Latest News

Showing posts with label Sejarah.. Show all posts
Showing posts with label Sejarah.. Show all posts

Sunday, November 15, 2015

AFNEI: Pengertian, Sejarah, Tugas, & Tujuan Ke Indonesia

AFNEI: Pengertian, Sejarah, Tugas, & Tujuan Ke Indonesia|Secara umum, Pengertian AFNEI (Allied Forces Netherlands East Indies) adalah pasukan sekutu yang dikirim ke Indonesia setelah selesainya Perang Dunia II untuk melucuti persenjataan tentara Jepang, membebaskan tawanan perang Jepang, dan mengembalikan Indonesia kembali menjadi Hindia Belanda kekuasaan Belanda di bawah administrasi NICA (Netherlands Indies Civil Administration). Pasukan ini di bawah pimpinan Letnan Jendrall Sir Philip Christison.

Sejarah AFNEI (Allied Forces Netherlands East Indies
Setelah berhasil mengatasi masalahnya dengan tentara Jepang, bangsa Indonesia kemudian berhadapan dengan pasukan Sekutu dari Komando Asia Tengara atau South East Asia Command (SEAC) di bawah pimpinan Laksamana Lord Louis Mountbatten. Perwira pasukan Sekutu yang pertama, kali datang ke Indonesia adalah Mayor Greenhalgh, ia terjun payung di lapangan udara Kemayoran pada tanggal 14 September 1945. Tugas Greenhalgh adalah mempersiapkan pembentukan markas besar pasukan Sekutur di Jakarta. Kedatangan Greenhalgh disusul dengan berlabuhnya kapal penjelajah Cumberland di Tanjung Priok pada tanggal 29 September 1945. Kapal itu membawa Panglima Skadron Kapal Penjelajah V Inggris, yaitu Laksamana Muda W.R. Patterson. Pasukan Sekutu yang bertugas di Indonesia diberima nama Allied Forces Netherlands East Indies (AFNEI) di bawah pimpinan Letnan Jenderal Sir Philip Christison. 

Pada mulanya kedatangan pasukan Sekutu disambut baik oleh pihak Indonesia. Tetapi setelah diketahui pasukan Sekutu (Inggris) datang dengan membawa orang-orang Belanda yang tergabung dalam Netherlands Indies Civil Administration (NICA) maka sikap bangsa Indonesia mulai berubah, yaitu memusuhi. Situasi keamanan kemudian menjadi tidak terkendali. 

Agaknya Letnan Jenderal Christison telah memperhitngkan bahwa tugas pasukan Sekutu tidak akan berhasil tanpa bantuan dari pemerintah Republik Indonesia. Oleh karena itu, Letnan Jenderal Christison melakukan perundingan dengan pemerintah Republik Indonesia, serta mengakui secara De Facto negara Republik Indonesia pada tanggal 1 Oktober 1945. 

Semenjak adanya pengakuan secara de facto itu, maka masuknya pasukan Sekutu ke wilayah Indonesia diterima dengan terbuka oleh para penjabat Republik Indonesia. Hal itu disebabkan karena pemerintah Republik Indonesia harus menghormati tugas-tugas yang dilaksanakan  oleh pasukan Sekutu. Pengakuan itu diperkuat lagi dengan pernyataan yang dikeluarkan oleh Christison, bahwa ia tidak akan mencampuri masalah-masalah yang menyangkut status ketatanegaraan Indonesia. 

Tugas AFNEI atau Tujuan AFNEI di Indonesia 
Tugas AFNEI di Indonesia adalah melaksanakan perintah Kepala Staf Gabungan Pasukan Sekutu yang diberikan kepada SEAC. Tugas AFNEI yaitu sebagai berikut... 
  • Menerima penyerahan dari tangan Jepang
  • Membebaskan interniran Sekutur
  • Melucuti, mengumpulkan, dan memulangkan orang Jepang
  • Menegakkan dan mempertahankan keadaan damai untuk kemudian diserahkan kepada pemerintahan sipil, serta. 
  • Menghimpun keterangan tentang penjahat perang dan menuntut mereka di depan pengadilan pasukan Sekutu.

Baca Juga:

Demikianlah informasi mengenai AFNEI: Pengertian, Sejarah, Tugas, & Tujuan Ke Indonesia. Semoga teman-teman dapat menerima dan bermanfaat bagi kita semua baik itu pengertian AFNEI, sejarah AFNEI, tugas & tujuan AFNEI ke Indonesia. Sekian dan terimakasih. Salam Berbagi Teman-Teman. 
Referensi: AFNEI: Pengertian, Sejarah, Tugas, & Tujuan Ke Indonesia
  • Sujatmiko, Eko. 2014. Kamus IPS. Surakarta: Aksara Sinergi Media Cetakan. Hal 3
  • Sadali.dkk. 2007. Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: Bumi Aksara. Hal: 59-60

Friday, November 13, 2015

Sejarah Agresi Militer Belanda I: Pengertian, Penyebab, Tujuan & Dampaknya

Sejarah Agresi Militer Belanda I: Pengertian, Penyebab, Tujuan & Dampaknya|Hai.. kali ini mari kita flash back mengenai sejarah Indonesia pada saat penjajahan Belanda di Indonesia. Masih ada yang ingat dengan Agresi militer I dan Agresi militer II yang mana pada waktu itu banyak sekali kecurangan-kecurangan yang dilakukan oleh Negara Belanda. Untuk lebih jauh dan mengingat kembali akan sejarah perjuangan rakyat Indonesia dan tidak manusianya negara Belanda dapat dilihat dibawah ini..

Agresi Militer Belanda I 

A. Pengertian Agresi Militer I
"Operatie Product (bahasa Indonesia: Operasi Produk) atau yang dikenal di Indonesia dengan nama Agresi Militer Belanda I adalah operasi militer Belanda di Jawa dan Sumatera terhadap Republik Indonesia yang dilaksanakan dari 21 Juli 1947 sampai 5 Agustus 1947. Operasi militer ini merupakan bagian Aksi Polisionil yang diberlakukan Belanda dalam rangka mempertahankan penafsiran Belanda atas Perundingan Linggarjati. Dari sudut pandang Republik Indonesia, operasi ini dianggap merupakan pelanggaran dari hasil Perundingan Linggajati.

B. Latar  Belakang Agresi Militer I atau Penyebab Terjadinya Agresi Militer Belanda I 
Agresi militer Belanda I diawali oleh perselisihan Indonesia dan Belanda akibat perbedaan penafsiran terhadap ketentuan hasil Perundingan Linggarjati. Pihak Belanda cenderung menempatkan Indonesia sebagai negara persekmakmuran dengan Belanda sebagai negara induk. Sebaliknya, pihak Indonesia tetap teguh mempertahankan kedaulatannya, lepas dari Belanda.

C. Tujuan Belanda Mengadakan Agresi Militer I 
Adapun tujuan Belanda mengadakan agresi militer I yaitu sebagai berikut:
1. Tujuan politik Mengepung ibu kota Republik Indonesia dan menghapus kedaulatan Republik Indonesia.
2. Tujuan ekonomi. Merebut pusat-pusat penghasil makanan dan bahan ekspor.
3. Tujuan militer Menghancurkan Tentara Nasional Indonesia (TNI).

D. Sejarah Agresi Militer I 
Agresi Militer Belanda I direncanakan oleh H.J. van Mook. Van Mook berencana mendirikan negara boneka dan ingin mengenbalikan kekuasaan Belanda atas wilayah Indonesia. Untuk mencapai tujuan iitu, pihak Belanda tidak mengakui Perundingan Linggarjati, bahkan merobek-robek kertas persetujuan itu. Selanjutnya pada tanggal 21 Juli 1947, Belanda melancarkan aksi militer yang pertama dengan menyerang daerah-daerah Republik Indonesia di Pulau Jawa dan Sumatra. 
Pasukan TNI belum siap menghadang serangan yang datangna secara tiba-tiba itu. Serangan tersebut mengakibatkan pasukan TNI terpencar-pencar. Dalam keadaan seperti itu, pasukan TNI berusaha untuk membangun daerah pertahanan baru. Pasukan TNI kemudian melancarkan taktik perang gerilya, ruang gerak untuk menghadapi pasukan Belanda. Dengan taktik perang gerilya, ruang gerak pasukan Belanda berhasil dibatasi. Gerakan pasukan Belanda hanya berada di kota besar dan jalan raya, sedangkan di luar kota, kekuasaan berada di tangan pasukan TNI. 

Agresi Militer Belanda I ternyata menimbulkan reaksi yang hebat dari dunia Internasional. Pada tanggal 30 Juli 1947. Permintaan resmi agar masalah Indonesia segera dimasukkan dalam daftar acara Dewan Keamanan PBB. Pada tanggal 1 Agustus 1947, Dewan Keamanan PBB memerintah penghentian permusuhan antara kedua belah pihak. Gencatan senjata mulai berlaku tanggal 4 Agustus 1947. Guna mengawasi pelaksanaan gencatan senjata, dibentuk Komisi Konsuler yang anggotanya terdiri atas konsul jenderal yang ada di Indonesia. Komisi Konsuler yang dikuasi oleh Konsuler Jenderal Amerika Serikat Dr. Walter Foote dengan anggotanya Konsul Jenderal Cina, Prancis, Australia, Belgia dan Inggris. 

Komisi Konsuler itu diperkuat dengan militer Amerika Serikat dan Prancis, yaitu sebagai peninjau militer. Dalam laporannya kepada Dewan Keamanan PBB, Komisi Konsuler menyatakan bahwa antara tanggal 30 Juli 1947 - 4 Agustus 1947 pasukan Belanda masih mengadakan gerakan militer. Pemerintah Indonesia menolak garis demarkasi yang dituntut oleh pemerintah Belanda berdasarkan kemajuan pasukannya setelah perintah gencatan senjata. Namun penghentian tembak-menembak telah dimusyawarahkan, meski belum menemukan tindakan yang dapat mengurangi jatuhnya korban jiwa. 

Baca Juga: 

Demikianlah informasi mengenai Sejarah Agresi Militer Belanda I: Pengertian, Penyebab, Tujuan & Dampaknya. Semoga teman-teman dapat menerima dan bermanfaat bagi kita semua baik itu pengertian agresi militer belanda I, penyebab agresi militer belanda I, tujuan agresi militer belanda I, dampak agresi militer belanda I
Referensi:  
  • G. Moedjanto, Indonesia Abad ke-20, Jilid 2, (Yogyakarta: Kanisius, 1991), hal. 5.
  • Dadali. dkk. 2007. Ilmu Pengetahuan Sosial SMP/MTS 3. Jakarta: Bumi Aksara. Hal: 68-69
  • M. Sabir, Politik Bebas Aktif. (Jakarta: Haji Masagung, 1983), hal. 104.

