Latest News

Showing posts with label Sosiologi. Show all posts
Showing posts with label Sosiologi. Show all posts

Tuesday, September 23, 2014

Pengertian dan Jenis-Jenis Tindakan Sosial

Pengertian dan Jenis-Jenis Tindakan Sosial|Pengertian Tindakan Sosial diartikan oleh berbagai ahli dan Tindakan sosial memiliki jenis-jenis yang dikemukakan oleh Max Weber (George Ritzer,1992) yang membedakan ke dalam empat kategori seperti Zwerk Rational, Werk Rational, Affectual Action, Traditional Action, dari setiap jenis tersebut berbeda-beda serta memiliki contoh-contoh dalam ke 4 jenis-jenis tindakan sosial tersebut, Pengertian tindakan sosial juga dikemukanan oleh berbagai ahli seperti Max Weber,Emile Durkhiem serta Karl Max, yang mengartikan tentang "Pengertian Tindakan Sosial". Untuk Lebih Mengetahui Tentang Pengertian Tindakan Sosial menurut beberapa Ahli yang ada diatas serta Jenis-Jenis Tindakan Sosial, Mari kita lihat pembahasannya dibawah ini..

Pengertian dan Jenis-Jenis Tindakan Sosial

A. Pengertian Tindakan Sosial Menurut Para Ahli 
 Tindakan Sosial menurut Para ahli seperti : 
a. Max Weber, Pengertian Tindakan Sosial adalah sebagai tindakan manusia yang dapat memengaruhi individu-individu lainnya dalam masyarakat.

b. Emile Durkheim, Pengertian Tindakan Sosial adalah Sebagai perilaku manusia yang diarahkan oleh norma-norma dan tipe solidaritas kelompok tempat ia hidup.

c. Karl Marx, Pengertian Tindakan Sosial adalah Sebagai Aktvitas manusia yang berusaha menghasilkan barang, atau mencoba sesuatu yang unik untuk mengejar tujuan tertentu .  

 B. Jenis-Jenis Tindakan Sosial

     Manusia bertindak didorong oleh tujuan tertentu. Perbedaan tujuan melahirkan tindakan sosial yang beraneka ragam. Max Weber (George Ritzer, 1992)membedakan tindakan sosial ke dalam empat kategori sebagai berikut.

a. Zwerk Rational (Rasiorinalitas Instrumental)
Ibu Guru Nurhayati membeli sepeda motor agar ia dapat sampai disekolah Iebih awal. Fauzi memutuskan untuk belajar materi fisika yang akan diujikan besok dari pada menonton aksi Jet Li di televisi.

Dua bentuk tindakan sosial  atas termasuk Zwerk Rational. Tindakan tersebut dilaksanakan setelah melalui pertimbangan matang mengenai tujuan dan cara yang akan ditempuh untuk meraih tujuan itu. Jadi, Zwerk Rational dilekatkan pada tindakan yang diarahkan secara rasional untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
b. Werk Rational (Rasionalitas Nilai)
Tindakan sosial jenis ini hampir serupa dengan kategori atau jenis tindakan rasionalitas intrumental. Hanya saja dalam Werk Rational tindakan-tindakan sosial ditentukan oleh pertimbangan-pertimbangan atas dasar keyakinan individu pada niIai-nilai estetis, etis, dan keagamaan. Contohnya, seorang pemuda memberikan tempat duduknya kepada seorang nenek karena ia memiliki keyakinan etis bahwa anak muda harus hormat kepada orang tua. Atau, seorang pertapa rela berpuasa sekian hari untuk mendapatkan berkah sesuai dengan keyakinan agamanya (kepercayaannya).

c. Affectual Action (Tindakan yang Dipengaruhi Emosi)
Tindakan sosial ini dipengaruhi oleh emosi atau perasaan. Misalnya, hubungan kasih sayang seorang kakak kepada adik atau hubungan cinta kasih dua remaja yang sedang dimabuk asmara.

d. Traditional Action (Tindakan karena Kebiasaan)
Tindakan sosial ini dilakukan semata-mata mengikuti tradisi atau kebiasaan yang sudah baku. Seorang bertindak karena sudah menjadi bagian kebiasaannya atau sudah rutin dilakukan. Misalnya, tradisi mudik saat Lebaran atau Han Raya Idul Fitri. Orang tetap memaksakan diri untuk pulang kampung meski harus bersusah payah untuk mewujudkannya. Contoh Iainnya berupa peringatan hari kelahiran, mitoni, atau kegiatan upacara yang telah dilakukan sejak nenek moyang dahulu.

