Latest News

Showing posts with label Pendidikan Karakter. Show all posts
Showing posts with label Pendidikan Karakter. Show all posts

Wednesday, August 2, 2017

Pilar-Pilar Pendidikan Karakter

Pendidikan adalah proses memanusiakan manusia. Itulah yang santer di sebutkan oleh seluruh elemen masyarakat. Khususnya pada saat hari pendidikan, ribuan orang dari kalangan mahasiswa turun melakukan orasi atau aksi di jalan.

Definisi pendidikan tersebut pun dikeluarkan bagi pendengar di jalan sana. Namun, mungkin suara teriakan dari berbagai kalangan tersebut, apalagi bersuara dan berteriak soal pendidikan dan pentingnya pendidikan merupakan hal lumrah di Indonesia.

Apatisme, atau acuh-tak acuh akan bangsa Indonesia khususnya persoalan pendidikan, membuat segelintir orang untuk menggunakan cara yang terkesan represif atau reaksioner terhadap non partisipatif dari pemerintah, seperti membakar ban di jalan, melakukan blokade, dan membakar fasilitas umum atau merusaknya.

Hal demikian, penulis mencoba untuk berpikri holistik atau menyeluruh dengan menyangkut pautkan dari berbagai bidang. Bidang sosial, tentu orasi atau teriakan elemen masyarakat walaupun menyoal pendidikan atau definisi pendidikan karakter, tentu saja tidak dapat dibenarkan. Mengapa? Kehidupan sosial membuat seluruh masyarakat terkoneksi.

Apalagi menyoal mengenai ekonomi, yang membutuhkan arus perbutaran uang yang cepat, yang jika demonstrasi tersebut, mengakibatkan kemacetan, dan tentunya barang dan jasa dari produksi atau ke konsumen dapat terhambat dan berakibat pada perekonomian.

Namun, jika berbicara tentang dampak kedepannya. Apabila acuh tak acuh terhadap persoalan bangsa Indonesia, khususnya Pendidikan yang merupakan asupan bagi calon generasi yang masih terdapat dalam rahim sang ibu pertiwi. Tentunya, tidaklah relevan jika membiarkan hal tersebut. Terlebih kebijakan pemerintah yang kini menjamur di masyarakat, menjamur di sekolah-sekolah, diperlukan peran vital atau penting dari setiap masyarakat.

Contohnya menyangkut mengenai pendidikan karakter, yang merupakan kebijakan yang sarat dengan sebuah kemajuan pola pikir pemerintah dan masyarakat, untuk bekerja sama dalam merawat para calon generasi dengan membutuhkan asupan pendidikan karakter.

Beberapa informasi mengenai pendidikan karakter telah penulis informasikan seperti pengertian pendidikan karakter, landasan pendidikan karakter, peran penting pendidikan karakter, pengertian pendidikan karakter menurut para ahli.

Artikel Terkait: 
Pengertian Pendidikan Karakter: Apa itu Pendidikan Karakter?
Peran Pendidikan Karakter Terciptanya Keribadian Baik 
Pengertian Pendidikan, Tujuan & Menurut Para Ahli
Landasan Pendidikan Karakter, Apa itu? 
Penulis menyarankan kepada teman-teman, sebelum membaca informasi ini, alangkah lebih baiknya untuk membaca artikel-artikel sebelumnya, berdasarkan jadwal postingan. yang tertera di alamat web tersebut, agar pemahaman tentang pendidikan karakter dapat tersistematis.

Pendidikan Karakter

Menurut Ratna terdapat sembilan pilar pendidikan karakter. Pilar tersebut yakni cinta Tuhan dan segenap ciptaan-Nya, tanggung jawab, kedisiplinan dan kemandirian, kejujuran, amanah dan diplomatis, hormat dan santun, kasih sayang, kepedulian, dan kerja sama. Lalu, percaya diri, kreatif, kerja keras dan pantang menyerah, keadilan dan kepemimpinan, baik dan rendah hati, toleransi, cinta damai dan persatuan. Kemudian, ada pula K4 (kesehatan, kebersihan, kerapian dan keamanan).