Sunday, November 8, 2015

Sejarah Perjanjian Saragosa: Isi, Tujuan & Latar Belakang

Sejarah Perjanjian Saragosa: Isi, Tujuan & Latar Belakang|Sejarah Perjanjian Saragosa dilatar belakangi dari orang Portugis dan Spanyol bertemu di Maluku, dan terjadi persaingan, maka dibuatlah satu perjanjian internasional yang menengahi persaingan perdagangan antara pedagang Spanyol dan Portugis mengenai monopoli perdagangan rempah-rempah di wilayah Maluku, dimana pada saat sebelum terdapat perjanjian pedagang Spanyol dan Portugis saling mengklaim atas hak penuh wilayah  Maluku. Dari pertikaian tersebut dibuatlah suatu perjanjian yang membagi dua wilayah kekuasaan dimana daerah sebelah utara garis Saragosa merupakan wilayah perdagangan Spanyol dan wilayah selatan merupakan wilayah perdagangan Portugis. Untuk lebih mengetahui akan Perjanjian Saragosa, mulai dari sejarah, latar belakang, tujuan dan isi perjanjian Saragosa tersebut, mari kita lihat pembahasannya dibawah ini... 

Sejarah Perjanjian Saragosa: Latar Belakang Perjanjian Saragosa 


Sejarah Latar Belakang Perjanjian Saragosa - Perjanjian Saragosa dilatar belakangi dari datangnya pasukan bangsa Portugis ke Maluku di tahun 1512 M yang pada saat itu dipimpin Alfonso d'Albuquerque yang diterima baik oleh Raja Ternate. Tujuan awal kedatangan Portugis adalah untuk berdagang yang mana saat itu Kerajaan Ternate sedang bermusuhan dengan kerajaan Tidore. Maka Raja Ternate meminta bantuan kepada Portugis membantu Ternate dengan membangun benteng untuk perlindungan dan serangan musuh, dengan imbalan Portugis dapat menguasai perdagangan atau dapat memonopoli perdagangan.

Tahun 1521 M Spanyol memulai ekspedisi dan sampai di Tidore. Datangnya bangsa Spanyol ke Tidore menjadi awal konflik dengan Portugis di Maluku. Datangnya Spanyol dan Portugis ke Maluku sama-sama menuding bahwa telah terjadi pelanggaran perjanjian yang mana sebelumnya Spanyol dan Portugis telah membuat suatu Perjajian yang disebut dengan Perjanjian Tordesillas. Untuk menyelesaikan saling tuding pelanggaran perjanjian Tordesillas, maka dibentuklah suatu perjanjian baru untuk menyelesaikan sengketa tersebut, dimana perjanjian tersebut diberi nama dengan Perjanjian Saragosa. 

Sejarah Perjanjian Saragosa: Isi Perjanjian Saragosa

Tanggal 22 April 1529 M merupakan waktu dibentuknya Perjanjian Saragosa yang diadakan di kota Saragosa, Spanyol yang diprakarsai oleh Paus. Perjanjian Saragosa ditandatangani oleh Raja John III dan Kaisar Charles V. Perjanjian Saragosa atau Perjanjian Zaragosa merupakan perjanjian yang menentukan kegiatan bagian timur milik Spanyol dan Selatan milik Maluku, dengan batas garis bujur dari 297,5 marine leagues atau 17 derajat sebelah timur Kepulauan Maluku.

Isi Perjanjian Saragosa - Adapun kesepakatan atau hasil dari Perjanjian Saragosa adalah sebagai berikut...
  • Bumi dibagi atas dua pengaruh, yaitu pengaruh bangsa Spanyol dan Portugis.
  • Wilayah kekuasaan Spanyol membentang dari Meksiko ke arah barat sampai kepulauan Filipina dan wilayah kekuasaan Portugis membentang dari Brazil ke arah timur sampai kepulauan Maluku. Daerah di sebelah barat garis saragosa adalah penguasaan Portugis.
Kesimpulan Isi Perjanjian Saragosa: 
  • Spanyol harus meninggalkan Maluku dan menempati daerah kegiatannya di Filipina.
  • Maluku menjadi daerah kegiatan Portugis.
Kesimpulan: Tujuan Perjanjian Saragosa 
  • Agar pasukan portugis dan spanyol tidak saling bersaing dalam memperebutkan kerajaan dan koloni antara portugis dan spanyol sehingga dibuatlah perjanjian dari dua belah pihak, Spanyol dan Portugis yang di sepakati 

Baca Juga:

Sejarah Perang Dunia I: Latar Belakang, Kronologis, Penyebab, Akibat
Sejarah: Isi Perjanjian Linggarjati, Latar Belakang & Dampaknya
Sejarah: Isi Perjanjian Roem Royen, Latar Belakang, & Dampaknya
Pengertian VOC, Sejarah, Hak Istimewa, & Tujuan Dibentuknya
Sejarah Isi Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Sejarah: Isi Perjanjian Bongaya
Pemberontakan G30S/PKI dan Cara Penumpasannya


Sejarah Perjanjian Saragosa: Isi, Tujuan & Latar Belakang
Demikianlah informasi mengenai Sejarah Perjanjian Saragosa: Isi, Tujuan & Latar Belakang. Semoga teman-teman dapat menerima dan bermanfaat bagi kita semua baik itu sejarah perjanjian saragosa, isi perjanjian saragosa, tujuan perjanjian saragosa, latar belakang perjanjian saragosa. Sekian dan terima kasih. Salam Berbagi Teman-Teman. 

Thursday, November 5, 2015

PBB: Pengertian, Sejarah, Asas, Tujuan, & Struktrur Organisasi

PBB: Pengertian, Sejarah, Asas, Tujuan, & Struktrur Organisasi| PBB atau Perserikatakan Bangsa-Bangsa.Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations atau UN). Pengertian PBB adalah sebuah organisasi internasional yang anggotanya mencakup hampir seluruh negara di dunia. Lembaga PBB ini dibentuk untuk memfasilitasi persoalan hukum internasional, pengamanan internasional, lembaga ekonomi, dan perlindungan sosial bangsa-bangsa di seluruh dunia
A. Sejarah Perserikatakan Bangsa-Bangsa (PBB)
Pada 1915 Amerika Serikat (AS) berhasil menuangkan suatu konsep yang dirumuskan oleh beberapa tokoh di Inggris mengenai pembentukan suatu liga, dengan tujuan untuk menghindarkan dunia dari ancaman peperangan. Konferensi yang digagas beberapa negara besar berpendapat bahwa melalui organisasi internasional dapat dijamin perdamaian internasional. Atas usul Presiden AS, Woodrow Wilson. pada 10 Januari 1920 dibentuk suatu organisasi internasional yang diberi nama Liga Bangsa-Bangsa (League of Nations). Tujuannya adalah untuk mempertahankan perdamaian internasional dan meningkatkan kerjasama internasional. Sedangkan tugasnya yaitu menyelesaikan sengketa secara damai, sehingga peperangan dapat dicegah.
Ada beberapa hasil dari Liga Bangsa-Bangsa (LBB). Misalnya, Perjanjian Locarno (1925) dan Perjanjian Kallog Briand (1928). Akan tetapi, secara umum LBB tidak mampu menciptakan perdamaian dunia. Hal ini terbukti dari  meletusnya Perang Dunia II. Perang ini terjadi karena Jerman di bawah pimpinan Hitler, Italia yang dipimpin Mussolini, serta Jepang berupaya untuk memperluas kekuasaan mereka atas berbagai wilayah dunia melalui jalan penaklukan militer. Peperangan yang mereka sulut sebenarnya telah mengkhianati isi kesepakatan Liga Bangsa-Bangsa.

Berkecamuknya Perang Dunia II menunjukkan bahwa dunia sangat membutuhkan suatu organisasi yang mampu mewujudkan perdamaian dunia. Organisasi tersebut juga diharapkan dapat memperat kerja sama antarbangsa untuk mengatasi kecamuk perang yang melanda dunia. 

Mendapati dunia yang semakin kacau akibat perang, Presiden As Franklin Delano Roosevelt dan PM Inggris Wiston Churchill kemudian memprakarsai pertemuan yang menghasilkan Piagam Atlantaik (Atlantic Charter) yang isinya sebagai berikut.
1. Tidak melakukan perluasan wilayah di antara semaunya 
2. Menghormati hak setiap bangsa untuk memilih bentuk pemerintahan dan menentukan nasib sendiri 
3. Mengakui hak semua negaar untuk turut serta dalam perdagangan dunia 
4. Mengusahakan terbentuk perdamaian dunia di mana setiap bangsa berhak mendapatkan kesempatan untuk hidup bebas dari rasa takut dan kemiskinan. 
5. Mengusahakan penyelesaian sengketa secara damai. 

Pokok-pokok Piagama Atlantik itu selanjutnya menjadi dasar konferensi internasional dalam rangka penyelesaian perang dunia kedua pada 14 Agustus 1914. Konferensi ini menjadi jalan menuju pembentukan organisasi baru Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Beberapa pertemuan yang mengarah pada terbentuknya PBB antara lain sebagai berikut....
a. 30 Oktober 1943, di Moskow dilahirkan Deklarasi Moskow tentang keamanan umum yang ditandatangani oleh Inggris, USA, Rusia dan Cina yang mengakui pentingnya organisasi internasinal perdamaian dunia. 
b. 21 Agustus 1944, di Washintong DC dilangsungkan Konferensi Dumbarton Oaks (Dumbarton Oaks Conference) yang diikuti oleh 39 negara yang membahas tentang rencana mendirikan PBB. 
c.Pada pertemuan Dumbarton Oaks, Washington DC, 21 Agustus 7 Oktober1945, dipersiapkan piagam PBB. 
d. Piagam PBB ditandatangani di San Fransisco pada 26 Juni 1945 dan mulai berlaku 24 Oktober 1945. Penandatanganan piagam itu diikuti oleh 50 negara, yaitu 47 negara  penandatangan Declaration of United Nations ditambah dengan negara Ukraina, Belarusia, dan Argentina. Kelimapuluh negara penandatangan tersebut dikenal sebagai negara pendiri (Original members). Piagam PBB terdiri dari Mukadimah (4 alinea) dan Batang Tubuh (19 bab dan 111 pasal). Isinya memuat tujuan, asas, alat perlengkapan PBB, badan khusus, tugas dan kewajiban alat perlengkapan serta keanggotaan PBB. 