Pengertian Tindakan Sosial menurut Para Ahli dan Jenis-Jenis Tindakan Sosial


Friday, September 5, 2014

Pengertian Perubahan Evolusi dan Revolusi

Pengertian Perubahan Evolusi dan Revolusi |  Perubahan evolusi dan revolusi pasti sering kita dengar dimana pun, tetapi belum mnegerti secara jelas, seperti apakah itu evolusi dan revolusi. mari kita lihat penjelasan di bawah ini...

Perubahan Evolusi dan Revolusi 

Perubahan evolusi dan revolusi sebagai berikut... 

a. Perubahan evolusi adalah perubahan-perubahan sosial yang terjadi dalam proses yang lambat dan dalam waktu yang cukup lama tanpa ada kehendak tertentu dari masyarakat yang bersangkutan

         Perubahan evolusi terjadi karena adanya dorongan dari usaha masyarakat untuk menyesuaikan diri terhadpap kebutuhan-kebutuhan hidup terhadap perkembangan masyarakat pada waktu tertentu.

 contohnya sebagai berikut
modernisasi mengaibatkan perubahan pada sistem transportasi dan sistem perbankan


b. Perubahan revolusi adalah perubahan yang berlangsung secara cepat dan tidak ada kehendak atau direncanakan sebelumnya. Perubahan revolusi terjadi bisa karena sudah direncanakan sebelumnya atau tidak sama sekali. Revolusi biasanya diawali oleh ketegangan-ketegangan atau konflik dalam masyarakat.
 
Contohnya, peristiwa terjadinya revolusi industri di Inggris, di mana terjadi pada tahap produksi yang  awalnya tanpa mesin, berubahn menuju tahap produksi menggunakan mesin.
Itulah sekilas penjelasan Perubahan Evolusi dan Revolusi, Lihat berbagai artikel DISINI , Semoga Bermanfaat 

Pengertian Perubahan Sosial Menurut Para Ahli dan Hakikatnya

Pengertian Perubahan Sosial Menurut Para Ahli | Hakikat Perubahan Sosial Budaya | Perubahan dirasakanoleh hampir semua manusia dalam masyarakat. Perubahan dalam masyarakat tersebut wajar, mengingat manusia memiliki kebutuhan yang tidak terbatas. Kalian akan dapat melihat perubahan itu setelah membandingkan keadaan pada beberapa waktu lalu dengan keadaan sekarang. Perubahan itu dapat terjadi di berbagai aspek kehidupan, seperti peralatan dan perlengkapan hidup, mata pencaharian, sistem kemasyarakatan, bahasa, kesenian, sistem pengetahuan, serta religi/keyakinan.


1. Peralatan dan perlengkapan hidup mencakup pakaian, perumahan, alat-alat rumah tangga, senjata, alat produksi, dan transportasi. Sebagai contoh, pada zaman nenek moyang kita memasak makanan dengan cara membakarnya, sekarang di zaman modern memasak makanan menggunakan alat modern seperti oven atau membeli makanan yang diawetkan.

2. Mata pencaharian dan sistem ekonomi meliputi pertanian, peternakan, dan sistem produksi. Sebagai contoh, kaum laki-laki bekerja dengan cara berburu atau pekerjaan lainnya, sedangkan kaum perempuan tinggal di rumah mengurus rumah tangga dan mengasuh anak. Sekarang kaum perempuan dapat juga bekerja dan mata pencaharian untuk kaum laki-laki tidak hanya berburu saja, tetapi sudah beragam jenisnya.

3. Sistem kemasyarakatan mencakup sistem kekerabatan, organisasi politik, sistem hukum, dan sistem perkawinan. Sebagai contohnya, pada masa kehidupan belum begitu kompleks orang-orang yang ada ikatan darah atau keluarga selalu hidup bersama dalam satu rumah. Saat mi ikatan masyarakat tidak hanya berdasarkan hubungan kekerabatan, tetapi juga karena profesi, dan hobi yang sama seperti ikatan motor gede (MOGE), orari (radio amatir).

4. Bahasa dahulu disampaikan secara lisan. Sekarang bahasa dapat disampaikan melalui beragam media, seperti tulisan, sandi, dan sebagainya.

5. Kesenian mencakup seni rupa, seni suara, dan seni tan. Sebagai contoh, orang Jawa menganggap bahwa sebuah rumah yang indah jika bernuansa gelap, sekarang masyarakat Jawa banyak menyukai rumah yang bernuansa terang ataupun pastel.

6. Sistem pengetahuan berkaitan dengan teknologi. Dahulu kala sistem pengetahuan hanya berpedoman pada alam atau peristiwa alam. Sekarang ini sistem pengetahuan terus berkembang seiring berkembangnya teknologi.

