Pengertian Hipotesis: Apa itu Definisi Hipotesis Penelitian?

Umumnya, di antara kita telah mengetahui hipotesis itu yang berarti sebagai dugaan sementara. Namun, penulis dan teman-teman bisa berpikir bahwa apakah ia, pengertian hipotesis semudah itu?. Tentu jika teman-teman berpikir lebih mendalam mencari tahu pengertian hipotesis penelitian, atau apa itu hipotesis, dan bagaimana itu hipotesis penelitian.

Tentu, ada beberapa hal yang terdapat dalam pikiran kita yakni Pusing. Hal yang sama juga dialami penulis. Menyusun sebuah hipotesis,. dalam latar belakang penulis juga merasa bahwa pengalaman menajdi sebuah tolak ukur dalam mengatakan mudah atau sulitnya menyusun sebuah hipotesis.

Hipotesis, terkadang sangat memberatkan, dan ada juga yang mengatakan gampang kok buat hipotesis. Iyah memang mudah, bagi anda. Sedangkan tidak semua orang dapat seperti anda dengan pikiran yang sama.

Itulah maksud penulis, terkadang pengalaman menjadi penentu dalam penyusunan sebuah hipotesis penelitian dan pastinya di sertai dengan belajar. Belajar berbagai buku penelitian, membaca berbagai situs belajar dan penyedia informasi, melihat makalah, skripsi, dan berbagai kepenulisan lainnya untuk membantu kita dalam memamkan diri kita secara otodidak. Mengapa?

Hipotesis dalam beberapa cabang ilmu, memiliki beberapa versi dan terdiri dari beberapa bagian yang terkadang perlu untuk melihat berbagai contoh hipotesis dalam karya seseorang. Jadi, mengapa tidak, kita untuk belajar dimanapun mengenai hipotesis?.

Tapi, teman-teman perlu sabar untuk lebih mengetahui hipotesis. Pada kali ini, kami menempatkan dan menyempatkan informasi yah, sesuatu judul di atas mengenai pengertian hipotesis. Namun penulis juga menyertakan mengenai fungsi-fungsi hipotesis dan faktor=faktor menyusun hipotesis.

Hemat penulis, teman-teman dapat sedikit tidaknya, belajar dari informasi ini, untuk terlebih dahulu mengenal kulit atau bagian luar dari hipotesis. Karena belajar bertahap lebih menyenangkan dengan masalah yang dihadapi atau kesulitan dan kepusingan yang tentu saja juga bertahap. Kalau langsung lombat-lombat, kan pusingnya bisa jadi, lebih mirip bom atom.

Hipotesis

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui sesuatu yang pada tingkat tertentu dipercaya sebagai sesuatu yang benar. Ia bertitik tolak dari pertanyaan yang disusun dalam bentuk masalah penelitian. Menjawab pertanyaan ini disusun dengan suatu jawaban yang sementara dan kemudian dibuktikan melalui penelitian empiris. 

Jawaban demikian, banyak kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Seperti, jika sepeda motor kita tidak mau hidup mesinnya,  maka kita menduga bahwa mungkin businya kotor, ada yang tidak beres pada platinanya, atau bahan bakarnya habis. 

Hal ini membuat hipotesis bahwa mesin sepeda motor tidap dapat hidup karena busi atau platinanya kotor. Tetapi, pernyataan dapat bersifaat dugaan. Atas dasar demikian, kita mulai memeriksa businya, bensinnya, dan platinanya. Dalam tahap tersebut, kita mengumpulkan data untuk menguji hipotesis kita. 

Apa Itu Hipotesis: Pengertian Hipotesis Penelitian

Hipotesis yang berasal dari kata Yunani yakni Hypo yang berarti sebelum dan thesis yang berarti pernyataan, pendapat. Sehingga pengertian hipotesis atau definisi hipotesis adalah suatu pernyataan yang pada waktu diungkapkan belum diketahui kebenarannya, tetapi memungkinkan untuk diuji dalam kenyataan empiris.

Hipotesis membuat kita mampu untuk menghubungkan teori dengan pengamatan, atau pengamatan dengan teori. Sedangkan pengertian Hipotesis Penelitian menurut Sugiyono (2009:96). merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan. 

Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori. Hipotesis dirumuskan atas dasar kerangka pikir yang merupakan jawaban sementara dari masalah yang dirumuskan. 

Fungsi-Fungsi Hipotesis

Fungsi Hipotesis sebagaimana yang dikemukakan oleh Ary Donald adalah: 
  1. Memberi penjelasan tentang gejala-gejala serta memudahkan perluasan dalam ilmu pengetahuan dalam suatu bidang. 
  2. Menyampaikan pernyataan terhadap hubungan dua konsep yang secara langsung dapat diuji di dalam sebuah penelitian. 
  3. Memberikan arah terhadap penelitian 
  4. Memberi sebuah kerangka dalam penyusunan kesimpulan di dalam penelitian. 

