Sejarah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia|Sejak dicanangkan Proklamasi Kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945, bangsa Indonesia kembali memperoleh kemerdekaan. Rantai penjajahan yang telah membelenggu bangsa kita sejak abad 17 hancur binasa untuk selamanya. Saatnya tepat Proklamasi Kemerdekaan Indonesia terjadi pada saat yang tepat sekah. Karena pada waktu itu di Indonesia sedang dalam keadaan vacuum of power (kekosongan kekuasaan):
1. Sejak tanggal 14-8-1945 Jepang telah kalah perang. Sambil menantikan kedatangan pasukan Sekutu yang akan mengambil-alih kekuasaan atas Indonesia, pasukan Jepang harus menjaga ketertiban dan keamanan.
2. Pas�kan Sekutu yang diikuti oleh Belanda datang terlambat. Karena:
- Strategi-militer Sekutu mengalami perubahan. Menurut rencana semula yang akan masuk ke Indonesia pasukan AS, kemudian digantikan oleh pasukan Inggris. Sedang pasukan AS bergerak Iangsung ke negeri Jepang agar tidak didahului oleh Uni Soviet.
- Pasukan !nggris yang diikuti Belanda dilarang masuk ke Indonesia sebelum perjanjian Jepang-
Sekutu ditandatangani (Jadi sebelum tanggal 2 September 1945). Vacuum of power tadi(antara tanggal 14-8-1945 hingga datangnya pasukan Sekutu), dimantaatkan sebaik-baiknya oleh para tokoh/pemimpin bangsa kita untuk memproklamasikan kemerdekaan. Menjelang akhir Perang Asia Timur Raya semangat nasionalisme bangsa kita sedang dalam posisi yang kuat. Maka dari itu berusaha melaksanakan Proklamasi Kemerdekaan. Kejadian menjelang kemerdekaan, Meskipun Jepang merahasiakan kekalahan/penyerahannya namun hal itu dapat diketahui juga oleh bangsa kita. Pada waktu pendudukan/penjajahan Jepang banyak orang-orang pergerakan/perjuangan yang bekerja pada Kantor Berita Jepang. Berhubung Jepang telah kalah perang, tentunya tidak mungkin dapat melakaanakan janjinya memerdekakan Indonesia. Bangsa Indonesia tidak dapat berpangku tangan mengharapkan kemerdekaan hadiah lagi. Bila ingin merdeka bangsa Indonesia harus berusaha berjuang dengan kekuatannya sendiri. Mengenai soal kemerdekaan telah terdapat kesatuan/kebulatan tekad di antara para tokoh/pemimpin bangsa. Jadi semuanya telah setuju bahwa Indonesia harus segera memperoleh kemerdekaan. Tetapi kemudian timbul perbedaan pendapat mengenai cara dilaksanakan kemerdekaan itu.
1. Golongan pemuda seperti : Sukarni,Adam Malik, Chaerul Saleh dan lain-lain menghendaki agar supaya Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dilaksanakan di luar PPKI. Jadi kita harus merebut kemerdekaan dari tangan Jepang. Bila kemerdekaan itu dilaksanakan di dalam PPKI, maka kemerdek aan Indonesia akan dianggap sebagai ciptaan Jepang dan pasti akan dihancurkan oleh pasukari Sekutu yang akan tiba diIndonesia.
2. Golongan tua terutama Sukarno-Hatta menghendaki agar supaya Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dilaksanakan didalam PPKI. Mereka belum yakin benar-benar kalau Jepang telah kalah atau andaikata telah kalah nyatanya Jepang masih ada dan berkuasa. Bilamana Proklamasi Kemerdekaan dilaksanakan di luar PPKI, maka pasti akan dicegah/rintangi oleh Jepang. Mengenai pasukan Sekutu, golongan tua berpendapat tidak perlu dipikirkan karena nyatanya belum ada di sini, meskipun akhirnya pasti datang. Soal Sekutu adalah soal nanti.
Dengan penuh semangat kaum pemuda berusaha keras untuk melaksanakan pendiriannya. Mereka berkali-kali mengadak�n rapat guna menentukan langkah perjuangan. Masa antara tanggal 14 hingga 17 Agustus 1945 merupakan masa yang penuh kesibukan dan ketegangan. Akan tetapi golongan pemuda tidak dapat begitu saja meninggalkan peranan dwitunggal Sukarno-Hatta. Pada waktu itu beliau mempunyai pengaruh yang amat besar terhadap massa rakyat. OIeh sebab itulah kaum pemuda berulang-kali menjumpai Sukarno-Hatta untuk memaparkan apa yang menjadi tekad kehendak mereka. Namun ternyata keduanya tetap pendiriannya, yaitu menghendaki Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dalam tubuh PPKI. Tanggal 16 Agustus 1945 pagi-pagi Sukarno-Hatta diambil oleh golongan pemuda dari rumahnya masing-masing, lalu dibawa ke tangsi PETA Rengasdengklok (daerah Purwakarta). Alasannya.: semangat rakyat dan pemuda telah demikian meluapnya, sehingga keamanan Bung Karno dan Bung Hatta terancam apabila masih tinggal di Jakarta. Apa yang sebenarnya dilakukan di Rengasdengklok o!eh Sukarno-Hatta di satu pihak dengan golongan pemuda di lain pihak hingga sekarang belum jelas benar. Keter�ngan Adam Malik dalam buku-karyanya Riwayat Proklamasi l7Agustus 1945 sangat berbeda/bertentangan dengan keterangan Moh. Hatta dalam karangannya yang berjudul Legende dan Realitet Sekitar Proklamasi 17 Agustus. Kemudian tanggal 16 Agustus 1945 sore hari Sukarno-Hatta dibawa kembali ke Jakarta oleh Mr. Subarjo. Kaum pemuda tidak merintangi, bahkan Sukarni sebagai salah seorang tokoh pemuda turut serta. Lewat tengah malam di Jakarta diadakan pertemuan yang dihadiri oleh:
1. seluruh anggota PPKI
2. wakil-wakiI golongan pemuda
3. wakil-wakil beberapa golongan dalam masyarakat.
