Latest News

Showing posts with label sejarah. Show all posts
Showing posts with label sejarah. Show all posts

Sunday, September 20, 2015

Sejarah Kerajaan Kutai & Kehidupan Ekonomi, Sosial, Budaya

Sejarah Kerajaan Kutai & Kehidupan Ekonomi, Sosial, Budaya|Hai.. kali ini sejarah kerajaan kutai & kehidupan masyarakatnya baik itu bidang ekonomi, sosial, budaya dari Kerajaan Kutai. Sejarah kerajaan Kutai dimulai dari Sejak abad pertama Masehi, bangsa Indonesia sudah menjalin hubungan dengan wilayah Indonesia, bangsa Indonesia mulai mengenai tulisan dan kebudayaan lainnya berdasarkan agama Hindu. Dengan demikian, bangsa Indonesia sudah mengakhiri zaman Prasejarah dan mulai memasuki zaman Sejarah. Hal ini dibuktikan bahwa penduduk Nusantara telah meninggalkan peninggalan tertulis. Banyak peniliti sejarah yang menyatakan bahwa Kerajaan Kutai merupakan kerajaan tertua di Indonesia

Artikel Terkait: Sejarah Kerajaan Kutai & Kehidupan Ekonomi, Sosial, Budaya
Kerajaan Kutai terletak di aliran sungai mahakam, Kalimantan Timur. Kerajaan Kutai bercorak Hindu. Bukti yang mendukung pernyataan itu adalah ditemukannya tujuh buah yupa pada tahun 1879 dan 1940 didaerah aliran sungai Mahakam. Yupa adalah sebuah bangunan tugu batu tertulis yang berisi suatu peringatan upacara berkorban. Yupa tersebut menggunakan huruf Pallawa dan berbahasa Sansekerta dalam bentuk syair. Huruf Pallawa dan bahasa sanskerta lazim digunakan oleh kaum bramanan dari India Selatan. Dari Yupa tersebut diketahui bahwa pada sekitar tahun 400-500 Masehi telah berdiri Kerajaan Kutai. Yupa tersebut dibuat atas perintah Raja Mulawarman pada upacara kurban lembu. Dari tulisan itu diketahui bahwa raja yang memerintah ialah Mulawarman, anak Aswawarman, cucu Kudungga. Aswawarman disebut dengan wamsakerta artinya pembentuk keluarga.

Prasasti lainnya menyebutkan adanya hadiah dari Raja Mulawarman kepada pendeta ditempat suci bernama Waprakeswara berupa 20.000 ekor lembu sebagai tanda kebaikan sang raja. Untuk menghormati kebaikan raja tersebut dibuatlah yupa oleh para brahmana. Bentuk hadiah atau kurban (sedekah) yang besar itu dapat dianggap sebagai kelengkapan dalam upacara penyucian diri untuk masuk ke dalam Kasta Brahmana bagi keluarga raja. Upacara semacam itu di India disebut dengan Vratyastoma.

Agama yang dianut Raja Mulawarman adalah Hindu Syiwa. Hal itu ditunjukkan oleh salah satu prasastinya yang menyebutkan tempat suci Waprakeswara, yaitu tempat suci yang selalu disebut berhubungan dengan tiga dewa besar (trimurti) yaitu Brahma, Wisnu, Syiwa.

Kerajaan Kutai mengalami perkembangan yang pesat pada saat itu karena merupakan tempat yang baik untuk persinggahan kapal-kapal yang menempuh rute perdagangan melalui Selat Makassar. Hal itu diperkuat dengan ditemukannya peninggalan di Sulawesi Selatan berupa Arca Dewi Tara yang biasa dipuja para pelaut yang akan berlayar.

Perkembangan Kerajaan Kutai selanjutnya tidak banyak diketahui karena keterbatasan sumber tertulis yang berupa prasasti.

Kehidupan Masyarakat Pada Masa Kerajaan Kutai

a. Bidang Ekonomi. Kerajaan Kutai terletak di aliran SUngai Mahakam, Kalimantan Timur. Kehidupan ekonomi Kerajaan Kutai didukung oleh perdagangan dan pelayaran di sepanjang Sungai Mahakam. Sektor pertanian dijadikan sebagai bahan dalam menentukan kondisi perdagangan. Letak Kerajaan Kutai yang sangat strategis berada pada jalur pelayaran di Selat Makassar tersebut sangat berpengaruh terhadap kehidupan ekonomi masyarakat khususnya bidang perdagangan.

b. Bidang Sosial. Prasasti-prasasti peninggalan Kerajaan Kutai menunjukkan bahwa masyarakat Kutai telah terpengaruh oleh peradaban India, terutama kalangan keluarga kerajaan. Pada dasarnya, sebagian masyarakat Kutai menerima unsur budaya yang datang dari India. Meskipun begitu, sebagian besar rakyat Kutai masih berpegang kepada kepercayaan warisan leluhurnya. Unsur-unsur budaya India yang masuk tersebut disesuaikan dengan tradisi bangsa Indonesia sendiri.

c. Bidang Budaya. Prasasti berbentuk Yuoa merupakan ciri khas peninggalan kebudayaan Kerajaan Kutai. Penggunaan huruf Pallawa menunjukkan adanya pengaruh India Selatan dalam penulisan pada prasasti berbentuk Yupa tersebut. Perlu diingat bahwa yupa merupakan bentuk kelanjutan dari kebudayaan asli nenek moyang bangsa Indonesia zaman Megalitikum. Yupa merupakan perkembangan dari bentuk menhir yang berfungsi sebagai tempat untuk memuja roh nenek moyang. Yupa diperkirakan sebagai tempat untuk mengikat korban yang akan dipersembahkan kepada para dewa.

Baca Juga:


Demikianlah informasi mengenai Sejarah Kerajaan Kutai & Kehidupan Ekonomi, Sosial, Budaya. Semoga teman-teman dapat menerima dan bermanfaat bagi kita semua baik itu sejarah kerajaan kutai, kehidupan masyarakatnya baik dibidang ekonomi, sosial, dan budaya. Sekian dan terima kasih. Salam Berbagi Teman-Teman.
Referensi: Sejarah Kerajaan Kutai & Kehidupan Masyarakatnya
  • Suparman.dkk. 2002. IPS Sejarah untuk SLTP Kelas I. Berorientasi pada kurikulum berbasis Kompetensi. Solo: Tiga Serangkai. 

Saturday, September 19, 2015

Sejarah Kerajaan Tarumanegara & Kehidupan Ekonomi, Sosial, Budaya

Sejarah Kerajaan Tarumanegara & Kehidupan Ekonomi, Sosial, Budaya|Hai.mengingat kembali akan sejarah kerajana tarumanegara & kehidupan masyarakatnya dibidang ekonomi, sosial, dan budaya. Sejarah Kerajaan Tarumanegara hampir bersamaan waktu dengan perkembangan Kerajaan Kutai, kira-kira abad ke-5 Masehi di Jawa Barat telah berdiri kerajaan yang bernama Tarumanegara. Bukti adanya kerajaan Tarumanegara dapat diketahui penemuan tujuah prasati daerah bogor, yaitu prasasti Ciaruteun, Prasasti kebon kopi, prasasti jambu, prasasti pasir awi, prasasti jambu, Prasasti Muara Cianten. 

Artikel Terkait: Sejarah Kerajaan Tarumanegara & Kehidupan Ekonomi, Sosial, Budaya
Di Jakarta berupa Prasasti Tugu, Prasasti didaerah Banten berupa Prasasti Cidangiang. Prasasti tersebut berhuruf Pallawa dan berbahasa sanskerta. Usia prasasti lebih muda dibandingkan dengna prasasti dari Kutai. Selain berdasarkan prasasti, juga ada bersumber berita dari luar negeri yang berasal dari Cina. Di antara Prasasti yang telah ditemukan dan berita dari Cina tentang Kerajaan Tarumanegara antara lain menjelaskan sebagai berikut... 

a. Prasasti Ciaruteun, menyebutkan nama Tarumanegara, Raja Purnawarman dan lukisan sepasang kaki yang dianggap sama dengan telapak kaki Dewa Wisnu.
b. Prasasti Tugu, menyatakan bahwa Raja Purnawarman memerintahkan menggali saluran air sepanjang 6.112 tombak (11 km) yang diberi nama dengan Sungai Gomati. Pekerjaan pembuatan Sungai Gomati itu dilakukan pada pemerintahan ke-22 Raja Purnawarman dan selesai dalam 21 hari. Prasasti Tugu juga menyebutkan adanya penggalian Sungai Candrabhaga atau Sungai Bekasi sekarang (menurut penafsiran Prof. Dr. Purbacaraka).
c. Prasastu Kebun Kopi, ditemukan di Kampung Muara Hilir, Kecamatan Cibungbulang. Di Situ tergambar dua bekas tapak kaki gajah yang diidentikkan dengan gajah Airrawata (milik Dewa Wisnu).
d. Prasasti Jambu, ditemukan di Bukit Koleangkap (30 km sebelah barat Bogor). Isinya mengagungkan dan menyanjung keperkasaan Raja Purnawarman baik dalam pemerintahan maupun dalam peperangan.
e. Salah satu berita dari Cina menyatakan bahwa pada tahn 528-535 Masehi dan 666-669 Masehi negara Tol-lo-mo (Tarumanegara) mengirimkan utusan ke Negeri Cina.

Berdasarkan berita dan cerita dari Cina tersebut diambil kesimpulan sebagai berikut...
a. Kerajaan Tarumanegara lebih muda usianya daripada Kerajaan Kutai dan sama-sama mendaat pengaruh Hindu
b. Raja Purnawarman memerintah Tarumanegara kurang lebih selama 22 tahun
c. Raja Purnawarman disamakan dengan Wisnu. Pemujaan tapan kaki di India merupakan hal yang lazim terutama kaki Wisnu. Jadi, agama yang berpengaruhi di Tarumanegara juga agama Hindu atau Wisnu.
d. Wilayah Tol-lo-mo yang dimaksud  ialah Tarumanegara. Dengan mengirim utusan dari To-lo-mo ke Cina, berarti Tarumanegara sudah berhubungan dengan Cina.
e. Pembuatan Sunga Candrabhaga dan Sungai Gomati di wilayah Tarumanegara menunjukkan bahwa sistem pengairan sudah teratur. embuatan sungai tersebut kemungkinan bertujuan untuk mengairi sawah dan mencegah bahaya banjir.
f. Masyarakat Tarumanegara selain hidup dari bercocok tanam sebagian juga hidup dari perdagangan. Barang-barang yang mereka perdagangkan, antara lain gading gajah, cula badak, dan kulit penyu.

