja seseorang pekerja tergantung dari perbandingan antara besarnya tuntutan kerja terhadap besarnya kemampuan pekerja tersebut, Ketika: 
    • Tuntutan tugas jauh lebih besar dibandingkan kemampuan atau kapasitas pekerja, maka dapat menyebabkan dampak overstress, kecelakaan kerja, kelelahan, cidera, penyakit, rasa sakit dan lain-lain. 
    • Tuntutan tugas yang lebih rendah dari kemampuan pekerja, maka akan berakibat understress, kejenuhan, kebosanan dan lain-lain. 
    • Tuntutan tugas yang seimbang dengan kemampuan pekerja, maka akan mencapai suatu kondisi keja yang nyaman, aman dan juga produktif. 

    Ruang Lingkup Ergonomi 

    Dalam lapangan kerja, ergonomi memiliki peranan yang besar. Seluruh bidang pekerjaan selalu menggunakan ergonomi. Ergonomi yang iterapkan di dunia kerja supaya pekerja merasa nyaman dalam melakukan pekerjaan. Dengan adanya rasa nyaman tersebut maka akan bermanfaat pada produktivitas kerja yang diharapkan dan mampu semakin meningkat (Suhardi B, 2008). Secara garis besar ergonomi dalam dunia kerja memperhatikan hal sebagai berikut.. 
    • Bagaimana orang mengerjakan pekerjaannya 
    • Bagaimana posisi dan gerakan tubuh yang digunakan ketika bekerja 
    • Peralatan yang mereka gunakan 
    • Apa dampak atau efek dari faktor-faktor diatas bagi kesehatan dan juga kenyamanan pekerjaan. 

    Pengertian Ergonomi Menurut Para Ahli 

    Pentingnya kualitas kerja manusia, terbukti dari berbagai gagasan, pandangan, atau teori para ahli dalam memberikan sebuah arah yang jelas atau konsep yang matang dalam menyeimbangkan sistem kerja dengan kemampuan manusia. Tujuan ergonomi, hemat penulis tiada lain untuk manusia (pekerja) dan juga kualitas kerja tersebut dimana hasil dari kualitas kerja tersebut akan bermanfaat pada manusia itu sendiri.

    Bukti selama ini para ahli ikut serta dalam peningkatan kualitas kerja manusia atau ergonomi, salah satunya dari definisi ergonomi atau pengertian ergonomi. Adapun macam-macam pengertian ergonomi para ahli adalah sebagai berikut..

    1. Pengertian Ergonomi Menurut Tarwaka (2004) 
    Menurut Tarwaka bahwa definisi Ergonomi yang menurutnya bahwa pengertian ergonomi adalah ilmu, seni, dan penerapan teknologi untuk menyerasikan antara segala fasilitas yang digunakan baik dalam beraktifitas maupun juga dalam istirahat atas dasar kemampuan dan keterbatasan manusia baik fisik maupun juga dengan mental sehingga kualitas hidup secara keseluruhan menjadi lebih baik.

    2. Pengertian Ergonomi Menurut The Internasional Ergonomics Association in 2000 
    Menurutnya bahwa, pengertian ergonomi adalah suatu disiplin ilmiah yang urgen untuk diperhatikan interaksi antara manusia dan bagian lain dalam elemen sebuah sistem dan juga profesi yang mengplikasikan teori, prinsip-prinsip, data, dan juga metode yang dirancang untuk mengoptimasikan kesejahteraan manusia dan juga keseluruhan kinerja dari sistem.

    3. Pengertian Ergonomi Menurut Sritomo 
    Menurut Sritomo dalam bukunya yang berjudul Ergonomi Studi Gerak dan Waktu, Teknik Analisis untuk Peningkatan Produktivitas Kerja (Th 2003, p54) bahwa pengertian ergonomi adalah displin keilmuan yang mempelajari manusia yang berkaitan dengan pekerjaannya.

    4. Pengertian Ergonomi Menurut Wignjosoebroto S (2003) 
    Menurut Wignjosoebroto S, bahwa definisi ergonomi adalah ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan informasi-informasi mengenai kemampuan dan juga keterbatasan manusia dalam merancang suatu sistem kerja sehingga orang dapat hidup dan juga bekerja pada sistem tersebut yang lebih baik, yaitu dengan mencapai tujuan yang diinginkan melalui suatu pekerjaan yang efektif, efisien, aman dan juga nyaman.

    5. Pengertian Ergonomi Menurut Eko Nurmianto (2004:1) 
    Menurut Eko Nurmianto bahwa definisi ergonomi adalah studi tentang aspek-aspek manusia dalam lingkungan kerja yang ditinjau dari anatomi, fisiologi, psikologi, engineering, manajemen, dan juga desain perancangan.

    6. Pengertian Ergonomi Menurut Ginting Rosnani (2010) 
    Menurutnya, pengertian ergonomi adalah suatu cabang keilmuan yang sistematis untuk memanfaatkan informasi-informasi mengenai sifat, kemampuan dan keterbatasan manusia dalam merancang suatu sistem kerja, sehingga orang dapat hidup dan juga bekerja pada suatu sistem yang baik yaitu untuk mencapai tujuan yang diinginkan dengan melalui pekerjaan yang efektif, efisiesn, aman dan nyaman.

    Tujuan Ergonomi

    Menurut Ginting Rosnani (2010) bahwa mendapatkan pengetahuan yang utuh tentang permasalahan-permasalahan interaksi manusia dengan produk-produknya, sehingga dapat terjadi adanya suatu rancangan sistem manusia-mesin yang optimal. Selain itu, menurut Tarwaka, dkk (2004) bahwa tujuan ergonomi secara umum adalah sebagai berikut..
    1. Ergonomi bertujuan meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental dengan car pencegahan cidera dan penyakiat akibat kerja, menurunkan beban kerja fisik dan mental, dan mengupayahkan promosi dan kepuasaan kerja. 
    2. Ergonomi bertujuan untuk peningkatakan kesejahteraan sosial melalui peningkatan kualitas kontak sosial, mengelola dan mengkoordinir secara tepat dan meningkatkan jaminan sosial selama kurun waktu usia produktif maupun juga setelah produktif. 
    3. Ergonomi bertujuan menciptakan keseimbangan rasional antara berbagai macam aspek yakni aspek ekonomi, aspek teknis, antropologis dan juga budaya setiap sistem kerja yang dilakukan sehingga tercipta kualitas kerja dan kualitas hidup yang tinggi. 

    Prinsip-Prinsip Ergonomi

    Dalam memahami prinsip-prinsip ergonomi semakin mempermudah adanya evaluasi setiap tugas dan pekerjaan walaupun ilmu pengetahuan dalam ergonomi terus mengalami kemajuan dan teknologi yang digunakan dalam pekerjaan yang terus berubah.