Atas anjuran golongan pemuda rapat menetapkan dengan suara bulat, bahwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia hanya ditandatangani oleh Sukarno-Hatta atas nama bangsa Indonesia. Kira-kira jam 02.00 dinihari tanggal 17 Agustus 1945 naskah Proklamasi Kemerdekaan ditandatangani dengan disaksikan oleh beberapa orang tokoh, antara lain:
Sukarni, Chaerul Saleh, Mr. Suparjo, B. M. Diah, Sayuti Melik, Iwa Kusuma Sumantri dan lain-lain.
Pada keesokan harinya tangal 17 Agustus 1945 jam 10.00, naskah Proklamasi tersebut diucap/umumkan kepada khalayak oleh Ir. Sukarno dengan didampingi Dr. Moh. Hatta. Kemudian disusul/ikuti pengibaran bendera Sang Merah Putih. Adapun bunyi Proklamasi Kemerdekaan Indonesia itu ialah:
Jadi Proklamasi Kemerdekaan kita sangat singkat dan sangat sederhana. Akan tetapi cukup tegas-jelas dan mengandung arti/makna yang maha besar bagi bangsa Indonesia. Dengan dicanangkannya Proklamasi Kemerd�kaan itu. bangsa kita memperoleh kembali kemerdekaannya. Kemerdekaan sebagai hasil perjuangan selama ratusan tahun. Sejak 17 Agustus 1945 putuslah belenggu penjajahan, lenyap-binasalah perbudakan dan penghinaan yang telah berlangsung sejak akhir abad 17. Tidak mustahil bila seluruh rakyat menyambut Proklamasi Kemerdekaannya dengan gembira dan penuh semangat. Terbayang masa depan yang penuh keadilan, kemakmuran dan kebahagiaan. Sejak tanggal 14-8-1945 Jepang telah kalah perang. Meskipun de jure tidak berkuasa lagi di Indonesia, akan tetapi De fakto masih. Mereka harus mematuhi perintah Sekutu agar supaya di Indonesia tidak terjadi perubahan-perubahan apa pun. Atas dasar itulah tentara Jepang berusaha menghalangi/rintangi gerakan kemerdekaan. Meskipun begitu mereka tidak mengetahui persiapan-persiapan yangdilakukan olehbangsa kita untuk menyatakan kemerdekaan. Dan ketika Proklamasi Kemerdekaan telah dikumandangkan, pihak Jepang masih tetap berusaha menghalanginya
1. Proklamasi Kemerdekaan yang telah disiarkan melalui radio Jepang dinyatakan sebagai suatu kekeliruan.
2. Surat-surat kabar tidak ada yang memuat berita mengenai Proklamasi Kemerdekaan, karena dilarang oleh Jepang.
3. Rakyat dilarang mengadakan rapat-rapat untuk menyambut kemerdekaan.Usaha Jepang tersebut tidak berhasil melumpuhkan semangat kemerdekaan kita. Rakyat tidak gentar menghadapi tentara Jepang yang masih bersenjata Iengkap. Bahkan tanpa diberi komando, rakyat berduyun-duyun menyerbu tangsi-tangsi tentara Jepang. Mereka dilucuti persenjataannya dan kepada tentara yang tidak mau menyerah terpaksa digunakan kekerasan. Bentrokan dengan tentera Jepang yang keras-kepala terjadi dimana-mana. Dengan alat-alat persenjataan hasil rampasan, rakyat menyusun barisan-bersenjata dan menamakan diri sebagai Laskar-laskar rakyat. Laskar-laskar rakyat inilah yang kemudian menggantikan kedudukan bala-tentara Jepang yang telah dapat dipatah/Iumuhkan kekuasaan dan kekuatannya.
Sekian Artikel Tentang Sejarah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Semoga Bermanfaat
(Sumber : Pelajaran sejarah. Hal : 90-94, penerbit : Widya Duta.1975.Surakarta, Penulis : Ibnoe Soewarso)
إرسال تعليق