Sepeninggal Raja Purnawarman tidak diketahui siapa raja penggantinya karena tidak ada sumber prasasti menerangkan keadaan Kerajaan Tarumanegara selanjutnya. Pada tahun 669 Masehi tidak ada kabar beritanya lagi tentang Tarumanegara. Kemungkinan Kerajaan Tarumanegara hancur akibat serangan Kerajaan Sriwijaya dari Sumatera.

Kehidupan Masyarakat Kerajaan Tarumanegara

a. Bidang Ekonomi. Berdasarkan Prasasti Tugu disebutkan bahwa kehidupan ekonomi masyarakat Kerajaan Tarumanegara yang utama adalah pertanian. Penggalian Sungai Gomati merupakan bukti bahwa pada saat itu irigasi sudah sangat diperhatikan oleh raja karena pertanian merupakan penopang utama kehidupan ekonomi masyarakat Kerajaan Tarumanegara.

b. Bidang Sosial. Kehidupan sosial masyarakat Kerajaan Tarumanegara terpengaruh oleh kebudayaan Hindu. Meskipun begitu, kehidupan masyarakatnya tetap lebih banyak menggunakan sistem sosial kemasyarakatan warisan nenek moyang bangsa Indonesia.

c. Bidang Budaya. Berdasarkan sumber prasasti yang ditemukan menunjukkan bahwa kebudayaan masyarakat Tarumanegara cukup maju. Di bidang sastra, masyarakatnya telah mengenal syair karena isi dari prasasti yang ditemukan berbentuk syair. Bahasa yang dipakai pada saat itu adalah bahasa sanskerta dengan huruf Pallawa. Selanjutnya bidang seni pahat, dari arca yang ditemukan, yaitu berupa Arca Wisnu dari Cibuaya memperlihatkan adanya persamaan dengan arca-arca yang ditemukan di Semenanjung Melayu, Siam dan Kampuchea.

Baca Juga:

Demikianlah informasi mengenai Sejarah Kerajaan Tarumanegara & Kehidupan Ekonomi, Sosial, Budaya. Semoga teman-teman dapat menerima dan bermanfaat bagi kita semua baik itu sejarah kerajaan tarumanegara, kehidupan masyarakat kerajaan tarumanegara baik itu sejarah kerajaan tarumanegara dalam kehidupan ekonomi, sejarah kerajaan tarumanegara dalam kehidupan sosial, dan sejarah kerajaan tarumanegara dalam kehidupan budaya. Sekian dan terima kasih. Salam Berbagi Teman-Teman.

Referensi: Sejarah Kerajaan Tarumanegara & Kehidupan Ekonomi, Sosial, Budaya
  • Suparman dkk. 2002. IPS Sejarah untuk SLTP Kelas 1. Berdasarkan kurikulum 1994 Suplemen GBPP SLTP 1999. Solo: Tiga Serangkai. Hal: 8-9 dan 41-42.

Saturday, February 7, 2015

Pengertian Peradaban dan Ciri-Ciri Peradaban

Pengertian Peradaban dan Ciri-Ciri Peradaban|Banyak pendapat para ahli yang mendefinisikan pengertian peradaban dimana Secara umum, Pengertian Peradaban adalah bagian-bagian dari kebudayaan yang tinggi, halus, indah, dan maju. Sedangkan Pengertian peradaban yang lebih luas adalah kumpulan sebuah identitas terluas dari seluruh hasil budi daya manusia, yang mencakup seluruh aspek kehidupan manusia baik fisik (misalnya bangunan, jalan), maupun non-fisik (nilai-nilai, tatanan, seni budaya maupun iptek), yang teridentifikasi melalui unsur-unsur obyektif umum, seperti bahasa, sejarah, agama, kebiasaan, institusi, maupun melalui identifikasi diri yang subjektif. Istilah "peradaban" dalam bahasa inggris disebut civilization atau dalam bahasa asing lainnya peradaban sering disebut bescahaving (belanda) dan die zivilsation (jerman).

Istilah Peradaban ini sering dipakai untuk menunjukkan pendapat dan penilaian kita pada perkembangan dari kebudayaan dimana pada waktu perkembangan kebudayaan mencapai puncaknya yang berwujud unsur-unsur budaya yang halus indah, tinggi, sopan, luhur, dan sebagainya, maka masyarakat pemilik kebudayaan tersebut dikatakan telah memiliki peradaban yang tinggi. Ada beberapa pengertian peradaban yang didefinisikan oleh para ahli. Pengertian peradaban menurut definisi para ahli adalah sebagai berikut...

Pengertian Peradaban Menurut Definisi Para Ahli - Dari berbagai kesulitan-kesulitan dalam memberikan definisi peradaban, sehingga banyak para ahli yang memberikan tanggapannya tentang pengertian peradaban seperti yang ada dibawah ini... 
    Pengertian Peradaban dan Ciri-Ciri Peradaban
  • Arnold Toynbee : Arnol Toynbee dalam bukunya "The Disintegrations of Civilization" dalam Theories of Society, (New York, The Free Press, 1965), hal 1355 menyatakan peradaban adalah kebudayaan yang telah mencapai taraf perkembangan teknologi yang sudah lebih tinggi. Pengertian lain menyebutkan bahwa peradaban adalah kumpulan seluruh hasil budi daya manusia, yang mencakup seluruh aspek kehidupan manusia, baik fisik (misalnya bangunan, jalan), maupun non-fisik (nilai-nilai, tatanan, seni budaya, maupun iptek). 
  • Albion Small : Menurut Albion Small Peradaban adalah kemampuan manusia dalam mengendalikan dorongan dasar kemanusiaannya untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Sementara itu, kebudayaan mengacu pada kemampuan manusia dalam mengendalikan alam melalui ilmu pengetahuan dan teknologi. Menurut Albion Small, yang mengatakan bahwa peradaban berhubungan dengan suatu perbaikan yang bersifat kualitatif dan menyangkut kondisi batin manusia, sedangkan kebudayaan mengacu pada suatu yang bersifat material, faktual, relefan, dan konkret. 
  • Bierens De Hann : Menurut pendapat Bierens De Hann yang mengemukakan pendapatnya tentang pengertian peradabadan yang memiliki arti bahwa peradaban adalah seluruh kehidupan sosial, politik, ekonomi, dan teknik. Jadi, peradaban memiliki kegunaan praktis dalam hubungan kemasyarakatan. 
  • Huntington : Huntington memberikan pendapatatnya mengenai definisi peradaban bahwa pengertian peradaban adalah sebuah identitas terluas dari budaya, yang teridentifikasi melalui dalam unsur-unsur obyektig umum, seperti bahasa, sejarah, agama, kebiasaan, institusi, maupun melalui identifikasi diri yang subyektif. Berangkat pada definisi ini, maka masyarakat Amerika-khususnya Amerika Serikat dan Eropa yang sejauh ini disatukan oleh bahasa, budaya, dan agama dapat diklasifikasikan sebagai satu peradaban, yakni peradaban barat. 
  • Alfred Weber : Menurut definisi Alfred Weber yang mengatakan bahwa pengertian peradaban adalah mengacu pada pengetahuan praktis dan intelektual, serta sekumpulan cara yang bersifat teknis yang digunakan untuk mengendalikan alam. Adapun kebudayaan terdiri atas serangkaian nilai, prinsip, normatif, dan ide yang bersifat unik. Aspek dari peradaban lebih bersifat kumulatif dan lebih siap untuk disebar, lebih rentan terhadap penilaian, dan lebih berkembang daripada aspek kebudayaan. Peradaban bersifat impersonal dan objektif, sedangkan kebudayaan bersifat personal, subjektif dan unik. 
  • Prof Dr. Koentjaraningrat : Peradaban adalah bagian-bagian yang halus dan indah seperti seni. Masyarakat yang telah maju dalam kebudayaan tertentu berarti memiliki peradaban yang tinggi. Istilah peradaban sering dipakai untuk menunjukkan pendapat dan penilaian kita terhadap perkembangan kebudayaan dimana pada waktu perkembangan kebudayaan mencapai puncaknya berwujud unsur-unsur budaya yang bersifat halus, indah, tinggi, sopan, luhur dan sebagainya maka masyarakat pemilik kebudayaan tersebut dikatakan telah memiliki peradaban yang tinggi.
  • Oswald Spengler : Spengler berpendapat bahwa pengertian peradaban adalah kebudayaan yang telah mencapai taraf tinggi atau kompleks. Terlebih lagi Spengler menyatakan bahwa peradaban adalah tingkat kebudayaan ketika telah mencapai taraf tinggi dan kompleks. Lebih lanjutnya lagi, Spengler menyatakan bahwa peradaban adalah tingkat kebudayaan ketika tidak lagi memiliki aspek produktif, beku, dan mengkristal. Adapun kebudayaan pada sesuatu yang hidup dan kreatif. 
Ciri-Ciri Umum Peradaban - Peradaban memiliki ciri-ciri atau karakteristik yang berfungsi dalam memperjelas peradaban dan juga berfungsi dalam membedakan peradaban dan kebudayaan dimana kita tahu bahwa banyak dari kita yang menganggap bahwa peradaban dan kebudayaan sama, padahal peradaban dan kebudayaan tersebut adalah sangat berbeda. Maka dari itu, ciri-ciri peradaban sangat membantu dalam membedakan antara peradaban dan kebudayaan. Ciri-ciri umum sebuah peradaban adalah sebagai berikut.... 
  • Pembangunan kota-kota baru dengan tata ruang yang baik, indah, dan modern
  • Sistem pemerintahan yang tertip karena terdapat hukum dan peraturan. 
  • Berkembangnya beragam ilmu pengetahuan dan teknologi yang lebih maju seperti astronomi, kesehatan, bentuk tulisan, arsitektur, kesenian, ilmu ukur, keagamaan, dan lain-lainnya. 
  • Masyarakat dalam berbagai jenis pekerjaan, keahlian, dan strata sosial yang lebih kompleks 
Baca Juga : 

Demikianlah uraian seperti pembahasan pada teman diatas yaitu Pengertian Peradaban dan Ciri-ciri Peradaban. Semoga teman-teman menerimanya dan dapat bermanfaat dari setiap point-point pembahasan diatas seperti pengertian peradaban secara umum, pengertian peradaban secara luas, pengertian peradaban menurut definisi para ahli, ciri-ciri umum peradaban. Sekian dan Terima Kasih serta "Salam Berbagi Teman-Teman". 