    Prinsip ergonomi adalah suatu pedoman yang dalam penerapannya ergonomi di tempat kerja. Berdasarkan pendapat Baiduri dalam suatu diklat kuliah ergonomi, sedikitnya terdapat 12 prinsip ergonomi antaralain:

    1. Mengurangi beban berlebihan 
    2. Mencakup jarang ruang
    3. Minimalisasi gerakan statis
    4. Membuat agar display dan contoh mudah dimengerti 
    5. Bekerja dalam posisi atau postur normal 
    6. Menempatkan peralatan berada dalam jangkauan 
    7. Mengurangi gerakan berulang dan berlebihan 
    8. Menciptakan lingkungan kerja yang nyaman 
    9. Meminimalisasi titik beban
    10. Melakukan gerakan, olahraga dan juga peregangan saat bekerja
    11. Bekerja sesuai dengan ketinggian dimensi tubuh

    Selain itu, secara umum prinsip-prinsip ergonomi terbagi atas 5 point diantaranya sebagai berikut: 
    1. Kegunaan (Utility) artinya setiap produk yang dihasilkan memiliki manfaat kepada seseorang dalam mendukung aktivitas atau kebutuhan secara maksimal tanpa mengalami suatu kesulitan ataupun masalah dalam kegunaannya. Contohnya prinsip ergonomi ini yakni: kemeja diberi kancing untuk memudahkan mengenakan dan melepaskan. 
    2. Keamanan (safety) artinya setiap produk yang dihasilkan memiliki fungsi yang memiliki manfaat tanpa risiko yang membahayakan keselamatan ataupun yang ditimbulkan dapat merugikan bagi pemakainya. Contohnya, saku baju diberi tutup dan kancing agar benda tidak mudah jatuh.
    3. Kenyamanan (comfortability) artinya produk yang dihasilkan memiliki tujuan yang sesuai atau tidak menggangu aktivitas dan upayakan mendukung aktivitas seseorang. Contohnya, Kain dipilih dari serat lembut, sejuk dan menyerap keringat. 
    4. Keluwesan (Flexibility) artinya dapat digunakan untuk kebutuhan dalam kondisi atuapun fungsi ganda. Contohnya, Baju diberi saku agar dapat menyimpan benda-benda kecil 
    5. Kekuatan (durability) artinya harus awet dan juga tahan lama dan tidak mudah rusak jika digunakan. Contohnya, bahan baju yang awat dan dijahit kuat. 

    Manfaat Ergonomi 

    Hadirnya ergonomi dalam kehidupan kerja, akan membawa sebuah manfaat besar bagi pekerja, manajemen dan juga bagi perusahaan serta pemerintah. Pada dasarnya, ergonomi memudahkan pekerjaan agar cepat selesai, risiko kecelakaan lebih kecil, waktu yang efisien, risiko penyakit akibat kerja kecil, tidak masuk kerja kurang, kebosanan dihindari, rasa sakit atau kaku berkurang, dan sebagainya. Selain itu. Terdapat beberapa manfaat lain yang dapat diperoleh..

    • Kerja meningkat, misalnya kecepatan, ketepatan, keselamatan dan mengurangi energi saat bekerja. 
    • Mengurangi waktu, biaya pelatihan dan juga pendidikan. 
    • Optimalisasi penggunan SDM (Sumber Daya Manusia) melalui peningkatan keterampilan yang diperlukan. 
    • Mengurangi waktu yang terbuang sia-sia. 
    • Meningkatkan kenyamanan karyawan dalam bekerja. 
    Pengertian Ergonomi, Tujuan, Prinsip, Manfaat & Contoh Ergonomi - Artikelsiana.com
    Ilustrasi Ergonomi

    Demikianlah informasi ini. Semoga informasi ini dapat menambah pengetahuan kita akan pentingnya sebuah kualitas kerja saat kita bekerja. Kualitas kerja tidak hanya diukur dari segi jumlah keuntungan yang didapatkan, namun juga memperhatikan berbagai aspek internal dalam tubuh pekerja demi kualitas bekerja dan pastinya keuntungan jangka panjang. Sekian dan terima kasih. Salam Berbagi Teman-Teman. 

    Tuesday, September 12, 2017

    Mekanisme: Pengertian Mekanisme Menurut Para Ahli, Fungsi, & Contohnya

    Apa itu mekanisme?, bagaimana pengertian mekanisme? dalam ekonomi, pasar, biologi, persalinan, psikologi. Hal ini sering jadi pencariaan di internet. Tentu, sebagian kalangan sangat mudah untuk memberikan sebuah definisi atau pengertian mekanisme. Namun, ada juga yang kewalahan dalam menyederhanakan bentuk dari pengertian mekanisme tersebut itu apa. 

    Bukan hanya itu, terlebih ketika pengertian mekanisme dalam ekonomi, mekanisme pasar, dalam biologi, dalam persalinan dan dalam psikologi yang tentu akan semakin susah untuk dijelaskan. Olehnya itu, mekanisme bisa saja sangat mudah dan sangat susah. 

    Bagi sebagian kalangan yang memiliki latar belakang pendidikan di salah satu cabang ilmu, dalam memberikan definisi atau pengertian mekanisme yang sesuai dengan cabang ilmunya, maka tentu akan semakin mudah. 

    Contohnya, si A latar belakang pendidikan ekonomi, yang memberikan definisi atau pengertian mekanisme dalam ekonomi, tentu bentuk definisi atau pengertian yang diungkapkannya akan lebih sederhana dan mudah untuk dimengerti. 

    Namun, apakah pengertian mekanisme dalam ekonomi, sama dengan pengertian yang diutarakan oleh si A sama dengan pengertian mekanisme dalam bidang lain seperti biologi, pasar, persalinan dan psikologi?. Tentu berbeda. 

    Pertanyaan kemudian, lalu, apa pengertian mekanisme secara umum?. Hal ini akan semakin sulit ketika cabang ilmu tersebut tidak bersama-sama dalam mendefinisikan atau mengartikan mekanisme. Mengapa? mereka akan bersikap subjektif. Namun, ketika mereka bersama, mereka akan mediskusikan pengertian mekanisme tersebut secara umum yang dapat mewadahi atau melingkupi mekanisme berbagai cabang ilmu. 

    Namun, dalam pembahasan kali ini penulis akan menginformasikan kepada teman-teman, pengertian mekanisme lebih komprehensif atau menyeluruh dengan memaparkan pengertian mekanisme secara umum, pengertian mekanisme dalam biologi, mekanisme pasar, mekanisme dalam ekonomi, dalam persalinan dan dalam psikologi. Informasi mengenai pengertian mekanisme dapat anda lihat dibawah ini..

