Contoh Khotbah "Membangun Jiwa Mandiri"

Contoh  Khotbah "Membangun Jiwa Mandiri"| Dalam Khotbah sangat baik kita memahami khotbah dengan mengetahui pengertian khotbah dan struktur khotbah karna dengan itu kita bisa membuat sendiri khotbah tampa melihat contoh-contoh khotbah tetapi jika itu masih sulit kali ini sejarahaktual.blogspot.com menyajikan contoh khotbah yang bertujuan sebagai bahan dalam khotbah dan sebagai contoh dalam membuat khotbah sehingga contoh-contoh khotbah sangat diperlukan sebagai sumber refrensi dalam khotbah kita, Untuk mengetahui Contoh Khotbah tersebut mari kita lihat contoh khotbah seperti yang ada dibawah ini.. 

 Contoh Khotbah

Contoh Khotbah Sebagai berikut... 

Contoh  Khotbah "Membangun Jiwa Mandiri"
Oleh. K.H. Abdullah Gymnastiar 

Assalamualaikum wr.wb 

Para hadirin yang berbahagia, 

Contoh  Khotbah "Membangun Jiwa Mandiri"           Kehormatan dan kemuliaan yang sebenarnnya adalah ketika hati kita bebas dari bergantung kepada selain Allah SWT. Perjuangan kita untuk menjaga diri dari meminta-minta kepada selain Allah adalah bukti kemulian kita. Jiwa mandiri adalah kunci harga diri. 

            Satu hal yang telah hilang dari bangsa kita adalah harga diri. Betapa kita sangat bergantung kepada negara lain untuk pinjaman dan investasi. Tak aneh bila negara kita memiliki banyak utang, sehingga mudah dipermainkan oleh negara yang meminjami utang tersebut. 

         Mengapa semua ini terjadi?. Jawabnya, Sebagian besar kita terlalu sibuk membangun aksesoris duniawi yang dianggap serba berharga. Kita tidak sibuk membangun harga diri. tidak mengherankan apabila ada orang yang jabatannya tinggi, tetapi perbuatannya rendah dan nista. Ada pula hartanya banyak, tetapi jiwanya miskin. Kita terlalu menganggap topeng dunia sebagai sumber kemulian dan harga diri. 

Para hadirin yang dimuliakan Allah SWT, 

          Sudah menjadi keniscayaan, setiap kita bergantung kepada selain Allah, pasti kita akan takut kalau sandaran itu diambil orang. jika kita dengan sepenuh hati bergantung kepada Allah SWT maka yakinlah bahwa Allah tidak akan mengabaikan orang yang bersungguh-bersungguh berharap kepada-Nya. Dalam sebuah hadis, Allah SWt berfirman, "Apabila seorang hamba-Ku mendekati-Ku dengan berjalan maka Aku akan mendekatinya dengan berlari. Apabila ia mendekati-Ku satu jengkal maka Aku akan mendekatinya satu hasta".  

         Dari sini, jelas bahwa kehormatan dan kemulian yang sebenarnya adalah ketika hati kita bebas dari bergantung kepada selain Allah. Perjuangan kita untuk menjaga harga diri dengan tidak meminta-meminta kepada selain Allah adalah bukti kemulian sejati. jiwa mandiri adalah kunci harga diri. Orang yang mandiri, hidupnya akan bebas dan berdeka. 

        Keuntungan lain dari sikap mandiri adalah tumbuhnya rasa percaya diri. Kemandirian akan sumber kekuatan dan vitalitas dalam perjuangan. Orang yang percaya diri bisa melakukan pekerjaan jauh lebi baik, kata-katanya jauh lebih bermakna, dan waktunya akan jauh lebih efektif daripada orang yang selalu bergantung kepada orang lain. 

          Dengan bersikap mandiri, hidup akan terasa lebih tenang. Seorang istri tidak akan pernah khawatir ditinggal oleh suaminya jika ia memiliki sikap mandiri. ia tahu bahwa semua rezeki sudah diatur secara adil oleh Allah SMW. tak ada satu pun makhluk kita adalah menjemput dan mencari berkah dari karunia Allah SWT tersebut. 