Friday, February 6, 2015

Pengertian Kebudayaan, Unsur, Sifat, & Arti Menurut Para Ahli

Pengertian Kebudayaan, Unsur, Sifat, & Arti Menurut Para Ahli| Kata "kebudayaan berasal dari (bahasa Sanskerta) yaitu "buddayah" yang merupakan bentuk jamak dari kata "budhi" yang berarti budi atau akal. Kebudayaan diartikan sebagai "hal-hal yang bersangkutan dengan budi atau akal". Pengertian Kebudayaan secara umum adalah hasil cipta, rasa dan karsa manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang kompleks yang mencakup pengetahuan, keyakinan, seni, susila, hukum adat dan setiap kecakapan, dan kebiasaan.  Sedangkan menurut definisi Koentjaraningrat yang mengatakan bahwa pengertian kebudayaan adalah keseluruhan manusia dari kelakuan dan hasil yang harus didapatkannya dengan belajar dan semua itu tersusun dalam kehidupan masyarakat. Senada dengan Koentjaraningrat, didefinisikan oleh Selo Soemardjan dan Soelaeman Soenardi, pada bukunya Setangkai Bunga Sosiologi (Jakarta :Yayasan Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1964), hal 113, merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil karya, cipta, dan rasa masyarakat. Karya masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan atau kebudayaan jasmaniah (material culture) yang diperlukan oleh manusia untuk menguasai alam sekitarnya agar kekuatan serta hasilnya dapat diabdikan untuk keperluan masyarakat. 

Pengertian Kebudayaan dalam bahasa inggris disebut culture. merupakan suatu istilah yang relatif baru karena istilah culture sendiri dalam bahasa inggris baru muncul pada pertengahan abad ke-19. Sebelumnya pada tahun 1843 para ahli antropologi memberi arti kebudayaan sebagai cara mengolah tanah, usaha bercocok tanam, sebagaimana tercermin dalam istilah agriculture dan holticulture. Hal ini bisa kita mengerti karena istilah culture berasal dari bahasa Latin colere yang berarti pemeliharaan, pengolahan tanah pertanian. Pada arti kiasan kata itu juga berarti "pembentukan dan pemurnian jiwa". Seorang antropolog lain, E.B. Tylor (1871), dalam bukunya yang berjudul Primitive Culture (New York ; Brentano's, 1924), hal 1, yang mendefinisikan pengertian kebudayaan bahwa kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan lain kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.

Unsur-unsur kebudayaan digolongkan kepada unsur besar dan unsur kecil yang lazimnya disebut dengan istilah culture universal karena di setiap penjuru dunia manapun kebudayaan tersebut dapat ditemukan, seperti pakaian, tempat tinggal, dan lain sebagainya. Beberapa dari orang yang sarjana telah mencoba merumuskan unsur-unsur pokok kebudayaan, seperti Bronislaw Malinowski dan C. Kluckhoh. 
a. Bronislaw Malinowski
Bronislaw Malinowski menyatakan bahwa ada empat unsur pokok kebudayaan yang meliputi sebagai berikut...
  • Sistem norma-norma yang memungkinkan kerja sama antaranggota masyarakat agar menyesuaikan dengan alam sekelilingnya. 
  • Organisasi ekonomi
  • Alat dan lembaga atau petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama). 
  • Organisasi kekuatan (politik)
b. C. Kliucckhohn
Kliucckhohn menyebutkan ada tujuh unsur kebudayaan, yaitu sistem mata pencaharian hidup; sistem peralatan dan teknologi; sistem organisasi kemasyarakatan; sistem pengetahuan; bahasa; kesenian; sistem religi dan upacara keagamaan.

c. Herskovits
Herskovits memandang bahwa kebudayaan merupakan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain yang kemudian disebut sebagai superorganik.

d. Andreas Eppink
Kebudayaan mengandung bentuk dari keseluruhan pengertian nilai sosial, norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.

e. Edward Burnett Tylor
Kebudayaan merupakan keseluruhan dari yang kompleks yang didalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.

Sifat hakikat kebudayaan adalah ciri-ciri khusus dari sebuah kebudayaan yang masing-masing masyarakat yang berbeda. Pada masyarakat Barat makan sambil berjalan, bahkan setengah berlari adalah hal yang biasa karena bagi mereka the time is money. Hal ini jelas berbeda dengan masyarakat timur. Jangankan makan sambil berjalan, bahkan makan berdiri saja sudah melanggar etika. Walaupun demikian, secara garis besar, seluruh kebudayaan yang ada di dunia ini memiliki sifat-sifat hakikat yang sama. Sifat-sifat hakikat kebudayaan sebagai berikut...
  • Kebudayaan terwujud dan tersalurkan lewat perilaku manusia. 
  • Kebudayaan telah ada terlebih dahulu mendahului lahirnya suatu generasi tertentu dan tidak akan mati dengan habisnya usia generasi yang bersangkutan. 
  • Kebudayaan diperlukan oleh manusia dan diwujudkan tingkah lakunya. 
  • Kebudayaan mencakup aturan-aturan yang berisikan kewajiban-kewajiban, tindakan-tindakan yang diterima dan ditolak, tindakan-tindakan yang dilarang, dan tindakan-tindakan yang diizinkan. 
Semua kebudayaan senantiasa bergerak karena ia dinamis karena sebenarnya gerak kebudayaan adalah gerak manusia itu sendiri. Gerak atau dinamika manusia sesama manusia, atau dari satu daerah kebudayaan daerah lain, baik disengaja maupun tidak disengaja, seperti migrasi atau pengungsian dengan sebab-sebab tertentu. Dinamika dalam membawa kebudayaan dari suatu masyarakat ke masyarakat lain yang menyebabkan terjadinya akulturasi. 

Proses akulturasi kebudayaan dalam sejarah umat manusia telah terjadi pada umat atau bangsa-bangsa terdahulu. Dimana Adakalanya kebudayaan yang dibawa dapat dengan mudah diterima oleh masyarakat setempat dan adakalanya ditolak, parahnya ada juga sekelompok individu yang tetap tidak menerima kebudayaan asing walaupun mayoritas kelompok individu di sekelilingnya sudah menjadikan kebudayaan tersebut bagian dari kebudayaannya. 

Pada umumnya, unsur-unsur kebudayaan asing yang mudah diterima adalah sebagai berikut.. 
  • Unsur Kebudayaan kebendaan, seperti alat-peralatan yang terutama sangat mudah dipakai dan dirasakan sangat bermanfaat bagi masyarakat yang menerimanya, contohnya adalah pada alat tulis menulis yang banyak dipergunakan orang Indonesia yang diambil dari unsur-unsur kebudayaan barat. 
  • Unsur-unsur yang terbukti membawa manfaat besar misalnya radio transistor yang banyak membawa kegunaan terutama sebagai alat mass-media. 
  • Unsur-unsur yang dengan mudah disesuaikan dengan keadaan masyarakat yang menerima unsur-unsur tersebut, seperti mesin penggiling padi dengan biaya murah serta pengetahuan teknis yang sederhana, dapat digunakan untuk melengkapi pabrik-pabrik penggilingan. 
Unsur-unsur kebudayaan yang sulit diterima oleh suatu masyarakat adalah sebagai berikut... 
  • Unsur yang menyangkut sistem kepercayaan, seperti ideologi, falsafah hidup, dan lainnya
  • Unsur-unsur yang dipelajari pada taraf pertama proses sosialisasi. Contoh yang sangat mudah adalah soal makanan pokok suatu masyarakat. Nasi merupakan makanan pokok sebagian besar masyarakat indonesia sukar sekali diubah dengan makanan pokok lainnya. 
Pengertian Kebudayaan dan Penjelasannya
"Pengertian Kebudayaan dan Penjelasannya"
Demikianlah artikel seputar Pengertian Kebudayaan, Unsur, Sifat, & Arti Menurut Para Ahli. semoga teman-teman dapat menerima dan bermanfaat berbagai pembahasan seputar kebudayaan baik itu pengertian kebudayaan, unsur-unsur kebudayaan menurut para ahli, sifat-sifat kebudayaan, pengertian kebudayaan menurut para ahli. Sekian dan terima kasih. Salam Berbagi Teman-Teman.

Monday, November 3, 2014

Penyebaran Pengaruh Hindu-Buddha ke Asia Tenggara

Penyebaran Pengaruh Hindu-Buddha ke Asia Tenggara|  Penyebaran agama Hindu-Buddha ini telah menjadi sejarah dalam proses penyiaran atau penyebarannya dikawasan asia tenggara yakni Kampuchea, Annam, Semenanjung Melayu, Myammar, dari kawan-kawasan tersebut merupakan penyebaran pengaruh Hindu-Buddha. Penyebaran Pengaruh Hindu-Buddha ke Asia Tengga :- Kontak kebudayaan antara india dan Asia tenggara ini juga berlangsung seiring dengan kegiatan perdagangan, adapun kawasan-kawasan di Asia tenggara seperti yang ada dibawah ini.

a. Kampuchea
Menurut beberapa sumber, pengaruh agama dan kebudayaan Hindu-Buddha itu awalnya masuk ke Lembah Sungai Mekong di daeah Funan, Kampuchea. Di Funan ini kemudian berdiri sebuah kerajaan. Menurut cerita, Kerajaan Funan didirikan oleh seorang brahmana. bernama Kaundinya pada awal tahun Masehi. Pusat pemerintahannya ada di Vyadhapura dan pelabuahnnya ada di Oc-Eo. Pelabuhan itu terletak di sebelah barat Cochin. Cina sehingga menjadi sangat strategis. Oleh karena letaknya strategis, pelabuhan Oc-Eo menjadi pelabuhan dagang yang sangat penting di Asia Tenggara. Kerajaan Funan menjadi pelopor berkebangnya kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Kampuchea. Pada aad ke-3, Kerajaan Funan telah menjalin hubungan dengan pemerinthaan Cina. 

b. Annam
Dari Funan, pengaruh Hindu-Buddha menyebar ke wilayah Hue, di Annam. Di wilayah itu kemudian muncul kerajaan Champa. Pusat pemerintahnnya ada di Quangnam. Menurut beberapa sumber, diperkirakan Kerajaan Champa ini pernah menjadi bawahan Kerajaan Funan. Daerah lain yang terkena pengaruh Hindu-Buddha adalah lembah sungai menam

c. Semenanjung Melayu 
Pengaruh kebudayaan Hindu-Buddha sampai pulau di semenanjung melayu. Menurut berita Cina wilayah Semenanjung Melayu yang terkena pengaruh Hindu-Buddha adalah daerah-daerah yang menjadi taklukan Funan. Daerah itu, antara lain Lang-Ya-Siu. 

d. Myanmar 
Kebudayaan Hindu-Buddha juga berkembang di Myanmar Selatan, yaitu di Arakan dan dataran rendah Myanmar Utara bagian pedalaman juga terpengaruh kebudayaan Hindu-Buddha. Pengaruh kebudayaan Hindu-Buddha di Myanmar selatan masuk melalui jalur laut, sedangkan pengaruh Hindu-Buddha masuk ke Myanmar Utara melali jalur darat. Jalur darat itu dari India terus masuk melalui Asam ke pedalaman Myanmar terus ke Yunan. 