B. Asas dan Tujuan PBB (Perserikatakan Bangsa-Bangsa) 
1. Asas-Asas PBB (Perserikatakan Bangsa-Bangsa) 
  • Berdasarkan persamaan kedaulatan dari semua anggotanya 
  • Semua anggota harus memenuhi dengan ikhlas kewajiban-kewajiban mereka sebagaimana tercantum dalam Piagam PBB. 
  • Semua anggota harus menyelesaikan persengketaaan-persengketaan internasional dengan jalan damai tanpa membahayakan perdamaian, keamanan, dan keadilan 
  • Dalam hubungan-hubungan internasional semua anggota harus menjauhi penggunaan ancaman atau kekerasan terhadap orang lain 
2. Tujuan PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa)
  • Memelihara perdamaian dan keamanan internasional
  • Mengembangkan hubungan-hubungan persaudaraan antara bangsa-bangsa 
  • Menciptakan kerja sama dalam memecahkan masalah usaha internasional dalam bidang ekonomi, sosial budaya, dan hak asasi 
  • Menjadikan PBB sebagai usat usaha dalam mewujudkan tujuan bersama cita-cita di atas. 
C. Struktur Organisasi PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) 
Konferensi San Fransisco menghasilkan suatu piagam yang menyebutkan organ utama PBB, yaitu:...
a. Majelis Umum (General Assembly)
b. Dewan Keamanan (Security Council)
c. Dewan Ekonomi dan Sosial (Economic and Social Council)
d. Dewan Perwalian (Trusteeship Council)
e. Mahkamah Internasional (Internasional Court of Justice), dan Sekretariat)

Dalam Bab III Pasal 7 Piagama PBB, disebutkan ada 6 bagian struktur organisasi utama PBB yang dapat dilihat pada bagian berikut:
a. Majelis Umum (General Assembly) 
Setiap negara dapat menunjuk 5 orang wakil untuk hadir dalam Sidang Umum, tetapi hanya berhak mengeluarkan satu suara (Pasal 5 dan 18 Piagam PBB). Tiap bulan September diadakan sidang umum biasa oleh Majelis Umum, dan sewaktu-waktu dapat diselenggarakan sidang luar biasa bila dikehendaki oleh Dewan Keamanan atau sebagian besar anggota PBB

Dalam setiap sidang PBB, Majelis Umum memilih seorang ketua. Sidang umum mempunyai kekuasaan untuk mengatur organisasi dan administrasi PBB, kecuali masalah yang sedang diselesaikan Dewan keamanan. Bahasa resmi yang digunakan antara lain Bahasa Inggris, Perancis, Rusia, Spanyol dan Cina, termasuk dalam siaran dan pemberitaan  pers.

Tugas dan Kekuasaan Majelis Umum - Tugas dan kekuasaan Majelis Umum sangat luas, yaitu sebagai berikut
  • Berhubungan dengan perdamaian dan keamanan internasional 
  • Berhubungan dengan kerjasama ekonomi, kebudayaan, pendidikan, kesehatan, dan perikemanusiaan
  • Berhubungan dengan perwakilan internasional termasuk daerah yang belum mempunyai pemerintahan sendiri yang bukan daerah strategis 
  • Berhubungan dengan keuangan 
  • Mengadakan perubahan piagam
  • Memilih anggota tidak tetap Dewan Keamanan, Ekonomi, dan Sosial, Dewan Perwakilan, Hakim Mahkamah Internasional, dan sebagainyal. 
b. Dewan Keamanan (Security Council) 
Dewan Keamanan terdiri dari lima anggota tetap yang mempunya hak veto, yakni: Amerika Serikat, Inggris, Rusia, Perancis, dan Cina, ditambah dengan 10 anggota tidak tetap yang dipilih untuk masa 2 tahun oleh Majelis Umum.

Dewan Keamanan diberi hak dan wewenang untuk menentukan suatu hal atau masalah yang dianggap mengganggu perdamaian, mengancam perdamaian, atau tindakan agresif. Selanjutnya, sebagai tambahan, ada suatu komite staf militer diperbantukan pada Dewan Keamanan yang terdiri dari Kepada Staf dari negara anggota tetap dan dimaksudkan agar dapat mempersiapkan tindakan segera apabila terdapat ancaman perdamaian.

c. Dewan Ekonomi dan Sosial (Ekonomic and Social Council) 
ECOSOC (Dewan Ekonomi dan Sosial) beranggotakan 18 negara, kemudian dengan amendemen tahun 1963 yang mulai berlaku tahun 1965 bertambah menjadi 27 negara. Berdasarkan amendemen tahun 1971, yang berlaku tahun 1975, jumlah anggota berubah lagi menjadi 54 negara. Dewan Ekonomi dan Sosial dipilih oleh Sidang Umum untuk masa 3 tahun dan bersidang sedikitnya tiga kali dalam setahun.

Tugas Dewan Ekonomi dan Sosial) - Tugas ECOSOC adalah sebagai berikut...  
  • Bertanggung jawab dalam menyelenggarakan kegiatan ekonomi dan sosial yang digariskan oleh PBB
  • Mengembangkan ekonomi, sosial, dan politik 
  • Memupuk hak asasi manusia 
  • Mengkoordinasi kegiatan-kegiatan dari bidang khusus dengan berkonsultasi dan menyampaikannya pada Sidang Umum kepada mereka dan anggota PBB.
d. Dewan Perwalian (Trustesship Council) 
Dewan ini terdiri dari:
  • Anggota yang menguasai daerah perwalian 
  • Anggota tetap Dewan Keamanan, dan 
  • Sejumlah anggota yang dipilih untuk selama 3 tahun oleh Sidang Umum
Fungsi Dewan Perwalian - Fungsi dewan perwalian adalah
  • Mengusahakan kemajuan penduduk daerah perwalian dalam negara untuk mencapai kemerdekaan sendiri. 
  • Memberikan dorongan untuk menghormati hak-hak manusia
  • Melaporkan hasil pengawasan kepada Sidang Umum PBB 
Piagam PBB mengatakan bahwa kolonialisasi harus dihapuskan. Oleh sebab itu, daerah yang belum merdeka diusahakan oleh Dewan Perwalian untuk mendapatkan kemerdekaannya. Pada umumnya sekarang daerah-daerah perwalian itu sudah merdeka.

e. Mahkamah Internasional (International Court of Justice) 
Mahkamah Internasional ialah badan perlengkapan PBB yang berkedudukan di Den Haag (Belanda). Anggotanya terdiri atas ahli hukum dari berbagai negara anggota PBB dewan masa jabatan 9 tahun.Tugasnya adalah memberikan saran dan pendapat kepada Dewan Keamanan dan Majelis Umum bila diminta.

Lembaga ini merupakan Mahkamah pengadilan tertinggi di dunia yang terdiri atas 15 orang hakim yang diilih dari 15 negara berdasarkan kecakapannya dalam bidang hukum. Semua anggota PBB adalah peserta Piagam Mahkamah Internasional. Negara-negara bukan anggota PBB juga menjadi peserta Piagam Mahkamah Internasional menurut ketentuan yang ditetapkan oleh Majelis Umum atas usul Dewan Keamanan.

Mahkamah Internasional dalam mengadili suatu perkara berpedoman pada perjanjian-perjanjian Internasional (traktatdan kebiasaan-kebiasaan internasional) sebagai sumber hukum. Keputusan Mahkamah iNternasional meruakan keputusan terakhir walaupun dapat dimintakan banding. Di samping pengadilan Mahkamah Internasional, terdapat  juga pengadilan arbitrasi internasional. Arbitrasi hanya untuk perselisihan hukum, dan keputusan para arbitet tidak perlu berdasarkan peraturan-peraturan hukum.

f. Sekretarit
Sekretarit terdiri atas berikut ini..
1. Sekretaris Jenderal dipimpin oleh sidang umum atas usul Dewan Keamanan dan dapat dipilih kembali. Biasanya, Sekertaris Jenderal berasal dari negara yang tidak terlibat politik besar. Sejak berdirinya PBB, sudah ada 7 orang Sekretaris Jenderal.
2. Sekretaris Jenderal Pembantu (Under Secretary). Ada 8 sekretaris pembantu yang mengepalai satu departemen, yaitu
a. Sekretaris Jenderal pembantu urusan Dewan Keamanan
b. Sekretaris Jenderal pembantu urusan Ekonomi
c. Sekretaris Jenderal pembantu urusan Perwalian dan Penerangan untuk daerah yang belum merdeka
d. Sekretaris Jenderal pembantu untuk urusan Sosial
e. Sekretaris Jenderal pembantu untuk urusan Hukum
f. Sekretaris Jenderal pembantu untuk urusan Penerangan
g. Sekretaris Jenderal pembantu untuk urusan Koperasi dan Pelayanan Umum
h. Sekretaris Jenderal pembantu urusan Tata Usaha dan Keuangan.

Tanggung jawab sekretaris jenderal pembantu adalah sebagai berikut...
1. Mempersiapkan segala sesuatu dalam rangka penyelenggaraan pertemuan yang akan diadakan oleh Majelis Umum dan Badan-Badan utama lainnyal.
2. Melaksanakan keputusan yang telah dihasilkan oleh Badan-Badan PBB dengan sebaik-baiknya.

Baca Juga:

Pengertian VOC, Sejarah, Hak Istimewa, & Tujuan Dibentuknya
Sejarah Perang Dunia I: Lata Belakang, Kronologis, Penyebab, Akibat
Sejarah: Isi Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia RI
Sejarah: Latar Belakang & Kronologis Peristiwa Rengasdenklok
Sejarah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Badan-Badan Pembantu Tugas PBB 
Dampak Terjadinya Perang Dunia II 

PBB: Pengertian, Sejarah, Asas, Tujuan, & Struktrur Organisasi

Demikianlah informasi mengenai PBB: Pengertian, Sejarah, Asas, Tujuan, & Struktrur Organisasi. Semoga teman-teman dapat menerima dan bermanfaat bagi kita semua baik itu pengertian PBB, atau pengertian perserikatakan bangsa-bangsa, sejarah singkat perserikatakan bangsa-bangsa, atau sejarah singkat PBB, asas-asa perserikatan bangsa-bangsa, atau prinsip-prinsip perserikatan bangsa-bangsa, atau prinsip-prinsip PBB, tujuan PBB atau tujuan perserikatan bangsa-bangsa. struktur organsiasi pbb. Sekian dan terima kasih. Salam Berbagi Teman-Teman. 

Referensi:  PBB: Pengertian, Sejarah, Asas, Tujuan, & Struktrur Organisasi
  • Budiyanto. 2004. Kewarganegaraan SMA untuk Kelas XI Jilid 2. Jakarta: Erlangga. Hal: 95-101

Thursday, September 24, 2015

Sejarah Muhammadiyah, Latar Belakang, Tujuan Berdirinya Muhammadiyah

Sejarah Muhammadiyah, Latar Belakang, Tujuan Berdirinya Muhammadiyah|Organisasi Muhammadiyah didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan di Yogyakarta pada tanggal 18 November 1912. Asas perjuangannya adalah Islam dan kebangsaan Indonesia. Sifat organisasi Muhammadiyah bergerak di bidang keagamaan, pendidikan, dan sosial budaya yang menjurus kepada tercapainya kebahagian lahir dan batin. Maksud atau latar belakang berdirinya Muhammadiyah dalam anggaran dasar disebutkan untuk menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.