         Kita harus mulai bangkit menjadi bangsa yang mandiri. Bangsa yang mandiri tidak akan pernah terwujud selama pribadi-pribadi yang menyusun bangsa tersebut tidak pernah belajar menjadi pribadi mandiri adalah sikap mental. Seseorang harus memiliki tekad kuat untuk menjadi orang yang mandiri. Dalam hidup yang hanya sekali in, kita harus terhormat dan jangan menjadi budak dari apapun selain Allah SWT. Tekadkan terus untuk selalu menjaga kehormatan diri dan pantang menjadi beban. Andai pun hidup kita membebani orang lain, kita harus berusaha membalas dengan apa-apa yang bisa kita lakukan. ketika kita membebani orang tua, maka harga diri kita adalah membalas kebaikan mereka. Begitupun kepada guru, teman, atau tetangga. Jangan Sampai diri kita terhina karena menjadi benalu atau peminta-minta  yang hanya bisa menyusahkan orang lain. 
Kedua, kita harus memiliki keberanian. Berani apa ?. Berani mencoba dan berani memikul resiko. Hanya dengan kberanian orang bisa bangkit untuk mandiri. Tidak pernah kita berada diatas tanpa terlebih dahulu memulai dari bawah. Menginginkan hidup suksus tanpa mau bersusah payah dan berkorban adalah mimpi. 

            Sungguh, dunia ini hanyalah milikpara pemberani. Kesuksesan, kebahagiaan, dan kehormatan sejati tidak  akan pernah mendapakan apa-apa karena ia melupuhkan kekuatannya sendiri. Kejarlah duniaini dengan kebenaranian. Lawanlah ketakutan dengan keberanian. takut gelap, berjalanlah menveburkan diri ke air. Semakin kita mampu melawan rasa takut , rasa malas, dan rasa tidak berdaya maka akan semakin dekat pula keberhasilan itu dengan diri kita. Semakin sering kita melawan rasa takut, insya allah keberanian akan muncul perlahan-perlahan. 

            Ketiga, nikmatilah proses. segalanya tidak ada yang instan, semua membutuhkan proses. Menjalani proses adalah sunatullah. Negeri ini tidak mungkin berubah dalam sehari atau dua hari. Kita harus belajar menikmati proses perjuangan, menikmati tetesan keringat dan air mata. perjuangan adalah nilai kehormatan kita yang sesungguhnya. janganlah terlalu memikirkan hasil. Tugas kita adalah melaukan yang terbaik Allah tidak akan memandang hasil yang kita raih, tetapi ia akan memandang dan menilai kegigihan kita dalam berproses. Keterpurukan yang menimpa bangsa kita, ingin segera mendapatkan hasil, Padahal, tidak mungkin ada hasil, tanp
a memperjuangkannya terlebih dahulu. 

Para hadirin yang dimuliakan Allah SWT. 

            Kita tidak tahu negeri ini akan bangkit. Akan tetapi, bagaimana pun kita harus memulai dengan sesuatu. Ingatlah selalu kisa seorang kakek yang dengan semangat menanam pohon kurma. Ketika ditanya untuk apa ia melakukan semua itu ? ia menjawab, "bukankah kita makan kurma sekrang ini karena jasa orang-orang  yang sudah menigngal. Mengapa kita tidak mewariskan sesuatu untuk generasi sesudah kita?". 

              Akan tetapi, jangan sampai kegigihan dan kemandirian yang kita lakukan mendatangkan rasa ujub akan kemampuan diri. Proses kemandirian yang sejati harus membuat kita tawadhu, rendah hati.  Sertailah kegigihan kita untuk mandiri dengan rasa tawadhu dan tawakal kepada AllahSWT, karena tidak ada sedikit pun kekuatan dalam diri ktia kecuali dengan kekuatan dari Allah Yang Mahakuat. 

               Intinya, kemandirian bukan berbangga diri, tetapi harus membuat kita lebih memiliki harga diri, bisa berprestasi, dan tidak membuat kita tinggi hati. wallahua'alam bihshawab. 

Wassalamualaikum wr.wb
Sekian Artikel tentang, Contoh Khotbah "Membangun Jiwa Mandiri" Semoga bermanfaat

Post a Comment

Previous Post Next Post