Sedangkan menurut Mendikbud bahwa perlu usaha memasukkan kegiatan kokurikuler atau ekstrakulikuler dalam program FDS. seperti memupuk bakat dan juga kemampuan di berbagai bidang sehingga mampu mencapai 18 pilar pendidikan karakter. 

Pilar-Pilar Pendidikan Karakter

Menurut Kemendikbud bahwa proses dari pendidikan karakter didasarkan pada totalitas secara psikologis yang mencakup seluruh dari potensi individu manusia baik secara kognitif, afektif dan psikomotrik. Tidak hanya itu, terjadinya fungsi totalitas sosiokultural dalam konteks interaksi dalam keluarga, satuan pendidikan dan masyarakat.

Konteks demikian dikenal dengan pilar pendidikan. Pilar merupakan penyangga atau penguat. Sedangkan pengertian pilar-pilar pendidikan adalah penyangga atau penguat dalam suatu proses pendidikan karakter. Adapun tiga pilar dari pendidikan karakter adalah sebagai berikut

A. Pilar keluarga. Keluarga merupakan pilar utama dalam pendidikan karakter. Keluarga dimana anak-anak memperoleh pendidikan mengenai karakter yang baik dan juga buruk. Orang tua merupakan guru pertama bagi anak-anak. 
B. Pilar sekolah. Pilar yang berperan ketika anak-anak telah memasuki usia yang dapat menempuh pendidikan formal.
C. Pilar Masyarakat. Pilar demikian adalah pilar bagi masyarakat, tempat anak bersosialsiasi selain sekolah dan juga keluarga. Sedangkan menurut Novan Ardy Wiyani, terdapat 6 pilar karakter yang didasarkan The Six Pillars of Character yang dikeluarkan oleh Character Counts COalition (Project of The Joseph Institute of Ethics) yang dapat berarti sebagai berikut: 
  • Trusworthiness, yakni bentuk dari karakter yang membentuk dan membuat seseorang ke orang yang memiliki integritas, jujur dan juga loyal. 
  • Fairness, yakni bentuk dari karakter dalam membuat seseorang dapat berpemikiran terbuka dan juga tidak suka dalam memanfaatkan orang lain. 
  • Caring, yakni membentuk karakter dalam membuat seseorang mempunyai sikap peduli dan juga perhatian terhadap orang lain serta kondisi sosial dan juga lingkungan sekitar. 
  • Respect, yakni bentuk dari karakter dalam membentuk seseorang yang dapat atau slelau menghargai dan menghormati orang lain. 
  • Citizenship merupakan bentuk karakter yang membuat seseorang sadar akan hukum dan juga peraturan serta peduli terhadap lingkungan alam. 
  • Responsibility yakni bentuk dari karakter yang membuat seseorang dapat bertanggung jawab, disiplin dan juga selalu melakukan sesuatu dengan sebaik mungkin. 
Dalam penamaan program ini di negeri ini yang sering ridak konsisten. Muhamamd Nuh meluncurkan program pendidikan karakter dengan 18 pilar nilai pendidikan karakter, namun Anies menyebutnya dengan Penumbuhan Budi Pekerti, dengan konsep yang belum selesai. Untuk mengingatkan Mendikbud yang baru, apa saja delapan belas pilar nilai pendidikan karakter yang harus dicapai dalam pelaksanaan pendidikan karakter tersebut.