Tujuan Berdirinya Muhammadiyah - Tujuan pokok yang tercantum dalam anggaran dasar tersebut dapat dijabarkan lagi menjadi tujuan yang bersifat operasional antara lain sebagai berikut... 
  • Pengembalian ajaran Islam pada ajaran murni menurut Al-Qur'an dan hadist. 
  • Peningkatan pendidikan dan pengajaran yang berlandaskan agama Islam. 
  • Pendorong umat Islam untuk hidup selaras dengan ajaran agama Islam. 
  • Pembinaan dan penyiapan generasi muda agar kelak dapat menjadi pemimpin masyarakat, agama, dan bangsa yang adil dan makmur. 
  • Berusaha meningkatkan kesejahteraan hidup umat manusia pada umumnya dan umat Islam pada khususnya
  • Ikut menyantuni anak-anak yatim piatu.
Muhammadiyah merupakan gerakan reformasi Islam. Muhammadiyah berusaha menghapuskan bidah, takhayul, dan takhlik yang ada dalam masyarakat. Muhammadiyah berani melahirkan pikiran yang sehat dan murni dengan dasar Al-Qur'an dan hadist. 

Di antara sekian usaha di dalam Muhammadiyah yang paling menonjol ialah usaha di bidang pendidikan dan di bidang sosial .Walaupun pada saat itu sudah ada sekolah-sekolah, dirasakan tetap saja belum merata. Padahal pendidikan dan pengajaran adalah unsur yang mutlak untuk meninggikan kecerdasan rakyat. Itulah sebabnya Muhammadiyah sangat mementingkan pendidikan dan pengajaran di samping gerakan keagamaan tentunya. Untuk meningkatkan pendidikan pemuda, dibentuk organisasi kepanduan Hisbul Wathon. Untuk meningkatkan pendidikan dan kecakapan wanita. Muhammadiyah membentuk organisasi Aisyah. Dalam perkembangan selanjutnya, pemudi-pemudi Aisiyah membentuk Nasyiatul Aisiyah. Sesuai dengan perkembangan zaman, saat ini Muhammadiyah juga mendirikan rumah-rumah sakit, rumah yatim piatu, dan usaha-usaha sosial kebudayaan yang lain. 

Baca Juga:

Sejarah Muhammadiyah, Latar Belakang, Tujuan Berdirinya Muhammadiyah
Demikianlah informasi mengenai Sejarah Muhammadiyah, Latar Belakang, Tujuan Berdirinya Muhammadiyah. Semoga teman-teman dapat menerima sejarah muhammadiyah, latar belakang berdirinya muhammadiyah dan tujuan berdirinya muhammadiyah. Sekian dan terima kasih. Salam Berbagi Teman-Teman. 

Referensi:  Sejarah Muhammadiyah, Latar Belakang, Tujuan Berdirinya Muhammadiyah
  • Suparman dkk. 2004.Pengetahuan Sosial Sejarah SMP dan MTs 2. Solo: Tiga Serangkai. Hal: 107-108  

Tuesday, September 22, 2015

Sejarah Perang Dunia I: Latar Belakang, Kronologis, Penyebab, Akibat

Sejarah Perang Dunia I: Latar Belakang, Kronologis, Penyebab, Akibat| Perang dunia adalah perang yang melibatkan banyak negara di dunia. Perang Dunia I (1) melibatkan negara-negara Eropa. Oleh karena itu, ada yang berpendapat bahwa Perang Dunia I merupakan perang saudara antarbangsa Eropa. Ada juga yang berpendapat bahwa Perang Dunia I merupakan perang dunia sebab negara-negara di kawasan Asia, seperti Jepang dan Cina; negara-negara di kawasan Amerika, seperti Amerika Serikat (AS) dan Kanada; negara Australia dan Selandia Baru ikut serta berperang. 

Pada pertengahan abad ke -19, negara-negara di Eropa mengalami Revolusi Industri. Negara-negara, seperti Inggris, Prancis, Jerman, Italia, Belanda dan Belgia saling berlomba memajukan industrinya. Hal itu, dilakukan dengan cara mencari daerah baru sebagai tempat penjualan hasil produksinya. Selain itu, supaya produksinya tetap terjamin, diperlukan ketersediaan bahan baku. Keinginan mencari sumber bahan baku dan daerah pemasaran hasil industri menyebabkan negara-negara Eropa berusaha menduduki dan menguasai daerah lain. Hal itu mendorong adanya Imperialisme modern. Untuk menghadapi kemungkinan terjadinya serangan lawan, negara-negara Barat memperkuat pertahanan dan persenjataan, seperti yang dilakukan Prancis dan Jerman. Selain itu, negara-negara tersebut membentuk pula persekutuan militer sebagai usaha bersama dalam menghadapi musuh.

Penyebab Terjadinya Perang Dunia I 

1. Penyebab Tidak Langsung Terjadinya Perang Dunia I - Faktor-faktor tidak langsung yang menyebabkan terjadinya Perang Dunia I adalah sebagai berikut...
a. Terjadi Pertentangan di Antara Negara-Negara Eropa
Pertentangan yang terjadi di antara negara-negara Eropa itu, antara lain sebagai berikut..
1). Pertentangan Jerman dengan Prancis
Pertentangan Jerman dengan Prancis sudah berlangsung sejak lama. Terakhir, Prancis mendendam Jerman karena kekalahan perangnya pada tahun 1871. Akibat kejadian tersebut, timbullah keinginan Prancis untuk membalas kekalahan terhadap Jerman. 
2). Pertentangan Jerman dengan Inggris
Pertentangan Jerman dengan Inggris disebabkan persaingan dalam bidang industri, imperialisme modern, dan Angkatan Laut. Untuk melindungi industrinya, Inggris memberi tanda pada barang impor Jerman dengan tulisan "Made in Germany". Hal ini dirasakan oleh Jerman sangat merugikan. Persoalan perebutan daerah untuk keperluan imperialisme modern yang terjadi di Afrika dan Timur jauh juga menambah pertikaian kedua negara tersebut. 
3). Pertentangan Jerman dengan Rusia
Pertentangan Jerman dengan Rusia disebabkan Jerman tidak mau lagi memberikan pinjaman uang untuk pembangunan industri Rusia. Akibatnya, Rusia memihak Prancis sebagai lawan utama Jerman. Jerman juga membantu Turki dalam pembangunan jalan kereta api di Bagdad, padahal Turki merupakan musuh besar Rusia sebab menghalangi Politik Air Hangat-nya ke Laut Tengah. 
4). Persaingan antara Austria dan Rusia dalam Merebut Balkan
Menjelang abad ke-19, kedudukan bangsa Turki sebagai penguasa wilayah Balkan makin mundur. Merosotnya kekuasaan Turki menyebabkan bangsa-bangsa di Balkan bangkit membebaskan diri dari kekuasaan Turki. 

Bangsa Yunani dibawah pimpinan Alexander Ispilanti mengangkat senjata demi kemerdekaan bangsanya dari kekuasaan Turki. Oleh karena itu, berdirilah negara Yunani yang merdeka pada tahun 1829. 

Bangsa Serbia ingin mendirikan negara Serbia Raya yang merupakan gabungan bangsa-bangsa Slavia di Balkan, sedangkan Kerajaan Austria ingin menggantikan kedudukan Turki di Balkan. Hal itu menyebabkan timbulnya pertentangan antara Austria dan negara-negara Balka, khususnya Serbia yang ingin membentuk Negara Serbia Raya. 

Rusia juga ingin menguasai Balkan supaya memiliki daerah perairan Laut Tengah. Hal itu menyebabkan timbulnya pertentangan dengan Rusia, Austria, dan Turki. Jadi, persoalan di Balkan menjelang Perang Dunia I adalah sebagai berikut... 
a). Kekuasaan Tukir makin merosot sehingga tidak mampu mempertahankan jajahannya di Balkan. 
b). Negara Austria yang berbatasan dengan wilayah Balkan ingin menggantikan kekuasaan Turki di Balkan. 
c). Rusia yang ingin mendapat pelabuhan di tepi Laut Tengah juga ingin menguasai Balkan
d). Bekas daerah jajahan Turki di Balkan ingin mendirikan negara besar dibawah pimpinan bangsa Serbia yang tidak disetujui oleh sebagian negara Balkan. 

b. Timbulnya Persekutuan Militer
Beberapa negara Eropa berusaha mencari kawan karena taku ancaman dari negara saingannya. usaha mencari kawan menyebabkan timbulnya persekutuan militer yang bertujuan menghadapi ancaman atau serangan dari bangsa lain secara bersama-sama. 
Semula Jerman bersekutu dengan Austria untuk mengadapi Rusia (1878). Selanjutnya, pada tahun 1882 Italia masuk ke dalam persekutuan Jerman-Austria-Hongaria agar kedudukannya terhadap Prancis kuat, Oleh karena itu, terbentuklah Triple Al-Aliance. Ketiganya disebut negara Sentral sebab letaknya di tengah Eropa. 

Meskipun sebelumnya bermusuhan, Inggris dan Prancis bersekutu dalam menghadapi Jerman. Mereka tergabung dalam persekutuan Entene Codiale (1904). Begitu juga dengan Rusia, masuk sebagai anggota persekutuan Enter Codiale karena bermusuhan dengan Jerman. Oleh karena itu, terciptalah Triple Entente (1907) sebagai reaksi terhadap pembentukan Triple Aliance. Anggotanya disebut Negara Sekutu (Allied Power). 

c. Timbulnya Perolombaan Senjata
Untuk mengadapi serangan mendadak dari lawan, setiap negara berusaha mempersenjatai diri. Kaum industrialis menciptakan senjata modern dan dijual kepada negara yang bermusuhan. Saling curiga akibat perlombaan dalam persenjataan menyebabkan keadaan Eropa tegang dan panas. 
2. Penyebab Langsung Terjadinya Perang Dunia I 
Latihan perang yang dilakukan Austria di Sarajevo dianggap Serbia sebagai pameran kekuatan. Putra Mahkota Austria, Erans Ferdinand pada saat mengunjungi latihan tersebut dibunuh oleh pemuda Serbia bernama Princip. Pada tanggal 28 Juni 1941 Austria menuntut Serbia untuk menyerahkan pembunuhnya dalam tempo satu bulan. Namun, permintaan tersebut tidak dihiraukan oleh Serbia yang mendapat dukungan Rusia. Untuk itu Austria menyatakan perang terhadap Serbia. Peristiwa terbunuhnya Frans Ferdinand merupakan sebab khusus terjadinya Perang Dunia I. 