    Pengertian Mekanisme: Apa itu Mekanisme? 

    Pengertian Mekanisme| Istilah mekanisme berasal dari bahasa Yunani "mechane". Arti Mechane adalah alat instrument, mesin pengangkat beban, perangkat, dan peralatan untuk membuat sesuatu. Selain Mechane, mekanisme juga dari kata "mechos" berarti sarana dan cara menjalankan sesuatu. 

    Pengertian mekanisme diartikan banyak pengertian kedalam 4 pengertian. Pertama, mekanisme adalah pandangan interaksi bagian lainnya dalam suatu keseluruhan atau sistem secara tanpa sengaja menghasilkan kegiatan atau fungsi sesuai dengan tujuan. Kedua, mekanisme adalah teori bahwa semua gejala dijelaskan prinsip untuk mesin-mesin tanpa bantuan inteligensi suatu sebab atau prinsip kerja. 

    Ketiga, mekanisme adalah teori terhadap seluruh gejala alam bersifat fisik yang dijelaskan dengan perubahaan material atau materi bergerak. Keempat, mekanisme adalah upaya memberikan penjelasan mekanis yakni bergerak setempat dari bagian secara instrinsik yang tidak dapat berubah bagi struktur internal benda alam dan juga bagi seluruh alam. 

    Pengertian Mekanisme Menurut Para Ahli

    Berikut pengertian mekanisme menurut para ahli.. 

    1. Pengertian Mekanisme Menurut Moenir (2001)
    Pengertian Mekanisme adalah rangkaian kerja alat yang digunakan untuk tujuan penyelesaian masalah yang berhubungan dengan proses kerja, tujuannya demi hasil yang maksimal dan juga mengurangi kegagalan. 

    2. Pengertian Mekanisme Menurut Poerwadarmita (2003) 
    Menurut poerwadarmita, yang memberikan definisi mengenai mekanisme, bahwa menurutnya pengertian mekanisme adalah cara kerja dan seluk beluk dari suatu alat, perkakas dan juga sebagainya. 

    3. Pengertian Mekanisme Menurut Bagus (1996) 
    Menurut Bagus adalah suatu interaksi bagian satu dengan bagian lainnya sehingga sistem secara keseluruhan dalam menghasilkan fungsi atau kegiatan dengan tujuannya. 

    4. Pengertian Mekanisme Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) 
    Menurut KBBI bahwa definisi mekanisme  adalah dunia teknik yang memiliki arti pemakaian mesin; alat-alat dari mesin; hal kerja mesin. Lebih jelasnya lagi, mekanisme dunia teknik digunakan untuk menjelaskan teori yang sesuai dengan gejala dan prinsip yang dipakai untuk menjelaskan sistem kerja mesin tanpa bantuan intelegensi  sebuah sebab ataupun juga prinsip kerja. 

    Pengertian mekanisme menurut KBBI dapat berarti cara kerja. Maksudnya, cara kerja yang mengarah pada sebuah mesin yang saling melakukan kerja melalui sistem yang telah ada. Mekanisme akan melihat setiap fungsi dari bagian sistem secara keseluruhan. 

    Ketiga, pengertian mekanisme menurut KBBI adalah psikologi yang memiliki arti penyesuaian. Bagaimana seseorang  dapat menyesuaikan diri dari lingkungan yang dimiliki sekarang ini. Pengertian demikian, membuat mekanise diartikan sebagai cara untuk melihat dan menggambarkan interaksi antara satu bagian dengan yang lainnya. 

    Keempat, pengertian mekanisme menurut KBBI adalah suatu upaya yang dapat memberikan satu penjelasan terhadap sistem mekanise yang gerak setempat terjadi dari sebuah alat yang tidak dapat diubah baik dengan mengubah dari struktur internal ataupun dengan memakai benda dari alam. 

    Mekanisme dalam psikologi berdasarkan KBBI berarti sebuah pertahanan. Pertahanan menyangkut bagaimana seseorang dapat mengontrol kualitas pribadi dan dorongan yang merendahkan diri hingga mempengaruhi rasa cemas yang semakin bertambah. 

    Pengertian Mekanisme Menurut Berbagai Bidang

    Selain beberapa definisi dari para ahli, pengertian mekanisme tidak jarang ditemui definisi yang berbeda dalam berbagai bidang, seperti pengertian mekanisme pasar, dalam psikologi, dalam ekonomi, dalam biologi dan mekanisme persalinan. Olehnya itu, perlu pembahasan lebih lanjut dalam memberikan pemahaman menyeluruh mengenai pengertian mekanisme dalam berbagai bidang. Berikut pengertian mekanisme menurut berbagai bidang..

    1.Pengertian Mekanisme dalam Psikologi
    Mekanisme dalam psikologi berdasarkan KBBI berarti sebuah pertahanan. Pertahanan menyangkut bagaimana seseorang dapat mengontrol kualitas pribadi dan dorongan yang merendahkan diri hingga mempengaruhi rasa cemas yang semakin bertambah. 

    2. Pengertian Mekanisme Pasar 
    Mekanisme pasar adalah suatu cara kerja pasar yang didasarkan pada sistem pasar yang telah ada. Saat ini, sistem pasar bebas yang didasarkan prinsip "Lassez Faire et Laissesz le monde va de lui meme" yang berarti "biarkan dia berbuat dan berjalan, dunia akan mengurus dirinya sendiri". Secara umum, pengertian mekanisme pasar adalah suatu proses penentuan harga berdasar tingkat permintaan dan penawaran. 

    3. Pengertian Mekanisme dalam Ekonomi 
    Mekanisme ekonomi adalah suatu cara untuk dapat mencapai tujuan ekonomi tertentu yang berupa kesejahteraan pada masyarakat dunia. 

    4. Pengertian Mekanisme dalam Biologi 
    Mekanisme dalam biologi adalah suatu keadaan dimana makhluk hidup dapat melakukan sesuatu hal yang benar secara otomatis, atau sesuatu hal yang telah menjadi kebiasaan 

    5. Pengertian Mekanisme Persalinan
    Mekanisme persalinan adalah suatu bentuk adaptasi janin dengan jalan lahir selama dari proses penurunan, proses putaran dan juga penyesuaian lainnya terjadi selama proses kelahiran manusia (Bobak: 2004).

    Mekanisme: Pengertian Mekanisme Menurut Para Ahli, Fungsi, & Contohnya - Artikelsiana.com
    Ilustrasi Mekanisme

    Demikianlah informasi mengenai pengertian mekanisme. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Sekian dan terima kasih. Salam Berbagi Teman-Teman. 