Pilar-Pilar Pendidikan Karakter Menurut Kemendikbud 
Inilah18 Nilai dalam Pendidikan Karakter Bangsa, yang disusun oleh Pusat Kurikulum Balitbang Dikbud, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Mulai tahun ajaran 2011, seluruh tingkat pendidikan di Indonesia harus menyisipkan pendidikan berkarakter tersebut dalam proses pendidikannya.
  1. Religius. Dengan sikap dan perilaku yang patuh terhadap melaksanakan ajaran agama bagi setiap peneluknya, toleran, dan hidup rukun dengan pemeluk-pemeluk lainnya.
  2. Jujur. Perilaku yang berupaya agar dirinya sebagai orang yang yang dapat dan selalu dipercaya baik dari segi perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
  3. Toleransi. Sikap dan perilaku yang cinta akan perbedaan seperti etnis, suku, pendapat, agama dan tindakan yang berbeda.
  4. Disiplin. Perilaku yang menunjukkan tertip dan patuh terhadap ketentuan dan peraturan demi tercapainya sebuah keteraturan dalam aktivitas.
  5. Kerja Keras. Perilaku yang menampilkan tertip dan patuh terhadap berbagai peraturan dan pekerjaan terhadap segala hal.
  6. Kreatif. Berpikir untuk berkarya dengan menghasilkan sesuatu yang baru, atau hasil baru.
  7. Mandiri. Sikap dan perilaku yang tidak mudah mengharapkan belas kasih dari orang lain dalam menyelesaikan pekerjaan atau kebutuhan, tugas-tugasnya sendiri.
  8. Demokratis. Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
  9. Rasa Ingin Tahu. Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
  10. Semangat Kebangsaan. Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
  11. Cinta Tanah Air. Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
  12. Menghargai Prestasi. Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
  13. Bersahabat/Komunikatif . Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
  14. Cinta Damai. Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
  15. Gemar Membaca Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.
  16. Peduli Lingkungan. Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
  17. Peduli Sosial. Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
  18. Tanggung Jawab. Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.

Baca Juga:

Demikianlah informasi mengenai Pilar-Pilar Pendidikan Karakter. Semoga dapat menambah pengetahuan dan dapat bermanfaat bagi kita semua dalam membangun sebuah pendidikan yang tentunya berkarakter untuk Indonesia lebih maju. Sekian dan terima kasih. Salam Berbagi Teman-Teman.

Referensi Pilar-Pilar Pendidikan Karakter: 
Yulianti dan Hartatik. 2014. Implementasi Pendidikan Karakter Di Kantin Kejujuran. Cet-1. Malang: Penerbit Gunung Samudera. Hlm: 55-56. 

Tuesday, August 1, 2017

Landasan Pendidikan Karakter, Apa itu?

Pendidikan karakter apakah penting? apakah begitu berpernkah pendidikan karakter?. Bagi teman-teman yang ingin masih bertanya dan menjawabnya, alangkah lebih baiknya menimbang kembali hal tersebut dalam benak kita bersama-sama. Mengapa?.

Tentu, seluruh masyarakat telah mengetahui kebijakan pemerintah kita yakni membentuk perilaku atau yang dikenal dengan revolusi mental. Inisiasi dari revolusi mental tersebut dapat disarikan dalam sebuah konsep dan juga metode yang dikenal dengan Pendidikan karakter.

Awalnya, penulis telah menginformasikan kepada teman-teman mengenai Pengertian Pendidikan Karakter, yang juga didalam informasi tersebut telah melampirkan pengertian pendidikan karakter menurut para ahli. Sekedar saran bagi teman-teman, jika belum melihat pengertian pendidikan, agar membuka informasi tersebut demi tercapainya pemahaman sistematis dalam pembahasan kita pada kali ini yakni landasan pendidikan karakter.

Artikel Terkait: 
Pengertian Pendidikan Karakter: Apa itu Pendidikan Karakter?
Peran Pendidikan Karakter Terciptanya Keribadian Baik 
Pengertian Pendidikan, Tujuan & Menurut Para Ahli 
Mengapa? Kita harus tahu terlebih dahulu mengenai apa itu pendidikan karakter, dan kemudian mengenal apa pijakan atau landasan pendidikan karakter. Tentu teman-teman tentu menyadari bahwa pendidikan yang bertahap misalnya dalam pendidikan sekolah yang menyertakan berbagai tingkatan yakni SD, SMP dan SMA serta Mahasiswa, yang bertujuan membirikan pemahaman yang sistematis dan mendalam. Seperti itu pulalah penulis bermaksud dan berpendapat demikian.