7. Religi atau sistem kepercayaan dahulu kala berwujud sistem keyakinan dan gagasan tentang dewa, roh halus, dan sebagainya. Oleh karena itu, segala kegiatan manusia dikaitkan dengan kepercayaan berdasarkan getaran jiwa. Namun, sekarang aktivitas manusia banyak yang dikaitkan dengan akal dan logika.


Perubahan di berbagai bidang sering disebut sebagai perubahan sosial dan perubahan budayakarena proses berlangsungnya dapat terjadi secara bersamaan. Meskipun demikian perubahan sosial dan budaya sebenarnya terdapat perbedaan.

Ada yang berpendapat bahwa perubahan sosialdapat diartikan sebagai sebuah transformasi budaya dan institusi sosial yang merupakan hasil dan proses yang berlangsung terus-menerus dan memberikan kesan positif atau negatif. Perubahan sosial juga diartikan sebagai perubahan fungsi kebudayaan dan perilaku manusia dalam masyarakat dan keadaan tertentu ke keadaan lain.
Berikut pengertian perubahan sosial yang dikemukakan oleh para ahli sosiologi.

1. Max Iver mengemukakan bahwa perubahan sosial berarti perubahan dalam hubungan sosial atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan hubungan sosial (dalam buku A Text Book of Sociology).
2. Gillin menyatakan bahwa perubahan sosial merupakan variasi cara-cara hidup yang telah diterima baik karena perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk, ideologi, maupun karena adanya difusi ataupun penemuan baru dalammasyarakat sosial
3. Kingsley Davis mengemukakan perubahan sosial sebagai perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat (dalam buku Human Society).
4. Bruce J. Cohen menyatakan bahwa perubahan sosial adalah perubahan struktur sosial dalam organisasi sosial sehingga syarat dalam perubahan itu adalah sistem sosial, perubahan hidup dalam nilai sosial dan budaya masyarakat (dalam buku Sosiologi: suatu pengantar: terjemaahan).
5. Roucek dan Warren mengartikan perubahan sosial sebagai perubahan dalam proses sosial atau dalam struktur masyarakat (dalam buku Sociology).
6. Selo Sumardjan mengartikan perubahan sosial adalahsegala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat (dalam buku Perubahan Sosial di Yogyakarta).

Jadi, dapat disimpulkan bahwa perubahan sosial adalah perubahan struktur dan fungsi sosialnya. Oleh karena itu, perubahan sosial berkaitan erat dengan perubahan kebudayaan dan seringkaliperubahan sosial berakibat pada perubahan budaya. Jika pengertian perubahan sosial telah diuraikan di atas maka apakah yang dimaksud dengan perubahan sosial budaya itu?
Berikut ini pengertian perubahan sosial budaya dan beberapa tokoh ialah,�.


1. Max Weber berpendapat bahwa perubahan sosial budaya adalah perubahan situasi dalam masyarakats ebagai akibat adanya ketidaksesuaian unsur-unsur (dalam buku Sociological Writings).
2. W. Kornblum berpendapat bahwa perubahan sosial budaya adalahperubahan suatu budaya masyarakat secara bertahap dalam jangka waktu lama (dalam buku Sociology in Changing World).

(Sumber : IPS, Hal : 101-102, Penerbit : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Penulis : Sutarto )

Saturday, August 30, 2014

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sosialisasi

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sosialisasi| Proses sosialisasi tentunya sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu, yang dapat berasal dari dalam ( intrinsik ) individu-individu sendiri, atau bahkan ada faktor-faktor yang berasal dari luar individu itu sendiri. Untuk lebih jelasnya, marilah kita lihat seperti yang ada di bawah ini. Beberapa faktor yang secara garis besar mempengaruhi proses sosialisasi dalam kehidupan bermasyarakat Seperti dibawah ini....



Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sosialisasi seperti berikut ini.... 

1. Faktor Intrinsik 
               Pada hakikatnya faktor intrinsik adalah faktor yang berasal dari dalam individu yang melakukan proses sosialisasi. Wujud nyata faktor ini antara lain dapat berupa pembawaan-pembawaaan seperti bakat, ciri-ciri fisik ataupun warisan biologis termasuk kemampuan-kemampuan yang ada ada diri seseorang. Faktor-faktor ini akan mempengaruhi pada jalannya proses sosialisasi dalam kehidupan bermasyarakat seorang individu. Hasilnya akan sangat berpengaruh terutama dalam perolehan ketrampilan, pengetahuan, nilai-nilai dalam proses sosialisasi itu sendiri. Faktor intrinsik justru merupakan faktor yang dominan dalam mempengaruhi proses sosialisasi. Di satu sisi merupakan faktor pendorong untuk me judkan keinginan. di sisi lain merupakan faktor pengendali dan berfungsi sebagai pengukur mengenai baik-buruknya suatu aktivitas dalam proses interaksi.