    Thursday, September 7, 2017

    Imperialisme: Pengertian, Tujuan, Jenis, Sebab, & Akibat Imperialisme

    Imperialisme, Apa sih itu? Kata ini terbilang rumit untuk dijelaskan. Dalam sejarah Imperialisme, pengertian atau definisi sering disamakan oleh masyarakat yakni kolonialisme. Padahal, pengertian Imperialisme dan Pengertian Kolonialisme memiliki perbedaan. Perbedaan Imperialisme dan Kolonialisme, dapat dibuktikan dari berbagai literatur buku dan juga sejarah dari Imperialisme dan Kolonialisme.

    Selain itu, Imperialisme juga mengandung berbagai definisi atau pengertian yang beragam. Diawal sejarahnya, Imperialisme cenderung bermakna baik dilahirkannya kata tersebut, namun dalam kenyataannya, imperialisme telah memakan banyak korban di masyarakat, daerah dan juga negara. Alhasil Imperialisme dapat dipandang sebagai sebuah tindakan atau paham yang memang bermakna jelek atau tidak baik.

    Sebelum berpikir atau mendakwa atau memberikan hukuman baik atau buruknya imperialisme tersebut, mari kita lihat dan baca, apa itu imperialisme dan bagaimana itu imperialisme dibawah ini.

    Pengertian Imperialisme: Apa itu Imperialisme 

    Secara etimologi, pengertian Imperialisme merupakan istilah berasal dari kata latin yakni "imperare" yang berarti "memerintah". Hak untuk memerintah tersebut yang kemudian disebut dengan "imperium" . Orang yang diberi hak tersebut disebut dengan imperator. Lazimnya diberi imperium adalah seorang raja, dan karena hal tersebut, raja disebut sebagai imperator, dan kerajaannya atau daerahnya berlaku imperium.

    Secara terminologi, pengertian imperialisme adalah sebuah kebijakan suatu negara besar yang memegang kendali ataupun roda pemerintahan terhadap suatu daerah lain untuk dipelihara atau berkembang. 

    Imperialisme merupakan kata yang timbul dengan sejarah yang panjang. Imperialisme pertama kali berasal dari Inggris diakhir abad XIX. Saat itu, perdana menteri Inggris, melakukan ekspansi atau perluasan daerah kerajaan Inggris, hingga pada suatu "impire" meliputi seluruh dunia. 

    Politik yang dilakukan mendapat sokongan atau dorongan kuat hingga golongan opisis atau perlawanan takut jika politik yang dilakukan tersebut berdampak pada krisis internasional. Golongan yang mendukung sikap dari pemerintah Inggris pada saat itu disebut dengan "Impire" atau golongan "Imperialisme". 

    Alhasil timbullah kata imperialis atau imperialisme, yang bermula untuk membedakan golongan pemerintah dan golongan opisisi atau perlawanan, atau golongna yang berlawanan dengan pemerintah.

    Imperialisme ialah politik untuk menguasai seluruh dunia demi kepentingan diri sendiri yang membentuk sebagai suatu imperiumnya. Menguasai bukanlah seperti yang kita artikan yang harus menggunakan senjata, akan tetapi dapat berupa dengan beberapa bentuk seperti kekuatan ekonomi, agama, kultur dan juga ideologi. 

    Imperium juga tidak perlu untuk digabungkan dari suatu jajahan-jajahan, tetapi dapat berarti suatu daerah pengaruh, asal untuk kepentingan diri sendiri.

    Jika demikian, apakah perbedaan antara Imperialisme dan Kolonialisme? Imperialisme adalah politik yang difungsikan mengenai seluruh imperium. Sedangkan kolonialisme adalah suatu politik yang difungsikan menggunakan koloni, sesuatu bagian dari imperium jika imperium tersebut merupakan gabungan dari jajahan-jajahan.

    Tujuan Imperialisme

    Tujuan Imperialisme - Sebagaimana Imperialisme tersebut tumbuh itu disebabkan tiga keadaan yang khas, yang demikian juga bergerak ke arah tiga tujuan yang khas. Tujuan Imperialisme adalah sebagai berikut
    • Penguasaan atau dominasi dunia yang terorganisasi secara politis yaitu suatu imperium dunia
    • Berupa Imperium ataupun hegemoni yang mempunyai dimensi kontinental 
    • Pengaruh yang lebih besar dari kekuataan yang dilokalisir.  
    Dasar imperialisme awalnya bertujuan untuk menyebarkan ide-ide dan kebuadayaan Barat ke seluruh dunia. Oleh karena itulah, imperialisme bukan hanya dilihat sebagai penindasan terhadap tanah jajahan tetapi sebaliknya dapat menjadi faktor pendorong pembaharuan-pembaharuan yang dapat menyumbang kearah pembinaan sebuah bangsa seperti pendidikan, kesehatan, perundang-undangan dan sistem pemerintahan.