Kesimpulan : 
Dari Uraian tersebut menunjukkan pengaruh Hindu-Buddhatanpak menyebar ke berbagai wilayah daratan Asia Tenggara. Dari India melalui jalur laut masuk ke Lembah Sungai Mekong, Lembah Sungai Menan, Semenanjung Melayu, dan Annam. Juga melalui Arakan dan Lembah Sungai Irawadi. Sementara itu, di Myanmar Pedalaman, pengaruh Hindu-Buddha masuk melalui jalur darat. 

Sekian artikel tentang Penyebaran Pengaruh Hindu-Buddha ke Asia Tenggara semoga bermanfaat 

Penyebaran Pengaruh Hindu-Buddha di Asia Timur dan Asia Tenggara

Penyebaran Pengaruh Hindu-Buddha di Asia Timur dan Asia Tenggara| Agama hindu dalam penyebarannya pengaruhnya memiliki berbagai proses-proses dalam masuknya ke Asia timur dan Asia tenggara tidak muncul dan lahir begitu saja, ada banyak faktor-faktor yang membuat agama Hindu-Buddha di Asia Timur dan Asia Tenggara berkembang. Sebelumnya telah di  bahas sejarah agama Hindu dan sejarah Agama Buddha, dalam penyebaran pengaruh Hindu-Buddha di asia timur dan Asia tenggara dengan berkembangnya Agama dan Kebudayaan Hindu-Buddha di India yang membuat Agama Hindu-Buddha kini memperluas ke berbagai wilayah terutama Asia Timur dan Asia Tenggara. Sejarah : Penyebaran Pengaruh Hindu-Buddha di Asia Timur dan Asia Tenggara : -  Agama Hindu-Buddha tidak hanya berkembang di wilayah India saja, tetapi juga ke luar India. Agama Hindu-Buddha kemudian menyebar ke wilayah Asia Timur dan Asia Tenggara. 

a. Cina 
Penyebaran pengaruh Hindu-Buddha dari India ke Cina (Asia Timur) dan Asia Tenggara, tidak dapat dilepaskan dari adanya jalur perdangan kuno di dunia. Sejak sebelum Masehi, sudah terkenal adanya dua jalur perdangan. Jalur tersebut, yaitu jalur perdagangan darat yang lazim disebut dengan Jalan Sutra dan jalur perdagangan laut. 

Penyebaran Pengaruh Hindu-Buddha di Asia Timur dan Asia Tenggara
a. Jalur Darat Asia Tengah (Jalan Sutra)
           b. Jalan Laut antara Asia Barat dan Asia Timur
Dengan mencermati peta tersebut tampak jelas adanya jalur perdagangan darat dan laut. Kedua jalur itu menghubungkan antara cina di timur dan Eropa di barat. Dua jalur perdagangan pda peta di atas menunjukkan letak India yang sangat strategis. India dilewati atau berdekatan dengan dua jalur perdagangan baik melalui darat maupun laut. Dengan letak yang demikian ini, India sangat mudah melakukan hubungan dengan wilayah lain, misalnya hubungan dagang dengan Cina dan Asia Tenggara. Hubungan India dengan Cina dan Asia Tenggara makin ramai. Hubungan itu ternyata tidak hanya hubungan dagang, tetapi terjadi pula hubungan dan proses penyebaran agama dan kebudayaan Hindu-Buddha. Setelah agama Hindu-Buddha berkembang di India Utara ataupun di India selatan, mulailah menyebar ke luar India, misalnya ke Negeri Cina. Masuknya pengaruh agama dan kebudayaan Hindu-Buddha di CIna berlangsung sering dengan berkembangnya hubungan dagang antara India dan Cina. Pengaruh agama dan kebudayaan Hindu-Buddha dari India mulai masuk ke Cina, terutama pada saat Cina di bawah kekuasaan Dinasti Han (206 SM-221 M). Pada waktu itu, atas izin Kaisar Cina, banyak para brahmana dan biksu datang ke CIna untuk mengajarkan agama Hindu dan Buddha. Dalam perkembangan selanjutnya agama Buddha lebih banyak dianut orang-orang Cina. 

Selain orang-orang India yang pergi ke Cina untuk mengajar agama Buddha, juga terdapat para pelajar Cina yang mengunjungi India. Mereka selain mengunjungi tempat-tempat suci di India, juga memperdalam ajaran agama Buddha. Setelah pulang ke Cina, mereka membantu mengembangkan agama Buddha. Selanjutnya, banyak biara didirikan di Cina, bahkan banyak di antara orang-orang Cina yang menjadi Biksu. Agama Buddha di Cina berkembang cepat, terbukti dengan telah berhasil diterjemahkannya 176 buku agama Buddha ek dalam bahasa Cina. Para kaum terpelajar membaca buku-buku tentang agama Buddha dan akhirnya, memeluk agama tersebut. Buddha Mahayana adalah aliran yang dipeluk mayoritas penduduk Cina. Dalam perkembangannya agama ini terlebur dengan ajaran Kong Fu Tsedan Lao Tse. Pada tahun 399, seorang musafir Cina yang bernama Fa Hien bersama beberapa kawannya pergi ke India untuk mempelajari agama Buddha. 

b. Korea
Penyebaran agama Buddha ke Korea berasal dari Cina. Penyebarannya dilakukan bersamaan dengan penyerangan Cina ke Korea. Pada tahun 108 M Kaisar Han Wu Ti menyerang Kerajaan Silla, Paikche, dan Kokuryu di Korea. Pada tahun 400 M, pengaruh agama Buddha telah tersebar luas di Korea. 

c. Jepang
Agama Buddha yang tersebar ke jepang berasal dari korea. Persebaran agama Buddha terjadi saat jepang berada di bawah pemerintahan Raja Shotoku Taishi pada abad ke -7. Raja Shotoku akhirnya memeluk agama Buddha dan membiarkannya berkembang luas. Bahkan pada tahun 604 menjadikan Buddha sebagai agama negara. Di Jepang agama Buddha yang telah tercampur Kong Fu Tse dan Lao Tse berpadu lagi dengan kepercayaan asli Jepang. Aliran agama Buddha di Jepang menjadi bertambah banyak terlihat saat ini ada aliran Shingun, Nara, dan Tendai. 
Sekian artikel tentang Penyebaran Pengaruh Hindu-Buddha di Asia Timur dan Asia Tenggara semoga bermanfaat 

Perkembangan Agama dan Kebudayaan HIndu-Buddha di India

Perkembangan Agama dan Kebudayaan HIndu-Buddha di India| Dalam perkembangan agama Hindu-Buddha menghasilkan berbagai kebudayaan-kebudaayan. sebelumnya telah dibahas sejarah agama hindu dan sejarah agama buddha dan kali ini kita akan membahas - Perkembangan Agama dan Kebudayaan Hindu-Buddha di India Agama dan kebudayaan Hindu-Buddha makin berkembang di india setelah didukung oleh adanya beberapa kerajaan. Kerajaan-kerajaan di india itu dapat dibagi dalam dua bagian, yaitu kerajaan-kerajaan di India Utara yang umumnya berkembang di Lembah Sungai Gangga dan kerajaan-kerajaan yang berkembang di India Selatan. 

1. Perkembangan Kerajaan-Kerajaan di India Utara. 
Kerajaan-kerajaan di India Utara berkembang di Lembah Sungai Gangga. Kerajaan-kerajaan itu adalah sebagai berikut. 
a). Kerajaan Maurya 
Kerajaan Maurya didirikan oleh Candragupta. Maurya berkembang menjadi kerajaan yang besar. Agama dan kebudayaan Hindu berkembang di kerajaan itu. Candragupta digantikan oleh anaknya Asoka. Asoka adalah raja yang termasyhur. Mula-mula asoka memeluk agama Hindu, tetapi kemudian memeluk agama Buddha. Bahkan, agama Buddha dijadikan agama resmi negara. Namun, ia bersikap sangat toleran, agama lain tetap dijamin perkembangannya. Asoka membangun tugu Asoka di Benares untuk mengenang tempat penyebaran agama Buddha. Raja Asoka juga pernah mengirim pendeta atau penyebar agama Buddha (Dhramadutha) ke Swarnadwipa (Sumatera). 
b). Kerajaan Gupta 
Kerajaan ini muncul pada abad ke-4 M setelah Kerajaan Maurya runtuh. Kerajaan Gupta mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Samudragupta. Pengganti Samudragupta adalah Candragupta II. Pada masa pemerintahan Candragupta II agama Hindu dan Buddha berkembang. Pada masa itu seorang musafir Cina, Fa hien datang ke india untuk membuat catatan tentang agama Buddha. 