Bagi teman-teman, yang telah mengetahui dan selalu melihat informasi bermanfaat di artikelsiana, terutama pada pembahasan pendidikan karakter. Penulis mengapresiasi dan bersyukur, masih terdapat masyarakat Indonesia yang dapat melihat informasi dan mengetahui betapa pentingnya sebuah pembelajaran walaupun dalam internet.

Mengapa penulis berkeinginan melanjutkan episode atau informasi pendidikan karakter yakni Landasan Pendidikan Karakter? Pada dasarnya, sebagaimana penjelasan di atas bahwa penulis menyadari informasi yang sistematis untuk penulis informasikan kepada teman-teman. 

Kedua, penulis juga menyadari dan mengalami bagaimana perkembangan zaman dapat atau mampu mengubah pola pikir dan perilaku masyarakat atau manusia Indonesia yang kini tidak perlu mengambil contoh terlalu jauh, hingga menyebrang pulau. Tapi dapat kita saksikan bersama-sama di lingkungan sekitar kita, yang mungkin dari beberapa kerabat, teman, adik dan dalam daerah kita terdapat banyak masalah atau perilaku yang tidak sesuai dengan norma hukum, agama dll.

Atas dasar tersebut, penulis bersemangat untuk bersama-sama menyukseskan Indonesia emas dimulai dari pendidikan karakter. Dengan pendidikan yang maju serta berkarakter, maka diharapkan dan tentunya kita doa serta berusaha agar Indonesia dapat kita saksikan yang bersumber dari pikiran, hati, tangan, kaki dan seluruh apa yang kita dapat lakukan untuk Indonesia, tanpa mengharapkan belas kasih yang motif atau niatannya tentu perlu untuk dipertimbangkan. Sehingga mungkin relevan atau sesuai jika penulis mengatakan agar terciptanya pendidikan karakter di Indonesia dan kemajuan bangsa Indonesia yakni: 
"Kalau bukan kita, siapa lagi. Kalau bukan sekarang, kapan lagi."

Pendidikan Karakter

Tak diragukan lagi bahwa pendidikan karakter mempunyai fungsi yang strategi dan efektif dalam suatu proses perubahan sosial di kehidupan masyarakat yang jika dikerjakan dengan terarah dan juga terencana, melalui dukungan dari banyak pihak yang mempunyai otoritas, khususnya otoritas negara.

Dalam masyarakat ditandai dengan mulai hilangnya nilai-nilai dan moralitas, pendidikan karakter sebenarnya memiliki momentum yang tepat untuk bangkit. Publik secara leluasa mendukung dalam penerapan pendidikan karakter baik di sekolah maupun dimanapun.

Terdapat beberapa bukti yang menampilkan dan menggambarkan bahwa pelaksanaan dari pendidikan karakter di ruang-ruang belajar atau di sekolah, ternyata dapat menciptakan kultur sekolah menjadi sebuah kultur yang memang diinginkan oleh seluruh pihak yakni kultur yang baik. 

Pendidikan karakter tersebut, menjadikan pelajar, masyarakat dan manusia Indonesia dapat menjadi lebih aman, dan dapat fokus atau berkonstrasi penuh dalam belajar atau menjalani aktivitasnya yang tentunya dapat meningkatkan prestasi dan Sumber Daya Manusia yang memiliki karakter dan moral yang bertumpuh dari berbagai landasan pendidikan karakter yang telah terbangun.

Keinginan demikian, dapat bertranformasi secara utuh , jika seluruh pihak insan pendidikan, masyarakat dan pemerintah ikut terlibat atau proaktif terhadap seluruh karya dalam pendidikan atas dasar dalam menerapkan landasan, dasar atau pijakan dari pendidikan karakter tersebut. 