      Jenis-Jenis Imperialisme 

      Pada umumnya, imperialisme terbagi atas dua yakni imperialisme kuno, dan juga imperialisme modern. Adapun penjelasan imperialisme kuno dan imperialisme modern adalah sebagai berikut.. 
      1. Imperialiasme Kuno (Ancient Imperialisme), Pengertian Imperialisme kuno adalah suatu imperialisme yang berkaitan dengan gold, gospel, and golry atau kekayaan, penyebaran agama, dan juga kejayaan. Imperialisme ini berfungsi untuk menyebarkan agama, mendapatkan kekayaan dan juga menambah kejayaannya. Imperialisme demikian berlangsung sebelum adanya revolusi industri yang dikeluarkan atau dipelopor oleh bangsa spanyol dan juga Portugal. 
      2. Imperialisme Modern (Modern Imperialisme). Pengertian Imperialisme modern adalah kemajuan ekonomi atau suatu imperialisme yang tidak lagi bergerak melalui pertempuran dll. Melainkan bergerak melalui jalur ekonomi. Imperialisme modern timbul setelah revolusi Industri. Revolusi tersebut, membentuk lahirnya Imperialisme modern untuk melebarkan pengaruh dan kekuasaannya yang didasari atas kebutuhan bahan mentah dan pasar yang luas. Mencari wilayah yang memiliki sumber bahan mentah dan pasar sebagai hasil dari industri, kemudian difungsikan sebagai tempat penanaman modal.   
      3. Imperialisme Ultramodern (Neokolonialisme). Tujuan imperialisme ini lebih menekankan pada penguasaan mental, ideologi dan psikologi. Imperialisme ini berlangsung setelah perang dunia 2 sampai dengan sekarang.
      Sedangkan jenis-jenis atau macam-macam imperialisme berdasarkan wilayah atau sektor gerakan imperialisme, atau ada juga yang mengatakan Imperialisme berdasarkan tujuan penguasaannya. Imperialisme demikian dapat dibagi sebagai berikut:
      • Imperialisme Politik. Pengertian Imperialisme Politik merupakan suatu gerakan yang dilakukan untuk menguasai berbagai jalur-jalur politik. Imperialisme politik dapat disaksikan pada saat Pesta Demokrasi, dimana berbagai calon politik merupakan bagian dari orang atau figur yang pernah berada dalam jabatan politik. Tidak hanya itu, Imperialisme Politik dapat dilihat pada legislatif yang terjadi perebutan kursi dan kursi terbanyak tersebutlah yang dapat menang terhadap suatu pengambilan atau perumusan kebijakan.
      • Imperialisme Ekonomi. Pengertian Imperialisme Ekonomi merupakan suatu gerakan atau tindakan yang merebut atau menguasai jalur ekonomi, seperti perputaran modal, saham, sektor industri dll. Persoalan imperialisme ekonomi merupakan jalan yang sedang dilakukan untuk memudahkan suatu tindakan ketika terhadap dalam suatu bentuk imperialisme politik.
      • Imperialisme Kebudayaan. Pengertian Imperialisme Kebudayaan adalah suatu tindakan yang dilakukan dengan menguasai jiwa (ide, geest, the mind) terhadap negara lain. Kebudayaan tersebut terletak jiwa dari bangsa tersebut. Hendak melenyapkan kebudayaan dari suatu bangsa dan menggantikannya dengan suatu kebudayaan dari Imperialisme.
      • Imperialisme Militer. Pengertian Imperialisme Militer adalah suatu imperiliasme yang dilakukan dengan menguasai wilayah strategis dalam bentuk ancaman atau tindakan militer. Hal ini dapat disaksikan berbagai pangkalan militer Amerika Serikat yang berada di berbagai negara lain atau dibenua lain. Hal ini tentu akan memberikan ancaman terhadap kebijakan suatu negara yang melenceng atau melawan. 

      Pengertian Imperialisme Menurut Para Ahli

      Sekelumit tentang Imperialisme baik dari segi dampak, tujuan dan sejarahnya, mengundang berbagai tokoh, dan para ahli untuk memberikan tanggapan atau definisi Imperialisme. Tak jarang, definisi atau pengertian Imperialisme tersebut sesuai dengan apa yang dirasakan dan posisi dimana ia berada dalam hadirnya Imperialisme. Adapun pengertian imperialisme menurut para ahli adalah sebagai berikut...

      1. Pengertian Imperialisme Menurut Soekarno 
      Apa arti perkataan imperialisme? Imperialisme juga suatu paham, imperialisme juga suatu pengertian, ia bukan pemerintah, bukan otoritas, bukan badan apapun. Ia adalah suatu nafsu, suatu sistem menguasai atau memengaruhi ekonomi bangsa lain atau negeri, suatu sistem merajai atau mengendalikan ekonomi negeri bangsa lain. Ini adalah suatu kejadian di dalam pergaulan hidup, yang timbulnya oleh keharusan-keharusan di dalam ekonomi suatu negeri atau suatu bangsa. 

      Imperialisme adalah suatu economisch gedertermineerde noodwendigheid, suatu keharusan yang ditentukan oleh rendah tingginya ekonomi suatu pergaulan hidup, yang tak memandang bulu. Sehingga soekarno mengatakan bahwa imperialisme harus dianggap buah kapitalisme. Kapitalisme-imperialisme adalah usaha untuk menguasai rumah tangga negara atau bangsa lain.

      2. Pengertian Imperialisme Menurut Alan Bullock
      Imperialisme adalah penaklukan penduduk suatu negara kepada daerah-daerah lain dengan menentukan hukumnya melalui kekuasaan, dan melakukan eksploitasi secara ekonomi dan finansial terhadap orang-orang asing tersebut (Alan Bullock, 1986 : 409)


      3. Pengertian Imperialisme Menurut Henry Pratt Fairchild 
      Imperialisme dapat pula diartikan sebagai kebijakan dan praktek perluasan suatu negara kepada negara lain yang dilakukan dengan mencaplok wilayah yang berbatasan dengan negara tersebut dengan cara paksa atau dengan cara mengambil daerah-daerah jajahan, tanah jajahan dan daerah perlindungan yang dimiliki oleh negara lain (Henry Pratt Fairchild, 1977 : 150)

       4. Pengertian Imperialisme Menurut Lenin
      Imperialisme menurut Lenin, memberikan definisi atau pengertian terhadap Imperialisme adalah sebuah sistem ekonomi politik yang berarti sebuah proses ekonomi yang mempunyai perwujudan dalam keputusan politik. 

      Akibat Imperialisme 

      Sejarah Imperialisme didunia ini, tidaklah sedikit terlebih lagi di Indonesia. Bentuk-bentuk Imperialisme atau macam-macam Imperialisme tersebut sampai saat ini berdampak pada seluruh sektor dalam kehidupan manusia. Dampak Imperialisme atau akibat imperialisme ini cenderung membentuk suatu negara dan juga manusia atau individu, untuk mengikuti sistem yang telah ditentukan untuk memuluskan Imperialisme dalam suatu daerah atau negara.

      Pengertian Imperialisme, Tujuan Imperialisme, Jenis-Jenis Imperialisme, Sebab-Sebab Imperialisme, Akibat Imperialisme, Dampak Imperialisme, Pengertian Imperialisme Menurut Para Ahli
      Ilustrasi Imperialisme
      Dampak atau akibat Imperialisme untuk saat ini, telah memasuki dan dilanda akibat dari berbagai dimensi, bidang, atau aspek kehidupan seperti dampak atau akibat politik, akibat ekonomi, dan akibat sosial. Adapun penjelasan dari berbagai dampak atau akibat Imperialisme adalah sebagai berikut.