2. Perkembangan Kerajaan-Kerajaan di India Selatan
Kerajaan-kerajaan yang berkembang di India Selatan antara lain sebagai berikut. 
a). Kerajaan Andra
Kerajaan Andra berkembang di dekat Sungai Godawari pada abad ke-1 SM . Pada masa ini, agama Hindu dan Buddha hidup berdampingan. Raja yang memerintah kerajaan Andra adalah Raja Khrishna I. Raja adalah pemeluk agama Hindu. Untuk itu, ia mendirikan bangunan suci agama Hindu, Kuil Kailasa di Ellora. 
b). Kerajaan Pallawa (350-750)
Pusat pemerintahan Kerajaan Pallawa berada di kota Kanchi (dekat Madras). Raja yang terkenal dari kerajaan ini adalah Nrasimhawarman (625-645). Kerajaan ini bercorak Hindu. Hal itu dibuktikan dengan bangunan Tujuh Kuil (Seven Pagoda) atau Kuil Goa di dekat Mamalla Pura. Pembangunan ini bertujuan untuk memuliakan agama Hindu. 
c). Kerajaan Colamandala
Kerajaan Pallawa runtuh karena serangan Colamandala. Oleh karena itu, kekuasaan di India Selatan dipimpin oleh Colamandala. Pusat pemerintahannya berada di Tanjore. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Rajendra I. Kepulauan Andaman, dan Martaman di Burna. Kerajaan Colamandala memiliki Angkatan Laut yang tangguh. Oleh karena itu, mampu menguasai jalur perdangan di Samudra Hindia, Selat Malaka, bahkan sampai Laut Cina Selatan. Kerajaan Colamandala juga pernah menyerang Kerajaan Sriwijaya di Indonesia pada tahun 1025

Sekian artikel tentang Perkembangan Agama dan Kebudayaan HIndu-Buddha di India semoga bermanfaat 

Sejarah : Sejarah Agama Buddha

Sejarah : Sejarah Agama Buddha| Agama Buddha, lahir atau muncul dilatarbelakangi beberapa faktor yang perkembangannya telah menjadi sejarah, sejarah hindu buddha dalam perkembangan dan kebudayaannya agama hindu buddha serta penyebaran agama hindu buddha, Sejarah Agama Buddha :  - pada awalnya buddha bukanlah merupakan agama, dalam arti menyembah atau memuja dewa atau Tuhan. Agama Buddha merupakan ajaran yang bertujuan membebaskan manusia dari samsara (kesengsaraan). Ajaran itu kemudian oleh para pemeluknya diyakini sebagai agama Buddha. Agama Buddha lahir di India. Mulai pertama diajarkan oleh seorang pangeran bernama Sidharta Gautama. Ia adalah putra Raja Sudhodana dari Kerajaan Kosala di Kapilawastu. Pangeran Sidharta tidak menyenangi kemewahan. Ia kemudian meninggalkan istana dan pergi ke tengah hutan di Bodh Gaya untuk bertapa. 

Ia bertapa dibawah sebuah pohon dan kemudian mendapatkan bodhi (penerangan yang sempurna). Oleh karena itu, pohon tersebut dikenal dengan nama pohon bodhi. Peristiwa itu terjadi pada tahun 531 SM saat usia pangeran Sidharta Gautama 35 tahun. Setelah mendapatkan bodhi, Pangeran Sidharta Gautama dikenal sebagai Sang Buddha (yang disinari). Sejak saat itu, mulailah Sang Buddha mengajarkan agamanya untuk melepaskan diri dari samsara. Hal itu sebagai bentuk rasa kasih sayang Sang Buddha kepada masyarakat dan umat manusia. Manusia dilarang hidup bermewah-mewah karena itu bisa menjadi bagian dari nafsu. 

Jadi, Pokok ajaran agama Budha adalah bahwa manusia hidup itu dalam keadaan samsara ( sengsara = menderita). Oleh karena itu, tiap manusia wajib melepaskan diri dari kesengsaraan dengan cara memadamkan berbagai nafsu. Nafsu itu dapat dipadamkan apabila manusia menjalankan astavida (delapan jalan) kebenaran, yaitu : 
1). Pandangan (pengetahuan ) yang benar ; 
2). Niat ( Sikap atau minat ) yang benar ;
3). Perkataan yang benar ; 
4). Perbuatan (tingkah laku ) yang benar ; 
5). Penghidupan (mata pengcaharian ) yang benar ; 
6). Usaha (daya upaya) yang benar ; 
7). Perhatian ( renungan ) yang benar ; 
8). Samadi (pemusatan pikiran ) yang benar ; 

Kitap Suci agama Buddha adalah Tripitaka. Kitap Suci ini terdiri atas tiga bagian 
1). Winayapitaka berisi peraturan tentang hukum agama Buddha. 
2). Sutrantapitaka berisi wejangan-wejangan Sang Buddha
3). Abhidarmapitaka berisi keterangan dan penjelasan soal-soal keagamaan. 

Agama Buddha juga mengajarkan tidak adanya penggolongan atau pembedaan dalam susunan masyarakat. Jadi, dalam agama Buddha tidak mengenal adanya pembagian kasta. 

Dalam perkembangannya, agama Buddha pecah menjadi dua aliran 
1). Buddha Mahayana ( Kerajaan Besar). Menurut aliran buddha mahayana, manusia dapat mencapai surga dengan perantaraan Bodhisatwa. Bodhisatwa adalah manusia yang telah mencapai kedudukan sebagai Buddha, tetapi menangguhkannya agar bisa kembali ke dunia untuk menolong manusia mencapai nirwana (surga). 
2). Buddha Hinayana ( Kendaraan Kecil). Aliran Buddha Hinayana berpendapat bahwa usaha mencapai surga hanya dapat dilakukan oleh manusia secara perorangan. 
Sejarah : Sejarah Agama Buddha
(Sang Buddha)
Sekian artikel tentang Sejarah : Sejarah Agama Buddha semoga bermanfaat 

Sejarah : Sejarah Agama Hindu

Sejarah : Sejarah Agama Hindu | Dalam lahir, muncul, atau masuknya agama hindu telah menjadi sejarah bagi indonesia dan sejarah agama hindu. perkembangan agama hindu dilatar belakangi oleh beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi sehingga agama hindu dapat tumbuh dan berkembang hingga ke indonesia seperti dalam sejarah agama hindu. latar belakang lahirnya agama hindu telah tercantum dalam sejarah agama hindu bukan tidak mungkin sejarah agama hindu ini lahir dan muncul pasti tidak lahir atau muncul begitu saja, pasti ada sesuatu yang membuat agama hindu dapat lahir atau muncul dan berkembang sampai sekarang ini, dalam agama ini terkenal dengan macam-macam kasta atau jenis-jenis kasta, dan macam-macam dewa atau macam-macam dewa dalam trimurti. Untuk mengetahui itu semua, mari ktia lihat sejarah agama hindu seperti yang ada dibawah ini.

Sejarah Agama Hindu
Sejarah Agama Hindu - Agama Hindu sebenarnya lahir tumbuh, dan berkembang dari tradisi atau alam pikiran ajaran kitab weda. Penganutnya ajaran weda ini adalah suku bangsa Arya. Sekitar tahun 1500 SM suku bangsa Arya memasuki wilayah India. Diperkirakan mereka memasuki India melalui Celah Kaiber secara bergelombang. Sejarah Agama Hindu : pertama-tama dimulai kali suku arya mendiami Lembah Indus dan mendesak suku bangsa Dravida. Perlu ktia ingat bahwa bangsa dravida dikenal sebagai bangsa yang berhasil mengembangkan peradaban yang cukup maju di Lembah Indus. Peradaban suku bangsa Dravida berpusat di Mohenjo Daro dan Harappa. Karena terdesak suku bangsa Arya, peradaban Mohenjo Daro dan Harappa mengalami kemunduran. Bangsa Arya kemudian menyebar ke berbagai wilayah, misalnya ke Lembah Sungai Gangga dan Yamuna. Dalam penyebarannya itu suku bangsa Arya ada yang melangsukan perkawinan dengan orang-orang Dravida sehingga terbentuklah masyarakat dan generasi baru. Masyarakat dan generasi baru itu lazim disebut bangsa Hindu. Tradisi dan kepercayaan bangsa Hindu itulah yang disebut dengan agama dan kebudayaan Hindu. Nah, inilah contoh perubahan yang berkelanjutan. Perubahan dari kehidupan bangsa Arya dan Dravida berubah ke zaman Hindu. Akan tetapi, dasar ajarannya menggunakan Weda yang dahulu sudah digunakan oleh orang-orang Arya. 

Agama Hindu merupakan kepercayaan yang memuja dan menyembah para dewa. Dewa utamanya disebut Trimurti. Trimurti adalah kesatuan tiga dewa yaitu. 
1). Dewa Brahma sebagai pencipta ;
2). Dewa Wisnu sebagai dewa pemelihara ; 
3). Dewa Syiwa sebagai dewa perusak ; 
Sejarah : Sejarah Agama Hindu : Patung Brahma, Patung Wisnu, Patung Syiwa
(Patung Dewa Trimurti)
Dalam praktik pemujaanya, dewa-dewa itu diwujudkan dalam bentuk patung. Patung merupakan unsur yang sangat penting dalam agama Hindu. Sumber ajaran atau kitap suci utama bagi agama Hindu adalah kitap Weda. Kitap Weda terdiri atas empat bagian, yaitu 
1). Rigweda, berisi puji-pujian terhadap para dewa ; 
2). Samaweda, berisi nyanyian suci ; 
3). Yayurweda, berisi matera-mantera ; 
4). Atharwaweda, berisi doa-doa untuk pengobatan. 

Di dalam kehidupan bermasyarakat, dikenal adanya pembagian kelas atau kasta, secara umum masyarakat Hindu dibagi menjadi empat kasta, yaitu Brahma, Kesatria, Waisya, dan Sudra. 
1). Kasra Brahmana terdiri atas para pendeta. 
2). Kasta Kesatria terdiri atas para raja dan keluarganya, para bangsawan, dan para prajurit. 
3). Kasta Waisya terdiri atas para pengusaha dan para pedagang, juga petani. 
4). Kasta Sudra terdiri atas para pelayan, pekerja kasar, dan rakyat jelata. 
5). Kasta Paria, terdiri atas gelandangan dan orang-orang buangan. 
Sekian artikel tentang Sejarah : Sejarah Agama Hindu semoga bermanfaat 

Sunday, November 2, 2014

Sejarah dan Jenis-Jenis Manusia Purba Indonesia

Sejarah dan Jenis-Jenis Manusia Purba Indonesia| Manusia purba pada zaman prasejarah atau aksara terdiri atas macam-macam atau jenis-jenis, kini menjadi sejarah . Jenis-jenis manusia purba atau macam-macam manusia purba yakni Megantropus, Pithecantropus, Homo, diketiga manusia purba tersebut memiliki ciri-ciri seperti ciri-ciri megantropus, ciri-ciri pithecantropus, ciri-ciri homo, dan sejarah manusia purba jenis megantropus, sejarah manusia purba jenis pithecantropus, sejarah manusia purba jenis homo serta jenis-jenis manusia purba pithecantropus, jenis-jenis manusia purba megantropus, jenis-jenis manusia purba jenis homo di indonesia. Semua itu akan dibahas dibawah ini  

Sejarah Manusia Purba Indonesia
A. Sejarah Manusia Purba Megantropus 
Kelompok jenis megantropus merupakan jenis manusia purba yang paling tua. Jenis makhluk ini diperkirakan merupakan jenis manusia purba yang paling tua. Jenis makhluk ini diperkirakan hidup sekitar dua atau satu juta tahun yang lalu sekitar masa pleistosen awal. Tubuh manusia purba ini berukuran besar sesuai dengan namanya. Rahang bawahnya sangat kuat dan gigi gerahamnya besar-besar. Jenis manusia purba ini hidup dengan mengupulkan makan terutama tumbuh-tumbuhan. 