Pelaksanaan pendidikan Karakter yang berlandaskan berbagai dimensi yang telah dicetuskan oleh beberapa para ahli dalam merumuskan konsep pendidikan karakter Indonesia yang tentunya membutuhkan setiap individu dengan cara pola perilaku yang baik di seluruh dimensi ruang Indonesia, khususnya di sekolah dan lingkungan sekitar.
Pembentukan karakter masyarakat Indonesia ditembut dengan berbagai cara yang dilakukan oleh Negara sebagai organisasi kebangsaan ataupun dari seluruh elemen masyarakat dalam kehidupan sosial. Sehingga karakter masyarakat atau manusia-manusia Indonesia dapat terlihat dalam atau teraktualsiasi dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat.

Pembentukan demikian pendidikan karakter Indonesia merupakan salah satu tujuan dari Pendidikan nasional yang tertuang dalam Pasal I UU Sisdiknas Tahun 2003 yang menyatakan bahwa di antara tujuan Pendidikan Nasional adalah mengembangkan potensi dari peserta didik untuk memliki kecerdasan, kepribadian dan akhlak mulia. Amanah tersebut bermaksud agar pendidikan tidak hanya diikut dalam menbentuk masyarakat atau manusia yang cerdas, melainkan juga membentuk berkepribadian atau berkarakter.

Olehnya itu, diperlukan pendidikan karakter yang disertai dengan berbagai landasan dalam mewujudkan tujuan negara dan mewujudkan tujuan pendidikan Indonesia agar mampu di konseptualisasi dan di aktualisasikan oleh segenap masyarakat atau manusia Indonesia dan negara Indonesia.

Landasan Pendidikan Karakter

Dalam bukunya Novan Ardy Wiyani, landasan pendidikan karakter terbagi tujuh yakni: 

a. Landasan Filsafat Manusia
Secara filosofis, manusia diciptakan oleh Sang Maha Kuasa yakni Tuhan dalam bentuk yang sempurna menuju perilaku yang sempurna. Walaupun ketika dilahirkan berwujud anak manusia, memungkinkan dalam proses perkembangannya tidaklah menjadi manusia sesungguhnya. Hal demikian , dapat di upayakan dengan membantu manusia agar dapat menjadi manusia yang sesungguhnya yang mana hal tersebut pendidikan, yang dibutuhkan manusia. 

Jika menjadi salah didik, maka manusia yang pada awalnya lahir dalam keadaan suci dan berkarakter baik, sifat-sifat kemanusiannya dapat terkikis, sehingga dibutuhkan sebuah metode atau konsep dalam pendidikan yakni pendidikan karakter bagi manusia sepanjang hidupnya.

b. Landasan Filsafat Pancasila
Manusia Indonesia yang ideal merupakan dapat menghargai nilai-nilai yang terdapat dalam Pancasila yakni nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan juga keadilan sosial. Nilai Pancasila tersebut yang harus ditanam atau menjadi core value dalam pendidikan karakter di Indonesia, di Negeri.

c. Landasan Filsafat Pendidikan Umum
Pendidikan pada hakikatnya untuk mengembangkan suatu kepribadian utuh dari warga negara demi sebuah tujuan yang baik. Seseorang yang berkepribadian utuh, digambarkan dengan terbangunnya dari dalam nilai-nilai dari beragam dunia makna atau nilia yaitu secara simbolik, estetik, etik, empirik dan sinoptik.

d. Landasan Religius
Pendidikan sangat perlu untuk mengembangkan karakter manusia untuk patuh terhadap setiap ajaran-jaran Tuhan dan peraturan yang berbangsa dan bernegara, serta memiliki sifat manusiawi (empatik, simpatik, membantu, menghargai, peduli, dan perhatian dll).

e. Landasan Sosiologis
Dalam landasan Sosiologis, manusia hidup tidak terlepas dari kehidupan sosialnya yakni bermasyarakat dan berbangsa yang sarat akan heterogen yang terus berkembang. Berasal dari suku, golongan, etnis, agama, ekonomi dan status sosial yang berbeda-beda, di samping bangsa Indonesia yang juga hidup berdampingan dan melakukan upaya dalam pergaulan dengan bangsa-bangsa lain. Sehingga diperlukan upaya dalam pengembangan karakter dalam menghargai dan toleran pada bermacam-macam tatanan kehidupan dan aneka ragam perbedaan yang menjadi keniscayaan manusia.

