Bentuk-bentuk Pencemaran Udara dan Faktor Penyebabnya|Udara dikatakan mengalami pencemaran atau polusi apabila mengandung zat-zat tertentu yang karena sifatnya atau jumlahnya terlalu banyak. Karbondioksida (CO2) di udara dalam keadaan normal hanya 0,03%. Karbondioksida dilepaskan oleh manusia dan hewan. Ketika bernafas anda menghirup udara yang disebut oksigen (O2). dan ketika mengeluarkan nafas kembali, udara yang dikeluarkan disebut karbondioksida Karbondioksida diperlukan oleh tumbuh-tumbuhan untuk proses sintesis yang terjadi pada daun. Dalam keadaan normal, terdapat keseimbangan antara karbondioksida yang dibutuhkan oleh tumbuh-.tumbuhan dengan yang dikeluarkan oleh makhluk-makh1uk lainnya. Akan tetapi, apabila karbondioksida di udara jauh di atas normal akan bersifat racun bagi kehidupan. Keadaan seperti ini dikatakan telah terjadi pencemaran udara.
Bentuk-bentuk Pencemaran Udara dan Faktor Penyebabnya
Bentuk pencemaran udara dapat dikelompokkan atas dua bagian yaitu, pencemaran dalam bentuk gas dan pencemaran dalam bentuk partikel.
A. Pencemaran Dalam Bentuk Gas
Pencemaran dalam bentuk gas terjadi karena masuknya gas-gas tertentu ke dalam udara melebihi kondisi normal sehingga jauh berada di atas batas ambang normal. Beberapa jenis gas yang menimbulkan pencemaran antara lain:
1). Karbondioksida (CO2). Karbondioksida sebenarnya diperlukan oleh tumbuhan sebagaimana yang telah dijelaskan di atas. Akan tetapi ketika jumlahnya di udara terlalu besar, maka dapat mengganggu pernafasan manusia. Dari mana sumber karbondioksida hingga jumlahnya di udara menjadi besar Karbondioksida ada yang terjadi secara alami, misalnya ketika terjadi pembusukan bahan organik akan mengeluarkan karbondioksida, pengaruh magma dalam bumi yang kemudian keluar dalam bentuk gas dan gunung berapi, dan sebagainya. Peningkatan karbondioksida yang terbesar justru dihasilkan oleh perbuatan manusia sendiri. Karbondioksida yang disebabkan manusia berasal dari pembakaran, misalnya pembakaran hutan, asap yang dihasilkan mesin-mesin industri yang menggunakan minyak bumi atau batu bara sebagai bahan bakar, pembakaran sampah, dan lain-lain.
2). Karbonmonoksida (CO).Penambahan gas ini di udara terjadi karena pembakaran, akan tetapi sumber utama yang paling besar berasal dari gas buang kendaraan dan mesin-mesin yang dikeluarkan dalam bentuk asap. Oleh karena itu, jalan-jalan raya yang padat kendaraan dan bengkel-bengkel kendaraan bermotor banyak mengalami pencemaran karbonmonoksida. Bagaimana perasaan Anda bila naik sepeda motor dengan berada di belakang mobil yang banyak mengeluarkan asap? Atau bila Anda yang tinggal di kota-kota besar, terperangkap dalam kemacetan sehingga Anda menghirup udara yang penuh dengan asap kendaraan? Bagi Anda yang tinggal di pedesaan pengalaman ini tentu tidak dialami, Anda selalu mengirup udara bersih yang masih jauh dan pencemaran.
3). Gas belerang. Pernahkah Anda melihat belerang? Belerang yang ada diperjualbelikan di pasaran berbentuk padat, warnanya kuning, dan baunya menyengat. Akan tetapi, belerang yang masuk ke udara dalam bentuk gas, terutama terdiri dan Sulfurdioksida (SO2) dan Hidrogen Sulfida (H2S). Gas ini banyak dikeluarkan dan gunung berapi. Gas belerang selain yang berasal dari gunung berapi, juga berasal dari pabrik-pabrik yang menggunakan bahan baku belerang seperti pada pabrik ban dan beberapa pabrik lainnya. Pembakaran batu bara dan minyak bumi pada industri juga menghasilkan belerang karena kedua bahan bakar itu mengandung belerang. Akibat dari pencemaran udara yang mengandung belerang, bila terhirup oleh manusia dapat menimbulkan kerusakan pada paru-paru.
4). Gas Hidrogen Flourida (HF). Gas ini bukan merupakan unsur udara, tetapi masuk ke udara melalui hasil pembakaran dari industri-industri tertentu, misalnya industri alumunium. Gas ini berpengaruh buruk pada tumbuh-tumbuhan dan juga mudah merusak barang- barang.
B. Pencemaran Udara dalam Bentuk Partikel
Pencemaran udara dalam bentuk partikel ada yang berupa zat cair dan ada pula dalam bentuk padat. Partikel atau benda yang sangat kecil ini berterbangan dan melayang-layang di udara karena ringan. Partikel-partikel padat ada yang berupa debu yang diterbangkan angin ke udara dan ada juga yang berasal dan sisa-sisa pembakaran berupa asap yang terbang ke udara. Partikel-partikel cair di udara terdiri dari titik-titik air yang terjadi karena pengembunan hingga membentuk awan. Titik-titik air yang membentuk awan sering pula bercampur dengan gas-gas pencemar lain sehingga dapat membahayakan kesehatan. Di kota-kota industri, asap-asap industri kemudian bersenyawa dengan partikel-partikel cair di udara, selanjutnya membentuk kabut hitam yang disebut �smog�. Kabut seperti mi sening juga disebut �kabut industri�.
Sekian Artikel tentang Bentuk Pencemaran Udara dan Faktor Penyebabnya semoga bermanfaat
Post a Comment