Fosil Jenis Megantropus ditemukan di Sangiran oleh Koeningswald. Manusia purba jenis Megantropus ini dinamakan Megantropus Paleojavanicus atau manusia raksasa Jawa Purba. 

B. Sejarah Manusia Purba Pithecantropus
Manusia purba yang termasuk jenis Pithecantropus, tampaknya cukup berkembang di berbagai tempat di dunia. Begitu jug di indonesia jenis ini cukup banyak. Hal itu dapat dibuktikan dengan banyaknya fosil yang ditemukan. Pada tahun 1890-1892 Eugene Dubois menemukan beberapa fosil manusia purba di daerah trinil. Dari berbagai penemuan tersebut, fosil-fosil itu kemudian disusun dan dihubung-hubungkan sehingga terbentuklah sebuah kerangka manusia. Setelah diamati kerangka itu seperti manusia, tetapi memiliki bagian-bagian yang menyerupai kera. Oleh karena itu, Eugene Dubois menyebutnya dengan Pithecantropus Erectus. Pithecan artinya kera , Antropus artinya manusia dan erectus artinya berdiri/ berjalan tegak. Jadi, Pithecantropus Erectus dapat diartikan manusia kera yang berjalan tegak. Dikatakan bahwa jenis Pithecantropus yang tertua di Indonesia adalah Pithecantropus Mojokertensis atau Pithecantropus Robustus

Manusia purba jenis Pithecantropus diperkirakan hidup pada masa Pleistosesn akhir. Pithecantropus berkembang setelah megantropus. Kehidupan manusia purba jenis ini pithecantropus sudah lebih maju bila dibandingkan dengan Megantropus. Manusia Pithecantropus hidup dengan berburu dan mengumpulkan makanan. Untuk menghadiri serangan binatang buas, mereka hidup secara berkelompok.

C. Sejarah Manusia Purba Homo 
Manusia purba jenis homo ini hidup pada masa Holosen atau sekitar 40.00-25.00 tahun yang lalu. Berdasarkan penemuan fosil di Ngandong oleh Ter Haar dan Oppennort serta penyelidikan oleh Von Koenigswald, disimpulkan bahwa jenis homo ini lebih tinggi tingkatakannya bila dibandingkan dengan Pithecantropus. Jenis makhluk homos yang ditemukan di Ngandong dekat solo itu disebut Homo Soloensis.  Homo soloensis artinya, manusia dari solo. Di Jawa Timur juga berkembang jenis homo. Hal ini berdasar penemuan fosil oleh Van Rietschoten tahun 1889 di Wajak, Tulungagung. Oleh Eugene Dubois jenis manusia homo yang berkembang di Wajak itu disebut Homo Wajakensis, artinya manusia dari wajak. Homo wajakensis diduga merupakan nenek moyang ras Australoid yang merupakan penduduk asli Australia. 

Dalam kehidupan sehari-hari, manusia jenis homo ini telah membuat alat-alat dari batu dan tulang. Alat-alat itu digunakan untuk berburu. Makanan mereka telah dimasak. Hal itu terbukti dengan binatang-binatang buruan setelah dikuliti kemudian dibakar. Begitu juga umbi-umbian yang akan dimakan, dimasak dahulu. Dari manusia jenis Homo itu kemudia kita mengenal jenis Homo Sapiens. Homo Sapiens, artinya manusia cerdik. Homo Sapiens inilah jenis manusia yang berkembang secara turun temurun dimuka bumi sampai sekarang. Jenis Homo Sapiens terbagi menjadi empat ras pikik, yakni ras Kaukasoid, Mongoloid, Australoid, dan Negroid, di samping ras yang kecil-kecil. Berdasarkan uraian diatas, bagaimana kalau kita bandingkan antara manusia jenis Pithecantropus Erectus dengan jenis Homo Sapiens ?. yang jelas manusia jenis homo sapiens sudah lebih maju seperti manusia biasa. Jenis Homo Sapiens dikenal juga sebagai manusia cerdik dan manusia yang berakal sempurna. Oleh karena itu, rangka orak pada tengkorak Homo Sapiens lebih besar dibandingkan pada Pithcanthropus Erectus. 

Kehidupan Ekonomi Manusia Purba Jenis Megantropus, Pithecantropus, Homo Sapiens 
Manusia jenis homo sapiens dan Pithecanthropus sudah mengenal alat-alat dari batu untuk mencari makanan dan mempertahankan hidup. Hanya saja manusia jenis homo sapiens alat-alatnya sudah lebih halus, lebih sempurna, dan sudah mengenal alat-alat dari logam. Manusia jenis Pithcantropus hidup dengan meramu (mengumpulkan makanan), berburu dan hidup berpindah-pindah. Sementara itu, manusia jenis Homo Sapiens sudah mengusahakan bercocok tanam dan bersawah serta sudah bertempat tinggal menetap. 

Sekian Artikel tentang Sejarah Indonesia : Jenis-Jenis Manusia Purba Indonesia  semoga bermanfaat 

Sejarah : Kisah-Kisah Wali Songo

Sejarah : Kisah Wali Songo| Wali sanga atau wali songo, kisah yang menjadi sejarah dalam proses penyebaran islam di indonesia. Wali songo ada sembilan wali setiap kisahnya selalu mengamalkan dan menyebarkan ajaran agama islam di indonesia, peran wali sanga penting bagi perkembangan ajaran agama islam saat ini, selain disebarkan oleh para pedagang, ajaran islam di indonesia juga disebarkan oleh para ulama dimana pada masa penyebaran agama islam yang biasa disebut wali songo, dapat disebut wali songo ketika pengetahuan dan amalan agama islamnya telah sempurna. ke sembilan wali songo dipandang sebagai orang-orang dekat dengan Allah Swt. Sehingga disebut Wali ullah (orang yang dikasihi Allah). Oleh karena itu, para wali songo ini memiliki pengaruh besar di kalangan masyarakat jawa. Siapa sajakah wali songo itu ?.. Sembilan wali tersebut adalah Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel, Sunan Bonang, Sunang Drajat, Sunan Giri, Sunan Kudus, Sunan Kalijaga, Sunan Muria, dan Sunan Gunung Jati. Mari kita lihat kisa-kisah wali sanga seperti yang ada dibawah ini.

Kisah Wali Sanga
Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel, Sunan Bonang, Sunan Giri, Sunan Drajat, Sunan Kudus, Sunan Kalijaga, Sunan Muria, Sunan Gunung Jati1. Maulana Malik Ibrahim .Maulana Malik Ibrahim juga dikenal dengan nama Maulana Magribi. Maulana Malik Ibrahim memulai perjuangannya menyiarkan islam dari jawa timur. Mulana bertempat tinggal di Gresik. Di dalam menyebarkan islam. Maulana malik ibrahim melakukan dengan memberi contoh. Maulana magribi berperilaku baik dan ramah sehingga banyak penduduk tertarik dan menganut agama islam. Maulana Malik Ibrahim meninggal pada tahun 1419 dan dimakamkan di Kampung Gapura, Gresik 
2. Sunan Ampel 
Nama kecil Sunan Ampel adalah Raden Rahmat. Sunan Ampel lahir pada tahun 1401. Raden Rahmat di Jawa aktif menyebarkan agama islamdi wilayah Jawa Timur. Sunan Ampel mendirikan pesantren di Kampung Ampeldenta, Surabaya. Atas prakarsa Sunan Ampel, Radan Patah, dan wali lainnya didirikanlah Kerajaan Demak dan Masjid Agung Demak. 
3.Sunan Bonang 
Nama kecil Sunan Bonang adalah Raden Maulana Makdum Ibrahim. Sunan Bonang aktif menyebarkan islam di daerah jawa timur. Beliau bertempat tinggal di Tuban. Di tempat inilah Sunan Bonang mendirikan pesantren dan membangun Masjid Sunan Bonang.  Sunan Bonang juga dikenal sebagai seorang seniman. Beliau telah menciptakan gending Dhurma, dan menulis kitab Suluk Sunan Bonang. Kitab itu diperkirakan sebagai kumpulan catatan pelajaran dari Sunan Bonang yang telah diberikan kepada para santrinya. Sunan Bonang wafat pada tahun 1525. Beliau dimakamkan di Tuban, Jawa Timur. 
4. Sunan Giri
Nama kecil Sunan Giri adalah Raden Paku. Pusat penyebaran sunan giri berada di puncak Gunung Giri, Gresik. Sunan Giri juga mengirim santrinya untuk menyebarkan Islam ke Indonesia bagian timur. Selain sebagai ulama, Sunan Giri juga dikenal sebagai seorang seniman. Sunan Giri menciptakan tembang atau gending Asmarandana dan Pucung. Setelah wafat, Sunan Giri dimakamkan di atas Bukit Giri. 
5. Sunan Drajat
Nama kecil sunan drajat adalah syarifuddin atau masih ma'nat. Syarifuddin atau sunan drajat membina masyarakat dan menyebarkan islam di sekitar sedayu. Sunan Drajat dikenal sebagai seorang wali yang berjiwa sosial. Beliau sangat memerhatikan dan menolong masyarakat yang membutuhkan. Sunan Drajat menekankan kebersamaan hidup dan gotong royong. 
6. Sunan Kudus
Sunan Kudus memiliki nama kecil Jafar Sodiq. Sunan Kudus memusatkan dakwahnya didaerah kudus. Sunan Kudus merupakan ulama besar yang ahli dalam bidang tauhid, fiqih, dan hadis. Sunan ini telah menulis cerita-cerita pendek berjiwa islam. Beliau juga menciptakan gending Maskumambang dan  Mijil. Setelah wafat, Sunan kudus dimakamkan di belakang Masjid Kudus. 
7. Sunan Kalijaga
Sunan Kalijaka dikenal sebagai pemimpin, pejuang, ulama, pujangga, seniman, dan ahli filsafat. Sunan Kalijaga sangat cerdas dan memiliki pengetahuan yang luas. Oleh karna kebesarannya itulah, masyarakat hormat dan kagum kepadanya. dalam berdakwah, Sunan Kalijaga menggunakan media pertunjukan wayang kulit dan seni gamelan. Dengan cara itu, ternyata banyak masyarakat yang tertarik dan masuk islam. Kemudian setiap bulan Maulud, diadakan peringatan hari lahir Nabi Muhammad saw. (Maulud Nabi) di Demak yang kemudian kita kenal dengan istilah upacara Sekaten yang disertai upacara garebek. Upacara garebek ini kemudian berkembang di kerajaan-kerajaan Islam di Jawa, seperti di Cirebon, Surakarta, dan Yogyakarta. Sunan Kalijaga setelah wafat dimakamkan di Kadilangu, dekat Demak. Di kompleks pemakaman Kadilangu juga berdiri masjid Sunan Kalijaga. 
8. Sunan Muria 
Sunan Muria adalah Raden Umar Siad, putra Sunan Kalijaga. Sunan Muria aktif menyebarkan dan mengajarkan agama islam di daerah-daerah pedesaan. Sunan muria juga mendidik dan mengajarkan Islam kepada penduduk di sepanjang lereng Gunung Muria, sekitar 18 km sebelah utara Kudus. Sunan Muria juga memberikan dakwah agama kepada para petani, pedagang, dan nelayan. Selama berdakwah beliau juga tetap mempertahankan penggunaan seni gamelan. Beliau telah menciptakan gending Sinom dan Kinanti. Setelah meninggal, Sunan Muria dimakamkan di puncak Gunung Muria.
9. Sunan Gunung Jati
Syarif Hidayatullah adalah nama lain Sunan Gunung Jati. Syarif Hidayatullah adalah pemuda yang rajin belajar dan aktif menuntut ilmu agama. Selain belajar agama islam di Arap, Sunan Gunung Jati juga pergi ke tanah Jawa. Di tanah Jawa, Syarif Hidayatullah belajar agama kepada Sunan Ampel. Syarif Hidayatullah memusatkan kegiatan dakwahnya di Cirebon, Jawa Barat, sehingga islam pun berkembang di sekitar Cirebon. Tahun 1568, Syarif Hidayatullah wafat dan dimakamkan di Astana Agung Gunung Jati, Cirebon. Itulah sebabnya, Syarif Hidayatullah lebih dikenal dengan nama Sunan Gunung Jati. 