f. Landasan Psikologis
Karakter dalam landasan demikian, menggambarkan dalam dimensi intrapersonal, interpersonal dan interaktif yang terdapat tahapan-tahapan perkembangan manusia. Perkembangan tersebut tercermin dari karakteristik masing-masing dari setiap perkembangan. Karakter anak-anak berbeda dengan remaja, pemuda dan orang tua. Diantara mereka juga butuh saling memahami dan menghargai yang saling terkait dengan kesopanan, penghargaan, kepedulian, dan kesantuan.

g. Landasan Teoritik

Terdapat beberapa teori pendidikan dan pembelajaran yang dirujuk dalam pengembangan karakter. Pertama, teori yang berorientasi pada behavioristik yang dikenal dengan teori pemrosesan informasi dengan prinsip input proses output.

Baca Juga:

Pengertian Budi Pekerti, Tujuan, & Macam-Macam Budi Pekerti
Pengertian Narkoba: Apa itu Narkoba?
Pengertian Pergaulan Bebas, Penyebab, AKibat & Cara Mengatasinya

Demikianlah informasi Landasan Pendidikan Karakter. Semoga informasi ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan. Sekian dan terima kasih. Salam Berbagi Teman-Teman.


Referensi Landasan Pendidikan Karakter: 
Koesoema, Doni. 2007. Pendidikan Karakter: Strategi Mendidik Anak di Zaman Global. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia. Hlm: 132-133.  
Yulianti dan Hartatik. 2014. Implementasi Pendidikan Karakter Di Kantin Kejujuran. Cet-1. Malang: Penerbit Gunung Samudera. Hlm: 53-55. 
Sudarmiyatun. 2012. Makna Sumpah Pemuda. Jakarta: Balai Pustaka. Hlm: 45.

Sunday, July 30, 2017

Pengertian Pendidikan Karakter: Apa itu Definisi Pendidikan Karakter?

Pendidikan Karakter - Bagi memberikan informasi pengertian pendidikan karakter secara efektif dan efisien, maka penulis akan menyertakan pengertian pendidikan dan pengertian karakter, agar teman-teman mampu menyusun pengertian pendidikan karakter tersendiri, atau menyesuaikan dengan pendapat para ahli tentang pendidikan karakter yang juga penulis sertakan dibawah ini.

Pendidikan dan Karakter

Pengertian pendidikan yang terbagi ke dalam dua istilah yang hampir sama dan sering digunakan yakni Paedagogie dan paedagigiek. Paedagogie berarti pendidikan, sedangkan paedagogiek berarti ilmu pendidikn. Istilah tersebut berasal dari katak pedagogia yang dalam bahasa yunani berarti pergaulan dengan anak-anak.

Secara sederhana, pengertian pendidikan adalah sebagai usaha manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi pembawaan, baik jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nila yang terdapat dalam masyarakat dan kebudayaan.

Menurut Undang (UU) Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) No. 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 1 dalam tim redaksi sinar grafika (2003: 2) disebutkan bahwa : Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Baca Juga:

Peran Pendidikan Karakter Terciptanya Kepribadian Yang Baik
Pengertian Pendidikan, Tujuan & Menurut Para Ahli
Pengertian Kurikulum, Fungsi, dan Komponennya
Pengertian Kurikulum Menurut Definisi Para Ahli

Sedangkan pengertian karakter, secara etimologis, kata karakter berasal dari bahasa Yunani Charrssein yang berarti membuat tajam, membuat dalam. Sedangkan dalam kamus bahasa Inggris-Indonesia, karakter memiliki pengertian yang berasal dari kata character yang berarti watak, karakter atau sifat

Menurut Muchlas Samani & Hariyanto yang memaknai karakter sebagai nilai-nilai dasar yang membangun pribadi seseorang, membentuk baik karena pengaruh hereditas maupun pengaruh lingkungannya, yang membedakannya dengan orang lain, serta dapat mewujudkan dalam sikap dan perlakunya di kehidupan sehari-hari.