Faktor-Faktor Penyusun Hipotesis

Agar fungsi-fungsi hipotesis demikian dapan berjalan efektif, maka diperlukan sebuah faktor yang perlu diperhatikan pada penyusunan hipotesis. Faktor-faktor penyusunan hipotesis adalah sebagai berikut.. 
  1. Hipotesis disusun dalam kalimat deklaratif. Istilah seperti seharusnya atau sebaiknya tidak terdapat dalam kalimat hipotesis. Misalnya, anak-anak harus hormat kepada orang tua. Kalimat demikian, bukanlah sebuah kalimat hipotesis. Beda halnya dengan: Kepatuhan anak-anak kepada orang tuanya mereka semakin menurun. 
  2. Variabel yang digunakan dalam menyatakan sebuah hipotesis adalah variabel yang operasional, dalam arti dapat diamati dan diukur. 
  3. Hipotesis menunjukkan hubungan tertentu di antara variabel-variabel. 

Menyusun Hipotesis 

Hipotesis dapat disuusn dengan dua pendekatan, yang pertama yakni secara deduktif, dan yang kedua adalah secara induktif. Penyusunan hipotesis secara deduktif ditarik dari teori. Suatu teori yang terdiri dari proposisi-proposisi, sedangkan proposisi menunjukkan hubungan antara dua konsep. Proposisi demikian merupakan postulat-postulat yang dari padanya disusun hipotesis.

Penyusunan hipotesis secara induktif bertolak melalui pengamatan empiris. Dalam model Wallace tentang proses penelitian ilmiah dalam Bab II "Penelitian Sebagai Proses Ilmiah" telah dijelaskan penjabaran hipotesis dari teori dengan metode deduksi yang logis.

Teori tersebut terdiri dari seperangkat proposisi, sedangkan kedua dari konsep tersebut, menunjukkan hubungan keduanya. Seperti, teori A terdiri atas proposisi X-Y, Y-Z dan X-Z. Ketika proposisi demikian dipilih proposisi yang diminati dan relevan terhadap pristiwa pengamatan, seperti proposisi X-Y.

Bertitik tolak dari proposisi tersebut diturunkan hipotesis secara deduksi. Konsep demikian yang terdapat dalam proposisi diturunkan dalam pengamatan yang diturunkan ke dalam variabel-variabel.

Contohnya: 
Proposisi: Makin cepat perkembangan Komunikasi, makin tinggi kecerdasan penduduk.

Proposisi demikian, ada dua konsep yakni X= komunikasi dan Y= kecerdasan. Kemudian dapat kita lihat di suatu permukiman penduduk (x) terdapat alat komunikasi apa saja dan bagaimana tingkat pemakaiannya. Seperti, alat komunikasi yang ditemukan adalah surat kabar (x), pesawat radio (x2), dan pesawat TV (x3).

Pemanfaatan alat-alat komunikas demikian berbeda-beda di setiap penduduk, karena itu disebut dengan variabel (bervariasi, beragam), yaitu variabel x.

Kemudian dapat diamati tingkat pengetahuan umum mereka, misalnya dalam bidang politik, hukum, dan ekonomi.

Variabel tersebut dinamakan y, karena berbeda=beda pada setiap penduduk. Karena x beragam dan y juga beragam, maka hipotesis dapat disusun: Ada hubungan postifi antara x dan y. Karena disusun secara deduktif, maka hipotesis seperti ini dinamakan dengan hipotesis deduktif.


Hipotesis juga dapat disusun dengan cara induktif berdasarkan dari pengalaman kita di masa lampau, kita dapat mengetahui bahwa kecelakaan-kecelakaan kendaraan bermotor di jalan raya kebanyakan disebabkan oleh supir yang menjalankan kendaraannya dengan kecepatan yang tinggi. Bertolak dari pengalaman pada saat kita menyusun hipotesis. Terdapat hubungan postifi antara kecepatan laju kendaraan dengan kecelakaan lalu lintas.
http://www.artikelsiana.com/

Demikianlah Informasi mengenai Pengertian Hipotesis. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi ktia semua. Apalagi dapat membantu anda dalam penelitian anda yang menurut penulis juga, tidaklah mudah, namun bukan berarti tidak bisa. Sekian dan terima kasih. Salam Berbagi Teman-Teman. 

Referensi Pengertian Hipotesis Penelitian: 
Lutfy, Rifky Mohammad. 2015. Pengaruh Pelatihan ISO 9001: 2008 Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerjakaryawan Pada PT Spectra Samudra Line Jakarta. Skripsi. Jakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Ahmad Dahlan. Bagian: 2.3 Hipotesis. 
Gulo, W. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta: Grasindo. hlm:56-60. 

Post a Comment

أحدث أقدم