Kronologis Perang Dunia I

Kronologis Perang Dunia I-Peristiwa pembunuhan Putra Mahkota Austria, Frans Ferdinand oleh seorang Serbia pada tanggal 28 Juni 1914 memicu terjadinya perang antara Austria dan Serbia. Adanya sistem persekutuan militer menyebabkan peperangan segera meluas ke berbagai negara. Pada tanggal 1 Agustus 1914 Prancis juga menyatakan perang terhadap Jerman. Selanjutnya, pada tanggal 4 Agustus 1914 Inggris menyatakan perang terhadap Jerman. Negara yang terlibat perang segara meluas keluar Eropa, seperti Jepang, Cina, Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan Selandia Baru. Karena daerah peperangan yang luas hampir separuh dunia dan juga banyaknya negara yang terlibat. Perang itu disebut Perang Dunia

Negara yang terlibat dalam Perang Dunia I dibedakan menjadi dua blok yaitu Blok Sentral dan Blok Sekutu
1. Blok Sentral 
Blok Sentral terdiri dari negara Jerman, Austria, Hongaria, Tukir, dan Bulgaria. Italia yang sebelumnya menjadi anggota Triple Alliance akhirnya memihak Entente Codiale karena menginginkan daerah Tirol Selatan, Istria, dan Dalmatia yang dikuasai Austria. 
2. Blok Sekutu
Blok Sekutu terdiri dari negara Prancis, Rusia, Serbia, Belgia, dan Inggris beserta negara dominionnya. Amerika Serikat baru pada tahun 1917 menyatakan perang setelah kapal dagangnya ditenggelamkan Jerman. Keterlibatan Amerika Serikat sebagai negara besar yang mendukung Blok Sekutu menjadi salah satu sebab kalahnya Blok Sentral. Jepang sebagai salah satu negara di Asia ikut berperang melawan Jerman sebab menginginkan jajahan Jerman di Timur Jauh. Anggota Blok Sekutu seluruhnya berjumlah 23 negara. 

Perang Dunia I yang melibatkan banyak negara terbagi dalam beberapa medan pertempuran antaralain sebagai berikut...
1. Medan Pertempuran Barat 
Tentara Jerman berusaha menyerang Belgia dan Prancis. Mereka berhasil menduduki dan menyerang Prancis dari sebelah utara. Mereka berhasil memasuki belakang garis pertahanan Prancis sampai akhirnya mendekati Paris. Keadaan ini menyebabkan pemerintahan Prancis berpindah ke Bordeaux

Dalam pertempuran di dekat Sungai Marne pada bulan September 1914, tentara Jerman di bawah pimpinan Jenderal Von Moltke berhasil ditahan tentara Prancis. Sesudah itu, perang yang tadinya melaju dengan cepat berubah menjadi perang parit. Untuk jangka waktu tertentu, kedua belah pihak bertahan dalam parit-parit pertahanan sehingga peperangan bersifat statis. Sesudah Amerika Serikat ikut berperang di pihak Sekutu, peperangan di Medan pertempuran barat di bawah komando Marsekal Foch mendapat kemajuan. Tentara Amerika Serikat di bawah pimpinan Jenderal John J.Pershing dan Inggris di bawah pimpinan Jenderal Allenby berhasil mendesak pertahanan Jerman di bawah pimpinan Luddendorf

2. Medan Pertempuran Timur
Pada saat tentara Jerman menyerbu Belgia, tanggal 17 Agustus 1914 tentara Rusia dengan kekuatan 200.000 orang menyerbu wilayah timur Jerman. Semula tentara Rusia di bawah pimpinan Jenderal Brusilov berhasil mendesak Jerman. Akan tetapi, setelah Jerman dapat memantapkan diri dalam perang parit di Prancis, sebagian pasukannya dikerahkan ke medan pertempuran timur. Akibatnya, serangan tentara Rusia ini dapat dihancurkan oleh tentara Jerman dibawah pimpinan Jenderal Hindenburg dan Ludenddorff di daerah Tannenberg. Italia yang memihak Sekutu melakukan serbuan dari selatan ke arah pihak Sentral. Oleh karena itu, Jerman menghadapi tiga serangan sekaligus, yaitu arah medan pertempuran barat, timur, dan selatan. Meskipun tidak begitu kuat, berkat bantuan Sekutu, Italia berhasil menahan serangan tentara Austria-Hongaria. 

Turki bersekutu dengan Jerman menghadapi tentara Rusia dalam pertempuran di Kaukasus dan di sekitar Laut Kaspia. Turki berusaha mengusir tentara Inggris dari Syria dan Mesir dengan serbuan yang besar. Namun, serbuan itu dapat ditahan Inggris. Angkatan Laut Inggris masih tetap menguasai lautan dan mendaratkan pasukannya di Teluk Persia untuk menyerang Turki dari belakang. Akibat serbuah Inggris, pertahanan Turki menjadi Kacau-balau. 

Usaha menahan bantuan Jerman ke Turki, pada tahun 1915 Angkatan Laut Inggris berusaha menduduki Selat Dardanella, Laut Marmora, dan Selat Bosporus yang penting artinya untuk strategi perang. Namun, usahanya dapat digagalkan Turki di bawah pimpinan Mustafa Kemal Pasha. Pada tahun 1918 Inggris mundur ke Yunani dan berhasil mengalahkan Bulgaria. Sementara itu, Turki akhirnya menyerah kepada Inggris yang memperoleh bantuan bangsa Arab dan Yahudi. 

3. Medan Pertempuran Laut
Laut merupakan medan pertempuran yang banyak menimbulkan korban. Inggris sebagai negara maritim di bawah pimpinan Laksamana John Jellicoe mengakan blokade terhadap Jerman. Untuk menerobos blokade laut yang dilakukan Inggris, Jerman mengumumkan perang kapal selam tidak terbatas. Jerman menyatakan bahwa Semua kapal yang memasuki Inggris akan ditenggelamkan. Akibatnya, banyak kapal Inggris yang ditenggelamkan. Hubungan Jerman dengan jajahannya di Asia dan Afrtika terputus. Oleh karena itu, beberapa jajahan Jerman dapat ditaklukkan Sekutu. Jepang yang memihak Sekutu berhasil merebut jajahan Jerman di Pasifik dan Asia Timur. Kapal perang Jerman di Asia Timur yang berlayar menuju Lautan Atlantik akhirnya dihancurkan oleh Angkatan Laut Inggris dan sekutunya. 

Pada tahun 1917 tentara Jerman menggelamkan banyak kapal dagang Sekutu, khususnya yang menuju Inggris. Kapal milik Amerika Serikat yang pada saat itu tidak terlibat perang juga ditenggelamkan. Oleh karena itu, Amerika Serikat yang merasa dirugikan pada bulan April 1917 mengumumkan perang terhadap Jerman. 

Sesudah berlangsung hampir empat tahun, Perang Dunia I berakhir dengan kekalahan di pihak Blok Sentral. Kekalahan perang pihak Blok Sentral disebabkan oleh hal sebagai berikut.... 

a. Jumlah anggota Blok Sekutu lebih banyak (23 negara) sehingga dari segi kekuatan pun lebih kuat, apalagi dengan masuknya Amerika Serikat. 
b. Ada perpecahan di pihak Blok Sentral. Italia yang semula ikut Blok Sentral, berbalik memusuhinya sebab menginginkan daerah-daerah yang dikuasai Austria. 
c. Terjadinya pemberontakan rakyat di negara anggota Blok Sentral yang mulai bosan berperang dan tidak mau lagi mendukung pemerintahannnya. 

Pemberontakan itu dipimpin kaum sosialis komunis yang meniru gerakan di Rusia. Kaisar Frans Josef dari Austria dan Kaisar Wilhelm II dari Jerman dipaksa turun takhta. Kekaisaran Jerman diubah menjadi republik dan menyerah kepada Sekutu. 

Perang Dunia I berakhir dengan dua perjanjian damai yang penting, yaitu Perjanjian Versailles dan Perjanjian Sevres (kemudian diubah menjadi Perjanjian Lausanne). Perjanjian Versailles dilakukan antara Jerman dan Sekutu. Perjanjian Sevres dilakukan antara Turki dan Sekutu. Dalam perjanjian Versailes (1919) ditetapkan, antara lain sebagai berikut...
a. Jerman menyerahkan wilayah Elzas Lotharingen kepada Prancis dan wilayah Eupen Malmedi kepada Belgia. 
b. Wilayah Danzig dan sekitarnya menjadi kota merdeka dibawah perwalian LBB. 
c. Wilayah Saar berada di bawah perwalian LBB selama 15 tahun, kemudian akan diadakan plebisit, yaitu pemungutan suara umum di suatu daerah untuk menentukan status daerah tersebut.  
d. Jerman kehilangan semua daerah jajahannya dan diserahkan kepada Inggris, Prancis, dan Jepang. 
e. Jerman membayar ganti rugi sebesar 132 miliar mark
f. Angkatan perang Jerman diperkecil 
g. Kapal dagang Jerman diserahkan kepada Inggris sebagai ganti kerugian perang. 
h. Wilayah Jerman di sebelah barat Sungai Rijn diduduki Sekutu sebagai jaminan selama 15 tahun. 

Akibat Perang Dunia di Berbagai Negara Kawasan

Perang Dunia I yang berlangsung selama empat tahun memakan korban delapan juta orang tewas dan luka-luka di medan pertempuran. Sebagian besar peperangan berlangsung di Eropa sehingga seluruh Eropa mengalami kehancuran di segala sektor kehidupan. Pertanian terbengkalai dan rusak sehingga persediaan bahan makanan sangat kurang dan banyak terjadi bencana kelaparan. Perdagangan antarnegara terputus sehingga Eropa terancam kekurangan bahan mentah, bahan baku, dan bahan makanan. Kehancuran sebagai akibat Perang Dunia I tidak hanya dirasakan oleh pihak yang kalah perang, tetapi juga oleh negara pemenang perang. 
Posisi Rusia dalam Perang Dunia I sangat tidak menguntungkan karena berjuang sendirian di medan pertempuran timur melawan Jerman dan sekutunya. Untuk menghadapi peperangan itu, Rusia terpaksa mengadakan mobilisasi umum, yaitu mengerahkan tenaga rakyat untuk bela negara. Hal itu memperparah keadaan Rusia karena pertanian terbengkalai sehingga terjadi kekurangan bahan makanan. Keadaan itu diperburuk lagi dengan kekalahan pasukan dan milisi Rusia di hampir semua medan perang. Masalah itu mematangkan situasi yang mendorong meletusnya Revolusi Komunis. Revolusi terjadi pada tahun 1917 dipimpin oleh Lenin

Kehancuran yang lebih hebat dialami oleh Jerman dan sekutunya sebagai negara yang kalah perang. Selama perang berlangsung, perekonomian Jerman mengalami kehancuran. Tingkat inflasi membubung tinggi. Hasil keputusan Perjanjian Versailles pada tahun 1919 yang mengakhiri peperangan terlampau berat bagi Jerman. Jerman telah kehilangan seluruh daerah pusat industri, armada kapal dagang, dan daerah koloni, serta masih harus membayar pampasan perang dalam jumlah besar.