Pendidikan Karakter: Apa itu? 

Secara umum, persoalan pendidikan karakter bukanlah merupakan masalah baru. Istilah pendidikan karakter, pada dasarnya telah lahir bersamaan dengan kelahiran istilah pendidikan, sebab pendidikan itu sendiri adalah untuk mengembangkan karakter. 

Secara khusus, pada sistem pendidikan di negeri ini, terdapat mata pelajaran yang menekankan pada esensi dari pendidikan karakter yakni, budi pekerti, aqidah/akhlaq, pendidikan agama, pendidikan pancasila dll. yang tujuannya untuk membentuk atau kerangka dalam pendidikan karakter itu sendiri. 

Sedangkan secara akademik, pendidikan karakter dimaknai sebagai pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak yang tujuanya untuk mengembangkan kemampuan bagi peserta didik untuk dapat memberikan keputusan baik-buruk, memelihara apa yang baik itu, dan mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati. 

Sehingga dalam muatan pendidikan karakter secara psikologis mencakup dimensi moral reasoning, moral feeling, dan moral behaviour atau dalam arti utuh sebagai morality yang mencakup baik yang bersifat prohibition-oriented morality maupun secara pro-social morality.

Secara pedagogis, pendidikan karakter adalah dikembangkan dengan menerapkan holistic approach, dengan pengertian bahwa pendidikan karkater efektif tidak dimasukkan kedalam program atau set dari program. 

Tujuan pendidikan karakter secara umum adalah untuk mendorong lahirnya anak-anak yang baik. Begitu tumbuh dalam karakter yang baik, anak-anak akan tumbuh dengan kapasitas yang berkomitmen untuk melalakukan berbagai hal yang terbaik dan melakukan segalanya dengan benar demi tujuan hidup. 

Pendidikan karakter mempunyai makna lebih tinggi dari pada pendidikan moral. Pendidikan karakter tidak hanya erat pada masalah benar-salah, melainkan bagaimana menanamkan kebiasaan tentang hal baik dalam kehidupan, sehingga peserta didik memiliki kesadaran dan pemahaman tinggi, dan juga kepedualian dan komitmen untuk menerapkan kebajikan dalam kehidupan sehari-hari. 

Pengertian Pendidikan Karakter Menurut Para Ahli

Pembentukan kecerdasan afektif yang berujung pada sikap/karakter individu dapat dilakukan dengan pendidikan karakter. banyak para ahli yang memberikan pengertian mengenai pendidikan karakter. 

1. Zubaedi
Zubaedi menyebutkan bahwa 
�Character education is the deliberate effort to cultivate virtue that is objectively good human qualities that are good for the individual person and good for the whole society.�
Yang memiliki arti bahwa pendidikan karakter adalah usaha sengaja (sadar) untuk mewujudkan kebajikan, yaitu kualitas kemanusiaan yang baik secara objektif, bukan hanya baik untuk individu perseorangan tetapi juga baik untuk masyarakat secara keseluruhan. 

2. David Elkind dan Freedy Sweed
Selanjutnya David Elkind dan Freddy Sweed dalam menguraikan:
Character education is the deliberate effort to help people understand, care about, and act upon core ethical value. When we think about the kind of character we want for our children, it is clear that we want them to be able to judge what is right,care deeply about what is right, and then do what they believe to be right, even in the face of pressure from without and temptation from within.
Yang memiliki arti bahwa pendidikan karakter adalah usaha sengaja (sadar untuk membantu manusia memahami, peduli tentang, dan melaksanakan nilai-nilai etika inti. Ketika kita berpikir tentang jenis karakter yang kita inginkan bagi anak-anak, maka jelas bahwa kita mengharapkan mereka mampu menilai apakah kebenaran, peduli secara sungguh-sungguh terhadap kebenaran, dan kemudian mengerjakan apa yang diyakini sebagai kebenaran, bahkan ketika menghadapi tekanan dari luar dan upaya dari dalam. 