Wali Songo selain para wali sanga, ada juga yang berperan aktif dalam mengembangkan Islam di Jawa, ada juga ulama islam yang mengembangkan islam di tempat lain. Para pemikir itu, misalnya berada di Sumatera. Para pemikir itu biasanya membuat tulisan yang berkaitan dengan Islami. Hal itu akan membantu masyarakat untuk lebih memahami hukum-hukum agama dan kehidupan secara islam. Beberapa pemikir dan ulama itu, antara lain Abdurrauf Singkel, Hamzah Fansyuri, dan Nurrudin ar Raniri. 
Sekian artikel tentang Sejarah : Kisah Wali Songo semoga bermanfaat

Sejarah : Proses Masuknya Islam di Indonesia

Sejarah : Proses Masuknya Islam di Indonesia| Islam di indonesia tidak hanya muncul atau lahir begitu saja, pasti memiliki proses dalam masuknya dan berkembangnya islam di indonesia Proses Masuknya islam di indonesia awalnya mulangi disaat indonesia menjadi pusat perdagangan, para pedagang  Arap, Persia, dan Gujarat, singgah dan melakukan hubungan dagang dengan penduduk indonesia. Para pedagang tersebut tinggal di pusat-pusat perdagangan untuk beberapa saat karena mereka harus menanti arah angin yang tepat dan hanya terjadi setiap setengah tahun untuk kembali ke negaranya. Selama mereka tinggal di indonesia terjadilah pergaulan dengan para pedagang indonesia. Dalam proses interaksi tersebut, para pedagang islam mulai memperkenalkan ajaran agama islam pada masyarakat indonesia. 

Penduduk Indonesia yang saaat itu memeluk agama Hindu-Buddha dan ajaran animisme, mulai tertarik dengan agama islam. Agama baru tersebut mengajarkan tauhid ( keesan tuhan) dan prinsip persamaan derajat. Hal itu berbeda denga ajaran hindu yang menekankan perbedaan dalam masyarakat berdasarkan sistem kasta sehingga banyak di antara pra pedagang pribumi mulai menganut agama islam. Selanjutnya para pedagang muslim dari Arap, Gujarat, dan Cina yang tinggal di pusat-pusat perdagangan indonesia dalam waktu yang cukup lama ada yang menikah dengan penduduk setempat. Proses perkawinan semacam itu akhirnya mempercepat perkembangan islam di Indonesia. 

Teori-Teori Proses Masuk dan Berkembangnya Islam di Indonesia
Terdapat 3 teori mengenai proses masuk dan berkembangnya agama di indonesia, teori gujarat, teori mekah,dan teori persia. 
1. Teori Gujarat
Teori ini berpendapat bahwa agama islam masuk ke indonesia pada abad ke -13 dan pembawanya berasal dari gujarat (Cambay), India. Dasar dari teori ini adalah adanya hubungan dagang indonesia dengan india melalui jalur indonesia-Gujarat-Timur Tengah-Eropa dan adanya batu nisan sultan samudra pasai Malik AL Saleh yang bercorak khas gujarat. 
2. Teori Mekah 
Teori ini merupakan teori baru yang muncul sebagai sanggahan terhadap teori gujarat. Teori mekah berpendapat bahwa islam masuk ke indonesia pada abad ke -7 dan pembawanya berasal dari Arab (mesir). Dasar teori ini adalah pada abad ke -7 di pantai barat sumatera sudah terdapat perkampungan orang islam (Arap). 
3. Teori Persia
Teori ini berpendapat bahwa islam masuk ke indonesia abad ke -13 da pembawanya berasal dari Persia (Iran). Dasar teori ini adalah kesamaan budaya persia dengan budaya masyarakat islam Indonesia, seperti peringatan 10 muharram atau Asyura atas meninggalnya hasan dan Husein cucu Nabi Muhammad yang dilakukan di Sumatera Barat dengan upacara Tabut. 

Sejarah : Proses Masuknya Islam di Indonesia
(Al-Qur'an merupakan Kita Suci Agama Islam)
Sekian artikel tentang Sejarah : Proses Masuknya Islam di Indonesia semoga bermanfaat 

Friday, October 31, 2014

Pengertian Fosil : Apa itu Fosil ?.

Pengertian Fosil : Apa itu Fosil ?..| Fosil, dalam pengertian fosil menurut definisi para ahli yang telah kami rangkum dan simpulkan pengertian fosil dari definisi para ahli tersebut, sehingga dapat dikatakan bahwa pengertian fosil adalah sisa-sisa tumbuhan, hewan, dan bekas kerangka manusia yang sudah membatu. kata fosil sebenarnya sudah lama kita dengar sewaktu kita masih dibangku SMP, kita tahu bahwa itu fosil tetapi kita tak dapat mengartikannya oleh karna itu kami membahas tentang pengertian fosil. Fosil sangat berfungsi bagi sejarah peradaban manusia dan seluruh kehidupan dibumi ini, karna dengan kita mendapatkan atau menemukan fosil-fosil hewan, tumbuhan dan kerangka manusia membuat kita mengetahui asal usul kehidupan dibumi ini, dan proses terbentuknya bumi ini. 

Fosil juga berfungsi memperkirakan kehidupan manusia purba tersebut, fosil memberi petunjuk tentang keadaan dan kehidupan manusia purba sering disebut dengan fosil pandu atau leitfosil. Di Indonesia banyak ditemukan fosil-fosil kerangka manusia purba, dimana kepulauan indonesia banyak dikunjungi oleh para ahli untuk menyelidiki keadaan manusia purba. beberapa ahli yang meneliti fosil-fosil manusia purba seperti, Von, Rietschoten, Eugene Dubois, Cokrohandoyo, Ter haar dan Oppennorth, dari penemuan-penemuan dari para ahli tersebut telah menjadi sejarah bagi peradaban manusia sampai sekarang ini, dan banyak pula penemuan-penemuan tentang jenis-jenis manusia purba, dan berkat penemuan-penemuan yang menemukan tentang hewan-hewan purba yang membuat sejarah peradaban hewan dibumi. 

Pengertian Fosil : Apa itu Fosil ?.
(Penemuan Fosil Hewan Purba)
Sekian artikel tentang Pengertian Fosil : Apa itu Fosil ?., Fungsi Fosil bagi kehidupan dibumi semoga bermanfaat 

Wednesday, October 29, 2014

Sejarah : Peninggalan Hasil Kebudayaan Masa Praaksara

Sejarah : Hasil Kebudayaan Masa Praaksara|Kebudayaan masa praaksara atau prasejarah menghasilkan macam-macam dan jenis-jenis benda-benda yang dibedakan kebudayaan batu dan kebudayaan logam. Macam-macam hasil yang ditemukan pada zaman praaksara memiliki berbagai kegunaan dan penemu dari macam-macam hasil kebudayaan masa praaksara, karna dalam manusia purba terdapat berbagai alat dan kebudayaan atau hal-hal yang dilakukan manusia purba yang menjadikan sebagai hasil dari kebudayaan masa praaksara seperti hasil kebudayaan paleolithikum, hasil kebudayaan mesolithikum, hasil kebudayaan neolithikum, hasil kebudayaan logam, hasil kebudayaan megalithikum yang merupakan peninggalan pada manusia purba. Hasil-hasil dari kebudayaan masa Praaksara dapat kita ketahui dengan jelas dimana pembahasan hasil-hasil kebudayaan masa praaksara seperti dibawah ini. 