Akibat kalah dalam Perang Dunia I, Kekaisaran Jerman dihapuskan dan diganti republik dengan nama Republik Weimar. Republik baru itu harus menghadapi berbagai kesulitan akibat Perang Dunia I. Di tengah kesulitan dan kesengsaraan hidup. Adolft Hitler mengembangkan Naziisme yang meruakan ideologi Partai Buruh Jerman, National Sozialitische Deutsche Arbeiter Partei (NSDAP) yang dapat juga disebut Partai Nazi.

Turki juga sangat menderita akibat Perang Dunia I. Turki tidak lagi menjadi negara beswar di Timur Tengah sebab daerah jajahannya diambil oleh negara lain. Misalnya, Mesir, Palestina, Yordania, Irak dan Siprus diambil oleh Inggris;Syria dan Libanon diambil oleh Prancis; Libia diambil oleh Italia.

Perang Dunia I juga memunculkan negara-negara baru, seperti Finlandia, Polandia, Cekoslowakia, Yugoslavia, Hongaria, Mesir, Arab Saudi, Suriah, Lebanon, dan Yordania. 

Kesengsaraan, kemusnahan, dan kekacauan akibat Perang Dunia I juga menimbulkan keinginan bangsa-bangsa di dunia untuk menciptakan perdamaian. Menjelang akhir Perang Dunia I, Presiden Woodrow Wilson (1856-1924) dari Amerika Serikat mengusulkan 14 pasal perdamaian dunia. Konsep 14 pasal perdamaian tersebut menjadi pendorong terbentuknya Liga Bangsa-Bangsa (League of Nations). Keinginan menciptakan perdamaian dunia mengakibatkan dibentuknya Liga Bangsa-Bangsa pada tahun 1919 yang berkedudukan di Jenewa, Swiss

Pengaruh Perang Dunia I Terhadap Kehidupan Politik di Indonesia

Perang Dunia I yang meletus pada tahun 1914, pengaruhnya juga sampai di Indonesia. Sekalipun pemerintah Belanda menyatakan netral, tetapi pemerintah Hindia Belanda memusatkan perhatiannya pada pertahanan laut, dengan membangun pelabuhan-pelabuhan baru. Disadari pula tidak mungkin mempertahankan wilayah yang demikian luas, tanpa mengikutsertakan penduduk pribumi.  

Gagasan untuk mengikutsertakan pribumi dalam milisi sebagai pasukan nonreguler terkenal dengan sebutan Indie Weerbaar (Hindia yang berketahanan) lahir sebelum pecah perang dunia. Gagasan ini mula-mula didukung oleh kalangan militer tetapi setelah pecah Perang Dunia I gagasan itu ditinggalkan. 

Budi Utomo sebagai organisasi Pergerakan Nasional menganjurkan agar kaum pribumi membantu keamanan Tanah Air sendiri. Anjuran ini mendapat tanggapan yang berbeda dari berbagai organisasi Pergerakan Nasional. Ada yang mendukung dan ada yang menolak. Pada bulan Juli 1916 dibentuk Comite Indie Weerbaar yang didukung oleh organisasi Pergerakan Nasional, namun demikian pemerintah Hindia Belanda tidak menyetujuinya. Dalam Perang Dunia I juga muncul tuntutan kepada pemerintah kolonial untuk mengadapak pembaharuan pemerintahan dan pembentukan lembaga perwakilan rakyat. Menanggapi tuntutan tersebut maka bulan Desember 1916 undang-undang pembentukan Volksraad (Dewan Rakyat) disahkan oleh Parlemen Hindia Belanda dan secara resmi membentuk Volksraad yang anggotanya dari wakil-wakil organisasi-organisasi di Indonesia dan juga perwakilan orang-orang Belanda. 

Dalam perjalannya, Volksraad tidak mampu menampung aspirasi para anggotanya. Perjuangan mereka melalui dewan tersebut terasa kurang begitu diperhatikan oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda. Oleh karena itu, kepada pemerintah kolonial Belanda didesak untuk segera mengganti Volksraad dengan parlemen pilihan rakuat. Untuk memperkuat tuntutannya, partai-partai menggabungkan diri dalam organisasi Radikale Consentratie. Untuk meredakan situasi, pada sidang Volksraad tanggal 18 November 1918, Gubernur Jenderal Hindia Belanda menyampaikan pidato yang menjanjikan pembaharuan pemerintahan di Indonesia. Pidato gubernur jenderal ini dikenal sebagai Janji November atau November  Belofte. Akan tetapi, setelah selesai Perang Dunia I pemerintah kolonial Hindia Belanda bersika lebih reaksioner. 

Berakhirnya Perang Dunia I menimbulkan perasaan antikolonialisme dan antimperialisme pada bangsa-bangsa terjajah di Asia dan Afrika makin menonjol, lebih-lebih setelah adanya seruan Presiden Amerika Serikat, Wooldrow Wilson tentang hak menentukan nasib sendiri bagi setiap bangsa. Partai-partai politik di Indonesia dan perhimpunan Indonesia di Negeri Belanda juga terpengaruh oleh situasi demikian. Kemantangan dalam perjuangan dan sikap keras yang diambil pemerintah kolonial Hindia Belanda menyebabkan sikap moderat makin ditinggalkan dan sikap radikal mkin menonjol. Sikap radikal ini ditandai oleh taktik nonkooperatif dari pihak partai-partai politik. Artinya, dalam memperjuangkan cita-citanya mereka tidak mau bekerja sama dengan pemerintah kolonial Hindia Belanda terutama di bidang politik. Semua hal yang diperlukan untuk mencapai cita-cita itu akan diusahakan sendiri, antara lain dengan memperkukuh persatuan nasional, memajukan pendidikan, dan meningkatkan kegiatan-kegiatan sosial untuk mensejahterakan rakyat. Mereka juga tidak mau memasuki dewan-dewan perwakilan yang dibentuk oleh pemerintah kolonial baik di pusat maupun di daerah. 

Pengaruh atau Kondisi Ekonomi di Berbagai Daerah di Indonesia pada Masa antara Perang

Perang Dunia I mengakibatkan kehancuran ekonomi diberbagai negara-negara di Eropa dan kegoncangan perekonomian di dunia pada umumnya. Berakhirnya Perang Dunia I menyebabkan dunia mengalami depresi ekonomi termasuk pula di Indonesia. Di berbagai daerah banyak terjadi penjatahan beras terutama di kota-kota besar seperti Surabaya, Semarang, dan Jakarta. Di sisi lain, upah buruh tidak mengalami perbaikan. Akibatnya, kehidupan rakyat dan kaum buruh sangat sulit. 

Memasuki tahun 1920 kegiatan ekspor mulai menurun, dan setelah terjadi krisis ekonomi pada tahun 1921. Akibatnya, kerugian besar diderita oleh perusahaan-perusahaan Barat yang beroperasi di Indonesia. Untuk mengadakan imbangan dan mengejar neraca surplus perdagangan, produksi barang ekspor seperti hasil perkebunan dan pertambangan diperbesar dan diperluas.

Dengan demikian, pemerintah kolonial Belanda tetap mendapatkan keuntungan besar seperti sebelum terjadi krisis. Untuk mengatasi biaya dan agar keuntungan tetap besar itu, pemerintah kolonial melakukan cara penghematan dalam anggaran belanja terutama untuk gaji pegawai, anggaran pendidikan, kesehatan, dan sosial yang semuanya langsung menyangkut kehidupan rakyat Indonesia. Pemecatan secara besar-besaran terhadap buruh Indonesia diberbagai perusahaan dan perkebunan menambah berat badan masyarakat Indonesia. Buruh-buruh yang dipecat itu kembali ke desa masing-masing tanpa penghasilan lagi. Mereka kemudian hidup menumpang pada sanak saudaranya yang sudah serba kekurangan di desa. 

Kondisi ekonomi yang memburuk terus berlanjut dan mencapai puncaknya ketika terjadi krisis besar dunia pada tahun 1929. Krisis tersebut juga berpengaruh langsung terhadap kehidupan ekonomi di Indonesia. Krisis ekonomi tersebut berkecamuk di seluruh wilayah Indonesia baik di kota maupun di desa dan merata dan dirasakan oleh segenap lapisan masyarakat. 

Tingkat kemakmuran rakyat pada tahun 1930-1933 sangat merosot. Berbagai harga bahan ekspor seperti, karet, kopra, lada, kopi, kulit, dan hasil hutan, maupun harga hasil bumi yang dijual di pasar dalam negeri seperti buah-buahan, bambu, beras, lada, dan bawang merosot hingga 60-71%. 

Kemunduran yang besar dalam industri gula merupakan pukulan hebat. Kerugian tidak hanya dirasakan bagi perusahaan-perusahaan yang bersangkutan saja, tetapi juga bagi kemakmuran rakyat. Uang yang diedarkan dalam bentuk upah buruh pada tahun 1929 berjumlah 102 juta, tetapi dalam tahun 1934, jumlah tersebut berkurang menjadi 10 juta. 

Krisis ekonomi dunia tahun 1929, menimpa Indonesia dengan amat hebat. Sebagai negeri penghasil ekspor bahan makanan dan bahan mentah, Indonesia menderita lebih parah akibat turunnya harga di pasaran dunia daripada negara-negara industri. Harga barang impor hasil pabrik tidak turun sedemikian banyaknya sehingga Indonesia harus mengeluarkan barang ekspor lebih banyak agar dapat memasukkan barang sebanyak seperti sebelum masa krisis. 

Pengurangan jumlah tengara buruh berkebunan dan pertambangan menciptakan banyak pengangguran di Pulau Jawa dan daerah-daerah Indonesia lainnya. Hal ini mengakibatkan peningkatan kerusuhan dan kejahatan di berbagai daerah karena didorong oleh keadaan ekonomi yang sangat sulit. 

Akibat dari krisis ekonomi, didaerah-daerah minus, seperti didaerah pegunungan kapur utara dan daerah Gunung Kidul banyak terjadi bencana kelaparan. Demikian juga di daerah tambang Umbilin (Sawah Lunto) nasip para buruh tambangnya lebih buruk lagi. Demikianlah keadaan ekonomi Indonesia selama masa krisis yang terjadi antara Perang Dunia I dan Perang Dunia II.

Baca Juga:

Sejarah Perang Dunia I: Latar Belakang, Kronologis, Penyebab, Akibat

Demikianlah informasi mengenai Sejarah Perang Dunia I: Latar Belakang, Kronologis, Penyebab, Akibat. Semoga teman-teman dapat menerima sejarah perang dunia I, sejarah munculnya perang dunia I, sejarah adanya perang dunia I, latar belakang perang dunia I, kronologis perang dunia I, peristiwa perang dunia I, penyebab perang dunia I baik itu penyebab tidak langsung perang dunia I, faktor-faktor penyebab tidak langsung perang dunia I, penyebab langsung perang dunia I, faktor-faktor penyebab langsung perang dunia I, akibat perang dunia I atau dampak perang dunia I, pengaruh perang dunia I terhadap kehidupan politik Indonesia atau dampak perang dunia I terhadap kehidupan politik indonesia, dan pengaruh atau kondisi ekonomi di berbagai daerah di Indonesia pada masa perang dunia I. Sekian dan terima kasih. Salam Berbagi Teman-Teman. 