      1. Akibat Politik 
      Jalur imperialisme salah satunya bidang politik, memberikan dampak yang tidak sedikit. Beberapa dampak imperialisme dalam bidang politik adalah sebagai berikut
      • Terciptanya tanah-tanah jajahan
      • Politik pemerasan
      • Berkorbarnya perang kolonial
      • Timbulnya politik dunia (wereldpolitiek)Timbulnya nasionalisme 
      2. Akibat Ekonomi 
      Selain akibat politik atau dampak politik hadirnya Imperialisme, juga melanda pada bidang ekonomi. Dampak Imperialisme pada bidang ekonomi adalah sebagai berikut
      • Negara imperialis merupakan pusat kekayaan, negara jajahan lembah kemiskinan
      • Industri si imperialis menjadi besar, perniagaan bangsa jajahan lenyap
      • Perdagangan dunia meluas
      • Adanya lalu-lintas dunia (wereldverkeer)
      • Kapital surplus dan penanamna modal di tanah jajahan
      • Kekuatan ekonomi penduduk asli tanah jajahan lenyap
      3. Akibat Sosial 
      Kemudian yang paling dominan terjadi, atau titik point dalam berbagai dominasi atau hadirnya Imperialisme dapat dilihat secara nyata ketika telah menyentuh suatu bidang sosial atau pada aspek sosial. Adapun dampak Imperialisme dalam bidang sosial adalah sebagai berikut
      • Imperialis hidup mewah sementara yang dijajah serba kekurangan
      • Imperialis maju, yang dijajah mundur
      • Rasa harga diri lebih pada bangsa penjajah, rasa harga diri kurang pada bangsa yang dijajah
      • Segala hak ada pada si imperialis, orang yang dijajah tidak memiliki hak apa-apa
      • Munculnya gerakan Eropa-isasi
      Demikian informasi mengenai Imperialisme, semoga informasi ini dapat menambah pengetahuan kita dan bermanfaat dalam lingkungan sehari-hari. Informasi ini dapat anda gunakan dalam melihat berbagai lingkungan atau dunia atau disamping kita, tentang sejauh mana Imperialisme telah hadir dalam negara, daerah atau dalam diri anda. Sekian dan terima kasih. Salam Berbagi Teman-Teman.

       Referensi: 
      Hans J. Morgenthau, Kenneth W. Thompson. 1991. POLITIK ANTARBANGSA. Yogyakarta: Yayasan Obor Indonesia.

      Wednesday, August 23, 2017

      Pengertian Partisipasi Politik, Jenis, Bentuk, Contoh & Definisi Menurut Para Ahli

      Bagi masyarakat, konsep partisipasi politik sesungguhnya bukanlah sesuatu hal yang bagi seluruh masyarakat. Partisipasi politik atau biasa juga disebut dengan bentuk-bentuk partisipasi politik yang dilakukan oleh masyarakt sangat beragam. Adapun contoh-contoh partisipasi politik yang paling sederhana dan sebagian besar seluruh masyarakat melakukannya adalah ikut dalam pemilihan umum atau pemilu.

      Pada umumnya, bagi masyarakat yang terlibat dalam aktivitas politik seyogyanya mengetahui suatu istilah-istilah yang sering digunakan dalam dunia politik.  Partisipasi politik bukanlah suatu kegiatan yang teramat sukar, atau sulit. Bahkan partisipasi politik tampak sederhana dan mudah untuk ktia lakukan. 

      Di era reformasi, partisipasi politik merupakan sebuah keharusan yang terbuka selebar-lebarnya dan telah menjadi suatu tuntutan dari masyarakat itu sendiri. Apalagi dalam suatu negara demokrasi, bentuk dari pemerintahan dibandun dari, oleh dan juga untuk rakyat. Dengan kata lain, bahwa keterlibatan dan partisipasi aktif anggota masyarakat dalam pembangunan sudah mutlak suatu keberadaannya. 

      Pengertian Partisipasi Politik: Apa itu Partisipasi Politik

      Secara etimologi pengertian Partisipasi berasal dari bahasa latin yang berarti Pars yang artinya bagian dan capere yang berarti mengambil peranan dalam aktivitas atau kegiatan politik negara. Sedangkan secara etimologi adalah kegiatan yang dilakukan dengan mengambil bagian. Sedangkan dalam bahasa inggris, Partisipate atau participation berarti mengambil bagian atau peranan. Jadi partisipasi berarti mengambil peranan dalam aktivitas atau kegiatan politik negara (Suharno, 2004: 102-103).

      Dalam khazanah ilmu sosial dan juga ilmu politik isitlah partisipasi politik merupakan suatu pembahasan yang sering didiskuiskan oleh para ahli walaupun dalam memberikan pengertian partisipasi politik tersebut. 

      Secara umum, pengertian partisipasi politik adalah suatu kegiatan warga negara baik sebagai peseorangan maupun dengan berkelompok dalam bidang politik. Kegiatan tersebut dapat dianggap sebagai bentuk-bentuk atau jenis-jenis partipasi politik ketika meliputi: Pemberian suara dalam pemilihan umum, Menjadi anggota partai Politik dan sebagainya. 

      atau, Pengertian Partisipasi Politik mengacu pada kegiatan warga negara (sebagai swasta) pada dua hal pokok, yakni pada proses pemilihan penguasa (pemerintah) dan pengawasan pada aktivitas penguasa yang terpilih tersebut. Aktivitas kedua ini berupa kegiatan mempengaruhi proses pembuatan keputusan (kebijakan) publik.

      Pengertian Partisipasi Politik Menurut Para Ahli 

      Selain pengertian atau definisi partisipasi politik diatas, terdapat juga beberapa definisi atau pengertian partisipasi politik menurut para ahli. Adapun pengertian partisipasi politik menurut para ahli adalah sebagai berikut..
      1. Menurut Herbert McClosky mendefinisikan bahwa pengertian partisipasi politik adalah kegiatan-kegiatan sukarela dari warga negara masyarakat melalui mana mereka mengambil bagian dalam proses pemilihan penguasa dan secara langsung atau tidak langsung dalam proses pembentukan kebijakan umum. 
      2. Menurut Huntington dan Nelson dalam bukunya No Easy Choice; Political Participation in Developing Countries, Huntington dan Nelson mendefinisikan bahwa pengertian partisipasi politik adalah kegiatan warga negara yang bertindak sebagai pribadi-pribadi dengan maksud untuk mempengaruhi pembuatan keputusan oleh pemerintah. Partisipasi dapat bersifat individual atau kolektif, berkelanjutan atau sporadis, damai atau dengan kekerasan, legal atau ilegal, efektif atau tidak efektif.
      3. Menurut Miriam Budiardjo mendefinisikan bahwa pengertian partisipasi politik adalah kegiatan seseorang atau suatu kelompok orang untuk ikut secara aktif dalam suatu kehidupan politik, yakni dengan jalan memilih pemimpin negara dan secara langsung atau tidak langsung memengaruhi kebijakan pemerintah. 
      4. Menurut Norman H. Nie dan Sidney Verba dalam Handbook of Political Science, mendefinisikan bahwa pengertian partisipasi politik adalah kegiatan warga negara yang legal, yang sedikit banyak yang langsung bertujuan memengaurhi seleksi pejabat suatu negara dan ataupun tindakan yang diambil oleh mereka. 
      5. Menurut Keit Fauls dalam bukunya Political Sciology: A Ciritcal Introduction bahwa pengertian Partisipasi Politik adalh keterlibatan secara aktif dari individu atau kelompok ke dalam proses pemerintahan.
      6. Menurut Ramlan Surbakti bahwa Pengertian Partisipasi Politik ialah keikutsertaan warga negara biasa dalam menentukan segala bentuk keputusan yang menyangkut atau mempengaruhi hidupnya. 
      7. Michael Rush dan Philip Althoft bahwa partisipasi politik ialah keterlibatan individu sampai pada bermacam-macam tingkatan di dalam sistem politik. 
      8. Menurut Kevin R. Hardwick bahwa pengertian partisipasi politik ialah memberikan perhatian pada cara-cara warga negara berinteraksi dengan pemrintah, warga negara berupaya menyampaikan kepentingan-kepentingan mereka terhadap pejabat publik agar mampu mewujudkan kepentingan-kepentingan tersebut. 
      9. Menurut Ach. Wazir Ws., et al. bahwa pengertian Partisipasi Politik adalah keikutsertaan seseorang secara sadar ke dalam situasi tertentu. 
      10. Menurut Isbandi bahwa pengertian partisipasi adalah keikutsertaan masyarakat dalam proses pengindentifikasian masalah dan potensi yang ada di masyarakat, pemilihan dan pengambilan keputusan tentang alternatif solusi untuk menangani masalah, pelaksanaan upaya mengatasi maslaah, dan keterlibatan masyarakat dalam proses mengevaluasi perubahan yang terjadi. 