1. Kebudayaan Paleothikum 
     Kebudayaan Paleolithikum atau kebudayaan batu tua. Pada masa ini peralatan yang digunakan terbuat dari batu yang masih sangat kasar. Para ahli membagi kebudayaan Paleolithikum menjadi kebudayaan pacitan dan kebudayaan ngandong. 
a). Kebudayaan Pacitan. Kebudayaan pacitan mulai dikenal Von Koenigswald menemukan alat-alat dari batu di punung, Pacitan. Alat-alat batu yang ditemukan bentuknya masih kasar. Diperkirakan alat ini berfungsi sebagai penusuk atau penggali tanah sewaktu mencari ubi. Alat ini sering disebut dengan kapak genggam. Ada beberapa alat terbentuk kecil yang disebut serpih. Pendukung kebudayan pacitan diperkirakan jenis Megantrhopus
b). Kebudayaan Ngandong. Kebudayaan ngandong adalah kebudayaan atas dasar penemuan alat-alat di daerah Ngandong, dekat Ngawi, Madiun. Didaerah ini banyak ditemukan alat-alat dari tulang. Alat-alat dari tulang ini berbua dari tulang binatang dan tanduk rusa. Alat-alat ini ada yang digunakan sebagai penusuk atau belati dan omak 

2. Kebudayaan Mesolithikum 
       Memasuki zaman Mesolithikum, bukan berarti kebudayaan Batu Tua punah. Kebudayaan itu terus ada. Mesolitihikum berarti kebudayaan Batu Madya. Kebudayaan Mesolithikum sudah sedikit lebih maju. Alat-alat dari tulang makin berkembang. Secara garis besar dalam kebudayaan Mesolithikum dikenal adanya kebudayaan Kjokkenmoddinger dan kebudayaan Abris sous roche
a). Kjokkenmoddinger. Kjokkenmoddinger berasal dari kata kjokken dan modding. Kjokkoen berarti dapur dan modding berarti sampah. Kjokkenmoddinger berarti sampah dapur. yang dimaksud sampah dapur adalah tumpukan kulit kerang yang menggunung dan di dalamnya ditemukan kapak sejenis kapak genggam yang disebut pebble dan kapak pendek. Kjokkenmoddinger ditemukan di pantai timur sumatera. Oleh karena itu, jenis pebble ini sering dinamakan kapak sumatera.
b). Abris Sous Roche
Kebudayaan abris sous roche adalah kebudayaan yang ditemukan di gua-gua, seperti di Gua Lawa dekat Sampung, Ponorogo. Di gua itu ditemukan jenis peralatan dari batu yang sudah diasah, alat-alat dari tulang dan tanduk. Alat-alat semacam ini disamping ditemukan di sampung juga di gua-gua lain, seperti di Besuki, Bojonegoro, dan di Sulawesi Selatan.

3. Kebudayaan Neolithikum 
     Kebudayaan Neolithikum, artinya kebudayaan batu baru. Alat-alat batu ini sudah lebih sempurna dan lebih halus disesuaikan dengan fungsinya. Alat-alat pada zaman neolithikum dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian dan perkebunan. Ada dua jenis hasil kebudayaan yang terkenal, yakni kebudayaan kapak beliung persegi dan kapak lonjong.
a). Kapak/ Beliun Persegi
Kapak/beliung persegi pernah ditelitih oleh von Heine Geldern, Beliung persegi ini mirip dengan cangkul. Alat ini diperkirakan untuk megnerjakan kegaitan pertanian disawah. Beliung persegi ini tersebar di indonesia bagian barat.
b). Kapak Lonjong
Kapak lonjong adalah alat dari batu yang sudah diasah dan berbentuk lonjong seperti bulat telur. Alat ini diberi tangkai dan ujungnya diasah sehingga tajam. Alat ini diperkirakan untuk kegiatan perkebunan, yaitu menebang pohon. Daerah penyebarannya di Indonesia bagian timur, yaitu di irian dan minahasa.

4. Kebudayaan Logam
      Kebudayaan logam dikenal sebagai masa perundagian. Setelah masa bermukim dan bercocok tanam, mereka mulai mengenal teknologi tahap awal dengan mengembangkan keterampilan-keterampilan dengan menghasilkan perkakas sesuai dengan keinginan dan kebutuhan. dan mengenal juga pembuat alat dari perunggu.  Sudah mengenal alat-alat dengan bahan perunggu dan besi. peralatan dan hasik teknologi pada masa perundagian antaralain.
a. Peralatan Dari Besi : mata tombak, pisau, cangkul,
b. Gerabah : dari tanah dan tanah liat.
c. Pakaian  : telah mengetahui pembuatan pakaian dengan ditemukan pemukul kulit kayu
d. Perhiasan : kalung, gelang dari batu dan kerang.
e. Nekara     : merupakan benda pusaka
f. Kapak Perunggu : kapak corong atau kapak sepatu

5. Kebudayaan Megalithikum 
    Kebudayaan megalithikum merupakan kebudayaan dengan munculnya bangunan-bangunan suci yang dibuat dari batu besar, batu itu dikerjakan secara halus tetapi masih kasar. kebudayaan megalithikum merupakan hasil kebudayaan dengan kegiatan keagamaan, terutama roh nenek moyang. Hasil kebudayaan megalithikum antara lain
a. Menhir 
b. Dolmen 
c. Sorkofagus atau Keranda dan Kubur batu 
d. Punden Berundak-Undak 

Sejarah : Peninggalan Hasil Kebudayaan Masa Praaksara
(Gambar Hasil Kebudayaan Mengalithikum)
Sekian artikel Sejarah : Hasil Kebudayaan Masa Praaksara semoga bermanfaat 

Alat-Alat Mencari, Berburu dan Meramu Makanan

Alat-Alat Mencari, Berburu dan Meramu Makanan| mencari, meramu bahan makan dan beruburu binatang.dengan menggunakan alat-alat tertentu pada masa manusia purba. Macam-macam Alat-alat itu umumnya terbuat dari batu, tulang, dan kayu, bermacam-macam alat yang digunakan dan berbagai bentuk-bentuk alat-alat untuk mencari, berburu dan meramu makanan dimana alat-alat tersebut memiliki kegunaan, ciri-ciri bentuk dari alat-alat tersebut. Alat-alat yang digunakan itu masih sangat kasar. akan tetapi, sudah ada dikerjakan sesuai dengan kegunaannya. Misalnya, ada yang dari batu seadanya, tetapi ada juga yang sudah dibentuk sekalipun masih sederhana. marilah kita lihat beberapa alat yang digunakan oleh manusia purba untuk mencari, meramu, dan berburu antara lain..

Macam-Macam Alat-Alat Mencari, Beruburu dan Meramu Makanan

1). Kapak Genggam. Kapak genggam merupakan sejenis kapak, tetapi tidak bertangkai. Kapak ini digunakan oleh manusia purba dengan cara digenggam, mungkin untuk memukul bahan makanan atau melempar binatang buruan. Kapak genggam ini ada yang ujungnya agak runcing sehingga bisa digunakan untuk mengorek tanah, seperti saat mencari ubi dan kapak ini juga ada di Pacitan, Jawa Timur yang disebut kapak penetap atau chopper

Contoh Gambar : Kapak Genggam
Alat-Alat Mencari, Berburu dan Meramu Makanan

2). Alat-Alat Serpih. Di samping alat-alat kapak dari batu, manusia purba juga mengenal alat-alat serpih. Alat serpih ini dapat digunakan sebagai gurdi, penusuk, dan pisau. 

Contoh Gambar : Alat-alat Serpih
Alat-Alat Mencari, Berburu dan Meramu Makanan

3). Alat-Alat dari Tulang dan Kayu . Disamping alat-alat dari batu, manusia purba juga mengenal alat-alat dari kayu, tulang, dan tanduk rusa. Alat-alat yang berbuat dari tulang, misalnya mata ombak. Ada ujung tombak yang bergigi pada kedua sisinya. Ujung tombak yang bergigi ini biasanya terbuat dari tanduk rusa. Sementara itu, kayu digunakan untuk membuat tangkai tombak. Kemungkinan besar alat-alat yang berupa tombak itu digunakan untuk berburu dan menangkap ikan. 

Contoh Gambar : Alat-Alat Tulang dan Kayu
Alat-Alat Mencari, Berburu dan Meramu Makanan

4). Pebble. Pebble merupakan alat semcam kapak genggam dan terbuat dari batu kali yang dipecah. Ada juga batu penggiling atau pipisan untuk menghaluskan makanan 

5). Anak Panah dan Flake. Anak panah dan flake dapat digunakan untuk berburu dan mencari makanan. Dalam perkembangannya ada suatu hal yang menarik dalam kehidupan manusia purba jenis Pithecantropus Erectus. Mereka sudah mulai mengenal gunung api. Awalnya mereka mengal dan melihat gejala alam. 

Contoh Gambar : Anak Panah dan Flake 

Alat-Alat Mencari, Berburu dan Meramu Makanan

Sekian artikel tentang Alat-Alat Mencari, Berburu dan Meramu Makanan semoga bermanfaat 

Sejarah : Masa Berburu dan Meramu Masa Manusia Purba

Sejarah : Masa Berburu dan Meramu Masa Manusia Purba| Kehidupan manusia purba waktu itu masih food gathering, yakni mencari makan dan mengumpulkan makanan. kehidupan sosial ekonomi manusia purba masih sangat sederhana. Ativitas Mencari dan Mengumpulkan Makanan pada masa itu manusia purba hidup dengan berburu dan meramu. Meramu artinya mencari dan mengumpulkan makanan dan menangkap binatang. Beberapa binatang yang bisa ditangkap, misalnya, rusa, celeng, banteng, kerbau liar, kera, budak, kuda, sungai (kuda nila), dan kdang-kadang gajah. Mereka juga menangkap ikan. Sementara itu, dalam kegiatan meramu, mereka mengumpulkan bahan makanan yang enak dimakan secara langsung. Makanan yang di kumpulkan itu, misalnya jenis ubi-ubian, keladi, buah-buahan, bahkan juga daun-daunan. 

Cara hidup dengan mengumpulkan makanan itu dikenal dengan sebutan food gathering. Jadi, bahan makanan yang dikumpulkan itu tidak dimasak terlebih dahulu karena mereka belum mengenal memasak. Sesuai dengan cara hidupnya, manusia purba akan senantiasa berpindah dari tempat satu ke tempat yang lain. Mereka meninggalkan tempat jika bahan makanan ditempat tersebut habis.

 Kemudian pindah dan mencari tempat yang masih banyak bahan makanan dan binatang buruan yang dapat ditangkap. Disamping itu, mereka juga mencari tempat-tempat yang ada airnya. Kehidupan manusia purba pada waktu itu juga sering Hidup Berkelompok, mereka bergerombol di tempat-tempat yang tersedia banyak bahan makanan dan airnya. Misalnya, tempat yang banyak buahnya, biji-bijian, dan tanaman ubi-ubian. Juga tempat-tempat yang banya dilalui binatang sehingga perlunya berkelompok untuk menanggulangi binatang-binatang buas. 

Sejarah : Masa Berburu dan Meramu Masa Manusia Purba
(Masa Berburu dan Meramu)
Sekian artikel tentang Masa Berburu dan Meramu Masa Manusia Purba semoga bermanfaat 

Tags