Referensi: Sejarah Perang Dunia I: Latar Belakang, Kronologis, Penyebab, Akibat
  • Suparman dkk. 2004. Pengetahuan Sosial Sejarah SMP dan MTS 2. Solo: Tiga Serangkai. Hal: 147-156

Sunday, September 20, 2015

Sejarah Kerajaan Kutai & Kehidupan Ekonomi, Sosial, Budaya

Sejarah Kerajaan Kutai & Kehidupan Ekonomi, Sosial, Budaya|Hai.. kali ini sejarah kerajaan kutai & kehidupan masyarakatnya baik itu bidang ekonomi, sosial, budaya dari Kerajaan Kutai. Sejarah kerajaan Kutai dimulai dari Sejak abad pertama Masehi, bangsa Indonesia sudah menjalin hubungan dengan wilayah Indonesia, bangsa Indonesia mulai mengenai tulisan dan kebudayaan lainnya berdasarkan agama Hindu. Dengan demikian, bangsa Indonesia sudah mengakhiri zaman Prasejarah dan mulai memasuki zaman Sejarah. Hal ini dibuktikan bahwa penduduk Nusantara telah meninggalkan peninggalan tertulis. Banyak peniliti sejarah yang menyatakan bahwa Kerajaan Kutai merupakan kerajaan tertua di Indonesia

Artikel Terkait: Sejarah Kerajaan Kutai & Kehidupan Ekonomi, Sosial, Budaya
Kerajaan Kutai terletak di aliran sungai mahakam, Kalimantan Timur. Kerajaan Kutai bercorak Hindu. Bukti yang mendukung pernyataan itu adalah ditemukannya tujuh buah yupa pada tahun 1879 dan 1940 didaerah aliran sungai Mahakam. Yupa adalah sebuah bangunan tugu batu tertulis yang berisi suatu peringatan upacara berkorban. Yupa tersebut menggunakan huruf Pallawa dan berbahasa Sansekerta dalam bentuk syair. Huruf Pallawa dan bahasa sanskerta lazim digunakan oleh kaum bramanan dari India Selatan. Dari Yupa tersebut diketahui bahwa pada sekitar tahun 400-500 Masehi telah berdiri Kerajaan Kutai. Yupa tersebut dibuat atas perintah Raja Mulawarman pada upacara kurban lembu. Dari tulisan itu diketahui bahwa raja yang memerintah ialah Mulawarman, anak Aswawarman, cucu Kudungga. Aswawarman disebut dengan wamsakerta artinya pembentuk keluarga.

Prasasti lainnya menyebutkan adanya hadiah dari Raja Mulawarman kepada pendeta ditempat suci bernama Waprakeswara berupa 20.000 ekor lembu sebagai tanda kebaikan sang raja. Untuk menghormati kebaikan raja tersebut dibuatlah yupa oleh para brahmana. Bentuk hadiah atau kurban (sedekah) yang besar itu dapat dianggap sebagai kelengkapan dalam upacara penyucian diri untuk masuk ke dalam Kasta Brahmana bagi keluarga raja. Upacara semacam itu di India disebut dengan Vratyastoma.

Agama yang dianut Raja Mulawarman adalah Hindu Syiwa. Hal itu ditunjukkan oleh salah satu prasastinya yang menyebutkan tempat suci Waprakeswara, yaitu tempat suci yang selalu disebut berhubungan dengan tiga dewa besar (trimurti) yaitu Brahma, Wisnu, Syiwa.

Kerajaan Kutai mengalami perkembangan yang pesat pada saat itu karena merupakan tempat yang baik untuk persinggahan kapal-kapal yang menempuh rute perdagangan melalui Selat Makassar. Hal itu diperkuat dengan ditemukannya peninggalan di Sulawesi Selatan berupa Arca Dewi Tara yang biasa dipuja para pelaut yang akan berlayar.

Perkembangan Kerajaan Kutai selanjutnya tidak banyak diketahui karena keterbatasan sumber tertulis yang berupa prasasti.

Kehidupan Masyarakat Pada Masa Kerajaan Kutai

a. Bidang Ekonomi. Kerajaan Kutai terletak di aliran SUngai Mahakam, Kalimantan Timur. Kehidupan ekonomi Kerajaan Kutai didukung oleh perdagangan dan pelayaran di sepanjang Sungai Mahakam. Sektor pertanian dijadikan sebagai bahan dalam menentukan kondisi perdagangan. Letak Kerajaan Kutai yang sangat strategis berada pada jalur pelayaran di Selat Makassar tersebut sangat berpengaruh terhadap kehidupan ekonomi masyarakat khususnya bidang perdagangan.

b. Bidang Sosial. Prasasti-prasasti peninggalan Kerajaan Kutai menunjukkan bahwa masyarakat Kutai telah terpengaruh oleh peradaban India, terutama kalangan keluarga kerajaan. Pada dasarnya, sebagian masyarakat Kutai menerima unsur budaya yang datang dari India. Meskipun begitu, sebagian besar rakyat Kutai masih berpegang kepada kepercayaan warisan leluhurnya. Unsur-unsur budaya India yang masuk tersebut disesuaikan dengan tradisi bangsa Indonesia sendiri.

c. Bidang Budaya. Prasasti berbentuk Yuoa merupakan ciri khas peninggalan kebudayaan Kerajaan Kutai. Penggunaan huruf Pallawa menunjukkan adanya pengaruh India Selatan dalam penulisan pada prasasti berbentuk Yupa tersebut. Perlu diingat bahwa yupa merupakan bentuk kelanjutan dari kebudayaan asli nenek moyang bangsa Indonesia zaman Megalitikum. Yupa merupakan perkembangan dari bentuk menhir yang berfungsi sebagai tempat untuk memuja roh nenek moyang. Yupa diperkirakan sebagai tempat untuk mengikat korban yang akan dipersembahkan kepada para dewa.

Baca Juga:


Demikianlah informasi mengenai Sejarah Kerajaan Kutai & Kehidupan Ekonomi, Sosial, Budaya. Semoga teman-teman dapat menerima dan bermanfaat bagi kita semua baik itu sejarah kerajaan kutai, kehidupan masyarakatnya baik dibidang ekonomi, sosial, dan budaya. Sekian dan terima kasih. Salam Berbagi Teman-Teman.
Referensi: Sejarah Kerajaan Kutai & Kehidupan Masyarakatnya
  • Suparman.dkk. 2002. IPS Sejarah untuk SLTP Kelas I. Berorientasi pada kurikulum berbasis Kompetensi. Solo: Tiga Serangkai. 

Saturday, September 19, 2015

Sejarah Kerajaan Tarumanegara & Kehidupan Ekonomi, Sosial, Budaya

Sejarah Kerajaan Tarumanegara & Kehidupan Ekonomi, Sosial, Budaya|Hai.mengingat kembali akan sejarah kerajana tarumanegara & kehidupan masyarakatnya dibidang ekonomi, sosial, dan budaya. Sejarah Kerajaan Tarumanegara hampir bersamaan waktu dengan perkembangan Kerajaan Kutai, kira-kira abad ke-5 Masehi di Jawa Barat telah berdiri kerajaan yang bernama Tarumanegara. Bukti adanya kerajaan Tarumanegara dapat diketahui penemuan tujuah prasati daerah bogor, yaitu prasasti Ciaruteun, Prasasti kebon kopi, prasasti jambu, prasasti pasir awi, prasasti jambu, Prasasti Muara Cianten. 

Artikel Terkait: Sejarah Kerajaan Tarumanegara & Kehidupan Ekonomi, Sosial, Budaya
Di Jakarta berupa Prasasti Tugu, Prasasti didaerah Banten berupa Prasasti Cidangiang. Prasasti tersebut berhuruf Pallawa dan berbahasa sanskerta. Usia prasasti lebih muda dibandingkan dengna prasasti dari Kutai. Selain berdasarkan prasasti, juga ada bersumber berita dari luar negeri yang berasal dari Cina. Di antara Prasasti yang telah ditemukan dan berita dari Cina tentang Kerajaan Tarumanegara antara lain menjelaskan sebagai berikut... 

a. Prasasti Ciaruteun, menyebutkan nama Tarumanegara, Raja Purnawarman dan lukisan sepasang kaki yang dianggap sama dengan telapak kaki Dewa Wisnu.
b. Prasasti Tugu, menyatakan bahwa Raja Purnawarman memerintahkan menggali saluran air sepanjang 6.112 tombak (11 km) yang diberi nama dengan Sungai Gomati. Pekerjaan pembuatan Sungai Gomati itu dilakukan pada pemerintahan ke-22 Raja Purnawarman dan selesai dalam 21 hari. Prasasti Tugu juga menyebutkan adanya penggalian Sungai Candrabhaga atau Sungai Bekasi sekarang (menurut penafsiran Prof. Dr. Purbacaraka).
c. Prasastu Kebun Kopi, ditemukan di Kampung Muara Hilir, Kecamatan Cibungbulang. Di Situ tergambar dua bekas tapak kaki gajah yang diidentikkan dengan gajah Airrawata (milik Dewa Wisnu).
d. Prasasti Jambu, ditemukan di Bukit Koleangkap (30 km sebelah barat Bogor). Isinya mengagungkan dan menyanjung keperkasaan Raja Purnawarman baik dalam pemerintahan maupun dalam peperangan.
e. Salah satu berita dari Cina menyatakan bahwa pada tahn 528-535 Masehi dan 666-669 Masehi negara Tol-lo-mo (Tarumanegara) mengirimkan utusan ke Negeri Cina.

Berdasarkan berita dan cerita dari Cina tersebut diambil kesimpulan sebagai berikut...
a. Kerajaan Tarumanegara lebih muda usianya daripada Kerajaan Kutai dan sama-sama mendaat pengaruh Hindu
b. Raja Purnawarman memerintah Tarumanegara kurang lebih selama 22 tahun
c. Raja Purnawarman disamakan dengan Wisnu. Pemujaan tapan kaki di India merupakan hal yang lazim terutama kaki Wisnu. Jadi, agama yang berpengaruhi di Tarumanegara juga agama Hindu atau Wisnu.
d. Wilayah Tol-lo-mo yang dimaksud  ialah Tarumanegara. Dengan mengirim utusan dari To-lo-mo ke Cina, berarti Tarumanegara sudah berhubungan dengan Cina.
e. Pembuatan Sunga Candrabhaga dan Sungai Gomati di wilayah Tarumanegara menunjukkan bahwa sistem pengairan sudah teratur. embuatan sungai tersebut kemungkinan bertujuan untuk mengairi sawah dan mencegah bahaya banjir.
f. Masyarakat Tarumanegara selain hidup dari bercocok tanam sebagian juga hidup dari perdagangan. Barang-barang yang mereka perdagangkan, antara lain gading gajah, cula badak, dan kulit penyu.