2. Faktor eksterinsik
         Selain faktor-faktor bawaan yang ada di dalam diri masing-masing individu, secara kodrati, manusia juga sudah mend�pat pengaruh dan lingkungan di sekitamya. Faktor-faktor yang berada diluar diri individu inilah yang disebut faktor eksterinsik. Wujud nyata dan faktor ini adalah norma-norma, sistem sosial. dan sistem budaya, sistem mata pencaharian yang ada dalam masyarakat.
         Untuk melakukan proses sosialisasi seorang individu akan dibatasi dengan nilai dan norma yang ada dalam masyarakat. Nilai-nilai mi akan menjadi pedoman bagi seseorang untuk melakukan berbagai aktivitas. Perpaduan antara faktor intrinsik dan eksterinsik akan berakumulasi pada diri seseorang dalam melaksanakan proses sosialisasi.

Sekian artikel tentang Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sosialisasi semoga bermanfaat 

Friday, August 29, 2014

Tujuan Sosialisasi dan Tahapan-Tahapan Sosialisasi

Tujuan Sosialisasi dan Tahapan-Tahapan Sosialisasi| Sosialisasi, dalam berlangsungnya sosialisasi terdapat berbagai tahapan atau langka-langkah dalam proses berlangsungnya sosialisasi, langkah-langkah sosialisasi atau tahapan sosialisasi sangat erat kaitannya dengan jenis media sosialisasi karna jenis media sosialisasi sangat menentukan langkah-langkah sosialisasi dapat berlangsung dengan baik. tapi sebelum berpanjang lebar tentang sosialisasi, tahukah kalian apa pengertian sosialisasi ?. pengertian sosialisasi sebelumnya telah dibahas dan dijelaskan. Sosialisasi pasti memiliki tujuan, untuk apa kita melakukan sesuatu tampa ada tujuan kan aneh, seperti pula dengan sosialisasi, terjadinya sosialisasi memiliki tujuan-tujuan yang dicapai, Untuk mengetahui tahapan-tahapan sosialisasi dan penjelasannya, pertama-tama kita membahas dulu tentang Tujuan sosialisasi, setelah itu baru tahapan sosialisasi yang tepat dibawahnya, seperti dibawah ini.

A. Tujuan Sosialisasi
      Setelah memahami pengertian dan definisi dan sosialisasi, kita dapat mengidentifikasi apa yang menjadi tujuan proses ini. Karena kaitannya dengan bentuk-bentuk proses sosial yang ada dalam masyarakat. setiap ada proses berarti di situ ada beherapa tujuan terkait dengan kehidupan bermasyarakat itu sendiri. Beberapa tujuan yang dapat dirumuskan dan proses sosialisasi diantaranya:

a. Melalui proses sosialisasi. dapat memberikan ketrampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan seseorang untuk melangsungkan kehidupan seseorang kelak di tengah-tengah masyarakat dimana dia akan menjadi salah s�tu anggotanya. Artinya melalui sosialisasi. seorang individu akan menjadi mengerti dengan bekal yang ia miliki untuk berperan dalam masyarakat

b. Proses sosialisasi dapat mengembangkan kemampuan seseorang untuk berkomunikasi secara efektif dan efisien serta mengembangkan kemampuannya untuk membaca. menulis dan bercerita. Dengan melakukan komunikasi. berbagai informasi mengenai masyarakat akan diperoleh untuk kelangsungan hidup� seorang individu sebagai anggota masyarakat:

c. Mengembangkan kemampuan seseorang mengendalikan fungsi-fungsi organik melalui latihan-latihan mengawaswas diri yang tepat. merupakan tujuan berikutnya dan sosialisasi. Artinva dengan adanya proses sosialisasi ini, seorang individu dapat memahami hal-hal yang baik dan diajurkan dalam masyarakat untuk dilakukan. Apabila buruk. sebaiknya dihindari, dan tidak dilakukan. Dengan begitu akan dibutuhkan kemampuan untuk mengawaas din dan mengendalikan diri untuk hidup bermasyarakat dan

d. Dengan adanya proses sosialisasi, ditemukan adanya upaya untuk menanamkan kepada seseorang nilai-nilai dan kepercayaan pokok yang ada pada masyarakat. Sebenarnya proses sosialisasi in merupakan sebuah proses untuk menularkan nilai dan norma yang menjadi kepercayaan pokok masyarakat. yang mana menjadi bekal dan individu untuk melangsungkan kegiatan hidup bermasyarakat.