      Jenis-Jenis Partisipasi Politik

      Menurut Milbrath dan Goel bahwa jenis-jenis partisipasi politik dibedakan dengan berbagai kategori yakni: 
      • Partisipasi Apatis, yakni orang yang menarik diri dari proses politik
      • Partisipasi Spektor, orang yang setidak-tidaknya pernah ikut dalam pemilihan umum. 
      • Partisipasi Gladiator, adalah orang yang terlibat aktif dalam proses politik yakni komunikator dengan tugas khusus mengadakan kontak tatap muka, aktivis, partai dan pekerja kampanye serta aktivis masyarakat. 
      • Partisipasi pengkritik, adalah orang yang berpartisipasi dalam bentuk yang tidak konvensional. 
      Menurut Goel dan Olsen menjelaskan bahwa partisipasi sebagai dimensi utama kehidupan stratifikasi sosial. Menurutnya partisipasi terdiri dari beberapa jenis yang dibagi dalam enam jenis yakni 
      • Pemimpin politik
      • Aktivitas Politik
      • Komunikator (Orang yang menerima dan menyampaikan ide-ide, sikap dan informasi politik lainnya pada orang lain), 
      • Warga negara marjinal (orang yang sedikit melakukan kontak dengan sistem politik
      • Orang-orang yang terisolasi (orang yang jarang melakukan partisipasi politik). 
      Jenis-jenis partisipasi berdasarkan sifatnya dibedakan sebagai berikut
      • Partisipasi bersifat Sukarela (otonom)
      • Partisipasi bersifat desakan (mobilisasi)

      Bentuk-Bentuk Partisipasi Politik

      Adapun bentuk-bentuk partisipasi politik yang mana  Menurut Huntington dan Nelson menjelaskan bahwa partisipasi politik dapat berwujud dalam berbagai bentuk kegiatan atau perilaku yakni sebagai berikut. 
      • Elektoral aktivity, Kegiatan Pemilihan mencakup suara, sumbangan untuk kampanye, mencari dukungan atua setiap tindakan yang bertujuan dalam mempengaruhi hasil dari suatu proses pemilihan. 
      • Lobbying, mencakup upaya dari perorangan atau dari suatu kelompok untuk menghubungi pejabat-jebata pemerintahan dan juga pemimpin politik yang untuk maksud mempengaruhi suatu keputusan mereka tentang persoalan yang menyangkut kepentingan umum. 
      • Kegiatan organisasi, menyangkut partisipasi sebagai anggota dalam suatu organisasi yang tujuan utamanya adalah demi mempengharuhi pengambilan keputusan dari pemerintah 
      • Mencari suatu koneksi (contacting) merupakan tindakan yang dilakukan oleh perseorangan untuk pejabat pemerintah dengan maksud memperoleh manfaat bagi satu atau sekelompok orang. 
      • Tindakan kekerasan (violence), adalah suatu upaya untuk mempengaruhi keputusan dari pemerintah dengan suatu jalan menimbulkan kerugian fisik terhadap orang atau benda. Olehnya itu kekerasan dicerminkan motivasi-motivasi yang lebih kuat.
      Selain itu, terdapat bentuk-bentuk partisipasi politik yang sejenis membentuk suatu kelompok bersama. Pengelompokan tersebut kemudian dimodifikasi oleh Dalton. Bentuk-bentuk partisipasi politik tersebut adalah sebagai berikut. 
      • Vonting, yakni bentuk partisipasi yang slaing terkait dengan pemilihan. Vontong merupakan bentuk paling sederhana untuk mengukur tingkat partisipasi. 
      • Campaign activity, yaitu suatu aktivitas kampanye yang mewakili suatu bentuk-bentuk partisipasi yang merupakan suatu perluasan dari pemilihan (extension of electoral participation). Termasuk di dalamnya bekerja untuk partai ataupun seorang kandidat, demi menghadiri pertemuan kampanye, melakukan persuasi terhadap orang lain untuk memilih, dan segala bentuk aktivitas selama dan antara pemilihan. 
      • Communal activity. Bentuk-bentuk dari partisipasi tersebut berbeda dengan aktivitas kampanye karena aktivitas komunal merupakan tempat di luar setting pemilihan. Termasuk dari keterlibatan dalam suatu kelompok masyarakat yang interest dan concern dengan kebijakan umum misalnya kelompok studi lingkungan, kelompok wanita, atuapun juga proteksi terhadap suatu konsumen. 
      • Contacting personal on personal matters. bentuk dari partisipasi yang berupa individu dalam melakukan kontak terhadap individu terkait dengan suatu materi tertentu yang melekat pada orang tersebut yang diperlukan suatu inisiatif dan juga informasi yang tinggi terkait isu yang juga spesifik, dalam kontak yang sifatnya perseorangan. Bentuk partisipasi tersebut seringkali digunakan dalam membangun pengertian, kepercayaan, mencari koneksi, ataupun juga dalam membangun suatu jaringan. 
      • Protest, adalah bentuk dari partisipasi yang unconventional misalnya demonstrasi dan juga gerakan prote. Walaupun dari individu yang memilih suatu bentuk partisipasi tersebut sering terdapat di luar jalur atau saluran yang normal, namun mereka juga seringkali menjadi suatu bagian penting yang berada dalam proses demokratisasi. 

      Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Partisipasi Politik

      Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi keikutsertaan seseorang dalam partisipasi politik. Menurut Nimmo bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi politik adalah sebagai berikut. 
      1. Peluang resmi, adalah kesempatan seseorang terlibat dalam partisipasi politik yang didukung kebijakan yang dibuat oleh negara. 
      2. Sumber daya sosial yang berarti partisipasi ditentukan oleh kelas sosial dan perbedaan geografis. Dalam kenyataannya tidak semua orang mempunyai peluang yang sama berkenaan dengan suatu sumberdaya sosial dan sumber daya ekonomi untuk terlibat dalam partisipasi politik. Berkiatan dengan perbedaan demografis tersebut, terdapat juga perbedaan dalam partisipasi misalnya dari usia, jenis kelamin, suku, tempat tinggal, agama, dll. 
      3. Motivasi personal, adalah motif yang mendasari suatu kegiatan berpolitik yang sangat bervariasi. Motif tersebut disengaja ataupun tidak disengaja, rasional ataupun tidak emosional, diilhami psikologis atau sosial, yang diarahkan dari dalam diri sendiri ataupun dari luar dan dipikirkan atau tidak dipikirkan. 

      Pembahasan Partipasi Politik

      Partisipasi Politik adalah jumlah dan intensitas individu dan kelompok yang terlibat dalam pengambilan keputusan. Dari masa Yunani kuno partisipasi politik dianggap idealnya berisi warga negara yang bebas berdebat secara terbuka dan memilih keputusan pemerintah. Teori yang paling sederhana menyatakan bahwa pemerintahan yang baik akan btergantung paada level partisipasi yang tinggi. 

      Tetapi itu sulit dicapai jika unit tidak kecil, sehingga partisipasi yang dilakukan dengan cara tak langsung perbedaan antara DEMOKRACY representatif dan langsung- dan dalam mode minimal misalnya voting dalam pemilihan sela. Sebagian besarnya keputusan dari pemerintah dibuat di luar kehendak warganya. Untuk menjembatani jurang besar antara kekuasaan negara dan autentisitas individu, Jean Jacques Rousseau mengusulkan suatu dokrin Kehendak Umum bahwa seorang yang hanya dapat benar-benar menjad iwarga (dengan semua hak dan kewajibannya) apabila dia menginginkan kebaikan umum, bukan kebaikan khusus saja. 

      Walaupun dokrin ini demokratis dalam pengertian bahwa setipa manusia, walau bodoh sekalipun dapat mengekspresikan kehendak umum, namun belum teruji. Teoritisi liberal di abad ke-19 mengusulkan suatu faktor pendidikan sebagai penguji partisipai; di abad ke-20 kekuasaan demokratis hanya mensyarakatkan pendidikan wajib dasar dan menengah. Peningkatakan partisipasi rkayat dianggap sebagai kekuatan dari pemerintahan yang representatif, tetapi beberapa kalangan mencemaskan bahwa partisipasi massa semacam itu akan makin mudah dimanfaatkan oleh elit (lihat Elite Theory). 

      Otokrasi lama menganut satu teori pemerintahan, "biarkan anjing tidur tetap tidur", hanya membutuhkan ketaatan pasif; namun pemimpin politik modern, baik itu sayap kiri maupun kanan, menuntut antusiasme positif, memobilisasi massa' untuk menciptakan kekuatan guna transformasi sosial. Jadi teori partisipasi mengambil bentuk totalitarian dan juga demokratis. 

      Robert Michels mengemukakan hukum besi oligariki; di atas setiap bassi demokrasi berdiri hierarki birokratis. Yang lain berpendapat bahwa ini tidak selalu tak demokratis selama elit-elitnya kompetitif atau bisa dihubungi. tetapi, sindikalis, Gilda Sosialis, anarkis dan pluralis, semuanya menolak premis bahwa masyarakat adalah hierarki pemimpin dan masasa. Mereka memandangkan sebagai pluralitas kelompok yang mendasari komunitas partisipatif. 

      Beberapa pemikir (khususnya di dalam tradisi federalis Amerika) berpendapat bahwa partisipasi harus dibatasi oelh Check and balances intitusionalm bahw aturan hukum dan kerangka konstitusional sajalah yang bisa menciptakan CIVIL SOCIETY yang adil. Yang lainnya (khususnya dalam tradisi revolusi Peranis) mengatakann bahwa masyarakat sipil tak lain adalah evolusi partisipasi popular yang dirintangi. 

      Kebutuhan akan kelas pekerja yang ahli dna jgua p;andai dalam masyarakat industri modern telah memaksa kelas penguasa untuk menoleransi, bahkan mendorong, level partisipasi yang tinggi, entah itu dikontrol oleh suatu gerakan partai massa, atau terbuka, sukarela dan habitual. 

      Tetapi sebagian lainnya berpendapat bahwa level apati politik yang tinggi menunjukkan stabiltias sosial;tetapi pendapat ini diragukan, dan alat statistik yang dipakai untuk membuktikannya biasanya mengukur partisipasi hanya dalam partai politik formal, bukan dalam seluruh kelompok sosial di mana tingkat partisipasinya lebih tinggi.


      Demikianlah informasi mengenai Partisipasi politik. Semoga informasi ini membawa manfaat dan menambah pengetahuan kita bersama-sama untuk meningkatkan partisipasi politik kita demi menentukan hidup kita atau pilihan kita demi kesejahteraan diri dan juga kesejahteraan bersama. 

      Referensi Partisipasi Politik: 
      Samuel P. Huntington dan Joan M. Nelson. 1977. Non Easy Choice: Political Participation in Developing. Cambridge, Mss: Harvard University Press. hlm 3.
      Keith Fauls. 1990. Political Sciology : A Critical Introduction dalam Damsar, Pengantar Sosioogi Politik, hal 180
      Herbert McClosky. 1981. Political Participation, dalam Miriam Budiardjo, Partisipasi dan Partai Politik. Jakarta: Gramedia. hlm: 1.
      Abdulkarim, Aim. 2008. Pendidikan Kewarganegaraan untuk Kelas XI Sekolah Menengah Atas. Bandung: Grafindo. hlm: 6-9.
      SHafiyyah, A dan Soeripno H. Kiprah Politik Muslihat: Konsep dan Implementasinya. Hlm: 37-44.
      Miaz, Yalvema. 2012. Partisipasi Politik: Pola Perilaku Pemilih Pemilu Masa Orde Baru dan Reformasi. Padang: UNDP Press. Hlm: 20-25.
      Keane, J. 1988. Democracy and Civil Society. Kornhauser, W. 1960. The Politics of Mass Society. Michels, R. 1911. Political Parties. Pateman, Carole. 1970. Participation and Democratic Theory. Cambridge: Cambridge University Press. 

      Tags