Sepeninggal Raja Purnawarman tidak diketahui siapa raja penggantinya karena tidak ada sumber prasasti menerangkan keadaan Kerajaan Tarumanegara selanjutnya. Pada tahun 669 Masehi tidak ada kabar beritanya lagi tentang Tarumanegara. Kemungkinan Kerajaan Tarumanegara hancur akibat serangan Kerajaan Sriwijaya dari Sumatera.

Kehidupan Masyarakat Kerajaan Tarumanegara

a. Bidang Ekonomi. Berdasarkan Prasasti Tugu disebutkan bahwa kehidupan ekonomi masyarakat Kerajaan Tarumanegara yang utama adalah pertanian. Penggalian Sungai Gomati merupakan bukti bahwa pada saat itu irigasi sudah sangat diperhatikan oleh raja karena pertanian merupakan penopang utama kehidupan ekonomi masyarakat Kerajaan Tarumanegara.

b. Bidang Sosial. Kehidupan sosial masyarakat Kerajaan Tarumanegara terpengaruh oleh kebudayaan Hindu. Meskipun begitu, kehidupan masyarakatnya tetap lebih banyak menggunakan sistem sosial kemasyarakatan warisan nenek moyang bangsa Indonesia.

c. Bidang Budaya. Berdasarkan sumber prasasti yang ditemukan menunjukkan bahwa kebudayaan masyarakat Tarumanegara cukup maju. Di bidang sastra, masyarakatnya telah mengenal syair karena isi dari prasasti yang ditemukan berbentuk syair. Bahasa yang dipakai pada saat itu adalah bahasa sanskerta dengan huruf Pallawa. Selanjutnya bidang seni pahat, dari arca yang ditemukan, yaitu berupa Arca Wisnu dari Cibuaya memperlihatkan adanya persamaan dengan arca-arca yang ditemukan di Semenanjung Melayu, Siam dan Kampuchea.

Baca Juga:

Demikianlah informasi mengenai Sejarah Kerajaan Tarumanegara & Kehidupan Ekonomi, Sosial, Budaya. Semoga teman-teman dapat menerima dan bermanfaat bagi kita semua baik itu sejarah kerajaan tarumanegara, kehidupan masyarakat kerajaan tarumanegara baik itu sejarah kerajaan tarumanegara dalam kehidupan ekonomi, sejarah kerajaan tarumanegara dalam kehidupan sosial, dan sejarah kerajaan tarumanegara dalam kehidupan budaya. Sekian dan terima kasih. Salam Berbagi Teman-Teman.

Referensi: Sejarah Kerajaan Tarumanegara & Kehidupan Ekonomi, Sosial, Budaya
  • Suparman dkk. 2002. IPS Sejarah untuk SLTP Kelas 1. Berdasarkan kurikulum 1994 Suplemen GBPP SLTP 1999. Solo: Tiga Serangkai. Hal: 8-9 dan 41-42.

Friday, September 11, 2015

Sejarah: Isi Perjanjian Linggarjati, Latar Belakang & Dampaknya

Sejarah: Isi Hasil Perjanjian Linggarjati, Latar Belakang & Dampaknya| Perjanjian atau perundingan linggarjati adalah suatu perundingan antara Indonesia dan Belanda di Linggarjati, Jawa Barat dengan menghasilkan suatu persetujuan tentang status kemerdekaan Indonesia. Hasil perundingan yang terjadi di Istana Merdeka yakni di jakarta tanggal 15 November 1946 yang ditandatangi oleh kedua pihak yaitu Indonesia dan Belanda pada tanggal 25 Maret 1947. 

Sebab/Latar Belakang Terjadinya Perjanjian Linggarjati/Perundingan Linggarjati

Masuknya AFNEI yang diboncengi NICA ke negara Indonesia karena disaat itu Jepang menetapkan status quo di Indonesia yang menyebabkan terjadinya konflik antara Indonesia dan Belanda, contohnya peristiwa 10 November, tidak hanya itu pemerintah Inggris bertanggung jawab menyelesaikan konflik politik dan militer di Asia. Oleh karena itu, SirArchibald Clark Kerr, sebagai diplomat Inggris mengundang Indonesia dan juga Belanda dalam merundingkan di Hooge Veluwe, tetapi perundingan tersebut gagal karena disaat itu Indonesia meminta Belanda untuk mengakui kedaulatannya atas Jawa, Sumatera dan Pulau Madura, tetapi Belanda hanya ingin mengakui Indonesia atas Jawa dan Madura saja. 

Akhir agustus 1946, pemerintah Inggris mengirimkan Lord Killearn ke Indonesia dalam menyelesaikan perundingan antara Indonesia dengan Belanda. Pada 7 Oktober 1946 yang bertempat di Konsulat Jenderal Inggris di Jakarta dibuka perundingan Indonesia Belanda yang dipimpin oleh Lord Killearn yang dalam perundingan tersebut menghasilkan persetujuan untuk gencatan senjata di tanggal 14 oktober dan mengambil jalan untuk semua masalah tersebut melalui perundingan Linggarjati yang dilaksanakan pada tanggal 11 November 1946. 

Tokoh-Tokoh Dalam Perundingan Linggarjati/Perjanjian Linggarjati

Dalam perundingan linggarjati/perjanjian linggarjati dari wakil Indonesia adalah sebagai berikut.. 
Ketua: Sutan Syahrir
Anggota: 
  • Mr.Moh. Roem
  • Mr.Susanto Tirtoprojo
  • A.K. Gani
Sedangkan di pihak belanda adalah komisi Tim Jenderal yang terdiri dari...
Ketua/dipimpin: Wim Schermerhorn 
Anggota: 
  • H.J.Van Mook
  • Max Van Poll
  • F.de Baer
Mediator adalah Lord Killearn dari Inggris. 

Hasil Isi Perjanjian Linggarjati/Perundingan Linggarjati

Isi hasil perundingan yang terdiri dari 17 pasal antara lain berisi: 
1. Belanda mengakui secara de faktor bahwa wilayah RI yaitu Jawa, Sumatera dan Madura
2. Belanda harus meninggalkan wilayah RI yang paling lambat pada tanggal 1 Januari 1949
3. Pihak Belanda dan Indonesia sepakan untuk membentuk Negara RIS
4. Dalam bentuk negara RIS Indonesia harus tergabung dalam Commonwealth/persemakmuran Indonesia-Belanda dengan mahkota negeri belanda sebagai kepala Uni.

Dampak Perjanjian Linggarjati/Perundingan Linggarjati

Perjanjian Linggarjati memberikan dampak positif dan negatif bagi bangsa Indonesia antara lain sebagai berikut...
1. Dampak Positif Hasil Perjanjian Linggarjati
a. Adanya pengakuan Belanda secara de facto mengakui kekuasaan pemerintah RI atas Jawa, Madura dan Sumatera
b. Dari perundingan linggarjati, berturut-turut negara asing kini mengakui kekuasaan RI seperti..
  • Inggris: 31 Maret 1947
  • Amerika Serikat 17 April 1947 
  • Mesir 11 Juni 1947
  • Lebanon: 29 Juni 1947
  • Suriah: 2 Juli 1947
  • Afganistan: 23 September 1947
  • Burma: 23 November 1947
  • Saudi Arabia: 24 November 1947
  • Yaman: 3 Mei 1948
  • Rusia: 26 Mei 1948
2. Dampak Negatif Hasil Perjanjian Linggarjati 
1. Belanda dapat membangun kembali kekuatan di Indonesia
2. Banyak masyarakat dan kalangan indonesia yang menetang mulai dari Partai Masyumi, PNI, Partai Rakyat Indonesia, dan Partai Rakyat Jelata. dimana partai tersebut menyatakan bahwa bukti lemahnya pemerintah Indonesia untuk mempertahankan kedaulatan negara Indonesia.
3. Pemimpin perundingan linggarjati Indonesia yaitu Sutan Syahrir dianggap memberikan konsensi bagi Belanda membuat sebagian besar anggota Partai Sosialis di Kabinet dan KNIP menarik dukungannya kepada Syahrir pada tanggal 26 Juni 1947.

Peristiwa Setelah Perjanjian Linggajarti 

Hasil perjanjian linggarjati atau perundingan linggarjati ternyata tidak berjalan muluss, dikarena dianggap bahwa indonesia tidak mematuhi perjanjian akibat dari indonesia melakukan hubungan diplomatik yang dianggap belanda, Indonesia tidak memiliki hak atau tidak meminta isin kepada Belanda karena Indonesia merupakan uni dari Belanda. Tanggal 20 Juli 1947, Gubernur Jenderal H.J. Van Mook akhirnya menetapkkan bahwa Belanda tidak terikat lagi dengan perjanjian tersebut dan ditanggal 21 Juli, terjadi suatu peristiwa dimana Belanda beraksi dengan melakukan Agresi Militer Belanda 1. Dapat disimpulkan dari permasalahan ini bahwa terdapat perbedaan penafsiran atau kesalah pahaman mengenai Perjanjian Linggarjati antara Indonesia dan Belanda.

Baca Juga:

Sejarah: Isi Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia RI 
Sejarah: Isi Perjanjian Bongaya 
Sejarah: Isi Dekrit Presiden 5 Juli 1959, Tujuan & Dampaknya 
Sejarah: Isi Konferensi Meja Bundar (KMB), Tujuan, & Dampaknya 
Isi Sumpah Pemuda dan Sejarah Sumpah Pemuda


Sejarah: Isi Perjanjian Linggarjati, Latar Belakang & Dampaknya

Demikianlah informasi mengenai Sejarah: Isi Perjanjian Linggarjati, Latar Belakang & Dampaknya. Semoga teman-teman dapat menerima dan bermanfaat bagi kita semua baik itu sejarah perjanjian linggarjati, latar belakang perjanjian linggarjati atau sebab diadakannya perjanjian linggarjati, tokoh-toko dalam perjanjian linggarjati atau wakil atau delegasi dalam perjanjian linggarjati, Isi hasil perjanjian linggarjati, dampak perjanjian linggarjati baik dampak positif perjanjian linggarjati, atau dampak negatif perjanjian linggarjati, dan Peristiwa setelah perjanjian linggarjati atau pelanggaran perjanjian linggarjati. Sekian dan terima kasih. Salam Berbagi Teman-Teman.

Referensi: Sejarah: Isi Perjanjian Linggarjati, Latar Belakang & Dampaknya
  • Machdi Suhadi, Sutarjo Adisusilo, A. Kardiyat Wiharyanto (2006). Ilmu Pengetahuan Sosial Sejarah untuk SMP dan MTs kelas IX. Erlangga. p. 30.

Tags