B. Tahapan-Tahapan Sosialisasi              

a. Tahap Persiapan (Preparatory Stage)
Tahap pertama yang pasti dilalui oleh setiap manusia sebelum memasuki dunia kehidupan masyarakat adalah tahapan persiapan. Pada tahap ini. sebenarnya bertujuan mempersiapkan seseorang untuk mengenal dunia sosialnya. Di dalam tahapan ini. anak mulai melakukan kegiatan meniru meski tidak sempurna. Tahap persiapan biasanya dialami anak-anak yang masih berusia antara 0-4 tahun. Dalam tahap ini, individu sebagai calon anggota masyarakat. dipersiapkan dengan dibekali nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi pedoman bergaul dalam masyarakat oleh lingkungan yang terdekat yaitu keluarga. Lingkungan yang mempengaruhi termasuk individu yang berperan dalam tahapan ini relatif sangat terbatas. sehingga proses penerimaan nilai dan norma juga masih dalam tataran yang paling sederhana. Meskipun dalam tahap persiapan ini begitu sederhana, namun memiliki pengaruh yang paling besar dalam kelanjutan tahap yang lainnva. Kesalahan dalam tahap sosialisasi yang paling awal ini, akan menumbuhkan benih-benih perilaku yang tidak wajar dalam kehidupan bermasyarakat. yang lazim disebut dengan perilaku menvimpang. Maka dan itu, tahap persiapan sebagai tahap persiapan dalam sosialisasi ini, perlu mendapat perhatian yang sungguh-sungguh, terutama dalam lingkungan keluarga.

b. Tahap Meniru ( Play Stage) 
Sebagai kelanjutan dan tahapan sebelumnya. tahap ini ditandai dengan semakin sempurnanya seorang anak menirukan peran-peran yang dilakukan oleh orang dewasa. Meskipun peniruan-peniruan terhadap perilaku orang lain tetap terjadi, namun pada tahap ini mulai terbentuk kesadaran tentang nama diri dan siapa nama orang tuanya. kakaknya. dan sebagainya. Dengan kata lain. kemampuan untuk menempatkan diri pada posisi orang lain juga mulai terbentuk pada tahap ini. Kesadaran bahwa dunia sosial manusia berisikan orang-orang yang jumlahnya banyak telah mulai terbentuk. Dalam tahapan ini. mulai diperkenalkan beberapa orang atau dalam sosiologi disebut dengan significant other. yang fungsinva menjadi penting dalam memperkenalkan kaidah-kaidah dalam masyarakat kepada individu yang sudah siap tersebut.

c. Tahap Sikap Bertindak (Game Stage)
Tahap siap bertindak, merupakan tahapan selanjutnya yang mana individu sudah benar-benar menyadari dan telah melalui tahapan-tahapan sebelumnya. Dalam tahap ini peniruan yang dilakukan sudah mulai berkurang dan digantikan peran yang secara langsung dimainkan sendiri dengan penuh kesadaran. Kemampuannya menempatkan diri pada posisi orang lain pun meningkat sehingga memungkinkan adanya kemampuan bermain secara bersama-sama. Dia mulai menyadari adanya tuntutan untuk membela keluarga dan bekerja sama dengan teman-temannya. Pada tahap ini lawan beninteraksi semakin banyak dan hubungannya semakin kompleks. lndividu mulai berhubungan dengan teman-teman sebaya di luar rumah. Peraturan-peraturan yang berlaku di luar keluarganya secara bertahap mulai dipahami. Bersamaan dengan itti, anak mulai menyadari bahwa ada norma tertentu yang berlaku di luar keluarganya.

d. Tahap Penerimaan Norma Kolektif (Generalizing Stage)
Pada tahap ini seseorang telah dianggap dewasa. Dia sudah dapat menempatkan dirinya pada. posisi masarakat secara luas. Dengan kata lain, ia dapat bertenggang rasa tidak hanya dengan orang-orang sang berinteraksi dengannya tetapi juga dengan masyarakat secara luas. Manusia dewasa menyadari pentingnya peraturan. kemampuan bekerja sama. hahkan dengani orang lain yang tidak dikenainva menjadi mantap. Manusia dengan perkembangan diri pada tahap ini telah menjadi warga masyarakat dalam arti sepenuhnya. Dalam tahap ini, seorang individu dinilai sudah mencapai tahap kematangan untuk siap dalani kehidupan masyarakat.

Sekian artikel tentang Tujuan Sosialisasi dan Tahapan-Tahapan Sosialisasi  semoga bermanfaat 

Tags