3. Creasy 
Creasy  juga memberikan pemahaman mengenai pendidikann karakter. Creasy dalam mengemukakan bahwa: Pendidikan karakter sebagai upaya mendorong peserta didik tumbuh dan  berkembang dengan kompetensi berpikir dan berpegang teguh pada prinsip-prinsip moral dalam hidupnya serta mempunyai keberanian melakukan yang benar, meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan.

4. Thomas Lickona 
Menurut Thomas Lickona, pendidikan karakter adalah pendidikan untuk membentuk kepribadian seseorang melalui pendidikan budi pekerti, yang pada hasilnya terlihat dalam tindakan nyata, seseorang yaitu tingkah laku yang baik, jujur, bertanggung jawab, menghormati hak orang lain, kerja keras, dan sebagainya. Ada dua paradigma dasar pendidikan karater. 
  • Paradigma memandang pendidikan dalam cakupan pemahaman moral yang bersifat lebih sempit. 
  • Pendidikan dari sudut pandang pemahaman isu-isu moral yang lebih luas. Pendidikan sebagai sebuah pedagogi, menempatkan individu terlibat dalam dunia pendidikan sebagai pelaku utama dalam pengembangan karakter.
5. Kertajaya
Karakter adalah ciri khas yang dimiliki oleh suatu benda atau individu. Ciri khas tersebut adalah asli dan mengakar pada kepribadian benda atau individu tersebut, serta merupakan �mesin� yang mendorong bagaimana seorang bertindak, bersikap, berucap, dan merespon sesuatu. 

6. Donie Koesoema
Donie Koesoema mengungkapkan bahwa pendidikan karakter adalah usaha yang dilakukan secara individu dan sosial dalam menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan kebebasan individu itu sendiri. 

Kesimpulan: Pengertian Pendidikan Karater

Pengertian pendidikan karakter, tujuan pendidikan karakter, pengertian pendidikan karakter menurut para ahli

Berdasarkan berbagai definisi para ahli tentang pengertian pendidikan karakter, maka dapat disimpulkan bahwa pengertian pendidikan karakter adalah pendidikan yang menanamkan kebiasaan tentang hal baik sehingga peserta didik menjadi faham (kognitif) tentang mana yang benar dan yang salah, yang baik dan buruk, mampu merasakan (afektif) nilai yang baik dan biasa melakukannya (psikomotor). Sehingga pendidikan karakter yang baik bukan hanya melibatkan dari segi pengetahuan yang baik, melainkan juga merasakan yang  baik dan perilaku yang baik. 

Baca Juga:


Demikianlah informasi mengenai pendidikan karakter. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi kita semua agar mampu membangun sebuah pendidikan karakter bagi peserta didik dan tentunya bagi di sekitar kita. Karena pendidikan tidak hanya melulu disekolah melainkan dimanapun adalah pendidikan. Dimanapun adalah ruang-ruang belajar kita. Sekian dan Terima Kasih. Salam Berbagi Teman-Teman. 

Referensi Pengertian Pendidikan Karakter:

Zubaedi. 2012. Desain Pendidikan Karakter (Konsepsi Dan Aplikasinya Dalam Lembaga Pendidikan). Kencana Prenada Media Group: Jakarta. 
Doni Koesoema, Pendidikan Karakter; Strategi Mendidik Anak di Zaman Global, (Jakarta: Grafindo, 2010),hlm. 194.
Hamid, Abdulloh. 2017. Pendidikan Karakter Berbasis Pesantren. Surabaya: IMTIYAZ. hlm: 8-15. 
Yulianti dan Hartatik. 2014. Implementasi Pendidikan Karakter DI Kantin Kejujuran. Malang: Gunung Samudera. hlm: 37-53. 

Tags